Meja 2: Melayani penimbangan bayi, balita, dan ibu hamil, dalam rangka memantau
perkembangan bayi, balita, dan janin dari ibu yang sedang hamil, yang dilayani oleh
kader kesehatan.
Meja 3: Melayani pencatatan hasil dari penimbangan dari Meja 2 didalam KMS (kartu
menuju sehat), baik KMS bayi/balita maupun KMS ibu hamil, juga dilayanani oleh
kader.
Meja 4: Melakukan penyuluhan kepada ibu bayi/balita dan ib hamil, sebagai tindak
lanjut dari hasil pemantauan status gizi, balita dan ibu hamil, dan KB. Meja ini
dilayani oleh petugas atau kader.
Meja 5: Dilakukan pelayanan oleh petugas medis/para medis dari Puskesmas untuk
imunisasi, pemasangan alat kontrasepsi, atau pengobatan bagi yang memerlukan, dan
periksa hamil. Bila terdapat kasus yang tidak dapat ditangani oleh Posyandu, mereka
akan dirujuk ke Puskesmas.
Peralatan yang tidak memadai.
Tidak memiliki tempat pelayanan yang layak
dan pembinaan terhadap Posyandu masih
belum merata.
Belum memiliki jumlah kader yang cukup bila
dibandingkan dengan jumlah sasaran dan hanya
30% kader yang telah terlatih.
Kader belum mampu mandiri
Penghargaan terhadap kader masih rendah.
Penyebab Masalah
1. Rendahnya partisipasi masyarakat terhadap
posyandu
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang manfaat posyandu
3. Kurangnya dukungan TOMA terhadap
posyandu
4. Kurangnya program inovatif di posyandu
5. Kurangnya tenaga kesehatan yang
professional di posyandu
6. Kurangnya pembinaan kader posyandu oleh
tenaga kesehatan
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
POSYANDU DALAM RANGKA
MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN
1. Kebutuhan untuk mengembangkan kelembagaan
2. Kebutuhan untuk pengadaan sarana pelayanan
3. Kebutuhan untuk melestarikan tenaga / kader
yang memberi pelayanan
4. Kebutuhan dana untuk operasional.
1. Sarana pelayanan kesehatan
2. Sarana pelayanan penyuluhan
3. Sarana administrasi
4. Mebelair
5. Tempat pelayanan
6. Sarana pendukung ( lingkungan )
1. Timbangan
- Keranjang timbang
- Timbangan bayi
2. KMS
- Buku KIA
- Register penimbangan
3. Paket pertolongan gizi
- Vit. A - Fe - Capsul
beryodium
4. Vaksin
1. Buku Pegangan Kader
2. Lembar balik
3. Buku saku kader posyandu
4. Leaflet
5. Poster
6. Tas kader
7. Papan flipt chart, kertas, spidol,
jepitan
8. APE
9. Spanduk, umbul-umbul
10. Tape, kaset, panggung boneka
11. Peralatan makan untuk PMT
penyuluhan.
1. Buku cacatan hasil kegiatan
2. Visualisasi data hasil kegiatan
3. Arsip laporan
4. Buku kegiatan kader posyandu
1. Meja, kursi, tikar , dll
2. Ruangan, papan nama
3. MCK, halaman, Toga, pemanfaatan pekarangan
lingkungan PHBS
1. Pelatihan dan refresing
2. Kontak antar kader
3. Pembinan pasca pelayanan oleh : Tim Pokjanal, Bidan di
desa
4. Penghargaan yang bisa diberikan utk kader
- Bantuan transport
- Piagam penghargan
- Seragam
- Kartu sehat
- Bingkisan hari raya
- UP2K
- Koperasi simpan pinjam
Terselenggaranya kegiatan Posyandu secara rutin dan
berkesinambungan
Meningkatnya kualitas kemampuan dan keterampilan
kader Posyandu
Terpenuhinya kelengkapan sarana, alat dan obat
Posyandu
Meningkatnya frekwensi dan kualitas pembinaan
Terselenggaranya pemantapan kelembagaan Posyandu
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN DOKTE
R KECIL
bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang
berusia 6 – 21 tahun, yang sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub
kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan
remaja (10-19 tahun).1
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan
kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD
dan setingkat melalui penjaringan kesehatan
terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter kecil
secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan
dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga
kesehatan).2
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari
program kesehatan anak usia sekolah . Anak usia sekolah
adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan
proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok
yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan
Madrasah Ibtidaiyah.
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih
dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optim
Tujuan khusus
1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta
berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah perguruan agama, di rumah
tangga maupun di lingkungan masyarakat.
Penilaian / evaluasi
• Membandingkan hasil tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan dengan tujuan yang ditetapkan.
• Menilai efektifitas proses keperawatan.
PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
mulai muncul di permukaan pada sekitar tahun 1975.
Pada waktu itu oleh Depkes dibentuk Panitya Kerja
untuk menyiapkan konsep program Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Ketuanya adalah
Dr. R. Soebekti, Dirjen Pembinaan Kesehatan
Masyarakat.
Landasan dasar dikembangkannya PKMD ini adalah
sejarah budaya bangsa Indonesia yang telah turun
temurun, yakni “gotong royong’ dan “musyawarah”.
Mengacu pada dua prinsip ini maka konsep PKMD
dikembangkan dengan semangat kekeluargaan dan
saling membantu, yang kuat membantu yang lemah,
yang kaya membantu yang miskin, dan yang sehat
membantu yang sakit.
PKMD juga dikaitkan dengan kebijakan
Departemen Dalam Negeri untuk melaksanakan
program pembangunan desa jangka panjang, yaitu
untuk menuju desa swasembada dengan
pendekatan UDKP (Unit Daerah Kerja
Pembangunan). Tiga tipe daerah pembangunan
desa pada waktu dikelompokkan berdasarkan
perkembangannya, yakni : Desa Swadaya (desa
tradisional), Desa Swakarya (desa transsisi), dan
Desa Swasembada (modern).
Untuk mengoperasikan PKMD pada bulan Maret
tahun 1976 diadakan Lokakarya, yang diahadiri
oleh para penjabat Departemen Kesehatan dan
Depertemen Dalam Negeri. Hasil Lokakarya
tersebut menetapkan Kabupaten Karanganyar
sebagai daerah uji coba PKMD. Disamping itu
Lokakarya juga menetapkan Prokesa (promoter
kesehatan desa) merupakan tenaga lapangan
PKMD, dan Dana Sehat merupakan salah satu
elemen pokok PKMD.
Sedangkan tujuan khusus PKMD adalah:
Pengembangan dan Pembinaan PKMD dilakukan sebagai berikut: