Anda di halaman 1dari 69

Mutiara Penyejuk Hati 1

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdullilah, segala puji bagi Allah SWT. Salawat serta salam semoga slalu
tercurah kepada Rasulullah Muhammmad SAW beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang
ang mengikuti beliau hingga hari kiamat kelak.

Baik-buruk atau bahagia-sengsaranya kehidupan seseorang tergantung apada


keimanan yang ada pada dirinya. Jika imanna kuat, Insya Allah ia akan mendapatkan
kebahagiaan. Namun jika imannya lemah, Insya Allah keburukan yang akan ia dapatkan.
Kuat-lemahnya iman seseorang berbanding lurus dengan kondisi hatinya, sehat ataukah
sakit, sebagaimana yang Rasulullah katakan bahwa kondisi iman itu” naik dan turun”.

Buku ini menyajikan berbagai tema yang dapat menyebarkan keimanan. Dikatakan
“penyegaran” karena setiap kita akan merasakan saat-saat dimana iman itu lemah dan lesu,
sehingga harus diberi stimulan yang dapat menegarkan kembali. Pada buku ini tidak
disajikan teori yang molok-molok dan sulit dicerna. Bahkan sebaliknya, enak dibaca syarat
dengan makna dan mengena.

Kumpulan-kumpulan kultum yang ada dalam buku ini, Insya Allah dapat menjawab
kebutuhan kita untuk menyegarkan dan membangkitkan kembali semangat keimanan dalam
diri kita.

Banjarbaru, Agustus 2010

Penyusun

Mutiara Penyejuk Hati 2


UCAPAN TERIMA KASIH

Buku ini dapat diterbitkan karena bantuan banyak pihak. Pertama-tama


ucapan terima kasih kepada Pembina asrama PGSD Banjarbaru bapak Drs. H.
Fansuri, M.Pd, ketua asrama PGSD Banjarbaru bapak Drs. H. Soemidjan, B.Sc.
yang telah sudi membimbing kami hingga terbitlah karya sederhana namun
bermakna ini.

Demikian pula beliau telah membantu tim penyusun dalam mengoreksi bahan
terbitan. Terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang luhur atas
bantuan yang diberikan demi terbitnya buku ini.

Banjarbaru, Agustus 2010

Tim Penyusun

Mutiara Penyejuk Hati 3


DAFTAR ISI

halaman

Kata Pengantar.............................................................................................................. i

Ucapan Terimakasih...................................................................................................... ii

Daftar Isi........................................................................................................................ iii

Makanan yang Haram.................................................................................................... 1

Keistimewaan Perempuan Islam..................................................................................... 8

Sabar terhadap Takdir................................................................................................... 12

Segeralah Beramal........................... ............................................................................. 20

Membangun Ketaatan Diri............................................................................................ 24

Tiga Cara Allah Mengawasi.......................................................................................... 29

Akhak Ialah Bunga Diri............................................................................................... 33

Kapan Saatnya Kita Bicara........................................................................................ 37

Pribadi Dewasa............................................................................................................ 43

Sebaik-Baik Manusia.................................................................................................... 49

Lakal Hamdu ............................................................................................................... 53

Indahnya Nasehat........................................................................................................ 57

Biodata Penyusun

Mutiara Penyejuk Hati 4


MAKANAN YANG HARAM

Allah swt berfirman:


“Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-
binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah
menjelaskan kepadamu apa yang diharamkan-Nya
atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya.”
(QS alA‟aam: 119).

Allah swt sudah menjelaskan kepada apa yang Dia


haramkan atas kita dengan perincian yang jelas dan
menerangkannya kepada kita dengan uraian yang
sempurna, Allah swt berfirman: “Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi, daging (hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik,
yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib
dengan anak panah itu) adalah kefasikan.” (QS al-
Maaidah: 3).

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang


tidak disebut Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya

Mutiara Penyejuk Hati 5


perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS
al-An‟aam: 121).
“Katakanlah, Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi
orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan
itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi,
karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah.” (QS al-An‟aam: 145).

Firman-Nya lagi:

“Dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan


darat selama kamu dalam keadaan ihram.” (QS al-
Maaidah: 96)

1. SESUATU YANG HUKUMNYA DISAMAKAN DENGAN


BANGKAI

Dipersamakan dengan bangkai dalam hal


keharamannya, yaitu apa (bagian tubuh) yang dipotong
dari binatang ternak yang masih hidup, berdasarkan
hadits Abu Waqid al-Laitsi, Rasulullah saw bersabda:

“Bagian tubuh yang dipotong dari binatang ternak yang


berada dalam keadaan hidup adalah bangkai.” (Shahih:
Ibnu Majah no. 2606, Ibnu Majah II hal. 1072 no. 3216,
‟Aunul Ma‟bud VIII hal. 60 no. 2841).

Mutiara Penyejuk Hati 6


2. YANG DIKECUALIKAN DARI BANGKAI DAN DARAH

Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda,


“Telah dihalalkan bagi kita dua bangkai dan dua darah.
Adapun dua bangkai ialah ikan dan belalang. Sedangkan
dua darah ialah limpa dan hati.” (Shahih: Shahihul Jami‟us
Shaghir no: 210 dan ash-Shahihah no: 1118).

3. HARAM MAKAN KELEDAI JINAK (PIARAAN)

Dari Anas bin Malik ra bahwa ada seseorang datang


kepada Rasulullah saw, lalu berkata, “Keledai-keledai
telah dimakan.” Kemudian orang (lain) datang kepada
Beliau, lalu berkata, “Keledai-keledai telah dimakan.”
Kemudian orang (lain lagi) datang kepada Beliau, lalu
berkata, ”Keledai-keledai telah dimakan.” Kemudian
Beliau menyuruh seseorang agar berseru di tengah-tengah
para sahabat, “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah
mencegah kalian dari (memakan) daging keledai
peliharaan; karena sesungguhnya ia kotor.” Kemudian
periuk-periuk yang penuh daging mendidih ditumpahkan.
(Muttafaqun‟alaih: Fathul Bari IX: 653 no: 5528, Muslim III:
1540 no: 35 dan 1940).

4. HARAM MAKAN SETIAP BINATANG BUAS YANG


BERTARING DAN SETIAP BURUNG YANG
BERCAKAR

Mutiara Penyejuk Hati 7


Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, “Rasulullah saw
melarang setiap binatang buas yang bertaring dan setiap
burung yang bercakar.” (Shahih: Mukhtashar Muslim nno:
1332, Muslim III: 1534 no: 1934, ‟Aunul Ma‟bud X: 277 no:
3785, Nasa‟i VII: 206 dengan tambahan NAHAA YAUMA
KHAIBAR (=Beliau melarang(nya) pada perang Khaibar).

5. PENGAHARAMAN JALLALAH

Jallalah ialah hewan yang mayoritas makanan


utamanya adalah barang yang najis, sehingga haram
dimakan, haram diminum susunya, dan haram dikendarai:

Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, “Rasulullah saw melarang


daging jallalah dan susunya.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah
no: 2582, Ibnu Majah II: 1064 no: 3189, ‟Aunul Ma‟bud X: 258
no: 3767, Tirmidzi III: 175 no: 1884).

Darinya (Ibnu Umar) ra, katanya: “Rasulullah saw telah


melarang jallalah dari kalangan unta, yaitu (tidak boleh)
menunggangnya atau meminum susunya.” (Hasan Shahih:
Shahih Abu Daud no: 3217 dan ‟Aunul Ma‟bud X: 260 no:
3769).

Mutiara Penyejuk Hati 8


6. KAPAN JALLALAH KEMBALI HALAL

Jika binatang yang terkategori jallalah ditahan selama


tiga (hari), lalu diberi makanan pokoknya barang bersih,
maka boleh disembelih dan halal lagi dimakan.

Dari Ibnu Umar ra bahwa ia pernah menahan seekor


ayam betina yang termasuk jallalah selama tiga (bulan).
(Shahih: Irwa-ul Ghalil no: 2504 dan Ibnu Abi Syaibah VIII:
147 no: 4660).

