I. HISTAMIN
Sir Henry Dale
1. PENDAHULUAN Discovered histamine
• Histamin (2-4 imidazol etilamin), angiotensin,
vasopresin, bradikinin, serotonin, leukotren
“autakoid” atau “self remedy”
• Histos: oleh Best 1927
• H1
• H2
G Protein Coupled Receptors
• H3
• H4
History
Histamine receptors, expression, coupled G proteins and activated intracellular
signals
Histamine Expression Activated intracellular G protein
receptors signals
HR1 Nerve cells, airway and vascular, smoth Ca², cGMP, phpspholipase Gq/11
muscle, hepatocytes endothelial cells, D, phospholipase A
epithelial cells neurophils, eosinophils,, NFB
monocytes, DC, T, and B cells
HR2 Nerve cells, airway and vascular smoth, adenylate cyclase, cAMP Gs
muscle,hepatocytes chondrocytes, c-Fos,c-Jun,PKC
endothelial cells epithelial cells,neutrophils, p 70S6K
eosinophils,monocytes,DC,Tand B cells
HR3 histaminergic neurons,eosinophils DC, enhanced Ca², Gi/o
monocytes low expression in peripheral MAP kinase, inhibition
tissues of cAMP
HR4 high expression on bone marrow and enhanced Ca², Gi/o
peripheral hematopoietic cells, eosinophils, inhibition of cAMP
neutrophils,DC,T cells, basophils,mast cells
,low expression in nerve cells,hepatocytes
peripheral tissues,spleen,thymus,lung,small
intestine,colon and heart
Pendahuluan
• Aktivasi H1:
Penurunan tahanan vaskuler perifer
Peningkatan venula pasca kapiler
Vasokonstriksi A. Koroner dan A. Basiler
Bronkospasme
Kontraksi otot polos ileum
Rasa sakit, gatal di ujung saraf kulit
Pendahuluan
• Aktivasi H2:
Penurunan tahanan vaskuler perifer
Vasodilatasi kulit muka
Dilatasi A. Karotis dan A. Pulmonalis
Peningkatan otomatisitas artrium dan ventrikel
Efek krono dan inotrofik
Bronkodilatasi
Sekresi asam lambung dan pepsin
Relaksasi uterus dan ileum
Menghambat “Ig=E dependent degranulation”
Pendahuluan
• Aktivasi H3:
Menghambat saraf eksitasi kolinergik dan non-
kolinergik
Menghambat “feedback”
• Aktivasi H4: reaksi imun
Histamin:
• Amin endogen BM rendah
• Sel mas dan basofil
Pelepasan histamin
MEKANISME KERJA
• Aktivasi H1:
- Peningkatan Ca intrasel
- Fosfolipase
- EDRF NO Vasodilatasi c GMP
- Fosfoinositol + me Ca intrasel vasokonstrisi
• Aktivasi H2:
- peningkatan c AMP lambung, jantung dan
sel imun
• Aktivasi H3:
- menurunkan histamin me influks Ca
• Aktivasi H4:
- meningkatkan Ca
INDIKASI
1. Uji sekresi asam lambung
2. Diagnosis feokromositoma
3. Uji faal paru
4. Uji pembedaan Anemia pernisiosa dengan
anemia lain
II. ANTAGONIS HISTAMIN
1. PENDAHULUAN
• Antagonis histamin dibagi 3 yaitu H1, H2 dan H3
• Antagonis H1 disebut antihistamin
INDIKASI:
1. Reaksi alergi
• Generasi 1: alergi akut utk rinitis, urtikaria dan
konjungtivitis
• Anafilaktik syok: tetap epinefrin (adrenalin)
• Rinitis alergika:
- Akut : Alkilamin (Klorfeniramin)
- Kronis : Piperidin (terfenadin/fekso)
Indikasi
• Asma: Antihistamin kurang bermanfaat terutama
pada anak-anak
• Konjungtivitis alergika:
- Levokabastin dan antazolin
• Dermatitis alergika:
- mengurangi rasa gatal, edema, eritema
terfenadin > klorfeniramin thd urtikaria kronik
idiofatik
- urtikaria fisik (misal: dingin): cetirizin
Antagonis H1
PEMILIHAN H1 berdasarkan:
• Efektivitas
• Efek sedasi minimal
• Aktivitas penderita
INTERAKSI OBAT:
• Terfenadin, dan aztemizol ditambah antijamur
(itrakonazol, flukonazol dan mikonazol)
perpanjangan QT interval
• Efek sedasi meningkat bila generasi 1 diberikan
bersama alkohol dan diazepam
b. ANTAGONIS H2
• Mengontrol asam lambung secara fisiologis
• Simetidin (ETINIDIN)mempunyai cincin
imidazol
• Ranitidin mempunyai senyawa furan
• Famotidin, nizatidin, dan roksatidin
mempunyai senyawa tiazol
• Lebih hidrofilik dari H1 dan mencapai SSP
Antagonis H2
MEKANISME KERJA:
• Menghambat interaksi histamin dng reseptor H2
• Mengurangi sekresi asam lambung, histamin,
gastrin, kolinomimetik (AINS), rangsangan vagal,
makanan terutama asam, insulin dan kopi
• Mengurangi sekresi asam nokturnal dan basal
• Mengurangi volume cairan lambung dan ion H+
• Simetidin, ranitidin, dan famotidin: efek pd otot
polos lambung dan spinkter esofagus menurun
• Nizatidin: menekan kontraksi otot lambung dng
cara menghambat asetilkolinesterase
Antagonis H2
FARMAKOKINETIK
• Absorpsi cepat di saluran cerna
• [ ] puncak plasma dicapai 1-2 jam
• W/P eliminasi simetidin, ranitidin, dan famotidin
2-3 jam, sedangkan Nizatidin lebih kurang 1,5 jam
dan roxatidin 5-6jam (eliminasi)
• Mengalami metabolisme hepatik
• Ekskresi terutama melalui urin
Antagonis H2
INDIKASI
1. Ulkus lambung dan duodenal
• Kemampuan menurunkan asam lambung yg
terbaik yaitu Famotidin dan nizatidin diikuti
oleh ranitidin dan simetidin dosis harian atau
dosis harian dibagi 2
• Ulkus duodenal responnya 4-8 minggu
• Ulkus lambung: responnya 8 minggu 50-75%
penderita membaik
Indikasi
2. Syndrome Zollinger Ellison: dibutuhkan
dosis besar untuk menekan sekresi asam
yang disebabkan oleh gastrin
3. Penyakit Refluks Esofagal: dibutuhkan 2 X
dosis harian
4. Stress Ulcers: syndrome short bowel,
hipersekresi oleh karena mastositosis,
leukimia basofilik dan pre-anestetik
Antagonis H2
EFEK SAMPING
• ESO Simetidin: pusing/sakit kepala, lesu, nyeri
otot, gangguan seksual, ginekomastia, diare
sedangkan somnolens dan bingung banyak terjadi
pada lansia. Gangguan seksual, penurunan libido
dan ginekomastia terjadi krn obat ini
meningkatkan prolaktin dan mengikat reseptor
androgen. Obat ini juga menghambat sitokrom P-
450 dan menimbulkan gangguan darah
ESO
• ESO Ranitidin: kejadian bingung, ginekomastia,
gangguan seksual dan darah lebih rendah dari
simetidin
• ESO Famotidin dan nizatidin: sakit kepala,
konstipasi dan diare
• ESO Roksatidin:sakit kepala, mual-muntah,
gangguan tidur
KONTRAINDIKASI
1. Hati-hati penggunaan simetidin pada lansia dan
gangguan hati
2. Hati-hati penggunaan ranitidin, famotidin,
nizatidin & roksatidin pada wanita hamil
3. Roksatidin: anak < 14 tahun
Antagonis H2
INTERAKSI OBAT
1. Karena menghambat sitokrom P-450, simetidin
dapat menghambat metabolisme fenitoin,
teofilin, siklosporin, metopranolol, Ca antagonis,
warfarin, antidepresan trisiklik dan imipramin
2. Simetidin juga menghambat sekresi tubular
prokainamid, dan meningkatkan metabolisme
etanol
3. Ranitidin menurunkan absorpsi diazepam dan
juga berinteraksi dengan teofilin dan metoprolol
4. Nizatidin menghambat dehidrogenase dengan
alkohol
5. Roksatidin: belum diketahui
Terima kasih