Anda di halaman 1dari 12

Abu Vulkanik Menyerang Mata dan Pernafasan

VIVAnews - Jumlah pengungsi letusan Gunung Merapi terus bertambah. Di Stadion Maguwohardjo, para
pengungsi mulai berbenah.

Pantauan VIVAnews, para pengungsi mulai berebut bahan bantuan seperti pakaian. Mereka diberi jatah
masing-masing memperoleh tiga sampai empat potong pakaian.

"Saat ini yang diperlukan adalah pakaian layak pakai, karena saat ini kita masih kekurangan stok," kata
Didik Endro, salah seorang relawan, yang ditemui VIVAnews di Posko Pengungsian Marguwo,
Yogyakarta, Sabtu 6 November 2010.

Tidak hanya itu, para pengungsi juga terlihat antre memeriksakan diri ke posko kesehatan. Debu vulkanik
memang menyerang, terutama pada pernafasan dan juga mata.

Menurut tim dokter, para pengungsi banyak yang terserang infeksi saluran pernafasan (ISPA). "Ada
sekitar 400 pengungsi yang sebagian besar manula mengalami gangguan pernafasan," kata dokter Ina.

Menurut Ina, para pengungsi juga banyak yang meminta obat tetes mata. Hal ini dikarenakan masih
banyaknya debu vulkanik yang menyelimuti Yogya. Selain mem

Selain itu, para pengungsi terlihat mengantre MCK. Pasalnya, MCK yang disediakan di posko
pengungsian ini cukup minim jika dibandingkan dengan jumlah pengungsi yang mencapai 24 ribu.

Letusan Merapi ini telah merenggut sebanyak 114 nyawa. Sebanyak 69 orang tewas akibat letusan
kemarin. Ditambah korban saat letusan pertama yang berjumlah 45 orang. Sejumlah media asing
menyebut jumlah korban 122 orang.

Akibat letusan kemarin, zona bahaya Merapi diperluas menjadi radius 20 kilometer. Warga juga diminta
untuk menghindari daerah yang dekat dengan kali yang berhulu di Merapi.

Bandara Adi Sutjipto Masih Ditutup

VIVAnews - Bandar Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta, saat ini masih menutup jalur penerbangan dan
kedatangan pesawat. Pembukaan bandara masih tergantung kondisi udara paska meletusnya Gunung
Merapi.

"Untuk sementara dijadwalkan dibuka pukul 09.00, namun kita lihat kondisinya terlebih dahulu," kata
petugas informasi Bandara Adi Sutjipto, Endang, saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 6 November 2010.

Endang menjelaskan, saat ini petugas bandara sedang berupaya membersihkan landasan pacu dari
debu vulkanik Gunung Merapi.

Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada 5 November dini hari disebut sebagai letusan terhebat.
Letusan itu membuat abu vulkanik menyebar hingga ke Bandung.

Sementara, jumlah korban tewas disebut mencapai 122 jiwa, dan puluhan orang menderita luka bakar.

Merapi Keluarkan Lava Pijar ke Segala Arah


VIVAnews - Gunung Merapi masih beraktivitas. Lewat tengah malam, gunung yang terletak di
perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah itu terus mengeluarkan lava pijar.

Informasi dari Jaringan Informasi Lintas Merapi, Sabtu 6 November 2010, dini hari, luncuran lava pijar ini
terlihat mengarah ke barat daya dan selatan.

Arah luncuran lava pijar ke arah selatan menuju Kali Senowo. Sedangkan yang menuju barat
diperkirakan mengalir ke Kali Gendol, Kali Kuning, dan Kali Woro.

Arah angin di pucuk Merapi sulit diprediksi. Belum lagi pantauan visual puncak Merapi yang sering
tertutup kabut.

Pantauan sementara, posisi arah lava pijar sebagian besar menuju arah selatan. Kendati demikian,
masyarakat diminta tenang dan tidak panik.

Merapi memang sudah 'sedikit' mereda setelah letusan dahsyat kemarin menewaskan 64 warga
Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, yang berjarak sekitar 16 sampai 18 kilometer.

Sejak kemarin, rentetan guguran lava, tremor dan awan panas masih terus terjadi. Erupsi masih terjadi
dengan intensitas yang sangat tinggi. Setelah itu hanya sesekali awan panas meluncur.