7. SEGALA YANG HARAM MENJADI MUBAH KETIKA


TERPAKSA

Allah swt berfirman:

“Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa


(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Lagi
Maha Penyayang.” (QS al-Baqarah: 173).

Firman-Nya lagi:

“Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa


sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun Lagi Maha Penyayang.” (QS al-Maaidah: 3).

Mutiara Penyejuk Hati 9


Ibnu Katsir ra dalam Kitab tafsirnya II: 14, memberi
komentar sebagai berikut, “Yaitu barangsiapa yang amat
sangat membutuhkan memakan sesuatu yang berasal dari
barang-barang yang haram yang telah dikemukakan
Allah ta‟ala ini karena darurat, maka ia boleh
memakannya, dan Allah akan mengampuni dan
menyayanginya. Sebab Dia mengetahui kebutuhan
hamba-Nya yang berada dalam keadaan terjepit dan
amat sangat membutuhkan barang tersebut. Jadi Dia
akan mengampuni dosa orang yang memakan barang
yang haram karena terpaksa itu.

Mutiara Penyejuk Hati 10


Mutiara Penyejuk :
“Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita solehah
dan sebaik-baik pakaian wanita adalah pakaian taqwa”

Mutiara Penyejuk Hati 11


KEISTIMEWAAN PEREMPUAN ISLAM

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki


2. Wanita perlu meminta izin dari suami apabila mau
keluar rumah
tetapi tidak sebaliknya
3. Wanita saksinya kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung
dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya tetapi suami
tak perlu taat pada isterinya.
7. Talak terletak di tgn suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena masalah
haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.

Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)??


Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai
serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik.
Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak
bukan ? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
Wanita perlu taat kepada suami, tetapi lelaki
wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari
bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita ?
Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki, tetapi
harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu

Mutiara Penyejuk Hati 12


diserahkan kepada suaminya, sedangkan manakala
lelaki menerima pusaka, maka ia perlu menggunakan
hartanya untuk isteri dan anak-anaknya.
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan
melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh
segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH
di muka bumi ini, dan matinya jika karena melahirkan
adalah syahid.
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan
dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini:
Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara
perempuannya.
Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab
terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki ini:
Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara
lelakinya.
Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga
melalui mana mana pintu Syurga yang disukainya
cukup dengan 4 syarat saja : Sembahyang 5 waktu,
puasa di bula Ramadhan, taat suaminya dan menjaga
kehormatannya. Seorang lelaki perlu pergi berjihad
fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta
menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan
turut menerima pahala seperti pahala orang pergi
berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Mutiara Penyejuk Hati 13


Masya Allah... demikian sayangnya Allah pada wanita...
khan? Maka berbahagialah engkau wahai Wanita
Muslim....

Sumber :
http://magazinefrum.blgspot.com/2010/08istem
ewanya-kaum- wanita-islam-muslimah.tml

Mutiara Penyejuk Hati 14


Mutiara Penyejuk :
“Kita selalu mengeluh dan merasa kesulitan untuk berkorban
Bagi orang lain, tetapi kita tidak akan pernah tahu siapa
Yang berjuang dan berkorban mati-matian
Untuk kita.”

Mutiara Penyejuk Hati 15


SABAR TERHADAP TAKDIR

Para pembaca yang budiman, sabar adalah kata yang


mudah dan sering diobral manusia. Terlebih lagi ketika
ada seseorang yang terkena musibah. Akan tetapi, belum
tentu orang yang mengatakan tersebut bisa bersabar yang
terkena musibah. Mudah di lisan berat dipraktekkan,
itulah untuk sabar. Bahkan tidak jarang ada yang sampai
mencela Alloh. Padahal semua takdir Alloh itu baik dan
pasti didasari dengan keadilan dan hikmah-Nya. Hanya
saja jika takdir ditinjau dari sudut pandang orang yang
ditimpa takdir tersebut, ada takdir yang baik dan ada
yang buruk.

Jika seseorang telah meyakini bahwa musibah itu terjadi


dengan izin Allah dan dibalik takdir tersebut tersimpan
hikmah yang agung, maka dia akan ridho dengan
keputusan Alloh dan berserah diri kepada-Nya. Ia juga
akan bersabar atas musibah tersebut dalam rangka
mengharap pahala dari Alloh. Akhlaknya semakin baik
dan hatinya semakin tenang serta iman dan tauhidnya
semakin kuat.

Imam ahmad mengatakan, “Sabar disebutkan di dalam


Al-Qur‟an sebanyak lebih dari 70 ayat. Kaitan sabar dan
iman seperti halnya kedudukan kepala dan jasad…
Seorang yang tidak sabar dalam melaksanakan ketaatan,

Mutiara Penyejuk Hati 16


dalam menjauhi kemaksiatan serta ketika tertimpa
musibah maka ia sudah kehilangan sebagian besar dari
imannya.” (At Tamhid: 391)

1. Allah Tidak Pernah Salah Dalam


Menempatkan Musibah

Para pembaca yang budiman, perlu kita ketahui bersama


bahwa Alloh tidak akan pernah salah di dalam
menempatkan musibah, kepada siapa, kapan dan
dampak yang ditimbulkannya. Alloh berfirman, “Tidak
ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali
dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada
Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.
dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

(At Taghobun: 11)

Setiap musibah yang menimpa seseorang baik berkaitan


dengan jiwa, harta atau yang lain pasti berasal dari takdir
Alloh yang tidak akan bisa terelakkan. Barang siapa
membenarkan dan yakin bahwa seluruh musibah itu
datangnya dari Alloh maka Alloh akan memberikan
taufik kepadanya untuk rela dengan musibah tersebut
dan merasa tenang atas musibah tersebut karena
meyakini adanya hikmah Alloh yang agung di balik itu
semua. Hal ini karena ia meyakini bahwa Allohlah yang

Mutiara Penyejuk Hati 17


paling tahu yang terbaik bagi hambaNya. Oleh karena itu,
saudara-saudara yang budiman, ungkapan „takdir
memang kejam‟ adalah ungkapan yang sangat kejam.
Ungkapan semacam ini tidaklah keluar kecuali dari orang-
orang yang lemah iman. Semoga Alloh memperbaiki
keadaan kaum muslimin.

2. Iman dan Kekufuran Punya Cabang

Saudara-saudara yang budiman, sesungguhnya sabar


adalah cabang keimanan karena tidak sabar di dalam
menerima taqdir Alloh merupakan salah satu cabang
kekufuran. Rosululloh Sholallohu „alaihi wa sallam
besabda, “Ada dua perkara yang masih dilakukan orang,
padahal keduanya adalah bentuk kekufuran, yaitu
mencela keturunan dan meratapi orang yang telah
meninggal.” (Muslim). Lawan dari cabang kekufuran
adalah cabang keimanan. Karena meratapi mayit adalah
cabang kekufuran maka lawannya yaitu sabar
menghadapi musibah adalah cabang keimanan

Saudara-saudara sekalian, sabar ialah menahan hati dari


marah, menahan lisan dari keluh kesah serta menahan
anggota badan dari melakukan perbuatan haram.
Meratapi mayit adalah bentuk ketidaksabaran karena
tidak menahan lisan dari ratapan. Dua hal yang
disebutkan dalam hadits adalah adat jahiliyah, tetapi rosul

Mutiara Penyejuk Hati 18


telah mengabarkan bahwa kebiasaaan tersebut akan
menurun pada umatnya.

3. Menahan Anggota Badan Dari Menampakkan


Kemarahan

Rosululloh Sholallohu „alaihi wa sallam bersabda, “Tidak


termasuk golongan kami orang yang memukul pipi,
merobek-robek pakaian dan menyeru dengan seruan
jahiliyah.” (Muttafaq alaihi)

Para pembaca yang budiman, marilah kita mencoba


untuk memperhatikan hadits di atas bagaimana Islam
mengajarkan akhlak yang baik tatkala mendapat
musibah. Seorang muslim dilarang untuk mengekspresikan
ketidakpuasannya terhadap takdir buruk yang
menimpanya, terlebih lagi seperti adat jahiliyah.
Perbuatan seperti ini bukanlah dari Islam sama sekali.

