Kurikulum Kendringan09
Kurikulum Kendringan09
1
LEMBAR PENGESAHAN
RAMIDJO Drs. H. R E M B U N
Mengesahkan
a/n. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Kepala Bidang SMK
2
KATA PENGANTAR
Tidak ada kata yang patut kami ucapkan selain mengucapkan syukur Alhamdulillah
kepada Allah SWT yang tiada henti-hentinya melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita
semua, atas tersusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan sebagai salah satu program keahlian yang ada di sekolah kami.
Penyusunan KTSP ini dilakukan bersama-sama dengan Komite Sekolah, Guru-guru baik
normatif, adaptif maupun produktif dengan dukungan dari stake holder serta bimbingan dari
pihak yang berkompeten, yaitu Pengawas sekolah Sudin Dikmen Kota Administrasi Jakarta
Timur Provinsi DKI Jakarta.
Penyusunan KTSP Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan merujuk pada
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi dan Permendiknas no. 23 tahun 2006
tentang standar lulusan, serta Permendiknas no. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Permendiknas no. 22 dan no. 23 tahun 2006. Juga merujuk pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar SMK yang dikeluarkan oleh BSNP serta bimbingan teknis penyusunan
kurikulum KTSP yang dikeluarkan oleh Bidang Pembinaan SMK.
KTSP Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan merupakan aktualisasi
pengembangan kemampuan profesional guru dalam pengembangan kurikulum yang telah
disesuaikan dengan tuntutan DU/DI, dengan harapan dapat dijadikan pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar khususnya di SMK PGRI 20 Jakarta mulai tahun pelajaran 2009/2010.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan KTSP Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ini, dan kami menyadari
bahwa KTSP ini masih jauh dari kesempurnaan serta masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, untuk
perbaikan dan penyempurnaan KTSP ini.
Drs. H. R E M B U N
3
DAFTAR ISI
II. TUJUAN PENDIDIKAN SMK DAN VISI, MISI SERTA TUJUAN SMK PGRI
20 JAKARTA .................................................................................................... 6
A. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ............................. 6
B. Visi, Misi dan Tujuan SMK PGRI 20 Jakarta ............................................... 6
1.Visi SMK PGRI 20 Jakarta......................................................................... 6
2.Misi SMK PGRI 20 Jakarta ........................................................................ 6
3.Tujuan SMK PGRI 20 Jakarta .................................................................... 6
C. Visi, Misi dan Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan ..... 6
1.Visi Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan............................... 6
2.Misi Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan .............................. 7
3.Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan .......................... 7
4
IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum........................................................................................ 70
1.Diagram Pencapaian Kompetensi Produktif............................................... 70
2.Struktur Kurikulum..................................................................................... 73
B. Muatan Kurikulum......................................................................................... 74
VI. PENUTUP........................................................................................................... 95
5
BAB. I
PENDAHULUAN
Era globalisasi dan pasar bebas membawa dampak persaingan yang semakin ketat
di samping membuka peluang kerja sama. Untuk menghadapi persaingan dan
memanfaatkan peluang kerja sama, diperlukan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang
kompeten untuk menjadi pelakunya.
Bangsa Indonesia yang merupakan bagian dari masyarakat dunia, tidak bisa
menghindari segala konsekuensi dari era tersebut. Keunggulan komparatif yang selama ini
dimiliki, seperti tenaga ( buruh ) murah, ketersediaan bahan mentah, kemudahan
berinvestasi dan insentif lain, sudah tidak lagi relevan untuk dijadikan andalan. Persaingan
bebas pada tingkat manca negara lebih banyak menuntut keunggulan kompetitif, dimana
faktor kualitas menjadi ukran keunggulan. Kaena itulah, ketersediaan SDM berkualitas
yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional menjadi alternatif jawaban
untuk memenangkan persaingan global tersebut.
Bila kontek, upaya mengembangkan keunggulan SDM dikaitkan dengan tantangan
tersebut serta implementasi undang-undang nomor 22/1999 dan undang-undang nomor
25/1999, maka upaya tersebut jelas harus dilakukan lebih intensif, terencana, dan sistimatis.
Untuk itu maka perumusan kebijakan pengembangan SDM melalui jalur pendidikan harus
dilakukan secara komprensif dan mengakomodasi aneka ragam kebutuhan yang
berkembang.
