Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten dan Pemerintah Kota.
3. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas±batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
| |
#
%
|
&'
(
)
|
!
*
1) Pemerintah Daerah berwenang merencanakan, menetapkan dan
mengelola konservasi sumber daya alam laut berdasarkan
pedoman instansi teknis terkait.
2) Perencanaan dan penetapan kawasan konservasi sumber daya
alam laut disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan
masyarakat serta Pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota,
yang diintegrasikan dengan kebijakan nasional melalui
musyawarah.
3) Kawasan konservasi sumber daya alam laut ditetapkan dengan
peraturan daerah.
1) Kegiatan konservasi sumberdaya alam laut yang melewati lintas
Daerah Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Provinsi.
2) Kegiatan konservasi sumberdaya alam laut yang melewati lintas
wilayah Provinsi ditetapkan oleh Pemerintah.
| |
|
"+
!
1) Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota memiliki kewenangan atas penataan
ruang laut diwilayah pengelolaannya.
2) Penataan ruang laut wilayah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota
dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 34 Tahun 2002.
3) Tata ruang laut wilayah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota ditetapkan
dengan peraturan daerah.
1) Tata ruang laut diwilayah Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada
Pasal 14 disusun dalam tiga kawasan, yaitu kawasan konservasi, kawasan
pemanfaatan umum dan kawasan khusus.
2) Penataan ruang sebagai kawasan konservasi dan kawasan pemanfaatan
umum ditetapkan dengan peraturan daerah.
3) Penataan ruang kawasan khusus ditetapkan oleh Pemerintah.
| |
#
1) Tata ruang laut wilayah Provinsi dituangkan dalam peta berskala 1 :
500.000 atau lebih besar.
2) Tata ruang laut Daerah Kabupaten dapat dituangkan dalam peta
berskala 1 : 100.000.
3) Tata ruang laut Daerah Kota dapat dituangkan dalam peta berskala 1 :
50.000.
%
1) Dalam melaksanakan penataan ruang laut, Pemerintah Provinsi menyusun rencana
strategis pengelolaan sumber daya alam laut secara terpadu, bersifat lintas
Kabupaten/Kota dengan memperhatikan daerah aliran sungai dan kesatuan fungsional
lainnya sebagai satu kesatuan pengelolaan bersama-sama dengan Daerah
Kabupaten/Kota yang berada dalam satu wilayah Provinsi.
2) Perencanaan strategis sebagaimana dimaksud pada ayat 1) di atas mencakup visi, misi
dan kebijakan Pemerintah Provinsi.
3) Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menyusun rencana zonasi sumber daya alam laut
terpadu berdasarkan rencana strategis wilayah provinsi.
4) Rencana strategis dan rencana zonasi ditetapkan dengan Keputusan kepala Daerah.
| |
(
)
*
|
"
,
1) Dalam melaksanakan kewenangan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan laut,
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dapat bekerjasama dengan
lembaga/instansi/badan/pemerintah terkait, lembaga penelitian/perguruan tinggi,
kelompok swadaya masyarakat atau dunia usaha.
2) Dalam melaksanakan kewenangan konservasi sumber daya alam laut, Pemerintah
Provinsi, Kabupaten/Kota dapat bekerjasama dengan lembaga/instansi/
badan/pemerintah terkait, lembaga penelitian/perguruan tinggi, kelompok swadaya
masyarakat atau dunia usaha.
3) Dalam melaksanakan kewenangan penataan ruang laut, Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota dapat bekerjasama dengan lembaga/instansi/badan/pemerintah
terkait, lembaga penelitian/perguruan tinggi, kelompok swadaya masyarakat atau
dunia usaha.
4) Bentuk kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan
lembaga/instansi/badan/pemerintah terkait, lembaga penelitian/perguruan tinggi,
kelompok swadaya masyarakat atau dunia usaha diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Daerah.
| |
|
&'
#
%
(
)
1) Pemerintah Daerah wajib memperhatikan dan mengikutsertakan
masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi kekayaan laut, konservasi sumberdaya alam laut, dan
penataan ruang laut.
2) Pemerintah Daerah wajib dalam melakukan eksploitasi kekayaan laut,
serta konservasi sumber daya alam laut kecuali sumber daya alam laut
endemic, langka dan yang dilindungi, selain berpedoman kepada
peraturan perundang-undangan juga wajib memperhatikan hukum adat
dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat setempat.
*
Menteri Dalam Megeri melakukan pembinaan dan pengawasan umum
kepada Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan kewenangan
pengelolaan Pemerintah Daerah di wilayah laut.
Pelaksanaan kewenangan pengelolaan Pemerintah Daerah di wilayah laut
dievaluasi oleh Menteri Dalam Negeri.
| |-
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di JAKARTA
pada tanggal
.
!&
// 0./