4. Musibah Adalah Bukti Kecintaan Alloh

Rosululloh Sholallohu „alaihi wa sallam bersabda, “Apabila


Alloh menghendaki kebaikan bagi hambanya, maka
disegerakan hukuman baginya di dunia. Sebaliknya
apabila Alloh menghendaki keburukan pada seseorang
maka ditangguhkan dosanya sampai dipenuhi balasannya
di hari kiamat.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)

Mutiara Penyejuk Hati 19


Alloh menimpakan musibah kepada hamba-Nya yang
mukmin untuk membersihkan dosa dan kesalahannya,
sehingga di hari akhir kelak beban keburukannya
berkurang. Adapun orang yang tidak Alloh timpakan
musibah padanya tatkala di dunia tidaklah bisa diambil
kesimpulan bahwa Alloh cinta atau memuliakannya tapi
mungkin saja hal ini merupakan istidroj ketika ia hidup
sehingga ketika di hari akhir menjadikan dosa dan
timbangan amal buruknya makin besar. Alloh
memberikan nikmat kepada siapapun dan
menghalanginya dari siapapun. Alloh tidak ditanya
tentang yang Dia perbuat tapi manusia lah yang akan
ditanya tentang yang diperbuatnya. Bencana kepada
mukmin adalah tanda kebaikan sepanjang bukan
musibah agama meninggalkan kewajiban dan
melaksanakan keharaman.

5. Ridho Diganjar Dengan Ridho, Marah


Diganjar Dengan Marah

Reaksi seseorang ketika tertimpa musibah itulah yang


akan menentuan penilaian Alloh terhadapnya. Rosululloh
Sholallohu „alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Sesungguhnya besar pahala berbanding lurus dengan
besar cobaan. Apabila Alloh mencintai suatu kaum, maka
Alloh uji mereka. Barang siapa yang ridho maka baginya

Mutiara Penyejuk Hati 20


keridhoan Alloh dan barang siapa yang marah maka
baginya kemarahan Alloh.” (HR. Tirmidzi)

6. Tidak Ada Yang Bisa Menghalangi Takdir


Alloh

Para pembaca yang budiman, sesunguhnya tidak ada


gunanya berteriak-teriak karena itu tidak akan
menghilangkan musibah. Mencela Alloh juga tidak akan
membuat Alloh mengurungkan keputusanNya, bahkan
akan mendatangkan murkaNya.

Rosululloh Sholallohu „alaihi wa sallam bersabda,


“Ketahuilah seandainya seluruh orang bersepakat untuk
memberikan kebaikan kepadamu, maka mereka tidak
akan bisa memberikannya kecuali dengan yang memang
sudah ditakdirkan Alloh untukmu. Sebaliknya seandainya
mereka bersepakat untuk menimpakan bahaya
kepadamu maka mereka tidak akan dapat
mencelakaaknmu keculi dengan yang memang telah Alloh
takdirkan atasmu.” (HR. Tirmidzi, beliau berkata hadits
hasan shohih)

Saudara-saudara yang budiman, karena kebaikan yang


didapatkan itu dari Alloh, maka hendaknya kita semua
menggantungkan seluruh harapan kepada Alloh dan
tidak berpaling kepada makhluk. Wallohu a‟lam.

Mutiara Penyejuk Hati 21


Sumber : Tim Bulletin At-Tauhid
Posted in Tausiah printer friendly version
Submitted by ranu_u2 on February 22, 2007 - 17:49.

Mutiara Penyejuk Hati 22


Mutiara Penyejuk :
“Harta yang paling menguntungkan adalah SABAR, teman yang
paling akrab adalah AMAL, pengawal pribadi yang paling waspada
adalah DIAM, bahasa ang paling manis adalah SENYUM, dan
ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK”

Mutiara Penyejuk Hati 23


SEGERALAH BERAMAL

Ada suatu kenyataan yang menyedihkan pada saat


ulang tahun, banyak umat Islam sudah terpengaruh oleh
budaya Barat dalam merayakannya.Ada kue tart, tiup
lilin, lagu selamat ulang tahun (Happy Birthday to You),
dan pesta.Pokoknya serba senang dan glamour.

Tapi ingat! Seharusnya seorang muslim dalam hari ulang


tahunya, ada 2 sikap yang penting dilakukan, yaitu :

1. Bersyukur karena masih diberi kesempatan oleh


Allah SWT untuk mencari bekal guna kehidupan
akhirat nanti.
2. Menangis karena meskipun umur bertambah tapi
usia kita hakekatnya berkurang dalam artian
semakin dekat dengan saat-saat kematian.

Ingat firman Allah SWT dalam surah Luqman ayat 34,


yang artinya:

“Alllah yang punya pengetahuan penuh tentang


terjadinya kiamat tentang turunnya hujan dan tentang
bayi yang masih dalam kandungan sedangkan manusia
tidak ada yang tahu rizki apa yang bakal
didapatkannya besok dan manusia tidak ada yang
tahu ditempat mana dia akan mati.Hanya Allah Maha
Tahu, Maha Waspada.”

Mutiara Penyejuk Hati 24


Apakah umur manusia panjang ?

Tentu jawabanya adalah TIDAK!Karena paling


panjang umur manusia sekarang rata-rata kurang lebih
100 tahun.Bahkan kalau kita melihat sejarah Nabi kita
hanya 63 tahun.

Jadi kita perlu heran kalau masih ada orang yang


belum menyadari kenyataan ini,contoh: ada tipe manusia
yang diajak untuk beramal sholeh mereka
menjawab,”Infaq, nanti saja kalau kaya.Taubat, nanti saja
kalau sudah tua, nanti, nanti,….dan nanti.Orang yang
senantiasa menunda amal karena merasa bakalan
panjang umurnya pada hakekatnya telah terkena
penyakit “Panjang Angan-angan“.

Apa sebabnya seseorang bisa terkena penyakit ini?

1. Cinta dunia, karena merasa cukup dan tentram


dengannya sehingga sangat enggan untuk
meninggalkannya.
2. Kebodohan, dengan beranggapan bahwa kematian
hanya datang pada orang tua saja.Tidak ingatkah
kita akan buah kelapa yang bisa jatuh dari pohon,
kapan saja begitu juga manusia.Kapan saja kita bisa
meninggal, wawlahhualam.

Mutiara Penyejuk Hati 25


Waktu yang tersedia lebih sedikit dari aktivitas….itulah
ungkapan yang sangat tepat bagi orang-orang yang
mehargai hidup ini.Umur kita yang tidak panjang harus
dibagi dalam aktivitas yang begitu banyak : tidur, sekolah,
makan-minum, belajar, dan lain-lain.
Adapun yang menjadi obat panjang angan-angan
ada 4, yaitu :
1. Ingat maut yang akan mendatangi manusia secara
tiba-tiba tanpa permisi.
2. Kesibukan dunia ini ibarat suatu lingkaran setan
yang tidak akan ada habis-habisnya.
3. Sibukkanlah diri kita dengan mencari bekal untuk
akhirat seperti shalat, berzakat atau berinfaq,
berzikir dan sebagainya.
4. Ingat!waktu tidak akan pernah kembali seperti lilin.
Jadi, marilah kita segera beramal denga rajin dan ikhlas
sehingga ada bekal untuk keakhirat nanti dan mendapat
tempat yang layak disana yaitu surga.Amin…Hanya inilah
yang dapat saya sampaikan, semoga dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.Amin…

Salah dan khilaf mohon dimaafkan.Wabillahitaufik


Walhidayah Wassalammu Alaikum Warahmatullahhi
Wabarakatuh.