Mengantisipasi tantangan dan pdeluang tersebut , pemerintah telah melakukan
upaya penyempurnaan sistem pendidikan, bila sebelumnya pengelolaan pendidikan
merupakan wewenang pusat, maka dengan berlakunya undang-undang tersebut
kewenangannya berada pada pemerintah daerah kota/kabupaten. Kantor Departemen
Pendidikan Nasional pada tingkat kota/kabupaten harus dapat mempertimbangkan
dengan bijaksana kondisi nyata organisasi maupun lingkungannya, dan harus
mendukung pula misi pendidikan nasional. Perubahan seperti tersebut di atas berkaitan
dengan kurikulum yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan berbagai
perubahan pada komponen-komponen pendidikan lain. Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
6
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
kelompok pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. Belajar untuk memahami dan menghayati,
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk
meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung kepada kelompok-
kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan.
Otonomi sekolah juga berperan dalam menampung konsensus umum tentang
pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih
besar, di samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntutan masyarakat
juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan
pendidikan. Keterlibatan kepala sekolah dan guru dalam pengambilan keputusan-
keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap
sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya
yang ada seefisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah juga harus
mampu mencermati kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf yang
berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menitipkan
anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk
memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.
7
B. LANDASAN PENYUSUNAN KURIKULUM
1. LANDASAN FILOSOFIS
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi
masalah pendidkan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan
efisiensi pendidikan. Mentalitas sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada
masyarakat agraris, dengan ketertinggalannya sebagai akibat penjajahan, belum
mendukung tercapainya cita-cita pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan
kelemahan mentalitas masyarakat Indonesia tersebut antara lain : suka melakukan
terobosan dengan mengabaikan mutu, kurang rasa percaya diri, tidak berdisiplin
murni, tidak berorientasi ke masa depan, dan suka mengabaikan tanggung
jawabtanpa rasa malu. Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu
hipokrit atau munafik, segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya,
putusannya, kekuatannya, pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada takhayul, boros,
lebih suka tidak bekerja keras kecuali kalau terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat,
cepat cemburu, dengki dan tukang meniru, Di samping itu terdapat kelemahan lain
yang kurang menunjang pembangunan. Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia
sebagaimana diuraikan di atas, pembangunan pendidikan merupan suatu keharusan
dan amat penting untuk
dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. LANDASAN YURIDIS
Landasan Yuridis penyusunan KTSP 2009 adalah :
a. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31
b. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional
1) Pasal 1 ayat 19
2) Pasal 18 ayat 1, 2, 3 dan 4
3) Pasal 32 ayat 1, 2 dan 3
4) Pasal 35 ayat 2
5) Pasal 36 ayat 1, 2, 3 dan 4
6) Pasal 37 ayat 1, 2 dan 3
7) Pasal 38 ayat 1 dan 2
8
c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan
1) Pasal 1 ayat 5, 13, 14, dan 15
2) Pasal 5 ayat 1 dan 2
3) Pasal 7 ayat 1, 2, 6, 7 dan 8
4) Pasal 8 ayat 1, 2 dan 3
5) Pasal 10 ayat 1, 2 dan 3
6) Pasal 11 ayat 2, 3 dan 4
7) Pasal 13 ayat 1, 2, 3 dan 4
8) Pasal 16 ayat 1, 2, 3, 4 dan 5
9) Pasal 17 ayat 1 dan 2
10) Pasal 18 ayat 1, 2 dan 3
11) Pasal 20
d. Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi ( SI )
e. Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi
Lulusan ( SKL )
f. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006, tentang perlaksanaan
Permendiknas nomor 23 dan 23 tahun 2006
1. Untuk dijadikan acuan dan pedoman bagi Sekolah (Pendidik dan Tenaga
Kependidikan) dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang
bermutu, terukur, berkesinambungan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Untuk dijadikan acuan dan pedoman bagi Stakeholders (pemangku kepentingan)
dalam rangka ikut serta memberikan partisipasi maupun pengendalian/control untuk
terwujudnya satuan pendidikan yang sehat, bermut, dan memenuhi harapan
masyarakat.
9
dinas pendidikan, mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta
berpedoman pada panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP.
10
kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan kecakapan vokasional merupakan keniscayaan.
11
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom
dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya
harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
12
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan
IPTEKS.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan
iman, taqwa dan akhlak mulia.