Abu Merapi Membuat SBY Bermalam di Magelang

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mendatangi lokasi bencana Gunung
Merapi. Presiden SBY awalnya ingin langsung menuju Yogyakarta setibanya di Bandara Ahmad Yani,
Semarang. Tetapi, saat tiba di daerah Magelang dalam perjalanan dua jam dari Semarang ke
Yogyakarta, abu vulkanik terlihat semakin tebal di jalanan. Akibatnya, kondisi jalan cukup licin. Akhirnya,
Presiden SBY memutuskan menginap di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

Rombongan Presiden SBY tiba di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jumat 5 November 2010, sekitar
pukul 19.30 WIB. Dua jam perjalanan, rombongan SBY tiba di daerah Magelang.

Di wilayah Magelang inilah abu vulkanik terlihat tebal. Selain kondisi jalan yang licin, hujan gerimis turun
dan jarak pandang terbatas terjadi di wilayah ini. Ini berbeda dengan beberapa hari sebelumnya ketika
SBY melewati jalan yang sama untuk mengunjungi korban bencana.

Karena kondisi itulah Presiden memutuskan singgah dulu di Akmil Magelang untuk menentukan apakah
perjalanan ke Yogyakarta akan dilanjutkan malam ini juga atau bermalam. Dalam kondisi normal, waktu
tempuh Magelang-Yogyakarta sekitar 40 menit.

Ketika SBY dan Ibu Negara serta rombongan tiba di Akmil dan turun dari kendaraan, suasana agak
gelap. Jalanan dan tanah yang dipijak terasa lembek dan becek. Baru setelah memperhatikan sekeliling,
disadari bahwa seluruh jalanan dan permukaan tanah terbuka tertutup abu vulkanik dari Merapi yang
melumpur karena hujan.

Jubir Presiden, Julian Aldrin Pasha menjelaskan, di Akmil ini Presiden SBY sekaligus menunggu laporan
terkini dari Kepala BNPB mengenai situasi sekitar Merapi. Informasi ini penting untuk menentukan posko
atau tempat-tempat mana yang akan dikunjungi Presiden. Direncanakan, Presiden SBY akan berkantor
di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau dikenal dengan sebutan Gedung Agung. 

Korban Tewas Tsunami Mentawai Jadi 445 Orang

VIVAnews - Jumlah korban meninggal akibat tsunami di Kepulauan Mentawai terus bertambah. Hingga
Jumat 5 November 2010 korban tewas telah mencapai 445 orang.

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat pada pukul 21.00 WIB, Jumat 5
November 2010, melaporkan korban meninggal dunia akibat tsunami Mentawai mencapai 445 orang.
Sebelumnya dilansir korban tewas mencapai 431 orang.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial, Andi Arief.
Sebelumnya disebutkan, korban meninggal terbanyak berada di Kecamatan Pagai Utara yang mencapai
lebih dari 200 orang. Sedangkan Kecamatan Pagai Selatan lebih dari 100 orang.

Dari jumlah korban tewas itu masih ada lagi sekitar 58 warga belum ditemukan. Selain korban hilang dan
tewas, sebanyak 173 orang masih menjalani perawatan karena mengalami luka berat. Sedangkan 325
lainnya dirawat karena luka ringan. Hingga kini, warga yang mengungsi mencapai 15.353 orang.

Gempa bumi berkekuatan 7,2 SR sebelumnya menerjang Kepulauan Mentawai pada pukul.21.42 WIB
pada Senin, 25 Oktober 2010. Gempa dan tsunami terjadi sehari sebelum letusan dahsyat Gunung
Merapi di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah.

Lokasi  gempa berada pada 3.61 LS – 99.93 BT (78 kilometer barat daya Pagai Selatan Mentawai -
Sumbar) dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa itu menimbulkan tsunami yang memporak-porandakan
Mentawai.

Mulai Hari Ini, Presiden Ambil Keputusan dari Yogyakarta 


Anwar Khumaini – detikNews

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono milai hari ini akan berkantor di Gedung Agung,
Yogyakarta. Segala keputusan penting menyangkut pemerintahan juga akan diputuskan di gedung yang
terletak di dekat nol kilometer Kota Yogyakarta tersebut.

"Pukul 10.30 WIB rencananya Presiden akan menuju Gedung Agung Yogyakarta. Semua keputusan
nantinya diambil dari Yogya," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha saat dihubungi detikcom,
Sabtu (6/11/2010).

Julian belum bisa memastikan sampai kapan Presiden SBY akan ngantor di Gedung Agung. Yang pasti,
menurutnya, Presiden akan kembali ke Jakarta jika kondisi sudah memungkinkan.

"Belum tahu sampai kapan," jawab Julian saat ditanya sampai kapan SBY Berada di Yogya.
Saat ini Presiden dan rombongan masih berada di asrama Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa
Tengah. Presiden sedang mendapatkan paparan tentang kondisi terbaru Gunung Merapi beserta proses
tanggap darurat oleh Kepala BNPB Syamsul Maarif.

"Tadi yang dilaporkan Kepala BNPB semua on the track, semua berjalan dengan baik dan lancar," papar
Julian.

Saat ditanya apakah SBY akan mengunjungi para pengungsi baik di Yogyakarta ataupun daerah-daerah
lainnya, Julian belum bisa memastikan. Menurutnya, jika SBY menjenguk para pengungsi, dikhawatirkan
justru malah mengganggu proses distribusi bantuan.

"Ini masih dalam pertimbangan, karena Bapak Presiden tidak mau mengganggu jalannya proses bantuan
atau penangangan di sana. kemungkinan tidak akan meninjau karena pertimbangan tadi," kata Julian.

Tsunami di Mentawai
Sanksi untuk Gubernur Sumbar Seminggu Lagi Baru Diketahui 
Gunawan Mashar – detikNews

Maluku - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sedang mempelajari sanksi apa yang tepat untuk
diberikan kepada Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno yang melakukan kunjungan kerja
ke luar negeri saat warganya di Kepulauan Mentawai terkena musibah tsunami. Dipastikan, seminggu
lagi sanksi terhadap Irwan sudah bisa diketahui.

"Saya akan pelajari dulu, beri saya waktu seminggu lagi ya. Seminggu lagi tanya ke saya lagi, akan ada
keputusan dari saya," kata Mendagri Gamawan Fauzi saat mendampingi Wapres Boediono di Kantor
Bupati Saumlaki, Maluku, Sabtu (6/11/2010).

Gamawan menjelaskan, di dalam sumpah bupati atau gubernur, sudah disebutkan bahwa kepala daerah
harus taat pada UU. Isinya saat bersumpah mereka taat dan setia kepada peraturan perundang-
undangan.

"Nah dalam Inpres tentang kepala daerah kan diatur kepala daerah yang ingin bepergian itu harus seizin
presiden dulu," imbuhnya.

Dia mengaku juga telah mengirimkan surat izin ke luar negeri Gubernur Sumbar kepada presiden. "Tapi
waktu saya cek ke Pak Sudi (Sudi Silalahi) izin itu belum keluar. Jadi harus seizin presiden sebulan
sebelum berangkat."

Irwan, lanjut Gamawan, belum tentu akan dikenai pasal melanggar sumpah jabatan. Karena dalam
sumpah tersebut tidak disebut secara eksplisit sanksinya.
"Saya akan cari sanksinya itu dalam UU yang lain. Kalau aparat biasa kan ada UU pelayanan publik," janji
mantan Gubernur Sumbar ini.

Kunjungan Irwan yang juga politisi PKS ke Jerman sempat mengundang polemik. Kritik keras dialamatkan
kepada Irwan, yang dinilai tidak memiliki empati kepada para korban Mentawai.

Namun PKS memberikan pembelaan bagi Irwan. Penjelasan Humas PKS yang diterima pada Rabu
(3/11/2010) yakni:

Pertama, kunjungan dilakukan berdasarkan undangan Duta Besar Republik Indonesia di Berlin tanggal 31
Agustus 2010 yang meminta Gubernur Sumatera Barat menjadi pembicara dalam ajang Indonesian
Bussiness Day yang akan diadakan di Muenchen, pada tanggal 5 November 2010.

Topik utama dalam Indonesian Business Day adalah pelaksanaan promosi terpadu Investasi, Pariwisata
dan Perdagangan di wilayah potensial Indonesia.