Sumber : Buku Kumpulan Dakwah Kelompok Studi Islam

Mutiara Penyejuk Hati 26


Mutiara Penyejuk :
“Perbaikilah usia yang tersisa, niscaya akan diampuni dosa-dosamu
yang telah lewat”

Mutiara Penyejuk Hati 27


MEMBANGUN KETAATAN DIRI

Jangan menuntut Allah karena terlambatnya


permintaan yang telah engkau panjatkan kepada-Nya.
Namun hendaknya engkau mengoreksi diri. Tuntut dirimu
supaya tidak terlambat melaksanakan kewajiban-
kewajibanmu kepada Allah. (Ibnu Athailah)

Setiap orang pasti memiliki harapan. Namun tidak


semua harapan bisa diwujudkan. Walau mungkin kita
telah optimal berusaha atau dan berulang kali
memanjatkan berdoa. Bila demikian apa yang salah,
ikhtiarnya-kah atau doanya?

Saudaraku, sangat bijak bila kita tidak terburu-buru


menyalahkan atau berburuk sangka kepada Allah, saat
doa-doa kita belum terkabul. Sebab, tidak ada yang
menghambat ijabahnya doa dan datangnya pertolongan
Allah selain diri kita sendiri. Ada nasihat menarik dari Ibnu
Athailah, Jangan menuntut Allah karena terlambatnya
permintaan yang telah engkau panjatkan kepada-Nya.
Namun hendaknya engkau mengoreksi diri. Tuntut dirimu
supaya tidak terlambat melaksanakan kewajiban-
kewajibanmu kepada Allah.

Jadi, terhambatnya pengabulan doa bukan karena


Allah tidak mau memberi. Penyebab utamanya ada pada
diri kita sendiri yang tidak bersungguh-sungguh dalam

Mutiara Penyejuk Hati 28


memenuhi hak-hak Allah. Karena itu, kita harus mulai
mengoreksi diri. Sudah benarkan ibadah kita? Sudah
totalkan pengharapan kita kepada Allah? Sudah
bersungguh-sungguhkan kita dalam taat kepada Allah?
Kalau belum, jangan menyalahkan siapa pun bila
pertolongan Allah belum menghampiri kita.

Penjabarannya, lihat ibadah kita, apakah sudah


benar dan optimal. Apakah kita tergolong orang yang
gemar melakukan amal-amal yang disukai Allah:
mencintai masjid, menjaga shalat berjamaah dan tepat
waktu, tahajud, bersedekah dalam senang atau susah,
gemar menolong orang, zikir setiap waktu, dsb. Bila untuk
kewajiban-kewajiban utama saja kita kurang
bersungguh-sungguh, maka bagaimana mungkin
pertolongan Allah akan datang?

Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah seorang hamba


mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih
Aku cintai dari apa-apa yang telah Aku wajibkan
kepadanya, dan hamba-Ku itu selalu mendekatkan diri
kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah di
luar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya, jika Aku
telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya
yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi
penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi
tangannya yang ia gunakan untuk memukul dan menjadi

Mutiara Penyejuk Hati 29


kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta
kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika ia minta
perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi. (HR
Bukhari).

Menurut hadis ini kunci datangnya pertolongan Allah,


kunci pembuka pintu-pintu rezeki, ilmu dan segala
kebaikan, adalah ketakwaan dan kesungguhan kita
melaksanakan amal-amal yang dicintai Allah. Dalam QS
Ath Thalaaq [65] ayat 2-3, Allah SWT menegaskan.

“ Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia


akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-
sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”

Saudaraku, membangun ketaatan kepada Allah


dalam ibadah-ibadah fardhu dan sunat plus keterkaitan
hati kepada-Nya adalah fondasi dasar bangunan
keimanan seorang hamba. Tanpa adanya fondasi ini, tidak
berguna ketinggian ilmu, kecanggihan manajemen,
optimalnya ikhtiar atau melimpahnya kekayaan.
Semuanya akan berujung pada bencana dan
keputusasaan.
Saudaraku, perlu ditegaskan lagi bahwa tugas kita
ada tiga. Pertama, meluruskan niat. Kedua,

Mutiara Penyejuk Hati 30


menyempurnakan ikhtiar. Ketiga, bertawakal sepenuh
hati kepada Allah. Andai kita sudah melaksanakan semua
itu, namun apa yang kita dapatkan belum juga sesuai
keinginan, maka yakinlah bahwa Allah tidak akan
menyia-nyiakan sekecil apapun amal hamba-Nya. Allah
pasti akan memberikan yang terbaik. Hasil sepenuhnya
ada dalam genggaman Allah. Wallaahu a'lam.
Sumber : http://www.muallafmuslim.com

Mutiara Penyejuk Hati 31


Mutiara Penyejuk :
“Kunci pembuka pintu-pintu rezeki, ilmu dan segala kebaikan, adalah
ketakwaan dan kesungguhan kita melaksanakan amal-amal yang
dicintai Allah”

Mutiara Penyejuk Hati 32


TIGA CARA ALLAH MENGAWASI

Karena takut didatangi pencuri, maka warga suatu


perumahan menyewa penjaga atau hansip. Tetapi
terkadang pencurian masih terjadi walau hansip sudah
dibayar. Hal ini bisa terjadi bila hansip tersebut lengah
atau ketiduran, sehingga si pencuri bisa melakukan
aksinya. Hansip juga manusia!

Bagaimana dengan Yang Maha Mengetahui? Allah SWT


mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak
ada lengah. Didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara
yang dilakukan Allah SWT:

1. Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung.


Tidak tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita
selalu bersama dengan kita dimanapun dan
kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang
keempat. Bila kita berlima, maka Dia yang keenam
(QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat
dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher

kita.
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.” (QS. Qaaf 16)
2. Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.

Mutiara Penyejuk Hati 33


“ketika dua orang malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan
yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal
perbuatan kita yang baik maupun yang buruk; yang
besar maupun yang kecil. Tidak ada yang tertinggal.
Catatan tersebut kemudian dibukukan dan
diserahkan kepada kita (QS. Al Kahfi 49).
3. Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita
sendiri. Ketika kelak nanti meninggal maka anggota
tubuh kita seperti tangan dan kaki akan menjadi
saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol
terhadap anggota tubuh tersebut untuk memberikan
kesaksian sebenarnya.

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan


berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa
yang dahulu mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)

Mutiara Penyejuk Hati 34


Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas
dimanapun dan kapanpun saja dari pengawasan
Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat
maksiyat. Tidak ada tempat untuk mengingkari
Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan sekecil
apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh
Allah SWT dihari perhitungan kelak.
Wallahu a‟lam bish showab.

Sumber : http://www.manajemenqolbu.com/radio/
Penceramah : KH. Abdullah Gymnastiar

Mutiara Penyejuk Hati 35


Mutiara Penyejuk :
“Ikutilah perbuatan jelekmu dengan kebaikan yang akan
menghapusnya. Tambahkanlah amalan kebaikan dengan amalan
kebaikan lain, hapuslah perbuatan jelek dengan amalan kebaikan.
Dan ketahuilah tanda-tanda tobat yang diterima adalah ketika
tingkah lakumu setelah bertobat lebih baik dari sebelumnya”

Mutiara Penyejuk Hati 36


AKHLAK IALAH BUNGA DIRI

Dalam sebuah syairnya Bilal mengatakan, Akhlak ialah


bunga diri, indah dilihat oleh mata, senang dirasa oleh hati,
setiap orang jatuh hati. Rasulullah mengatakan, “Orang–
orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya diantara kamu” (HR Tirmizi
dari Abu Hurairah). Kemajuan zaman dan modernisasi
diselimuti kekosongan jiwa, kekerasan menjadi
keterampilan. Lagu kita adalah kebohongan dan
penindasan, sehingga kemesraan dan kebahagiaan hidup
menjadi benda mahal yang sulit didapatkan. Dalam buku
membentuk karakter muslim, Anis Matta mengatakan,
“Kita hidup dalam dunia yang gelap, dimana setiap orang
meraba-raba namun tidak menemukan denyut nurani,
tidak merasakan sentuhan kasih, tidak melihat sorot mata
persahabatan yang tulus.
Dunia kita telah berubah menjadi hutan belantara,
dimana bahasa global kita adalah kekuatan besi dan
baja, bahasa bisnis kita adalah persaingan, bahasa politik
kita adalah penipuan, bahasa sosial kita adalah
pembunuhan, dan bahasa jiwa kita adalah kesepian dan
keterasingan.
Kita adalah masyarakat sipil yang berwatak militer. Kita
adalah masyarakat peradaban yang berbudaya primitif.

