Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Klasifikasi
Tanaman kelapa sawit (Palm Oil) yang ditunjukkan oleh Gambar 2.1. dapat diklasifikasikan
sebagai berikut menurut Sastrosayono (2003) :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocothyledonae
Ordo : Palmaes
Famili : Palmaceae
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis jack
Gambar Kelapa Sawit
Keterangan :
A : Eksokarp
B : Mesokarp
C : Endokarp
D : Inti sawit
Varietas
Menurut Sastrosayono (2003), varietas tanaman kelapa sawit dapat digolongkan berdasarkan:
a. Tebal tipisnya cangkang (endocarp), dikenal ada 3 varietas, yaitu : Dura, Pisifera, dan Tenera.
b. Warna buah, dikenal ada 3 tipe, yaitu: Nigrescens (Merah kehitaman) , Virescens (Merah
terang), dan Albecens (Hitam).
Bedasarkan tebal tipisnya cangkang dikenal tipe-tipe:
1. Varietas Dura
Varietas ini memiliki ciri-ciri: daging buah (mesocarp) tipis, cangkang (endocarp) setebal 2 – 8
mm. Intinya besar dan tidak terdapat cincin serabut. Persentase daging buah 35 – 60% dengan
rendemen minyak 17 – 18%. Tipe Delidura yang juga terdapat di Malaysia, buahnya lebih besar,
daging buahnya lebih tebal dan intinya juga lebih besar.
2. Varietas Pisifera
Varietas ini memiliki ciri-ciri: daging buahnya tebal, tidak mempunyai cangkang, tetapi terdapat
cincin serabut yang mengelilingi inti. Intinya kecil sekali bila dibandingkan dengan varietas Dura
maupun Tenera. Perbandingan daging buah terhadap buahnya tinggi, dan kandungan minyaknya
tinggi. Bunga varietas Pisifera biasanya steril, varietas ini hanya dipakai sebagai pohon bapak
dalam persilangn dengan varietas Dura.
3. Varietas Tenera
Varietas ini merupakan hasil persilangan antara varietas Dura dan Pisifera. Sifat varietas Tenera
merupakan kombinasi sifat khas dari kedua induknya. Varietas ini mempunyai tebal cangkang
sekitar 0,5 – 4 mm, mempunyai cincin serabut walaupun tidak sebanyak pada Pisifera, sedangkan
intinya kecil. Perbandingan daging buah terhadap buah 60 – 96%, rendemen minyaknya 22 –
24%. Jumlah daun yang terbentuk tiap tahun pada varietas ini lebih banyak daripada varietas
Dura, tetapi ukurannya lebih kecil.
Sedangkan pembagian varietas berdasarkan warna kulit buah dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Pembagian Varietas Berdasarkan Warna Kulit Buah (Ketaren, 1989)
Virescens Merah
Albecens Hitam
Dewasa ini dikenal beberapa varietas unggul yang telah ditanam di perkebunan kelapa sawit.
Tipe atau varietas unggul ini merupakan hasil persilangan buatan atau hibridisasi atara varietas
Delidura dengan varietas Pisifera. Hasil persilangan tersebut memiliki kualitas dan kuantitas yang
lebih baik. Varietas unggul hasil persilangan antara lain: Dura Deli Marihat, Dura Deli D. Sinumbah,
Pabatu, Bah Jambi, Tinjowan, D. Ilir, Dura Dumpy Pabatu, Dura Deli G. Bayu dan G Malayu
(berasal dari Kebun Seleksi G. Bayu dan G. Melayu), Pisifera D. Sinumbah dan Bah Jambi (berasal
dari Yangambi), Pisifera Marihat (berasal dari Kamerun), Pisifera SP 540T (berasal dari Kongo dan
ditanam di Sei Pancur)
Gambar : beberapa jenis varietas kelapa sawit.
Proses Pengolahan
Pada dasarnya, ada dua macam hasil olahan utama TBS di pabrik yaitu
minyak sawit yang merupakan hasil pengolahan daging buah dan minyak inti sawit yang
dihasilkan dari ekstraksi inti sawit.
Pertimbangan ekonomi:
2. Pengklarifikasian minyak.
3. Pemurnian minyak.
4. Sludge Recovery.
5. Oil Drying.
Proses ini satu sama lainnya saling berkaitan dan saling mendukung. Sasaran akhir yang
ingin dicapai adalah menghasilkan minyak sawit yang memiliki kualitas yang baik dan
sesuai standar yang ditetapkan.
7. Pemisahan Biji dari Sisa-Sisa Daging Buah (Ampas)
Sisa pengepresan yang berupa ampas dibawa ke alat pembuang sisa daging buah
(depericarper). Pada proses pemisahan biji dari sabutnya digunakan proses pengeringan
dan penghembusan. Dengan proses ini serat dan bahan-bahan lain yang kering dan ringan
terhembus keluar melalui cyclone, kemudian ditampung untuk digunakan sebagai bahan
bakar.
Selain menghasilkan CPO, proses pengolahan sawit juga menghasilkan kernel. Untuk
itu setelah melewati stasiun press, cake diolah lagi dalam stasiun kernel. Inti dari proses yang
terjadi pada stasiun kernel ini adalah pemisahan kernel dari fibre dan shell.
Adapun alur produksi inti sawit (kernel) dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Inti pecah dan cangkang yang masih terikut, di dalam hidrocyclone akan terpisah
berdasarkan perbedaan berat jenis antara inti pecah dan cangkang halus. Hydrocyclone ini
terdiri dari dua drum yang di batasi oleh dinding penyekat satu dan dua. Dari LTDS 2 inti
pecah dan cangkang halus akan masuk ke hydrocyclone drum no 1. Di dalam hydrocyclone
pertama inti dan shell akan dihisap oleh cyclone, inti akan di kirim ke kernel silo dryer,
LTDS 1
sedangkan shell yang masih tercampur dengan inti akan masuk ke dalam hydrocyclone ke
dua inti dan shell akan di pisahkan kembali, inti akan di alirkan ke kernel silo dryer,
sedangkan shell akan di alirkan ke shell hopper untuk di kirim ke boiler.
Ketaren, S. 1989. Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Nasrizal. 2009. [Laporan] Praktek Kerja Lapang di PT. Tunggal Perkasa Plantations,
Air Molek, Riau. Malang : TEP UB
Nasrizal. 2009.[ Laporan Praktek Kerja Lapang] PROSES PRODUKSI MINYAK SAWIT
MENTAH (CPO) DAN KERNEL DI PT. TUNGGAL PERKASA
PLANTATIONS AIR MOLEK, KABUPATEN INDRAGIRI HULU, RIAU.
Malang: TEP UB.
Sastrosayono, Selardi. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agro Media Pustaka. Jakarta.
PAPER EKSTRAKSI MINYAK
KELAPA SAWIT
Tugas Mata Kuliah Teknologi Tanaman Perkebunan
Disusun oleh :
Ria Ayu Sitoresmi
(0811010072)
Universitas Brawijaya
© 2010