Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS 

MAHASISWA

Prof. Ir. Urip Santoso, M.Sc., PhD.


Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

   Dalam era globalisasi ini banyak kemudahan yang dapat dinikmati oleh manusia. Jika di
masa lalu pergi ke Mekah memerlukan waktu berbulan-bulan, maka sekarang  hanya
membutuhkan waktu  beberapa jam saja. Jika pergi ke bulan di masa lalu merupakan impian
semata, maka di masa sekarang bukan lagi sekadar impian. Jika di masa lalu untuk dapat
berkomunikasi jarak jauh harus mesu raga, sekarang cukup angkat telepon, HP atau
sejenisnya.
            Apa yang menjadi sebab terjadinya lonjakan fasilitas? Mungkin pertanyaan tersebut
kadang mampir ke benak kita. Kita dapat menikmati semuanya ini dikarenakan
perkembangan ipteks yang begitu pesat. Perkembangan ipteks yang begitu dahsyat terjadi
karena segelintir manusia rela bersusah payah  berpikir, berkreativitas dan meneliti gejala
atau hukum alam semesta ini. Pada jaman dulu untuk mencapai teknologi  tertentu diperlukan
waktu sampai ratusan atau bahkan ribuan tahun. Semuanya dilakukan melalui serangkaian
pengamatan dan/atau penelitian. Oleh sebab itu, penelitian merupakan faktor penting untuk
mendorong perkembangan ipteks. Jika dikaitkan dengan kemajuan suatu negara, negara yang
maju dalam penelitian  akan menjadi  negara maju, negara yang mampu menguasai dunia. Di
negara maju, penelitian selalu dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan.
            Kita ambil contoh misalnya perusahaan mobil Toyota. Toyota sebelum meluncurkan
“Kijang” nya di Indonesia, ia telah melakukan  serangkaian penelitian tentang selera
konsumen di Indonesia. Berbagai aspek diteliti dengan cermat agar produk mobil yang
hendak diluncurkan laku keras. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Toyota
memproduksi  mobil kijang yang terbukti sangat laku di Indonesia.
            Untuk dapat meneliti, seorang peneliti harus menguasai metode penelitian yang
merupakan rangkaian kegiatan dari perumusan masalah sampai dengan pembuatan laporan
penelitian (Gambar 1).
 
 
Perumusan permasalahan
Penyusunan Di-sain Penelitian
Penentuan sampel
Penyusunan Teknik Pe- ngumpulan Data
Rencana Analisis Data
Penyederha-naan dan Tabulasi data
Analisis Data
Penulisan Laporan
Pengum-pulan data
Gambar 1. Tahapan Penelitian Ilmiah
 
Menggali dan Merumuskan  Masalah
a. Menggali Masalah
Banyak masalah yang terdapat di alam semesta ini. Dari masalah sosial manusia,
hewan atau mungkin juga tumbuhan sampai dengan masalah-masalah eksakta, dan bahkan
masalah gaib.  Masalah tersebut ingin dijawab, dipecahkan, diatasi, dicari jalan keluarnya
secara ilmiah. Memang tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kajian ilmiah atau
hasil pikir manusia, misalnya masalah yang berkaitan dengan hal-hal yang gaib. Menggali
masalah barangkali berbeda dengan “mencari-cari masalah”. Menggali masalah berarti
mengungkapkan masalah-masalah yang ada, menyeleksi masalah yang penting dan mencoba
memecahkan masalah tersebut untuk kesejahteraan bagi masyarakat luas. Oleh sebab itu,
penelitian juga sebaiknya memperhatikan tata nilai di masyarakat.
Penelitian-penelitian yang bertentangan dengan tata nilai masyarakat memang perlu
dihindari. Hal ini untuk mencegah timbulnya perilaku masyarakat yang cenderung negatif.
Dalam masyarakat Islam, misalnya, adalah kurang tepat jika seorang peneliti meneliti
bagaimana memproduksi babi yang efisien. Akan tetapi, barangkali akan relevan jika seorang
peneliti meneliti dampak negatif mengkonsumsi daging babi dipandang dari sudut kesehatan.
Masalah penelitian  bisa muncul dari ;
1.      Dari kehidupan sehari-hari yang kita amati, rasakan, kita hayati dan kita renungkan.
2.      Dari pembicaraan masyarakat luas yang sedang hangat.
3.      Dari prioritas nasional dan atau prioritas topik penelitian yang diminta oleh penyandang
dana.
4.      Dari berbagai tulisan yang dimuat di berbagai media masa.
5.      Dari buku-buku pelajaran yang memuat berbagai teori, konsep, atau prinsip.
6.      Dari hasil-hasil penelitian baik dari peneliti maupun dari orang lain.
7.      Dari diskusi-diskusi ilmiah, seminar, kuliah, wawancara dll.
8.      Pengalaman pribadi atau orang lain.
9.      Analisis bidang pengetahuan.
10.  Ulangan serta perluasan penelitian.
11.  Cabang studi yang sedang dikerjakan.
12.  Praktek serta keinginan masyarakat.
 