Kedua, Sumatera Barat dipilih sebagai salah satu peserta di antara lima peserta provinsi undangan yaitu:
Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua.
(anw/anw)

Merapi Meletus
Tampak Lava Pijar Merapi Meleleh ke Arah Selatan, Timur dan Barat 
Anwar Khumaini – detikNews

Jakarta - Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas atau wedhus gembel. Karena terjadi di
malam hari, tampak lava pijar mengarah ke arah barat tepatnya ke Kali Kuning, Kali Gendol dan sebagian
mengarah ke Kali Woro. Sebagian juga mengarah ke arah selatan dan timur.

Seperti disampaikan oleh petugas SAR Merapi di pos pemantauan Balerante yang bisa dipantau melalui
saluran Handy Talky (HT), petugas terus mengumumkan jika lava pijar terus keluar dari mulut Merapi.

"Saat ini ada lava pijar meluncur ke sisi barat menuju Kali Kuning, Kali Gendol dan sebagian ke Kali
Woro," kata petugas SAR merapi yang terdengar di HT, Sabtu (6/11/2010) pukul 02.30 WIB.

Menurut petugas tersebut, sebagian kecil lava pijar juga mengarah ke arah timur. "Arah angin tidak
terpantau," imbuhnya.

Saat ini, lanjut petugas tersebut, lava pijar terus meleleh dan tampak jelas berwarna merah. Informasi
yang detikcom kumpulkan, lava pijar tersebut terus keluar dari mulut Merapi sejak pukul 01.10 WIB.

"Lava pijar tampak meleleh terus menerus," ujarnya.


Seperti diketahui, Gunung Merapi terus menerus mengeluarkan awan panas. Puncaknya, pada skeitar
pukul 01.00 WIB dini hari, Jumat (5/11/2010), Gunung Merapi mengeluarkan awan panas yang
terdahsyat dalam 100 tahun terakhir. Akibatnya, sekitar 69 orang tewas terbakar oleh awan panas.

Korban Tewas Akibat Tsunami Mentawai Capai 445 Orang 


Anwar Khumaini – detikNews

Jakarta - Jumlah korban tewas akibat tsunami dan gempa di Kepulauan Mentawai bertambah menjadi
445 orang. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya sebanyak 431 orang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh detikcom dari Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Andi Arief,
jumlah korban tewas ini diperoleh dari Posko BPBD Sumbar pada pukul 21.00 WIB, Jumat (5/11/2010).

"Posko BPBD Sumbar pada pukul 21.00 WIB melaporkan korban tsunami Mentawai yang meninggal 445
orang, hilang 58 orang, luka berat 173 orang, luka ringan 325 orang serta mengungsi 15.353 jiwa," kata
Andi Arief.

Sebelumnya, jumlah korban tewas sempat berkurang dari 449 menjadi 431 orang. Hal itu karena
sejumlah nama yang dilaporkan tewas oleh keluarganya ternyata ditemukan selamat.

"Ada koreksi korban tewas karena ternyata ada beberapa nama yang dilaporkan tewas ternyata
ditemukan hidup," kata Kepala Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Sumbar Ade Edward kepada detikcom, Senin 1 November 2010 lalu.

Ade mengatakan, informasi ini berhasil diperbaiki karena listrik-listrik di daerah-daerah sudah mulai
menyala meski masih dengan tenaga genset. Ade pun berterimakasih kepada tim PLN.

"Dengan adanya listrik itu, komunikasi jadi lancar sehingga informasi lebih akurat," kata Ade.

Pada Minggu 31 Oktober data BPBD Sumbar menyebutkan, korban tewas akibat tsunami Mentawai
mencapai 449 orang, hilang 96 orang, luka berat 270 orang, dan luka ringan 142 orang. Adapun jumlah
orang yang mengungsi mencapai 14.983 jiwa.

Pantau Merapi, Rombongan Presiden Menginap di Magelang 


Indra Subagja – detikNews

Jakarta - Presiden SBY rencananya akan memantau langsung penanganan Merapi di Yogyakarta. Kini
Presiden dan rombongan tengah bermalam lebih dahulu di Magelang.
"Mensos bersama rombongan Presiden bermalam di Magelang ," demikian siaran pers Kemensos, Jumat
(5/11/2010).

Informasi yang dihimpun detikcom, Presiden bermalam di kawasan Akmil Magelang.

