Teknik Drum
Teknik Drum
Tom-tom terdiri atas berbagai macam ukuran baik dalam kedalamannya dan
diameternya. Ukuran suatu drum biasnya ditulis 12x10 yang maksudnya adalah
kedalamannya 12 inchi dan diameternya 10 inchi. Diameter tom-tom bervariasi,
biasanya tom-tom paling kecil berdiameter 6", dan berlanjut ke 8", 10", 12", 13",
14", 15", 16", 18" dan 20". Ukuran tom-tom 14" keatas dapat digolongkan sebagai
floor tom-tom, tetapi tergantung dari peletakannya juga. Tom-tom menggunakan 2
drumhead, atas dan bawah, kecuali pada tahun 70-an dimana tom-dan bass drum
hanya menggunakan 1 drumhead saja, dan suaranya jelek sekali. Badan tom-tom
atau yang biasa disebut dengan shell terbuat dari kayu. Untuk drum kelas pemula
biasanya menggunakan kayu Mahogany dan untuk kelas professional biasanya
menggunakan kayu Birch dan Maple. Kayu Birch dan Maple lebih mahal karena
menghasilkan suara atau tone yang bulat dan jernih. Kayu pada tom-tom biasanya
mempunyai ketebalan dari 4 sampai 10 mm. Semakin tipis kayu maka suara yang
dihasilkan semakin kaya dan sensitive. Sedangkan semakin tebal kayu suara yang
dihasilkan semakin keras, tetapi suaranya tidak terlalu kaya dan kurang sensitive.
Bass drum tidak terlalu berbeda dengan tom-tom, hanya bass drum mempunyai
diameter yang lebih besar, 16", 18", 20", 22", 24" dan bahkan 26" atau lebih. Dan
bass drum dipukul dengan menggunakan pedal dan ditaruh dibawah. Tetapi suara
bass drum tidak seperti tom-tom yang bersuara "Dung..." tetapi cenderung bersuara
"Dug..." (lebih mati suaranya). Kayu bass drum cenderung lebih tebal untuk
menghasilkan suara yang lebih keras dan untuk ketahanan drum itu sendiri.
Snare drum adalah drum yang paling berbeda diantara lainnya (dari bentuk dan
suaranya). Dan snare drum merupakan unsur utama dari drumset (yang paling
sering dipukul). Drum ini biasanya berukuran 10" sampai 15", tetapi yang paling
biasa digunakan adalah ukuran 14". Yang membuat perbedaan pada snare drum
yaitu pada bagian bawah drum tersebut. Di bawahnya menggunakan kawat-kawat
yang berbentuk spiral atau yang sebenarnya dinamakan Snare Wire /Strainer. Benda
itulah yang membuat perbedaan pada snare drum. Jika anda memukul head atasnya
maka snare wire dibawah segera merespon, dengan cara 'memukul' kembali head
bawah dan menghasilkan suara yang tajam. Maka dari itu, sebenarnya 'nyawa' dari
snare drum terletak pada snare wirenya. Jika snare wirenya dilepas maka suara
yang dihasilkan hampir sama dengan tom-tom.
Cymbal, lagi-lagi merupakan 'nyawa' bagi drumset, karena hampir tidak mungkin
bermain drum tanpa cymbal (ibaratnya seperti makan nasi tanpa nasi, nggak makan
donk...). Cymbal terdiri atas 4 jenis mereka yaitu:
1. Hihat cymbal:
'Jantungnya' cymbal dan drum. Berguna untuk menjaga waktu/tempo. terdiri
atas sepasang cymbal. berukuran 8" sampai 15". Ukuran standart 14"
2. Ride cymbal:
Sama fungsinya dengan hihat tetapi dengan bentuk dan suara yang berbeda.
Hanya terdiri dari satu cymbal tetapi berukuran besar 18" sampai 22". ukuran
standar 20"
3. Crash cymbal:
Berguna untuk memberi phrase/nada pada suatu lagu. Berukuran 13" sampai
22" tergantung dari selera pemain.
4. Efek cymbal:
Efek cymbal terdiri atas Splash, bell, china dan swiss. Berguna untuk
memberi 'warna' khusus pada suatu lagu. Splash dan bell biasanya berukuran
6" sampai 12" dan untuk china dan swiss biasanya berukuran 16" sampai 22".