b. Merumuskan Masalah
Setelah menemukan masalah yang menarik, langkah berikutnya adalah merumuskan
masalah. Banyak pertimbangan yang harus dilakukan agar supaya masalah yang dipilih
nantinya akan menjadi rumusan yang baik (yaitu yang penting, menarik, punya arti yang luas
dan secara operasional dapat diteliti). Untuk itu, diperlukan kajian yang cukup agar suatu
masalah dapat dirumuskan.  Untuk itu yang bisa dilakukan antara lain adalah:
1.      menetapkan alternatif masalah.
2.      Mengadakan telaah kepustakaan dan studi pendahuluan.
3.      Pilih salah satu masalah yang terbaik.
4.      Telaah kepustakaan dan studi pendahuluan khusus.
5.      Pahami kait berkaitnya masalah.
6.      Nilailah luas sempitnya masalah.
7.      Tetapkan sudut pandang atau pendekatan.

Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti/ditulis. Uraikan pendekatan


dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti/ditulis (kerangka pemecahan masalah),
hipotesis (jika ada) yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan
masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi dan lingkup yang menjadi batasan
penelitian/tulisan. Uraian perumusan masalah tidak selalu dalam bentuk pertanyaan.
            Kerangka pemecahan masalah merupakan kerangka berpikir secara teoritis maupun
empirik untuk memecahkan masalah yang sudah diidentifikasi. Disini digambarkan berbagai
alternatif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan untuk memecahkan masalah yang
dirumuskan. Bagaimana proses pemilihan alternatif itu sampai terpilih cara pemecahan yang
paling baik yang akan dilakukan. Kemukakan alternatif terbaik untuk memecahkan masalah
tersebut. Uraikan alasan logiknya mengapa kita mengemukankan hal tersebut. Kemukakan
kelebihan “metode” pemecahan masalah dibandingkan dengan yang sudah ada sehingga
diharapkan  “metode” tersebut dapat memecahkan masalah tersebut di atas. Metode
pemecahan masalah inilah yang nantinya dijabarkan dalam materi dan metode penelitian.
 
Merumuskan hipotesis
            Penggunaan hipotesis dapat didasarkan kepada permasalahan dan tujuan
penelitian kita. Tidak ada keharusan dalam sebuah penelitian dimulai dengan hipotesis.
Sebagai contohnya adalah pada penelitian eksploratif. Pada penelitian jenis ini, hipotesis
hampir sulit dirumuskan, sehingga banyak penelitian eksploratif tidak menggunakan
hipotesis. Penelitian eksploratif merupakan penelitian pendahuluan, sebagai langkah awal
untuk penelitian yang lebih mendalam. Meskipun demikian dalam penelitian eksploratif
sekalipun harus ada pedoman yang dapat membatasi atau memberi pedoman atau arah
penelitian yang hendak dilakukan. Oleh sebab itu, setidak-tidaknya suatu penelitian agar bisa
dilakukan harus ada pertanyaan atau perumusan masalah yang hendak dikaji.
Lain halnya dengan penelitian yang  langkah pokoknya disusun oleh komponen
masalah-hipotesis-data-analisis-kesimpulan, maka hipotesis merupakan suatu keharusan.
Pada jenis penelitian ini, hipotesis disusun   berdasarkan teori-teori atau fakta-fakta yang
telah ada. Hipotesis inilah yang kemudian diuji kebenarannya melalui penelitian.
Apa Itu  Hipotesis?
            Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Dinyatakan
sementara karena hipotesis disusun berdasarkan teori dan fakta yang ada, dimana hal ini perlu
diuji kebenarannya.
            Hipotesis amat berguna dalam penelitian antara lain sebagai berikut (Nazir, 1988):
a.       memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian.
b.      Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta.
c.       Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta ke dalam
kesatuan penting dan menyeluruh.
d.      Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan
antar fakta.
Menggali Hipotesis
            Salah satu cara untuk menggali hipotesis adalah dari berbagai informasi baik dari
karya ilmiah, buku, fenomena alam atau dari pengalaman pribadi maupun orang lain,
wawasan, imajinasi, data yang tersedia dll.
Seperti yang telah penulis uraikan bahwa hipotesis dapat disusun dari fakta-fakta yang
dirangkum dalam tinjauan pustaka. Dari analisis dan sintesis berbagai hasil penelitian, maka
kita dapat menghasilkan  simpulan. Simpulan dari telaah pustaka dapat merupakan konsep
yang masih memerlukan pembuktian. Nah, konsep tersebut dapat dijadikan hipotesis dari
penelitian anda. Mungkin pula setelah kita merangkai berbagai hasil penelitian diperoleh
suatu konsep argumentatif yang secara logik dapat diterima tanpa harus dibuktikan melalui
penelitian karena sudah terbukti kebenarannya dengan sendirinya. Konsep temuan anda
tersebut dapat dijadikan dasar untuk menyusun hipotesis. Caranya, anda hubungkan konsep
anda dengan fenomena lain yang berkaitan dengan masalah yang akan anda teliti.
            Dari uraian tersebut, maka seorang peneliti harus mempunyai banyak informasi
tentang masalah yang akan dipecahkan. Kita dapat mencari informasi dari berbagai artikel
yang dapat kita cari di jurnal-jurnal ilmiah, internet atau sumber informasi lainnya. Banyak
informasi saja tidak cukup. Peneliti harus mampu memilih informasi-informasi yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti serta kemudian menganalisis
dan  mensintesisnya sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan. Ini
berarti seorang peneliti harus mampu menghubungkan suatu fakta dengan fakta yang lain
dalam fenomena yang sedang/akan diteliti.
Merumuskan hipotesis
            Setelah menggali hipotesis, tiba saatnya kita merumuskan hipotesis. Menurut Nazir
(1988) bahwa dalam merumuskan hipotesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
(1) hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan padat serta  spesifik, (2) hipotesis sebaiknya
dinyatakan dalam kalimat deklaratif, (3) hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan antara
dua atau lebih variable yang dapat diukur, (4) hipotesis harus  dapat diuji, (5) hipotesis
sebaiknya mempunyai kerangka teori.
 
Materi dan Metode Penelitian
Materi dan metode penelitian merupakan bagian yang utama dalam proposal
penelitian. Untuk itu anda harus menguraikan  metode penelitian secara bertahap sesuai
dengan tuntutan permasalahan  yang akan dipecahkan. Metodologi harus menjawab
permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian anda. Seringkali kita gagal dalam menunjukkan
keselasaran antara hal tersebut di atas dengan metode penelitian yang kita tulis.
Subjek   dan Objek Penelitian
            Subjek mengacu kepada sesuatu atau seseorang tempat kita memperoleh data,
fenomena atau keterangan. Jika kita ingin meneliti perubahan pertumbuhan broiler, maka
yang menjadi subjek penelitian adalah broiler, dan yang menjadi objek penelitian adalah
perubahan pertumbuhan broiler. Jika kita akan meneliti keadaan penyelenggaraan
perpustakaan perguruan tinggi di Propinsi Bengkulu, maka yang menjadi subjek penelitian
adalah perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Yang menjadi sumber informasi
bisa perpustakaannya itu sendiri (dokumen, koleksi, tata-ruang, katalogisasi, system
klasifikasi, system pelayanan dll.) dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perpustakaan tersebut.
Isi Materi dan Metode Penelitian
            Materi dan  metode penelitian biasanya terdiri atas lokasi penelitian, waktu penelitian,
rancangan penelitian, nama materi, metode penelitian, analisis statistik.
1. Lokasi penelitian
            Sebutkan lokasi penelitian anda secara jelas. Lokasi penelitian bagi beberapa
penelitian sangat penting, karena lokasi yang berbeda akan berpengaruh terhadap hasil
penelitian anda. Sebagai contoh anda penelitian tentang pertumbuhan leguminosa.
Pertumbuhan leguminosa akan berbeda pada ketinggian yang berbeda. Jika diperlukan data
tentang  iklim, letak geografi dll. dapat dicantumkan.
2. Waktu penelitian
            Waktu penelitian berkaitan erat dengan kapan penelitian akan dilaksanakan. Untuk
beberapa kajian bidang ilmu pencantuman waktu akan penting atau merupakan keharusan.
Misalnya pada penelitian sosial pemilihan waktu yang berbeda dapat menghasilkan data yang
berbeda pula. Kita juga mengetahui bahwa musim sangat berpengaruh terhadap hasil
penelitian kita.
3. Alat dan bahan penelitian
            Alat dan bahan yang perlu dijelaskan  bagian ini adalah alat dan bahan utama
penelitian anda. Pencantuman alat dan bahan harus dilengkapi dengan spesifikasi seperti
nama dan diproduksi oleh perusahaan mana. Jika hewan perlu dicantumkan strain, umur,
berat badan awal dsb., demikian pula jika anda  menggunakan tumbuhan. Untuk senyawa
kimia perlu dicantumkan nama senyawa kimia dan nama produsennya. Penulisan senyawa
kimia atau yang lainnya tidak boleh dimaksudkan untuk promosi. Oleh sebab itu,
pencantuman merek dagang tidak dibenarkan.
4. Rancangan penelitian
            Pilihan jenis rancangan penelitian mana yang akan dilakukan harus selaras dengan
perumusan masalah, hipotesis dan tujuan penelitian. Jika kita akan mengevaluasi ada
tidaknya hubungan antara satu variable dengan variable lainnya, maka kita memilih
rancangan penelitian korelasi. Jika kita akan mengevaluasi sebab akibat terjadinya sesuatu,