Sementara itu pihak Kemensos terkait bencana Merapi telah menugaskan Direktorat Bencana Alam
untuk mengirim peralatan dapur umum skala besar ke 4 kabupaten sebagai tambahan logistik.

"Kami juga instruksikan 1.500 Tagana yang sudah di lokasi terus bertugas, sambil mengerahkan
tambahan tenaga dari DKI, Jabar dan Jatim," tulis Kemensos.

Selain itu Tim Reaksi Cepat, Kemensos juga telah direformat terkait kondisi darurat didukung PSPA Pati,
PSBD Temanggung, Rehabilitation Centre Solo dan PSPA Baturaden yang bergabung dengan Satuan Bakti
Pekerja sosial.

"Ada 40 orang dan relawan sosial 95 orang. Mereka evakuasi anak dan lansia. Juga membantu akses
kebutuhan dasar dan trauma healing. Diutamakan di lokasi terpadat," terang Kemensos.

Selain itu di daerah Dawuk Klaten, pendopo Kabupaten Magelang dan Stadion
Maguwoharjo, Sleman terdapat Sekitar 12.000 anak yang butuh bantuan.

"Mensos Salim Segaf percaya ujian untuk bangkitkan kesetiakawanan nasional."

HTI Sulsel Demo Obama

Sabtu, 6 November 2010 | 11:20 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)


Sulawesi Selatan melakukan aksi unjuk rasa di Flyover Makassar menolak kedatangan Presiden
AS Barrack Obama di Indonesia.

Rencananya Obama akan berkunjung di Indonesia pada 9-10 November mendatang.

Dalam orasinya para demonstran mengatakan bahwa kunjungan di Indonesia tidak lain adalah
untuk mengokohkan dan kepentingan politik dan ekonomi AS di negeri ini. Aksi ini berlangsung
damai.(
Presiden Diminta Berkantor di Posko
Pengungsian
YOGYAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk sementara berkantor di
Yogyakarta. Rombongan dari Istana pun sudah meluncur ke Jawa Tengah sejak kemarin dan
diperkirakan akan tiba di Yogyakarta pagi ini.

Belum diketahui pasti di mana tempat Presiden akan menjalankan aktivitasnya selama di
Yogyakarta. Koordinator Disaster Management Center Dompet Dhuafa Iman Surahman
mengusulkan agar Presiden berkantor di salah satu posko pengungsian. “Agar semua tertib,”
ujarnya kepada okezone di Jakarta, Sabtu (6/11/2010).

Dia mengungkapkan beberapa waktu lalu ketika Presiden datang berkunjung ke posko
pengungsian, hampir seluruh lapisan masyarakat mampu mendisiplinkan diri, mulai dari kepala
dusun sampai para menteri.

“Kalau presiden berkantor di pengungsian, maka makanan untuk pengungsi juga akan selalu enak,
seperti yang pernah beliau cicipi,” tuturnya.

Dompet Dhuafa selama terjadi bencana letusan Merapi membuka sejumlah posko pengungsian. Di
antaranya di samping Kampus UPN Veteran. Di tempat ini ribuan pengungsi dari sejumlah wilayah
di lereng Merapi ditampung.

Bandara Adi Sucipto Masih Lumpuh


YOGYAKARTA- Aktivitas penerbangan di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, hingga pagi ini
terpantau masih lumpuh. Ratusan calon penumpang yang sudah membeli tiket pesawat terlihat
memenuhi ruang tunggu dan halaman bandara.

Sebagian di antaranya memilih berganti moda transportasi menggunakan jalur darat untuk
bepergian ke tempat tujuan. Pihak otoritas bandara memutuskan masih menutup bandara selama
tiga jam. Mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

Penutupan ini akibat dampak aktivitas Gunung Merapi yang masih tinggi serta abu vulkanik masih
sebagian menyelimuti tempat parkir pesawat. Pantauan di lapangan, Sabtu (6/11/2010), petugas
bandara masih terlihat membersihkan abu vulkanik menggunakan mobil penyedot.

Sementara ratusan penumpang yang terlanjur membeli tiket untuk bepergian ke luar kota kecewa
dan beberapa di antaranya memilih mengembalikan tiket. “Terus terang kami kecewa, tapi mau
gimana lagi,” ujar Agus, salah satu calon penumpang pesawat tujuan Pekanbaru.