Mutiara Penyejuk Hati 37


Kita adalah manusia-manusia sepi di tengah keramaian.
Kita adalah manusia-manusia merana ditengah
kemelimpahan. Jika sikap mental tersebut telah tertanam
kuat dalam hidup kita, berarti akhlak kita sedang dalam
kondisi sekarat, karena akhlak, masih menurut Anis
adalah nilai-nilai pemikiran yang telah menjadi sikap
mental yang mengakar dalam jiwa, lalu tampak dalam
bentuk tindakan-tindakan dan prilaku-prilaku yang
bersifat tetap natural dan refleks.
Sakitnya fisik hanya kita yang akan merasakan, namun
jika akhlak yang sakit, tidak saja diri, tapi masyarakat
akan ikut merasakan dampak negatifnya. Jika kita
hubungkan, maka tidak perlu heran krisis yang
berkepanjangan ini bermula dari krisis akhlak yang
melanda hampir sebagaian besar kita, yang telah lupa
akan nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang bersumber
dari Ilahi.

Betapa indahnya senyum tulus tulus, dan kasih sayang.


Betapa bahagianya jika sikap ramah dan tolong
menolong menjadi kebiasaan. Hidup penuh makna dan
berarti hanya akan kita temui jika kita dapat
mensinergikan kekuatan kebaikan yang ada pada diri
kita, bukan justru mengembangkan potensi buruk yang
senantiasa dipelihara oleh nafsu syeitan yang mempunyai

Mutiara Penyejuk Hati 38


singasana dalam diri kita.
Akhlak terpuji, merupakan salah satu kunci keberhasilan,
namun sayang, kenapa sulit sekali kita meraihnya,
padahal ia adalah indikator sempurnanya iman kita,
walahuaalam (elsandra).

Sumber : http://www.mediaislaminet.com

Mutiara Penyejuk Hati 39


Mutiara Penyejuk :
“Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya
mendatangkan manfaat bagi pemkainya tetapi juga orang-orang yang
ada di sekitarnya. Manfaat psikologis dari kebajikan itu terasa seperti
obat yang manjur”

Mutiara Penyejuk Hati 40


KAPAN SAATNYA KITA BICARA

Ketahuilah, sebelum berkata-kata, sesungguhnya


kata-kata itu tawanan kita. Akan tetapi, sesudah
terlontar dari lisan, justru kitalah yang ditawan oleh kata-
kata sendiri. Buktinya, betapa banyak orang yang
sengsara, menanggung malu, terbebani batinnya, bahkan
membuat nyawanya melayang gara-gara kata-kata
salah ucap, yang keluar dari mulutnya sendiri. Begitu
banyak contoh nyata dalam kejadian kesehari-hari yang
bisa membuktikan semua ini.
Mungkin suatu ketika kita baca di koran berita
tentang beberapa pelajar SMA yang terlibat pergaulan
bebas dengan sesama teman sebayanya. Biasanya mulut
ini begitu gatal untuk segera berkomentar, "Mereka
sebenarnya adalah korban-korban dari ketidak becusan
para orang tuanya dalam mendidik anak-anaknya
sendiri." Atau, kadang-kadang ketika berkumpul bersama
teman-teman, tidak bisa tidak, kita sering dengan sadar
dan bahkan dinikmati, terjebak dalam perbuatan ghibah,
mengumbar-umbar aib dan keburukan orang lain, teman,
atau bahkan beberapa sikap dan perilaku orang tua
sendiri yang dalam penilaian hawa nafsu kita, tidak kita
sukai.

Mutiara Penyejuk Hati 41


Nah, bila kita acap atau kerap kali senang
menggelincirkan lisan ini ke dalam perbuatan-perbuatan
demikian, maka pertanyaan yang harus segera diajukan
terhadap diri sendiri adalah, mestikah saya berbicara?
Haruskah saya mengomentari masalah ini? Mengapa saya
harus ikut-ikutan memberikan penilaian, padahal kita
sendiri mungkin tidak tahu permasalahan yang
sebenarnya?
Subhanallah! Siapa pun yang ingin memiliki lisan
yang bermutu serta kata-kata yang mengandung
kekuatan dahsyat untuk mengubah orang lain menjadi
lebih baik, satu hal yang harus direnungkan, yakni bahwa
kekuatan terbesar dari kata-kata kita adalah harus
membuat orang senantiasa mendapatkan manfaat dari
apa pun yang kita ucapkan.
Kalau hanya sekadar berbicara, padahal kita sendiri
tidak tahu akan membawa manfaat atau tidak maka
sebaiknya diam saja. "Falyaqul khairan aw liyaskut,"
demikian sabda Rasulullah saw. Hendaklah berkata yang
baik atau diam! Berkata itu bagus dan boleh-boleh saja,
namun diam itu jauh lebih bagus kalau toh kata-kata
yang kita ucapkan akan tidak membawa manfaat.
Kalaupun kita memandang perlu untuk berkata-kata,
maka sebaiknya berikan yang terbaik kepada orang yang
mendengarkannya kata-kata yang paling indah, paling

Mutiara Penyejuk Hati 42


tulus, paling bersih dari segala niat dan motivasi yang tidak
lurus.
Karenanya, usahakanlah kata-kata yang keluar dari
lisan ini kita kemas sedemikian rupa, sehingga membawa
manfaat dan maslahat baik bagi diri sendiri maupun bagi
jalan hidup serta tumbuhnya motivasi, kehendak, ataupun
tekad seseorang.
Hanya empat hal dari kata-kata yang paling tinggi
nilai dan mutunya, yang seyogianya keluar dari lisan kita.
Pertama, ketika mendapat karunia nikmat, suruhlah lisan
ini banyak bersyukur kepada Allah. Kedua, ketika ditimpa
musibah, segera suruh mulut ini bersabar dengan
mengucap inna lillaahi wa inna ilayhi raaji'uun. Ketiga,
ketika mendapat taufik dari Allah berupa kemamapuan
beribadah yang lebih baik daripada yang bisa dilakukan
orang lain, suruh bunyi pula, yakini bahwa semua
kemampuan ibadah kita adalah semata-mata berkat
karunia dari Allah Azza wa Jalla. Terakhir, ketika kita
tergelincir berbuat dosa, lekas-lekas suruh lisan ini
beristigfar memohon ampunan kepada Allah. Dan
selebihnya adalah sikap hati-hati setiap kali lisan kita
hendak berkata-kata.
Hendaknya kita tidak membiarkan mulut ini
sembarang berbunyi. Daripada berakibat sengsara, lebih
baik menahan diri. Sebab, jangankan menyampaikan

Mutiara Penyejuk Hati 43


nasihat, bukankah untuk bertanya saja dalam ajaran
Islam demikian tinggi adabnya.
Oleh sebab itu, tidak heran kalau para ulama dan
orang-orang yang saleh serta berkedudukan di sisi Allah,
sangat hemat dengan kata-kata. Kendatipun, mungkin
ilmunya sangat luas, pemahamannya begitu dalam dan
jembar, hafal seluruh surat Alquran dan ribuan hadis Nabi,
telah menyusun berpuluh-puluh kitab yang monumental,
ibadahnya begitu dahsyat, sementara akhlaknya pun
demikian cemerlang.
Semua itu karena mereka sangat yakin bahwa kesia-
siaan dalam berkata-kata pastilah akan mengundang
setan dan niscaya pula akan menyeretnya ke dalam
jurang neraka Saqar (Q.S. Mudatstsir: 45).
"Tidaklah seseorang itu mendapatkan kesempurnaan
hakikat keimanan," demikian sabda Rasulullah, "sehingga
suka meninggalkan berbantah-bantahan sekalipun ia
merasa di pihak yang benar." (H.R. Ibnu Abiddunya).
Walhasil, marilah kita tata lisan yang cuma satu-
satunya ini. Percayalah, diam itu emas. Orang yang
sanggup memelihara lisannya akan lebih kuat wibawanya
daripada orang yang gemar menghambur-hamburkan
kata-kata, tetapi kosong makna. Berusahalah senantiasa
agar kata-kata yang kita ucapkan benar-benar bersih
dari penambahan-penambahan dan rekayasa yang tiada