1. Pedal:
Berguna untuk memukul bass drum, juga tersedia double pedal, yaitu pedal
yang menggunakan 2 pedal dan 2 pemukul atau beater untuk mendapatkan
suara yang lebih pada bass drum.
2. Hihat stand:
Untuk menempatkan hihat cymbal yang terdiri atas 2 buah cymbal sehingga
anda dapat membuka dan menutup kedua cymbal itu dengan kaki kiri anda.
3. Cymbal stand:
Untuk menempatkan segala macam jenis cymbal kecuali hihat.
4. Snare stand:
Untuk menempatkan Snare drum dan anda dapat merubah posisinya sesuka
anda.
5. Tom holder/tom stand:
Berguna untuk memasang tom-tom.
Drumhead mempunyai ukuran, type, fungsi dan ketebalan yang berbeda. Drumhead
terdiri atas 3 bagian; Pertama Batter head, yaitu drumhead yang dirancang khusus
untuk dipukul. Kedua, Resonant hanya ditaruh pada bagian bawah tom-tom dan
bagian depan bass drum. Head ini tidak untuk dipukul, head ini berguna untuk
memberi 'hidup' pada tom-tom dan bass drum. Dan terakhir adalah snare side,
khusus hanya untuk ditaruh dibagian bawah snare untuk mendapatkan suara snare
wirenya. Snare side merupakan head yang paling tipis. Ingat, tidak untuk dipukul.
Oleh Denny
Hi KlinikDrummerz pemula! Di artikel ini akan dijelaskan cara mudah untuk memulai
permainan drum. Yup, playing drums is easy, but it's hard to mastered it! Nah, jadi
siapa bilang kalau main drum itu mudah? :)
Pertama, untuk memulai belajar main drum anda tidak perlu sebuah drum. Yang
anda perlukan hanya duduk didepan komputer ini. Lho? Gimana cara? That's easy!!!
Buatlah delapan ketukan dengan tangan kanan anda, tapi bunyi hitungan adalah " 1
and 2 and 3 and 4 and" (bahasa inggris). Pada setiap angka dan "and" yang anda
sebutkan buatlah pukulan bersamaan dengan hitungan. Lakukan!
"one and two and three and four and"
Sudah? Nah, itu adalah ketukan 1/8. Ingat, 1/8.
Nah, sekarang buat ketukan dengan tangan kiri pada hitungan "two" dan "four".
Tangan kanan tetap membuat ketukan seperti yang pertama. 1 2 3 4... Mulai!
"one and two and three and four and".
Sudah? mudahkan? Tapi itu belum semua... step terakhir adalah membuat ketukan
dengan kaki kanan yang jatuhnya pada hitungan "one" dan "three". Tapi lagi2
tangan kanan dan kiri tetap melakukan hal yang sudah anda lakukan tadi, kaki
kanan tinggal memperkaya ketukan2 itu. 1 2 3 4... mulai!
"one and two and three and four and...."
Wow! Selamat, anda sekarang sudah bisa dibilang seorang 'drummer'. Tapi ingat, itu
hanya permulaan. Untuk menguasai drum secara hampir menyeluruh anda
setidaknya membutuhkan waktu sekitar 6 tahun, atau bahkan lebih. :)
Pada drumset nantinya, tangan kanan anda ditempatkan pada cymbal hihat
(biasanya terletak pada sisi kiri anda) atau cymbal ride yang biasanya terletak di sisi
kanan anda. Tangan kiri pada snare drum yang sudah pasti terletak diantara kaki
anda dan kaki kanan ditaruh diatas pedal bass drum. Dan anda tinggal melakukan
pukulan2 itu dan sambung pukulan itu sehingga membentuk beat yang panjang.
Menyambung pukulan2 itu mudah, ketukannya akan menjadi...