atau mengevaluasi apakah suatu variable akan mengakibatkan sesuatu pada variable  yang
lain, maka kita memilih penelitian eksperimen. Jika kita memilih penelitian eksperimen,
maka tentunya akan lebih lanjut rancangan statistik penelitian yang mana yang akan kita
pilih, apakah rancangan acak lengkap, rancangan acak kelompok ataukah rancangan lainnya.
Rancangan ini sekalilagi harus mampu menjawab hipotesis. Jika kita ingin mengetahui
sejarah sesuatu hal, tentu dipilih penelitian historis. Untuk keperluan penentuan rancangan
penelitian, maka anda perlu mempelajari secara mendalam tentang jenis/corak penelitian.
Dalam rancangan penelitian ini juga dijelaskan perlakuan-perlakuan yang akan dilakukan
(pada metode eksperimen). Penentuan perlakuan dilakukan berdasarkan hasil telaah pustaka
dan untuk menjawab hipotesis dan atau perumusan masalah (bagi penelitian yang tidak ada
hipotesisnya).
5. Teknik pengumpulan data
            Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, (1) tes, (2)
angket, (3) wawancara, (4) observasi, dan (5) telaah dokumen.  Penentuan teknik
pengambilan data bergantung kepada tujuan penelitian dan jenis data yang akan diambil dan
juga keadaan subjek atau sumber informasi penelitian. Jelaskan juga variable-variabel yang
akan diukur. Untuk variable yang sifatnya telah diketahui dan disepakati oleh ilmuwan yang
relevan tidak perlu dijelaskan, tetapi variable yang bersifat khusus dan belum disepakati perlu
dijelaskan definisi operasionalnya.
6. Metode analitik laboratorium
            Untuk penelitian jenis eksperimen, perlu dicantumkan metode analitiknya. Jika
metode tersebut telah banyak diketahui secara luas, maka kita tidak perlu lagi menjelaskan
tahapan analisisnya. Akan tetapi, jika kita melakukan modifikasi atau merupakan metode
baru maka kita harus menjelaskannya secara rinci.
8. Teknik Analisis Data
Jelaskan teknik analisis data yang anda gunakan. Teknik ini tentunya digunakan untuk
dapat menjawab hipotesis.
Agar bagian ini mudah dipahami oleh pembaca, maka anda sebaiknya menulis bagian
ini  setahap demi setahap. Memang, urutan judul dalam bagian (sub-bagian) materi dan
metode tidak ada aturan penulisan urutan. Yang penting diperhatikan disini adalah urut-
urutan yang logis dan jika perlu sesuai dengan tahapan penelitian, sehingga pembaca segera
memahami bagian materi dan metode ini. Judul-judul pada sub-bagian akan membantu
menjelaskan tatanan tulisan materi dan metode ini. Sub-judul yang baik akan membantu
mempermudah pembaca menangkap rangkaian penelitian yang telah dilakukan.
 
Daftar Pustaka
Amirin, T. M.  1995. Menyusun Rencana Penelitian. PT Raja Grafindo Pustaka, Jakarta.
Lindsay, D. 1988. A Guide to Scientific Writing.  (Penerjemah S. S. Achmadi). UI-Press,
Jakarta.
Malo, M. 1997. Metode Penelitian Sosial. Universitas Terbuka, Jakarta.
Mullins, C. J. 1980. The Complete Writing Guide to Preparing Reports, Proposals, Memos,
Etc. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, NJ.
Nazir, M. 1988.  Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Santoso, U. 2006. Merancang Penelitian Berskala Nasional. Jurusan Peternakan, Fakultas
Pertanian, UNIB. Tidak Dipublikasikan.

Anda mungkin juga menyukai