Anda di halaman 1dari 4

Tutorial Hari ke 2

Tanggal : 2 September 2010


Langkah 6 dan 7 :

- MENGUMPULKAN INFORMASI di PERPUSTAKAAN,INTERNET


- SINTESA dan UJI INFORMASI yang telah DIPEROLEH
Berbagai sumber-sumber, antara lain:
 Sackett DL, Richardson WS, Rosenberg WMC, Haynes RB. 2000. EBM:
How to Practice and Teach EBM. Sumber internet
 Powerpoint dr. Darwin Amir, Sp.S tentang EBM. Sumber internet
 Makalah dr. Sutomo tentang aplikasi life long learning pada jaman
sekarang. Sumber internet
 Albanesse dan Mitchell (1993) dalam bukunya PBL: a Review of the
Literature on Outcomes and Implementation Issues. Sumber internet
 Perbedaan TCL and SCL oleh National Research Center, George
Washington University dari
http://www.nclrc.org/essentials/goalsmethods/learncentpop.html
 Befast. Peer and Self Assessment,
http://www.qub.ac.uk/directorates/academicstudentaffairs/centreforeduca
tionaldevelopment/resources/peerandselfassesment

1. Dasar-dasar EBM
a. Bukti-bukti ilmiah ( Best Research Evidence)
 Bukti-bukti ilmiah harus berasal dari studi yang dilakukan dengan metodologi
yang sangat terpercaya dan dilakukan secara benar
b. Keahlian klinis (Clinical Expertise)
 Disini,para dokter dapat mengidentifikasi kondisi pasien dan memperkirakan
diagniosis secara tepat, temasuk mengidentifikasi factor resikonya.
c. Nilai-nilai pada masyarakat
 Tiap pasien memiliki nilai-nilai yang unik dari penyakitnya dan harapan atas
upaya penanganan penyakit tersebut.
2. Metode,strategi, proses dari PBL
a. Metode

 Tutorial
 Kuliah Pengantar
 Belajar Mandiri
 Pratikum
 Skills Lab
 Clerkship
 Internship
 Diskusi Pleno
b. Strategi
Student centered
Problem based
Integrated reading
Community oriented
Elective
Systematic / Self direct learning

c. Proses
 Satu semester terdiri dari 3 blok. Tiap blok terdiri dari 6 modul yang akan dibahas
pada saat proses pembelajaran selama 6 minggu melalui tutorial,kuliah
pengantar,belajar mandiri, pratikum, skills lab, clerkship,internship,diskusi pleno.
Proses PBL menuntut mahasiswa untuk berfikir kritis,belajar berdasarkan
masalah yang ada. Hal ini bertujuan agar mahasiswa lebih aktif,kreatif, dan
inovativ serta mandiri yang nantinua berorientasi pada long life learning.

3. Seven Jumps pada Tutorial


 Clarify term and concept
 Define the problem
 Analyze the problem
 Make a systematic inventory
 Formula learning objectives
 Collect additional information
 Synthirize and check

4. Filosofi PBL
 PBL di fakultas kedokteran di perkenalkan di Faculty of Health Sciences of
Madmaster University of Canada tahun 1966, dimana mereka berkesimpulan
orang dewasa tidak pantas lagi diajar seperti anak-anak.Jadi mereka memakai
prinsip andragogi, menurut prinsip ini orang dewasa itu haru tahu apa yang
mereka pelajari dan mereka butuhkan,sehingga ini menjadi dasar PBL. Selain itu
juga ada teori kontstruktivisme menurut teori ini ilmu yang paling lama bertahan
adalah yang diperoleh dengan aktif.Dan juga disebutkan kedudukan paling tinggi
dalam penelitian mengatakan teach other merupakan yang paling lama bertahan
ilmunya.
 Sejalan dengan hal itu, dr. Sutomo dalam makalahnya mengkritik tindakan
kebanyakan dokter yang mengajukan protes akan adanya ujian kompetensi dokter
karna konsep life long learning telah lama diterapkan. Maka dari itu pbl sangat
efektif dalam menunjang konsep life long learning sejak dini kepada mahasiswa
kedokteran
 Perkembangan pesat PBL tak lepas dari kesimpulan penelitian-penelitian yang
ada, contohnya kesimpulan dari Jones(1996) “PBL efektif mengaktifkan
pengetahuan awal mahasiswa, penambahan pengayaan informasi dalam
meningkat proses mental, pemahaman dan ingatan lebih mendalam, serta
pembelajaran sesuai konsep nyata

5. Long Life Learning


 Pembelajaran seumur hidup berkelanjutan dan memotivasi diri untuk menambah
ilmu pengetahuan dan meningkatkan profesionalisme dan bukan semata-mata
demi mempertinggi strata social.
 Informal : Belajar mandiri,Pemecahan masalah
 Formal : Akademik : S1,S2,S3
Skills : Specialist,Super specialist

6. Penilaian PBL
 Nilai Tutorial : 20%
Kehadiran,aktifitas,kreatifitas,sikap dan interaksi, dan relevasi
 Nilai Skills Lab : 20 %
Menggunakan metode check list evaluation of life performance
 Nilai ujian tulis : 60%
Soal ujian berupa Multiple Choice question
Problem Analysis Question (PAQ) / bentuk lain yang ditentukan oleh fakultas.

Dalam teorinya, sistem penilaian pada PBL juga dikenal:


 Self assessment, yaitu penilaian diri sendiri.
 Peer assessment, yaitu penilaian kepada rekan-rekan pada level ayng sama
Pada kedua sistem tersebut, item atau kriteria penilaian didiskusikan bersama
mahasiswa dan dosen, proses penilaian, dan perbandingan hasil penilaian
mahasiswa dan dosen serta mengambil keputusan terbaik dengan feedback-
feedback membangun

7. Perbedaan TCL dan SCL

Metode TCL Metode SCL


Berfokus pada dosen  Berfokus di mahasiswa 
Dosen menerangkan dan mahasiswa mendengarkan Mahasiswa menjelaskan (two way learning). 
(one way learning)
Mahasiswa bertanya Dosen bertanya
Dosen menjelaskan seluruh materi.  Dosen merangkum materi berdasarkan hasil
diskusi/pemikiran mahasiswa
Key process is teaching. Key process is learning
Dosen hanya menyiapkan materi Dosen tidak hanya menyiapkan materi, tetapi juga
harus menguasai metode penyampaian materi yang
efektif. 
Mahasiswa membaca menjelang ujian, terutama Mahasiswa membaca sesuai silabus sebelum kuliah
catatan (reading habit rendah).  dimulai (reading habit tinggi). 
Mahasiswa pasif (partisipatif rendah).  Mahasiswa aktif (partisipatif tinggi)

Mahasiswa hanya menghafal materi) dan kemudian Mahasiswa dapat dengan mudah menangkap esensi
lupa.  dari perkuliahan. 

8. Peran Mahasiswa dengan Sistem PBL


 Secara umum,peran mahasiswa dalam PBL adalah mempersiapkan diri untuk
belajar dan bekerja secara kelompok serta beperan aktif dalam kuliah.Peran dalam
kelompok tersebut meliputi kerja sama ,interaksi,mendiskusikan hal-hal yang
tidak/kurang di pahami serta berbagi peran untuk melaksanakan tugas dan saling
melaporkan.

Anda mungkin juga menyukai