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
13
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN SMK DAN
VISI, MISI, SERTA TUJUAN SMK PGRI 20 JAKARTA
14
2. MISI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
a. Menghasilkan SDM yang menjadi faktor unggulan, mengubah prilaku dari status
beban menjadi aset ekonomi dibidang otomotif
b. Menghasilkan tenaga kerja yang produktif, kreatif dan dapat mengembangkan
diri khususnya menjadi teknisi otomotif yang dilandasi keimanan, ketaqwaan dan
akhlak yang mulia
3. TUJUAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Tujuan Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan secara umum mengacu pada
isi undang-undang Sistem Pendidikan Nasional ( UU SPN ) pasal 3 menegenai tujuan
Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa Pendidikan
Kejuruan merupakan Pendidikan Menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan adalah
membekali peserta didik agar dapat menjadi seorang mekanik yang mapu mengelola
usaha khususnya di bidang bengkel otomotif,mampu menjual dan membukukannya
dengan baik, serta menjadi mekanik yang kompeten dalam bidang:
a. Perawatan dan Perbaikan Motor Otomotif
b. Perawatan dan Perbaikan Sistem Pemindahan Tenaga Otomotif
c. Perawatan dan Perbaikan Chasis Otomotif
d. Perawatan dan perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif
Adapun ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan kompetensi keahlian teknik
kendaraan ringan adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan
kompetensi yang meliputi perbaikan kendaraan ringan :
No Dunia Usaha / Industri Lingkup Pekerjaan
15
BAB. III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
1. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PRODUKTIF
Diagram pencapaian kompetensi pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
merupakan tahapan atau tata urutan kompetensi yang akan diajarkan dan dilatihkan
kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit
-multi entry yang dapat diterapkan. Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan
kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang
dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry yang dapat diterapkan. Adapun
kode dan nama-nama standar kompetensi Teknik Kendaraan Ringan adalah sebagai
berikut :
16
NO KODE STANDAR KOMPETENSI
17
Sedangkan diagram pencapaian kompetensi produktif dapat digambarkan sebagai
berikut :
KELAS XI ( SEBELAS )
KK. SK. 24 KK. SK. 3 KK. SK. 6
Melaksanakan Melakukan overhaul Memeliharaan/servis engine
Perbaikan Pada sistem pendingin dan dan komponen-komponen-nya
Sistem Pelumasan komponen– komponennya
KK. SK. 7
Memperbaiki unit kopling dan
komponen-komponen sistem
KK. SK. 10 KK. SK. 9 pengoperasian
Memperbaiki poros Memelihara unit final
penggerak roda drive /gardan
KK. SK. 8
Memelihara transmisi
KK. SK. 20
Memperbaiki Sistem KK. SK. 17
Memperbaiki sistem KK. SK. 18
Wiper dan Waser Memperbaiki sistim starter dan
pengapian
pengisian
KELAS X ( SEPULUH )
DKK. SK. 5
Menerapkan prosedur DKK. SK. 3
keselamatan, kesehatan kerja Menjelaskan proses-proses KK. SK. 15
mesin konversi energi Memelihara baterai
dan lingkungan tempat kerja
DKK. SK. 2
Memahami proses-proses
dasar pembentukan logam KK. SK. 1
Memperbaiki sistem
DKK. SK. 4 hidrolik dan kompresor
Menggunakan peralatan dan udara
perlengkapan di tempat kerja DKK. SK. 6
Menginterpretasikan gambar
KK. SK. 2 teknik DKK. SK. 7
Melaksanakan prosedur
pengelasan, pematrian, Menggunakan alat-alat
pemotongan dengan panas dan ukur ( measuring tools)
pemanasan
18
2. STRUKTUR KURIKULUM
SMT DAN JML JAM PER
DURASI
MINGGU
NO MATA PELAJARAN
X XI XII
IDEAL IMPL
1 2 1 2 1 2
19
B. MUATAN KURIKULUM
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2002005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
KELOMPOK MATA
CAKUPAN MELALUI
PELAJARAN
Agama dan Akhlak Mulia Membentuk peserta didik
menjadi manusia yang Dilaksanakan melalui muatan
beriman dan bertaqwa dan/atau kegiatan agama,
kepada Tuhan Yang Maha kewarganegaraan,
Esa serta berakhlak mulia. kepribadian, ilmu
Akhlak mulia mencakup pengetahuan dan teknologi,
etika, budi pekerti atau estetika, jasmani, olahraga
moral sebagai perwujudan dan kesehatan
dari pendidikan agama
Dilaksanakan melalui muatan
Membentuk peserta didik dan/atau kegiatan agama,
Kewarganegaraan dan menjadi manusia yang akhlak mulia,
Kepribadian memiliki rasa kebangsaan kewarganegaraan, bahasa,
dan cinta tanah air seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani
20
KELOMPOK MATA
CAKUPAN MELALUI
PELAJARAN
Dilaksanakan melalui
muatan dan/atau kegiatan
bahasa, matematika, Ilmu
Mengembangkan logika, Pengetahuan Alam, Ilmu
Ilmu Pengetahuan dan
kemampuan berpikir dan Pengetahuan Sosial,
teknologi
analisis peserta didik keterampilan kejuruan,
teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan
local yang relevan
Membentuk karakter Dilaksanakan melalui
peserta didik menjadi muatan dan/atau kegiatan
Estetika manusia yang memiliki bahasa, seni dan budaya,
rasa seni dan pemahaman keterampilan dan
budaya muatanlokal yang relevan
Dilaksanakan melalui
Membentuk karakter
muatan dan/atau kegiatan
peserta didik agar sehat
Jasmani olahraga dan pendidikan jasmani,
jasmani dan rohani, dan
kesehatan olahraga dan kesehatan,
menumbuhkan rasa
ilmu pengetahuan alam, dan
sportivitas
muatan local yang relevan
Selanjutnya dari kelima kelompok mata pelajaran tersebut di atas, Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) PGRI 20 Jakarta masih dijabarkan seperti berikut ini.
a. Kelompok Normatif: Pendidikan Agama, PKn, B Indonesia, Penjasorkes, Seni Budaya.
b. Kelompok Adaptif: Matematika, B. Inggris IPA, IPS, KKPI, KWU, Fisika, Kimia.
c. Kelompok Dasar Kejuruan
d. Kelompok Kompetensi Kejuruan.
e. Kelompok Muatan Lokal.
f. Kelompok Pengembangan Diri.
21
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi peserta
didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan sumber daya sekolah di DKI Jakarta
sebagai kota jasa perdagangan dan pariwisata.
Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada
Standar Isi di dalam kurikulum SMK PGRI 20 Jakarta. Keberadaan mata pelajaran
muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat,
sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing sekolah lebih
meningkat relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga
keberadaan kurikulum muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum nasional.
Muatan lokal untuk Kompetensi Keahlian teknik kendaraan ringan di SMK PGRI 20
Jakarta adalah “ Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor “
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan
terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan rasa
seni yang dimiliki dan pemahaman budaya. lokal yang relevan. Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan. Membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan
menumbuhkan rasa sportivitas Dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan
muatan lokal yang relevan. kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak
terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.
a. Kegiatan terprogram terdiri atas tiga komponen:
1) Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:
a) Kehidupan Pribadi.
b) Kehidupan Sosial.
c) Kemampuan Belajar.
d) Wawasan dan Pembinaan/bimbingan Karier
2) Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:
a) Kepramukaan.
b) Latihan Dasar Kepemimpinan
c) Seni, Olahraga, Keagamaan, dan Jurnalistik
22
3) Dakwah Sistem Langsung /Mentoring Agama
Dakwah Sistem Langsung /Mentoring Agama dimaksudkan untuk membentuk
sikap mental peserta didik dengan materi keagamaan, peserta didik menunjukkan
perilaku Akhlaqul Karimah yang tercermin dalam cara memberi salam, cara
berbicara, perilaku dan aktualisai kehidupan ditampilkan dalam kehidupan sehari-
hari dengan bimbingan dan tuntunan kaifiyah Ibadan yang benar sesuai dengan
ajaran Agama dengan pendekatan DSL (Dakwah Sistem Langsung) SMK PGRI
20 Jakarta, hal ini tercermin kejujuran dalam mengerjakan tugas-tugas selalu
mandiri dan bebas dari perbuatan tercela/nyontek sehingga prestasi yang di ukir
selalu ada peningkatan seiring dengan berjalannya waktu. Kesungguhan dan
kesadaran peserta didik dalam mengikuti seluruh kegiatan secara benar, senang
dan hati yang lapang akan membuka kunci kesuksesan dalam mempersiapkan diri
menjadi manusia yang produktif, dan enterpreneur. Dakwah Sistem Langsung
dilaksanakan pada setiap minggu sekali diluar jam pelajaran dengan alokasi waktu
1-2 jam pelajaran yang dimulai pukul 13.15 s.d 15.15. Kegiatan ini diciptakan
dalam suasana yang menyenangkan dengan metode yang variatif, melibatkan
peserta untuk berperan aktif, riang sehingga fress dan tidak melelahkan sekalipun
ditempuh dalam waktu yang panjang dan kegiatan yang padat, kegiatan perlu
diselingi dengan kreatifitas seni disela-sela waktu antar materi untuk
menyeimbangkan syaraf otak kanan dan kiri.