Dari pengumuman pihak otoritas bandara, pembukaan jalur penerbangan masih belum bisa
ditentukan. Bilamana kondisi cuaca memburuk kemungkinan besar penutupan bandara akan
diperpanjang selama satu hari penuh.

Obama Jadwalkan Bertemu Alumni SD


Menteng di UI
JAKARTA- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan melakukan kunjungan kenegaraan ke
Indonesia pada 9 dan 10 November 2010 mendatang. Rencana lawatan Obama ke Indonesia itu
mememiliki kesan tersendiri bagi alumni SDN Menteng.

Rencananya Obama akan bertemu beberapa kerabatnya yang dulu bersekolah di SDN Menteng saat
mengunjungi Universitas Indonesia (UI) Depok. "Teman-teman SD diundang ke UI, katanya sudah
ada undangan," kata teman SD Obama, Sony Gondokusumo saat dihubungi okezone, Sabtu
(6/11/2010)

Sony berharap rencana lawatan Obama terlaksana, setelah beberapa waktu lalu presiden negeri
adidaya itu batal ke Indonesia. Menurut Sony, SDN Menteng tidak melakukan persiapan apapun
terkait dengan rencana kedatangan Obama, karena almamaternya itu tidak masuk dalam jadwal
kunjungan. "Ngga datang ke sekolahan, ada guru yang diundang ke UI," katanya

Para alumni juga tidak memiliki persiapan khusus menyembut kedatangan obama. Mereka hanya
berencana memberikan kenang-kenangan berupa foto saat mereka dulu di SD. "Kasih foto yang
pakai seragam SD, masih dibicarakan lagi mau dikasih di gelas atau dimana," tambahnya
Pengungsi Merapi Bertambah Menjadi
198.488 Jiwa
Sabtu, 06/11/2010 08:58:12
Pusdalops BNPB melaporkan perkembangan korban akibat letusan gunung Merapi hingga Sabtu (6/11)
pukul 6.00 WIB, tercatat 198.488 pengungsi, 218 orang luka-luka, dan 114 orang meninggal dunia.
Seluruh korban berasal dari Kab. Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali.

Mengingat aktivitas Gunung Merapi sangat tinggi, hal ini ditunjukkan dengan adanya awan panas secara
beruntun, maka status aktivitasnya masih tetap pada tingkat “AWAS” (level 4). Daerah rawan letusan
ditetapkan dalam radius 20 km dari  puncak Gunung Merapi.

Lokasi pengungsian yang sebelumnya berada dalam radius 15 km, saat ini telah dipindahkan ke lokasi
aman.

Terjadi peningkatan kebutuhan logistik di beberapa tempat pengungsian yang baru. Oleh karena itu
pendistribusian supply logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya masih terus dilakukan, hingga
kebutuhan tercukupi.

Pengungsi dan masyarakat harus tetap waspada, mengingat semakin bertambahnya material erupsi di
alur sungai yang berhulu dari puncak Gunung Merapi dan tingginya intensitas hujan, sehingga berpotensi
terjadi banjir lahar.

Korban Meninggal Akibat Letusan Merapi


Mencapai 122 Orang
Jumat, 05/11/2010 05:19:56
Hingga sore hari ini Jumat (5/11/2010) sampai dengan pukul 15.00 WIB, jumlah korban tewas akibat
letusan Gunung Merapi sudah mencapai 122 orang. Terdapat penambahan korban meninggal pada hari
ini  sebanyak 64 orang. Semua korban tewas saat ini masih berada di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.

Korban tewas terbanyak adalah warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka tewas akibat
terkena awan panas Gunung Merapi yang menyembur pada Jumat pukul 01.00 dini hari. Saat ini, tim DVI
Polda DIY masih melakukan proses identifikasi terhadap para korban. 

Selain korban tewas, hari ini terdapat penambahan 151 orang korban luka yang harus rawat inap di rumah
sakit, dengan rincian RSUP Sardjito 78 orang, RS Bethesda 6 orang, RS Suradji Tirtonegoro 35 orang,
RSUD Sleman 7 orang dan RS Panti Rapih 25 orang.

