Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini penyusun menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penyusunannya. Namun demikian,
penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, ,saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.

Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.

Bone-Bone, Juni 2010

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………..1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………..1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengenalan efek rumah kaca ……………………………………..2


B. Pengaruh rumah kaca ……………………………………………..3
C. Mekanisme Terjadinya ……………………………………………4
D. Dampak rumah Kaca …………………………………………….4
E. Usaha Menguranggi Efek Rumah Kaca …………………………...5

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan ………………………………………………………..6
Saran ………………………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keadaan suhu di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas kita
rasakan. Suhu pun tidak stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat
kehidupan di muka bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung
besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan salah satu
penyebab makin panasnya suhu bumi – karena tidak seimbangnya kadar
karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh msin-mesin
industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
Sejak revolusi industri tahun 1750, industrialisasi di dunia – khususnya di
Eropa terus meningkat. Ini menyebabkan kadar gas yang berbahaya
semakin tajam. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun seiring dengan itu
usaha-usaha perbaikan lingkungan pun juga gencar dilaksanakan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengenalan Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824,
merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars,
Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan)
memiliki efek rumah kaca.

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan ini
diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada
beberapa perbedaan pendapat.

Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi
radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan
oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23%
menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.
Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah
menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam
bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari
permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di
atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.

Dalam skala yang lebih kecil – hal yang sama juga terjadi di dalam rumah kaca.
Radiasi sinar matahari menembus kaca, lalu masuk ke dalam rumah kaca. Pantulan
dari benda dan permukaan di dalam rumah kaca adalah berupa sinar inframerah dan
tertahan atap kaca yang mengakibatkan udara di dalam rumah kaca menjadi hangat
walaupun udara di luar dingin. Efek memanaskan itulah yang disebut efek rumah
kaca atau ”green house effect”. Gas-gas yang berfungsi bagaikan pada rumah kaca
disebut gas rumah kaca atau ”green house gases”.

B. Pengaruh Rumah Kaca


Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya
meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-
macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi
terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara
normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air
atmosfer dan gas metana dari pembusukan – mengabsorpsikan sebagian besar
inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga
dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer.
Sebagian besar sisanya akan diabsorpsikan oleh benda-benda lainnya. Sinar yang
diabsorpsikan tersebut akan diradiasikan kembali dalam bentuk radiasi inframerah
dengan gelombang panjang atau panas jika bumi menjadi dingin. Sinar dengan
panjang gelombang lebih tinggi tersebut akan diabsorpsikan oleh karbon dioksida
atmosfer dan membebaskan panas sehingga suhu atmosfer akan meningkat. Karbon
dioksida berfungsi sebagai filter satu arah, tetapi menghambat sinar dengan panjang
gelombang lebih untuk melaluinya dari arah yang berlawanan. Aktivitas filter dari
karbon dioksida mengakibatkan suhu atmosfer dan bumi akan meningkat. Keadaan
inilah yang disebut pengaruh rumah kaca.
Pengaruh karbon dioksida yang dihasilkan dari pencemaran udara berbentuk gas yang
salah satunya adalah dari rumah kaca. Karbon dioksida mempunyai sifat menyerap
sinar (panas) matahari yaitu sinar inframerah – sehingga temperatur udara menjadi
lebih tinggi karenanya. Apabila kadar yang lebih ini merata di seluruh permukaan
bumi, temperatur udara rata-rata di seluruh permukaan bumi akan sedikit naik, dan ini
dapat mengakibatkan meleburnya es dan salju di kutub dan di puncak-puncak
pegunungan, sehingga permukaan air laut naik.

C. Mekanisme Terjadinya
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas matahari.
Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke
angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas
lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam
hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi
yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah,
gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi inframerah ini
akan tertahan oleh karbon dioksida dan uap air di atmosfer. Hanya sebagian kecil
akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi
dihangatkan oleh adanya molekul uap air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek
penghangatan ini dikenal sebagai efek rumah kaca.
Sedangkan proses secara singkatnya yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus
kaca sebagai gelombang pendek sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman
yang ada di dalam rumah kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di
radiasikan kembali namun dengan panjang gelombang yang panjang(panjang
geklombang berbanding dengan energi) sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat
menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan
dengan suhu yang di luar rumah kaca.

D. Dampak Rumah Kaca


Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon
dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung
es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah
kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara
Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C.
Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030.
Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak
gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini
akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh
kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar
organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami: 25% dipantulkan oleh
awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diabsorpsi permukaan
bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh
awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan
bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke
permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan
adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu
jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida
(SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa
senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas
tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
E. Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca
Banyak hal gampang yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang
menyebabkan pemanasan global. Caranya, kita bisa mematikan lampu dan peralatan
elektronik saat tidak digunakan. Selain hemat energi dan uang untuk bayar listrik,
juga mengurangi polusi karena penggunaan bahan bakar. Rajin-rajin memanggil
tukang servis AC. Carpooling atau berangkat bareng teman atau keluarga ke sekolah,
tempat les, atau mal. Selain mengurangi kemacetan, kita juga menghemat energi. Saat
mencetak tugas, usahakan memakai dua sisi kertas. Plastik adalah bahan yang sulit
untuk diuraikan. Kalau dibakar, plastik akan menjadi zat racun atau polusi.
Pemakaian kantong plastik saat belanja harus dikurangi. Seluruh plastik itu hanya
menjadi sampah. Coba deh pakai tas karton atau tas kanvas.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Efek rumah kaca menyebabkan kenaikan suhu bumi – sehingga mempengaruhi
iklim secara global.
2. Namun demikian, efek rumah kaca juga berdampak positif, seperti tetap
berlangsungnya kegiatan pertanian pada musim dingin oleh orang-orang Eropa.
3. Efek rumah kaca menimbulkan dampak-dampak negatif lainnya yang
menyebabkan kerugian pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

Saran
1. Penggunaan emisi gas karbon dioksida, mobil-mobil yang boros bahan bakar
sebaiknya lebih diefisienkan.
2. Mengganti bahan bakar minyak dengan tenaga tata surya yang ramah
lingkungan.
3. Penghijauan kembali hutan-hutan yang sudah ditebang untuk mengurangi kadar
karbon dioksida.
4. Penganekaragaman bahan bakar minyak, gas, tenaga listrik, bahkan tenaga tata
surya.
5. Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia sebaiknya melakukan
pemeliharaan kendaraan emisi gas karbon dioksida atau dengan kata lain
melaksanakan program Langit Biru untuk mengurangi kadar polusi udara yang sudah
di ambang batas – terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
6. Efek rumah kaca yang tidak terkendali dapat menyebabkan perubahan ekologi
yang sulit ditebak, seperti perubahan suhu dan pola hutan yang mengurangi
produktivitas pertanian.
7. Kerugian Indonesia di bidang pertanian karena perubahan iklim yang
disebabkan oleh dampak efek rumah kaca diperkirakan sangat besar. ANGLAS
(Asian Least Gost Greenhouse Gas Abatement Strategy) memaparkan bahwa efek
rumah kaca mengakibatkan antara lain: naiknya permukaan air laut, krisis air bersih,
meningkatnya frekuensi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, rusaknya
infrastruktur daerah tepi pantai, dan menurunnya produksi pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Efek
http://nagasundani.blogsome.com/2005/05/09/efek-rumah-kaca-buruk-jika/trackback/

Anda mungkin juga menyukai