23
4. Pengaturan Beban Belajar:
a. Alokasi waktu kelompok adaptif dan kelompok dasar kejuruan serta kelompok
kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian dan dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
b. Materi Dasar kejuruan dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan
Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja.
c. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.
d. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
e. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah
dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 sd. 46 jam
pelajaran perminggu.
f. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu per tahun dan
110 minggu per tiga tahun
g. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun dan maksimum 4 tahun.
5. Ketuntasan Belajar:
Peserta didik dinyatakan tuntas/lulus pada pembelajaran tiap-tiap mata pelajaran,
apabila nilai yang diperoleh memenuhi batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk setiap Indikator, setiap Kompetensi dasar (KD), dan setiap Standar Kompetensi
(SK) pada tiap-tiap mata pelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan
oleh Pokja Guru tiap mata pelajaran dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik (Intake), Tingkat Kesulitan (Kompleksitas) kompetensi, dan
kemampuan sumberdaya pendukung (Daya dukung) dalam penyelenggaraan
pembelajaran. KKM mata pelajaran ( KKM Mapel ) diperoleh dari rata-rata KKM
seluruh standar kompetensi (SK) pada mata pelajaran tersebut. KKM standar
kompetensi ( KKM. SK ) diperolah dari rata-rata KKM seluruh kompetensi dasar (
KKM. KD ) pada standar kompetensi tersebut. KKM kompetensi dasar ( KKM. KD )
diperoleh dari rata-rata KKM seluruh indikator ( KKM. Indikator ) pada kompetensi
dasar tersebut.
24
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Dari Tingkat Satuan Pendidikan:
a. Kenaikan Kelas:
1) Penentuan Kenaikan Kelas
a) Kenaikan kelas ditentukan melalui Rapat Dewan Guru yang terdiri dari
seluruh guru mata pelajaran kelas X, XI dan XII
b) Rapat Dewan Guru pada point a), dapat mengubah kriteria kenaikan kelas
melalui musyawarah mufakat. Apabila pada musyawarah tidak diperoleh
kimufakatan, maka ditentukan dengan aklamasi.
2) Kriteria Kenaikan Kelas
peserta didik dinyatakan naik kelas/ dapat mengikuti pembelajaran pada semester
tahun berikutnya adalah :
a) Berkelakuan baik yang didasarkan pada penilaian walikelas tentang
kepribadian peserta didik ( Kelakuan, Kerajinan, Kerapihan )
b) Memenuhi kehadiran komulatif 90% dengan hari efaktif 240 hari dalam 1
tahun ( Ketidakhadiran komulatif termasuk sakit, ijin, alfa maksimum 24
hari, dengan jumlah maksimal alfa 12 kali dalam 1 tahun pelajaran )
c) Jumlah nilai tidak lulus ( Nilai dibawah KKM ) untuk keseluruhan mata
pelajaran normatif, adaptif dan mulok dalam 1 tahun pelajaran maksimal 3
mata pelajaran
d) Nilai tiap-tiap standar kompetensi seluruh mata pelajaran dasar kejuruan dan
kompetensi kejuruan dalam 1 tahun pelajaran, harus 100% memenuhi batas
lulus
e) Kepribadian dinilai “Baik”oleh guru PKN dengan mempertimbangkan
masukan dari guru-guru mata pelajaran yang lain.
f) Akhlak Mulia dinilai “Baik” oleh guru Agama dengan mempertimbangkan
masukan dari guru-guru mata pelajaran yang lain
g) Memiliki nilai pengembangan diri khususnya ekstrakurikuler minimal Cukup
25
2) Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) Memperoleh nilai minimal Baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran Agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan
c) Lulus Ujian Sekolah (US)
d) Lulus Ujian Nasional
7. Penjurusan:
Penjurusan di SMK PGRI 20 Jakarta dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Calon peserta didik memilih jurusan yang diminati pada saat mengisi formulir
pendaftaran pada saat PSB
b. Calon peserta didik harus memenuhi kriteria:
1) Tinggi badan minimal 153 cm (Untuk laki-laki) dan minimal 150 cm (Untuk
perempuan)
2) Tidak buta warna
3) Tidak cacat fisik, tidak bertato, tidak tindikan kuping
4) Bebas narkoba
c. Calon peserta harus lulus seleksi tertulis, fisik dan wawancara
8. Pendidikan Kecakapan Hidup:
Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan
fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi
perannya dimasa datang. Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk
a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi.
b. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam
menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang.
c. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.
d. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah
26
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan
ke dalam semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
27
perbaikan dan pengayaan atau diwaktu/bulan yang lain atas dasar kesepakatan
bersama antara guru dan peserta didik.
