Anda di halaman 1dari 19

STATUS PERKEMBANGAN PERBAIKAN SIFAT GENETIK

PADI MENGGUNAKAN TRANSFORMASI


AGROBACTERIUM

Syamsidah Rahmawati
Pusat Penelitian LIPI, jl. Raya Bogor Km 46, Cibinong

Dipresentasikan :
WIJIYONO
Mikrobiologi

Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana


Universitas Sumatera Utara
Latar belakang

 Produktivitas beras
rendah Produks gen:
 Tidak seimbang antara -nutrisi padi
produksi beras dengan (golden rice)
konsumen -tahan kering

Terobosan baru
Perbaikan genetik padi
Dengan menggunakan
Agrobacterium tumifacien
Tehnik transfer gen
langsung

Tehnik transfer gen


Secara tak langsung
Peran mikroba
tanah
Bakteri Agrobacterium tumifacien

• Kemampuan menstranfer potongan DNA (T-DNA) ke genom


tanaman
• Komponen genetik
Gen virulen kromosom (kromosomal virulence (chv)
Kelompok gen virulen (vir) yang terdapat pada plasmid Ti
• Daerah T-DNA dibatasi : LB (left border), RB (right border yang
merupakan gen Bakteri
• Gen T-DNA : Gen ia aH, gen ia aM, dan ipt enzim
Mekanisme integrasi T-DNA dalam genom Tanaman
(Inland (1996), Sheng dan Citovsky (1996), de la Riva et al.(1998)
Hoekema et al (1984)
T-DNA dapat ditransfer meskipun terletak pada plasmid yang berbeda
(plasmid ganda) binnary vektor.
Faktor yang mempengaruhi transformasi Agrobacterium

• Genotip dan jaringan tanaman/eksplan


(Azhakanandam et al (2000) : keberhasilan transformasi
agrobacterium sangat tergantung pada genotip tanaman.
Jaringan yang baik : jaringan yang memberikan respon
yang baik terhadap kultur jaringan.
Strain Agrobacterium dan Plasmid/vektor
Adanya penggunaan A. tumifaciens strain biasa
(LBA) 4404) dikombinasikan dengan vektor super
biner dengan gen ekstra gen virB, C dan G sangat
efektif untuk menstranfer padi.
• Strain Agrobacterium dan Plasmid/vektor

- Adanya penggunaan A. tumifaciens strain


biassa (LBA) 4404) dikombinasikan dengan
vektor super biner dengan gen ekstra gen virB,
C dan G sangat efektif untuk menstranfer padi.
- Berpengaruh terhadap efisiensi transformasi
- Kelemahannya terbatas pada inang yang
diinfeksi
Asetosiringon dan Ph

• Senyawa fenolik yang berperanan dalam


mekanisme transfer gen
• Kondisi Ph berpengaruh terhadap gen vir. Gen
vir dapat diekspresiksn pada pH 5 -8 .
• Ph 5,2 adalah Ph yang paling baik untuk
digunakan dalam transfer genetik.
Antibiotik untuk eliminasi Agrobakterium

• Setelah diko-kultivasi kalus direndam dalam


larutan antibiotik : untuk menghindari
berkembangnya bakteri Agrobakterium
• Dilanjutkan penggunaan antibiotik pada media
regenerasi ( Yara et al.2001 )
Kondisi infeksi dan kokultur

• Bakteri yang digunakan untuk infeksi sel tanaman adalah


bakteri yang sedang tumbuh aktif ( fase logaritma )
• Sebelum inokulasi bakteri ditumbuhkan pada media yang
mengandung asetosiringon
Media induksi, Ko-kultivasi, regenerasi

• Media induksi N6 sedangkan media regenerasi


adalah MS ( hiei et al.1994;Rashid et al.1996;Toki
1997; Yara et al. 2001; cao et al.2004).

• Toki 1997 : Penambahan casamino acids dan prolin


dapat meningkatkan kemampuan regenerasi
tanaman dan dapat menghasilkan tanaman trasgenik
dalam waktu 2 bulan sejak induksi.
Bahan Penyeleksi

• Higromisin(hpt), fostinotrisin (bar) (Hiei et


al.1994;rashid et al. 2003; Saharan et al. 2004; Jin et
al, 2004).