""one and two and three and four and one and two and.... dst"
Simak aja ilustrasi ini agar lebih mengerti dan jika dijadikan notasi, hasilnya adalah
ilustrasi ini
Click disini untuk mendengar suara drumnya. (Dimainkan 2x)
Keterangan:
R = Tangan kanan memukul
L = Tangan kiri memukul
Single Stroke
RLRLRLRL
Double Stroke
RRLLRRLL
Triple Stroke
RRRLLLRRRLLL
Paradiddle
RLRRLRLL
Paradiddle-diddle
RLRRLL
Triplet/rough
R R L R R L atau L L R L L R
Ada dua cara memegang stick:
B. Open hand/tangan terbuka dimana ibu jari dan telunjuk yang digunakan untuk
menjepit stick, sedangkan ketiga jari lainnya seperti jari tengah, jari manis dan
kelingking berperan untuk mendorong stick. Ketika stick yang didorong menyentuh
drumhead, maka secara otomatis stick akan memantul kembali, gunakan pantulan
itu untuk membuat pukulan berikutnya (ketiga jari mendorong stick itu kembali).
Lakukan secara berulang-ulang, seperti mendribble bola basket saja.
Traditional grip
Perbedaan grip ini adalah pada tangan kiri, dimana stick dijepitkan di ibu jari dan
ditaruh diantara jari tengah dan jari manis. Ibu jari yang berperan untuk mendorong
stick. Sedangkan untuk tangan kanan cara memegangnya tidak ada perbedaan,
seperti matched grip saja Traditional grip memang lebih sulit untuk dilakukan
ketimbang matched grip karena mengontrol tangan kiri jauh lebih rumit.
Traditional merupakan cara memegang stick yang pertama digunakan, dimulai dari
tahun 1600. Sebenarnya traditional grip diperlukan untuk keperluan drummer
marching band pada saat itu yang dimana mereka menaruh snare drum dengan cara
mengikatnya (seperti tas) dan talinya dilingkarkan dibahu, sehingga posisi snare
drum miring kearah kanan. Karena posisinya miring kearah kanan, maka tangan kiri
memakai grip yang berbeda dengan tangan kanannya guna untuk meraih snare
drum tersebut (tangan kiri seperti memegang pensil, tetapi stick ditaruh diantara 2
pasang jari dan dijepitkan di ibu jari).
Tahun 1840 drumset baru ditemukan (snare, bass dan tom-tom) dimana tiga drum
dimainkan dengan satu orang. Karena traditional grip merupakan kebiasaan turun-
temurun yang berawal dari marching, maka traditional grip digunakan juga pada
drumset. Kemudian lagi-lagi kebiasaan ini berlanjut dengan akhirnya pada
pertengahan tahun 1960, Ringo Starr (drummer The Beatles) mengambil langkah
maju dengan memegang stick pada posisi yang sama (tangan kiri sama seperti
tangan kanan), sehingga seperti orang yang memegang dua buah palu. Yang
kemudian dinamakan matched grip. Ternyata dengan menggunakan matched grip
maka dengan mudah pemain drum dapat mengeluarkan power/tenaga yang
diinginkan dan juga pukulan pada tangan kirinya menjadi lebih akurat.
Dan akhirnya keduanya pun dapat digunakan sesuai dengan aliran lagu dan selera
pemain drum, untuk lagu yang lembut dan memerlukan sentuhan, maka traditional
griplah yang 'bebicara', sedangkan untuk memainkan groove/beat yang solid dan
lagu yang lebih modern (rock), matched grip yang paling cocok.
Menginjak pedal
Kedua posisi kaki tersebut dapat dilakukan sesuai dengan aliran lagu dan selera
pemain drum. Jika anda pemain jazz (swing, pop jazz) maka heel down merupakan
pilihan yang tepat, tetapi jika anda pemain rock atau fusion dan funk maka heel up
diperlukan untuk menciptakan groove yang lebih solid karena kecepatan dan
kekuatan kaki akan bertambah.
Heel down sangat mengandalkan pergelangan kaki untuk memukul. Jadi, anda
jangan berharap untuk medapatkan pukulan yang keras dengan posisi ini, hanya
buang-buang tenaga saja.
Heel up menggunakan ujung kaki untuk menginjak pedal sehingga semua tenaga
dapat dikerahkan. Untuk mendapatkan kecepatan yang lebih pada saat heel up,
posisi kaki dimundurkan sehingga pada saat menginjak pedal (pada saat menginjak
pedal kaki jangan ditahan tapi dilepas kembali), maka pedal akan kembali pada
posisi semula karena ditarik oleh pegas dan anda tinggal menginjaknya lagi untuk
memukul.
