Puisi 1
Puisi 1
Getir
Sungguh.
Ia adalah bintang
ketika malam cuaca tenang
Dan ia adalah bulan
ketika langit tengah kesepian
Lihatlah bagaimana aku bicara. Memandang
luka tanah, terisak basah. Dengan kedip
sinar kunang-kunang di jalan makam. Kuteruskan
lanskap cahaya yang berpijar. Bahwa kita
bisa menyulam warna-warni aksara
Diam
Buta
Embun
Cinta