Umumnya, korban yang terkena awan panas atau wedhus gembel   tersebut berada pada jarak 8 km dari
puncak Gunung Merapi.

BNPB mengumumkan, peringatan zona aman yang tadinya berada dalam radius 15 kilometer ditingkatkan
menjadi 20 kilometer. Warga yang berada dalam radius 15 kilometer diminta segera meninggalkan lokasi
dan mencari tempat yang lebih aman.

Lokasi pengungsian sementara di Kab. Sleman antara lain adalah : Stadion Maguwoharjo, Gelanggang
UGM, STIE YKPN, SMA Stela Duce, UPN, Condong Catur. Sedangkan di Kab. Boyolali berada di
gelanggang olah raga, sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya. Di Magelang, lokasi pengungsian
disediakan di Kantor Bakorwil dan Kantor Bupati Magelang. Sementara itu, di Klaten berada di GOR,
kantor-kantor pemerintah, dan sekolah-sekolah, kantor Bupati dan kantor DPRD setempat.  
5 Keputusan Presiden tentang
Merapi
Jumat, 05/11/2010 02:52:03
Berikut lima keputusan Presiden usai yang disampaikan di Kantor Presiden, Jumat (5/11/2010)

1. Kendali operasi tanggap darurat mulai hari ini satu komando berada di tangan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) syamsul Muarif, dibantu Gubenur DI Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah,
Pangdam IV Diponegoro dan Kapolda Jateng serta Kapolda DIY.

2. Unsur Pemerintah Pusat diajukan dipimpin Menko Kesra, untuk memastikan bantuan dari pemerintah pusat bisa
lebih cepat, tepat dan terkoordiansi lebih baik.

3. TNI saat ini telah melakukan persiapan, akan dikerahkan satu brigade penanggulangan bencana, dipimpini
Brigadir jenderal. Brigade ini terdiri dari batalyon kesehatan, batalyon semi tempur untuk konstruksi, bataloyon
infantri, batalyon marinir, batalyon perbekalan dan angkutan. Brigade TNI tersebut bertugas membangun fasilitas
rumah sakit lapangan, disamping mengaktifkan fasilitas semua rumah sakit yang ada di daerah itu, serta membangun
dapur-dapur  umum. Birgade juga memobilisasi angkutan untuk mobilitas masyarakat ke satu tempat ke tempat lain.
Koordinasi berada di bawah Kepala BNPB.

4. Polri, dikerahkan dan menugaskan satuan tugas penanggulang bencana, untuk mengatur lalulitas. dan pengamaan
kepada masyarakat. Satgas ini juag dibawah Kepala BNPB.

5. Presiden menugaskan Menko Kesra dibantu Gubernur DIY dan Gubernur Jateng serta para bupati daerah
bersangkutan untuk membeli ternak para penduduk dengan harga pantas. Karena selama ini penduduk dinilai merasa
berat meninggalkan rumahnya karena terbebani ternak mereka. Dan kalaupun ada yagn membeli dengan harga
murah.

Letusan Tak Berpotensi Tsunami


Waspadai Lontaran Batu Pijar Gunung Anak Krakatau
Denay Lesmana - Bandung, Letusan Gunung Anak Krakatau tidak berpotensi tsunami. Namun demikian,
masyarakat tidak boleh mendekat karena bahaya lontaran batu pijar dari letusan.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sukhyar.

Ia mengatakan, kendati aktivitas Anak Krakatau tersebut saat ini sedang aktif, namun akibat letusan
gunung itu tidak akan menimbulkan tsunami.

Akan tetapi, Sukhyar tetap mengimbau masyarakat agar terus waspada dan tidak boleh mendekat,
khususnya di radius yang dekat dengan Pulau Krakatau atau di Selat Sunda.  Hal itu karena lontaran batu
pijar yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau tersebut sangat berbahaya.

Untuk itu, Badan Geologi memberikan rekomendasi agar msayarakat di sekitar Gunung Anak Krakatau
tidak mendekat dan tidak melakukan aktivitas di seputaran gunung.

"Tidak perlu ada kekhawatiran tentang Anak Krakatau. Tetapi dengan status waspada tidak
diperkenankan mendekat Anak Krakatau, karena sewaktu-waktu bisa terkena lontaran batuan pijar dari
letusan," terang Sukhyar.

Anda mungkin juga menyukai