Mutiara Penyejuk Hati 44


artinya. Ukurlah selalu, di mana, kapan, dan dengan siapa
kita berbicara agar setiap kata yang terucap benar-benar
bermutu dan tinggi maknanya.
Mudah-mudahan Allah Yang Maha Menyaksikan segala-
gala senantiasa menolong kita agar selalu sadar bahwa
rahasia kekuatan lisan yang bisa menggugah dan
mengubah orang lain itu, berawal dari hati yang tulus
ikhlas. Tidak rindu apa pun dari yang kita katakan,
kecuali rindu kemuliaan bagi yang mendengarkannya,
rindu demi senantiasa mulia dan tegaknya agama Allah,
serta rindu agar segala yang kita ucapkan menjadi ladang
amal saleh untuk bekal kepulangan kita ke akhirat kelak.
Insya Allah! Wallahualam.***

Sumber : http://www.muallafislmi.com

Mutiara Penyejuk Hati 45


Mutiara Penyejuk :
“Menyebarkan kebaikan lebih baik ketimbang diam. Dan, diam itu
lebih baik ketimbang menyebarkan kejelekan”

Mutiara Penyejuk Hati 46


PRIBADI DEWASA

Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala


Muhammad wa'alaaalihi washahbihii ajmai'iin,Semoga
Allah yang Mengenggam langit dan bumi, membuka pintu
hati kita semua agar dapat memahami hikmah dibalik
kejadian apapun yang menimpa dan semoga Allah
membimbing kita untuk bisa menyikapi kejadian apapun
dengan sikap terbaik kita.
Mendengar kata dewasa, mungkin yang terbetik di
benak kita adalah tua, tapi bukan itu, sikap dewasa
seseorang tidak bisa diukur dari usia. Orang tua pasti
dewasa, belum tentu. Coba kita lihat buktinya. Berikut ciri
khas umat Dewasa diantaranya:

1. Diam Aktif (menahan diri)


Yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam
berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan
dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam
mengendalikan lisannya dari perkataan dusta,
perkataan sia-sia , komentar spontan dan celetukan ,
kata-kata yang berlebihan , keluh kesah , niat riya
dan ujub , kata yang menyakiti orang lain, sok tahu
dan sok pintar.
Lihat saja seorang anak kecil, apa yang dia lihat
biasanya selalu dikomentari. Sedang orang tua yang

Mutiara Penyejuk Hati 47


kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi,
semua hal dikomentari. Ketika dia melihat sesuatu
langsung dipastikan akan dikomentari,ketika
menonton televisi misalnya ;komentar dia akan
mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton .
Penonton tv yang dewasa itu senantiasa bertafakur,
acara yang dia tonton senantiasa direnungkan
(tentunya acara yang bermanfaat) dan memohon
dibukakan pintu hikmah kepada Allah, Subhanalloh.
Seseorang yang pribadinya matang dan dewasa bisa
dilihat dari komentar-komentarnya, makin terkendali
Insya Allah akan semakin matang.

2. Empati
Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari
Empati. Anak-anak biasanya belum dapat meraba
perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya
tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain
berarti belum daspat disebut dewasa. Kedewasan
seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan
meraba perasaan orang lain. Semakin orang hanya
mementingkan perasaannya saja maka akan
semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba
penderitaan orang lain, Insya Allah akan semakin
bijak. Semakin mampu memahami dan menerima

Mutiara Penyejuk Hati 48


kekurangan orang lain, maka semakin dewasa.
Percayalah tidak akan bijaksana dan dewasa orang
yang hidupnya hanya memikirkan perasaannya
sendiri.

3. Hati-hati (Wara)
Orang yang dewasa, cirinya hati-hati
(Wara‟),dalam bertindak. Orang yang dewasa benar-
benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari
waktu ; tiap detik,tiap tutur kata , dia tidak mau jika
harus menanggung akibat karena salah dalam
mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya
sangat tidak hati-hati dalam bercakap dan
mengambil keputusan. Orang yang bersikap atau
memiliki kepribadian dewasa (wara‟) dapat dilihat
dalam kehati-hatian memilih kata yang syarat akan
makna , mengambil keputusan dengan tepat
,mengambil sikap terbaik , karena orang yang tidak
dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.

4. Sabar
Ciri orang yang dewasa adalah sabar, dalam situasi
sesulit apapun seorang yang dewasa akan lebih
tenang, mantap dan stabil. Seorang yang cepat
marah, tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu

Mutiara Penyejuk Hati 49


menunjukan bahwa dirinya belum siap melakukan
dan menerima sesuatu dengan baik. Muslim/muslimah
yang dewasa,selalu sabar menerima ketentuan dari
Allah, selalu sabar dalam menghadapi segala ujian.
Belum bisa dikatakan dewasa seseorang yang belum
mampu mengendalikan emosinya dan memelihara
sikap sabarnya.

5. Amanah
Seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai
sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk
bertanggung jawab. Untuk melihat kedewasaan
seseorang dapat dilihat dari kemampuannya
bertanggungjawab, sebagai contoh ; seorang ayah
dapat dinilai bertanggung jawab atau tidak yaitu
dalam cara mencari nafkah yang halal dan mendidik
anak istrinya ? Bukan masalah kehidupan dunia ,yang
menjadi masalah mampu tidak
mempertanggungjawabkan anak-anak ketika pulang
ke akherat nanti ? Ke surga atau neraka? Oleh karena
itu orang tua harus bekerja keras untuk menjadi jalan
kesuksesan anak-anaknya di dunia dan
akherat. Seorang guru bertanggungjawab terhadap
ilmu yang diberikan kepada muridnya, seorang pelajar
bertanggungjawab dengan ilmu yang diperolehnya.

Mutiara Penyejuk Hati 50


Seorang anak bertanggungjawab atas kepercayaan
yang diberikan orangtuanya. Jika semua
bertanggungjawab,
maka tidak akan ada permusuhan.
Saudaraku tidak cukup merasa bangga dengan
menjadi tua, mempunyai kedudukan,jabatan,karena
semua itu sebenarnya hanyalah semu, bukan tanda
prestasi. Prestasi itu adalah ketika kita semakin
matang, dan semakin dewasa .
Menahan diri, selalu berempati terhadap orang
lain, hati-hati dalam bertindak, senantiasa sabar,
amanah dan bertanggung jawab adalah bukti seorang
mukmin yang mempunyai pribadi dewasa.

Sumber : http://www.manajemenqolbu.com/radio/
Penceramah : KH. Abdullah Gymnastiar

Mutiara Penyejuk Hati 51


Mutiara Penyejuk :
“Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah
dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam
kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan dan rasa sakit
hati”

Mutiara Penyejuk Hati 52


SEBAIK-BAIKNYA MANUSIA

Sungguh beruntung bagi siapapun yang dikaruniai


ALLOH kepekaan untuk mengamalkan aneka pernik
peluang kebaikan yang diperlihatkan ALLOH kepadanya.
Beruntung pula orang yang dititipi ALLOH aneka potensi
kelebihan oleh-Nya, dan dikaruniakan pula kesanggupan
memanfaatkannya untuk sebanyak-banyaknya umat
manusia.

Karena ternyata derajat kemuliaan seseorang dapat


dilihat dari sejauhmana dirinya punya nilai manfaat bagi
orang lain. Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda,
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling
banyak manfaatnya bagi orang lain" (H.R. Bukhari).

Seakan hadis ini mengatakan bahwa jikalau ingin


mengukur sejauhmana derajat kemuliaan akhlak kita,
maka ukurlah sejauhmana nilai manfaat diri ini? Kalau
menurut Emha Ainun Nadjib, harusnya tanyakan pada diri
ini apakah kita ini manusia wajib, sunat, mubah, makhruh,
atau malah manusia haram? Apa itu manusia wajib?
Manusia wajib ditandai jikalau adanya sangat dirindukan,
sangat bermanfaat, bahkan perilakunya membuat hati
orang disekitarnya tercuri. Tanda-tanda yang nampak
dari seorang 'manusia wajib', diantaranya dia seorang
pemalu yang jarang mengganggu orang lain, sehingga

Mutiara Penyejuk Hati 53


orang lain merasa aman darinya. Perilaku kesehariannya
lebih banyak kebaikannya. Ucapannya senantiasa
terpelihara, ia hemat betul kata-katanya, sehingga lebih
banyak berbuat daripada hanya berbicara.

Sedikit kesalahannya, tidak suka mencampuri yang


bukan urusannya, dan sangat nikmat kalau ia berbuat
kebaikan. Hari-harinya tidak lepas dari menjaga
silaturahmi, sikapnya penuh wibawa, penyabar, selalu
berterima kasih, penyantun, lemah lembut, bisa menahan
dan mengendalikan diri, serta penuh kasihsayang.

Sama sekali bukan kebiasaan bagi yang akhlaknya


baik perilaku melaknat, memaki-maki, memfitnah,
menggunjing, bersikap tergesa-gesa, dengki, bakhil,
ataupun menghasut. Justru ia selalu berwajah cerah,
ramah tamah, mencintai karena ALLOH, membenci
karena ALLOH, dan marahnya pun karena ALLOH SWT,
subhanallah demikian indah hidupnya.

Sedangkan orang yang mubah ada dan tidak


adanya tidak berpengaruh. Di kantor kerja atau bolos
sama saja. Seorang pemuda yang ketika ada di rumah
keadaan menjadi berantakan, dan kalau tidak adapun
tetap berantakan. Inilah pemuda yang mubah. Ada dan
tiadanya tidak membawa manfaat, dan tidak juga
membawa mudharat

Mutiara Penyejuk Hati 54


Adapun orang yang makruh, keberadaannya justru
membawa mudharat dan kalau dia tidak ada tidak
berpengaruh. Artinya, kalau dia datang ke suatu tempat
maka orang merasa bosan atau tidak senang. Misalnya,
ada seorang ayah sebelum pulang dari kantor suasana
rumah sangat tenang, tetapi seketika klakson dibunyikan
tanda bahwa ayah sudah datang, anak-anak malah lari
ke tetangga, ibu cemas, dan pembantu pun sangat gelisah.
Inilah seorang ayah yang keberadaannya menimbulkan
masalah.

Sumber : http://www.manajemenqolbu.com/

Mutiara Penyejuk Hati 55


Mutiara Penyejuk :
Tidak sejenak pun hati mereka tertuju kecuali kepada Allah
dihadapan bersama Al-quran, mereka senantiasa kebersamaan yang
senatiasa tidak akan pernah terpisahkan.”

Mutiara Penyejuk Hati 56


LAKAL HAMDU
Bagimu segala puji
Wahai yang Maha Dermawan, wahai yang Maha Agung
Wahai Pemberi Karunia,
yang kuasa mengabulkan dan menolak siapa yang
dikehendaki.
Yaa Ilaahi, Penciptaku, Pelindungku, Tempatku Bernaung,
Dalam genggamanMulah – penderitaan dan
kebahagiaan.

Ya Illaahi, bila dosaku begitu besar


bila kesalahanku begitu banyak,
Namun ku yakin,
PengampunanMu lebih besar dari dosa dan kesalahanku
Ya Illaahi, bila kuturuti kehendak nafsuku,
niscaya aku senantiasa berada di kawah penyesalan.

Ya Illaahi. bila Engkau menolak permohonanku,


bila Engkau usir aku dari haribaanMu
kepada siapa lagi kuharapkan pertolongan.
Ya Illaahi, selamatkanlah aku dari siksaMu,
sungguh aku adalah tawananMu yang hina dina
penuh ketakutan, mendamba penuh harap dariMu.

Ya Illaahi, berzikir mengingat karunia Mu,

Mutiara Penyejuk Hati 57


adalah penawar kepedihanku
mengingat kesalahan dan dosa-dosaku
air mata ini tiada henti membasahi mataku
Ya Illaahi, ampunilah dosa-dosa
maafkanlah kesalahan-kesalahanku.
Sungguh aku mengaku
dan kini dalam ketakutan dan aku bermohon padaMu.

Ya Illaahi, karuniailah aku kedamaian dari sisimu


aku tidak memiliki pintu keutamaan lain,
senantiasa aku hanya mengatuk pintuMu.

Ya Illaahi, bila Engkau jauhkan aku dariMu


bila Engkau hinakan aku,
Bagaimana lagi dan apa yang mesti kulakukan

Ya Illaahi, demi Mustofa (Rasullulah) dan putra


pamanNya (Imam Ali Bin Abi Tholib)
serta kemulyaan para pelaku kebajikan
yang semuanya merunduk merendah di haribaanMu.
Ya Illaahi, bangkitkanlah aku,
sebagai pengikut Muhammad yang setia,
Yang kembali dengan penuh ketakwaan,
pengabdian dan kepasrahan padaMu.

Mutiara Penyejuk Hati 58


Ya Illaahi, Yaa Sayyidi,
jangan tidak kudapatkan syafa‟at agung RasulMu.
Yang kelak dapat menolongku.
Sholawat bagi Rasulullah dan ahlilbaitNya,
selama orang menyerukan Tauhid,
selama orang-orang bijak bersimpuh bermohon di
pintuMu.
Al Khamdulillah Robbil Alamin.

Sumber : Nur Muhammad SAW


(petikan qosidah ini disusun dan diilhami oleh :
ucapan-ucapan dan munajat Imam Ali Bin Abi
Thalib)

Mutiara Penyejuk Hati 59


Mutiara Penyejuk :
“Ya Ilaahi,
Bangkitkanlah aku,
sebagai pengikut Muhammad
yang setia, dan kembali dengan
Penuh ketakwaan,
Pengabdian serta
Kepasrahan
PadaMu”

Mutiara Penyejuk Hati 60


INDAHNYA NASEHAT

Kalau ada pertanyaan kenapa seorang suami gagal


dalam menasehati istrinya ?, kenapa seorang ibu susah
menasehati anaknya ?, kenapa seorang guru susah menasehati
muridnya ?, kenapa seorang pimpinan sulit menasehati
bawahannya ? , jawabannya sederhana Orang hanya bisa
memberikan nasehat dengan mantap ! kalau dia termasuk
orang yang cinta dinasehati oleh oranglain
Repotnya kita ketika memberikan nasehat semangat, ketika
memberikan saran semangat, ketika memberikan koreksi
semangat tetapi ketika giliran kita dikoreksi justru kita tidak
sanggup menerimanya. Oleh karena itu kepada siapapun yang
akan memberikan nasehat syarat utamanya adalah kita harus
menjadi orang yang terlatih untuk menerima nasehat, terlatih
untuk menerima kritik dan terlatih untuk menerima
koreksi.Sebelum kita sanggup untuk melatih diri kita, sulit
sekali kita akan memiliki nasehat yang memiliki kekuatan
yang menggugah dan merubah.Harusnya kita melihat saran,
kritik dan nasehat dan koreksi itu menjadi sebuah kebutuhan.
Rahasia sukses dalam menerima nasehat atau kritik
yaitu :

Mutiara Penyejuk Hati 61


1.Rindu kritik dan nasehat,
Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu
dikoreksi, rindu dinasehati, seperti rindunya kita melihat
cermin agar penampilan kita selalu
bagus.Pemimpin sejati adalah pemimpin yang selalu rindu
dikoreksi oleh anggota atau bawahannya, seorang guru
yang senantiasa mengharapkan saran agar lebih baik dalam
cara mengajarnya tidak akan pernah menjadi hina jika ia
meminta saran atau kritik dari murid-muridnya, bahkan
Khalifah Umar Bin Khatab RA jauh lebih menghargai
kritik dan koreksi dibandingkan pujian.
2.Cari dan tanya,
Belajarlah bertanya kepada orang lain dan nikmati
saran-saran yang mereka lontarkan, milikilah teman yang
mau jujur mengoreksi, tanya pula kepada istri, suami, anak-
anak, karyawan dan lain-lain.
3.Rahasia kita agar sukses ketika menerima kritik
adalah nikmati kritik itu sebagai karunia
Allah ;
karena seseorang tidak akan mati karena dikritik, maka
oleh karena itu jika di koreksi maka dengarkanlah, jangan
sibuk membela diri karena makin sibuk membela diri maka
tidak akan mendapatkan sesuatu.