Masih banyak drummer-drummer baru, bahkan yang sudah lama bermain drum
tidak mengetahui pukulan yang dinamankan rimshot.
Suatu hari ketika saya menjadi salah seorang tim penilai pada saat audisi festival
drum (music) tahun 2000, saya melihat 2 atau 3 orang drummer yang main dengan
pukulan yang keras, tetapi kenapa suara snare-nya tetap saja tidak terdengar
(terdengar sih, tapi suara pelan dan tidak tajam). Dan sepertinya dia mencoba
memukul keras-keras snarenya supaya terdengar, tetapi sia-sia. Kemudian saya
lihat yang ternyata dia tidak menggunakan teknik Rimshot pada snare-nya sehingga
suaranya pelan dan tidak tajam.
Banyak drummer yang susah payah mencari suara snare yang bagus, sampai-
sampai mereka mengganti head, men-tune snarenya dengan tensi yang berbeda-
beda dan bahkan ada juga yang sampai membeli snare baru. Mereka tidak tahu
kuncinya untuk mendapatkan suara snare yang tajam dan bagus...yaitu Rimshot!
Sebenarnya tidak ada salahnya anda tidak menggunakan rimshot. Teknik memukul
biasa sering digunakan pada lagu-lagu country, pop. Tetapi jika anda memainkan
musik rock, fusion, funk, latin, jazz dan metal yang anda butuhkan andalah
RIMSHOT!
Jika anda belum tahu mengenai rimshot, lihatlah gambar dibawah ini.
Ini adalah pukulan biasa. Ujung stick hanya memukul drumheadnya saja, suara yang
dihasilkan tidak terlalu fokus apalagi jika dipukul keras dan drumheadnya akan cepat
menjadi cekung.
Ini adalah pukulan Rimshot. Stick mengenai drumhead dan rim pada snare secara
bersamaan, sehingga suara yang dihasilkan nyaring, penuh dan tajam, dengan
pukulan seperti ini maka drumhead, rim dan shell akan 'bersuara' sehingga lebih
terdengar karakter snare drumnya. Biasakanlah bermain dengan menggunakan
teknik ini. Teknik ini merupakan keharusan jika anda hendak rekaman. Jadi,
biasakanlah menggunakan teknik ini pada setiap lagu yang anda mainkan.
10 tips penting
Note: Untuk EAR PLUG anda dapat membelinya di apotik yang besar atau di toko
yang menjual perlengakapan militer. Untuk metronome disetiap toko musi pasti ada,
dan carilah yang digital.
Oleh Denny
Setup Standart
Inilah setup drum yang biasa dan paling sering digunakan, pernakah anda berpikir
untuk mencoba setup yang baru? Inilah beberapa ide untuk merubah setup anda
tanpa membeli aksesoris tambahan*. Carilah yang cocok dengan anda sehingga
terasa nyaman untuk dimainkan dan dapat memberikan inspirasi kepada anda.
Setup ergonomik
Setup diatas ini merupakan setup ergonomik. Dengan menggunakan setup ini,
tangan anda tidak akan cepat lelah ketika memainkan ride cymbal, karena ride
cymbal bisa dapat didekatkan dengan anda dan berada dibawah, andapun dapat
memainkan ride tanpa keluhan tangan anda terasa pegal.
Kedua tom-tom tepat berada didepan snare sehingga anda dengan mudah dapat
meraih keduanya.
Yang menggunakan setup seperti ini adalah Budi Haryono (Gigi) dan Ronald (Dr PM)
demikian pula saya sendiri, Denny.
Setup jazz
Sekarang tom-tom 13 yang dipasang di kaki boom stand dan ditempatkan sejajar
dengan floot tom 16 (usahakan menaruh tom 13 serendah mungkin dan sejajarkan
dengan floor tom 16").
Setup rock
Setup rock ini hanya memindahkan tom 13 yang menggunakan kaki boom stand ke
sisi kiri (sebelah hihat) sehingga anda mempunyai floor tom pada kiri dan kanan.
Dengan mempunyai floor tom dikiri, anda akan dapat membuat patter-pattern
menarik yang belum pernah anda lakukan sebelumnya. Chad Gracey (drummernya
Live) mengunakan setup seperti ini.