• Kanamisin (nptII) atau G418 tapi penggunaannya


sangat terbatas karena dapat menghambat
pertumbuhan sel ( Azhakanandam et al. 2000)
Ekspresi dan Stabilitas Gen

• Penyisipan gen ke genom tanaman harus


dapat diekspresikan.

• Espresikan gen dapat ditingkatkan dengan


penambahan enhancer dikombinasikan
dengan penggunaan promoter yang kuat atau
promoter spesifik.
Stabilitas Gen

• Gen yang telah terintegrasi pada genom tanaman,


maka gen tersebut akan stabil diwariskan ke generasi
berikutnya.
• Hiei dan Komari (1996) melaporkan trasgen stabil
diwariskan hingga generasi ke 4.
• Wu et al.(2002) melaporkan trasgen stabil diwariskan
hingga generasi ke 6.
• Rashid et al (1996) melaporkan kegagalan
mengekspresikan gen disebabkan karena ada
pebungkaman gen.
Prospek
• Tanaman padi yang mengandung gen :
Tahan penggerek batang
Penyakit blas
Hawar daun
Kekeringan, salinitas dan herbisida

• Tanaman padi dengan daya hasil tinggi, kandungan


zat besi dan vitamin A yang tinggi
Tabel1. Beberapa gen yang telah diintroduksi ke dalam tanaman menggunakan transformasi
Agrobacterium
Gen Asal Promotor S.Sasaran Varitas Pustaka

crylAb,crylAc B. Thuriengiensis Ubi,CaMV35S,Bras Tahan PBK dan Nipponbare(Japoni Cheng et al.(1998)


sicaBp10 PBP ca)’

Ferritin Kedelai GluB-1 Padi mengandung Indica (IR68144) Goto et al (1999);


zat besi dan zink Vasconcelos et al.
(2003)
Psy,lyc,crt1 Bunga daffodil Gt1,35s CaMV Padi mengandung Pro Japonica(TP309) Yeetal (2000)
Bakteri Erwinia Vitamin A
uredovora

rhLF(lactoferrin) Manusia Ubiquitin jagung Padi mengandungg Javanica(rojolele) Rahmawati dan slamet
lactoferin ledin (2004)

Ech42, nag 70,glue48 Trichoderma atriviride Act1 Tahan Rhizoctonia Ishikari- Mei et al.9200020
solani dan magnaphore shiroge(japonica)
grisea

Crylb-crylaa hybrid Bt Ubiquiin jagung Tahan pbk Japonica(rojolele0 Rahmawati dan slamet
Loedin (2004)

VHb dan EPsps Bakteri vitreoscilla dan Pistilspesifik dari Hasil tinggi dan tahan Japonica(Xius Cao et al.(2004)
slmonella typhimurium kentang da CaMV35S herbisida 11,Qiufeng,youfeng,
dan Hanfeng)

Chitinasel Padi CaMV Tahan jamur penyebab Indica(vaidehi,tulsi) Nishizawa et al.(2002)


blas Magnaporthe
grisea dan Rhizoctonia
Solani

Hva1 Barley Promtor terinduksi Osmoprotektan Indica(Basmati0 Rohila et al.(2002)


ABA, promotor
konstitutive actin 1 padi

otsA-otsB Bakteri E coli Promotor terinduksi Tahan salinitas dan indica9PB-1) Gang et al.(2002)
ABA dan stres,rbcS kekeringan
Kesimpulan
• Transformasi agrobacterium telah berhasl dilakukan
pada berbagai kultivar padi japonica, indica dan
javanica

• Keberhasilan trasformasi ditentukan oleh :pemilihan


genotip, jaringan tanaman, umur eksplan, strain
agrobacterium, vektor, konsentrasi asetosiringon dan
Ph, kerapatan sel bakteri, lama dan suhu kokultivasi,
antibiotik, bahan penyeleksi, komposisi media kultur .
• Peningkatan efisiensi transformasi disebabkan : penggunaan
asetosiringon dan bahan pemadat yang tinggi, pengeringan
kalus secara perlahan atau penambahan antinekrotik pasca
ko kultivasi .

• Peningkatan ekspresi gen : pemilihan promoter, penggunaan


kodon yang sesuai, penambahan enhancer

• Gen tunggal dan poligenik telah berhasil diintroduksikan ke


dalam tanaman padi dalam upaya perbaikan mutu genetik padi

• Kemampuan transformasi Agrobakterium menghasilkan


tanaman transgenik dengan salinan tunggal.

Anda mungkin juga menyukai