Mutiara Penyejuk Hati 62


Memang orang yang lemah,orang yang sombong , orang-
orang yang penuh kebencian itu tidak pernah tahan
terhadap kritik, jika ada yang mengkoreksi maka dirinya
sibuk untuk membela diri, sibuk untuk berpikir dan sibuk
untuk membalas, ketahuilah bahwa orang yang demikian
itu tidak akan bisa maju.
Orang yang kokoh dan kuat itu bukan orang yang sibuk
memberikan alasan ketika dia dikritik, karena jika tidak
hati-hati alasan itu justru memperjelas kesalahan.Dari pada
kita sibuk menyerang orang lain dan membela diri, sebaik-
baik jawaban atas kritik dan koreksi adalah dengan
memperbaiki diri.Orang lain sibuk mencari kejelekan kita,
tetapi kita justru sibuk memperbaiki kejelekan kita.
Lalu bagaimana jika lalu kita dihina terus ? jangan risau ,
karena semua orang yang sukses dan mulia itu pasti ada
yang menghina, tidak akan pernah didengki kecuali orang
yang berprestasi, makanya jangan takut ! kalau kita dihina
justru kita harus sibuk memperbaiki diri.
4.Biasakanlah kita untuk menjadi orang yang
berterima kasih,
kalau kita berubah,..... jangan pernah lupa untuk
menyebut jasa orang yang pernah merubah kita sehingga
kesuksesan ini harus jadi kebahagiaan dan kesuksesan bagi
oranglain.

Mutiara Penyejuk Hati 63


Jadi sahabat-sahabat sekalian , cita-cita kita nanti ciri khas
seorang pemimpin negeri ini adalah seorang pemimpin
yang rindu di nasehati,jadi ketika masyarakatnya
melakukan koreksi justru pemimpin tersebut senang,
kelihatannya kita jangan pernah mau memiliki pemimpin
dalam level manapun yang tidak bisa dikoreksi,nanti dia
akan menipu dirinya sendiri , orang yang tidak bisa
dikoreksi itu adalah orang yang sombong, merasa pintar
sehingga menganggap rendah setiap nasehat. Ciri
pemimpin sejati adalah seorang pemimpin yang mencintai
nasehat. Jadi memang seharusnya kita harus sadar ,bahwa
keuntungan kita adalah ketika kita menerima nasehat dari
orang lain dengan lapang dada dan rasa syukur , Belajarlah
berterima kasih kepada orang yang mengoreksi, karena
koreksi itu adalah bagian dari yang kita minta kepada Allah
seperti yang sering kita ucapkan dalam bacaan shalat \"
Ihdinashiraathal mustaqiim\" (tunjukilah kami jalan yang
lurus)[Q.S1 ; 6]
Dalam berkomentar atau melakukan kritik itu harus hati-
hati , karena setiap kita mengkritik dan mengoreksi
sesorang sebetulnya yang keluar itu adalah diri kita.Nabi
Muhammad SAW itu adalah seorang penasehat, tetapi
nasehatnya itu betul-betul bil hikmah, semuanya penuh
dengan kearifan dan kematangan.

Mutiara Penyejuk Hati 64


Yang paling penting dari suatu nasehat, kritik dan koreksi
itu adalah niat yang mendasarinya. Kalau didasari niat
ingin menjatuhkan ,koreksi itu hanya akan menjadi pisau
atau panah beracun.Harusnya nasehat kita itu dilandasi
dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.
Dengan nasehat kita harus membantu yang lupa agar
menjadi ingat, membantu yang lalai agar menjadi semangat
, yang tergelincir menjadi bangkit kembali, yang berlumur
dosa menjadi bertobat, intinya kalau dilandasi niat yang
baik akan melahirkan kebaikan juga.
Kalau niat sudah baik caranya juga harus benar, Ali Bin
Abi Thalib .RA mengatakan \" kalau kita memberi nasehat
tetapi di depan umum itu sama dengan memaki-maki atau
mempermalukan seseorang\" , maka resep selanjutnya
kalau kita ingin memberikan nasehat, nasehatilah dengan
lemah lembut.
"Tiadalah kelembutan itu ada pada seseorang kecuali
memperindah”
Rasullulah SAW memperbaiki peradaban yang begitu
keras dan berat justru dengan kelembutan ,kita butuh
nasehat yang tulus dari hati yang penuh kasih sayang
dengan kata-kata yang terpilih yang tidak melukai diiringi
dengan sikap yang tidak menggurui, tidak
mempermalukan, tidak memojokan sehingga orang

Mutiara Penyejuk Hati 65


berubah bukan karena ditekan oleh kata-kata kita
melainkan tersentuh oleh kata-kata kita.
Sahabat-sahabat, marilah kita terus berlatih untuk
menyayangi orang lain karena itulah sumber yang utama
agar nasehat kita menjadi bijak dan penuh kemuliaan.Dan
sebaik-baik nasehat adalah dengan suri tauladan, hancurnya
orang-orang yang sibuk memberi nasehat adalah ketika apa
yangdia katakan tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan.

Mutiara Penyejuk Hati 66


Mutiara Penyejuk :
“...dan ketahuilah, bahwa di dalam kesabaran terhadap apa yang
tidak kamu sukai, terdapat banyak kebaikan.”

Mutiara Penyejuk Hati 67


Biodata Tim Penyusun

1. Nama : Siti Zubaidah


NIM : AIE 307937
TTL : Barabai, 21 September 1986
Alamat : Jl. Tri Kusuma RT 01 No. 35 Barabai, 71315

2. Nama : Ahmad Bahruddin Jailani


NIM : AIE 307951
TTL : Tanjung, 8 Juli 1989
Alamat : Jl. Pembangunan RT 03 Muara Uya, 71573

3. Nama : Maida Mustika


NIM : AIE 307907
TTL : Marabahan, 17 Mei 1989
Alamat : Jl. S.Parman RT 01 No 11 Marabahan 70500

4. Nama : Noorhayati
NIM : AIE 307939
TTL : Lok Besar, 10 Juni 1988
Alamat : Jl. Merdeka RT 02 No. 9 Birayang 71381

Mutiara Penyejuk Hati 68


5. Nama : Hadiataul Hasanah
NIM : AIE 307953
TTL : Murung Pudak, 26 Agustus 1989
Alamat : Jl. Musyawarah RT 3 No.22 Murung Pudak

6. Nama : Syafariatul Jannah


NIM : AIE 307910
TTL : Marabahan, 23 September 1989
Alamat : Jl. Haryono MT RT 02 No 38 Marabahan

7. Nama : Adi Rusandy


NIM : AIE 307935
TTL : Bangkal, 23 April 1989
Alamat : Jl. Pangeran A. yani No. 14 Bangkal 71361

8. Nama : Santi Sartika


NIM : AIE 307952
TTL : Pulau Ku’u, 6 April 1989
Alamat : Jl. Pasar Muara Uya Rt 10

Mutiara Penyejuk Hati 69

Anda mungkin juga menyukai