3) Pembelajaran Mandiri:
KBM yang memposisikan peserta didik sebagai subyek yang mampu mengelola
proses pembelajaran secara swakelola (mandiri). Dalam pembelajaran mandiri,
peserta didik harus mampu menyiapkan, mengorganisasikan, melaksanakan,
mengendalikan dan menilai proses dan hasil pemelajaran, dengan ciri sebagai
berikut:
a) Guru memberikan asistensi jika diperlukan.
b) Peserta didik lebih aktif dan dinamis.
c) Kegiatan pemelajaran bersifat swakelola.
28
6) Pembelajaran Berbasis Normatif dan Adaptif:
Pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan watak,
sikap, kepribadian, ekonomi. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat
menghasilkan tamatan yang memiliki norma-norma sebagai makhluk sosial dan
kematangan, serta memiliki potensi dalam mengembangkan diri sesuai dengan
tuntutan perkembangan IPTEK/Global.Untuk itu dikembangkan Pendidikan
Dakwah Sistem Langsung.
c. Tempat Pembelajaran:
Susunan Kurikulum SMK PGRI 20 Jakarta terdiri dari program normatif, adaptif,
produktif , program pengembangan diri dan muatan lokal dengan pengembangan.
Kompetensi lulusannya sesuai dengan standar kompetensi lulusan masing-masing
program keahlian yang mengacu pada standar kompetensi nasional (SKN) dan level-
level kopetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SMK PGRI 20 Jakarta.
Masa pendidikan di SMK PGRI 20 Jakarta adalah 3 tahun dan selama-lamanya
4 tahun. Alokasi waktu belajar berkisar antara 1044 jam pelajaran untuk selama
waktu pendidikan. Durasi pembelajaran 45 menit per jam pelajaran dan praktik kerja
industri dilaksanakan selama 4 sampai 12 bulan dengan menggunakan modular
system untuk pelajaran normatif dan adaptif pada saat siswa melaksanakan praktik
kerja industri tersebut. Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara
terpadu melalui pola pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ;
1) Pembelajaran di Sekolah:
Melakukan pembelajaran progran normatif, adaptif dan produktif, untuk
pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian serta
penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan dapat
29
melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya. Disamping itu
dikembangkan kelas wirausaha dan pengelolaan Unit Produksi.
2) Pembelajaran di Industri:
Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program bersama
yang telah disepakati dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar kemajuan
pelatihan, perangkat monitoring dan asuransi kecelakaan kerja. Untuk
pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut;
a) Pengkondisian Prakerin:
Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik
melaksanakan praktik di sekolah dan atau sekolah mendatangkan guru tamu
dari industri atau dunia usaha.
b) Pemrograman Bersama:
Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (Waka Hubin), Ketua
Kompetensi Keahlian (Ka. Prog) dengan DU/DI agar apa yang akan
dikerjakan peserta didik selama praktik industri bisa diketahui bersama.
c) Guru Tamu:
Sekolah secara priodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi
informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan bagi peserta
didik.
d) Modular Sistem:
Untuk mengantisipasi ketinggalan materi pembelajaran normative dan
adaptif selama peserta didik melaksanakan prakerin, maka peserta didik
dibekali modul pembelajaran. Tugas terstruktur dan evaluasinya diberikan
guru mata pelajaran kepada peserta didik melalui guru yang bertugas
membimbing dan monitoring peserta didik tersebut.
e) Orientasi Kerja:
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat I pada setiap liburan
untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh Ortu/lingkungan yang
ada di masyarakat dan penulisan Laporan Hasil Praktek Orientasi Kerja yang
dilakukan selama liburan akhir semester gasal/genap.
30
f) Replika Industri:
Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan peserta didik dan
mempersiapkan peserta didik memiliki keterampilan dalam memasuki
kehidupan di masyarakat, maka sekolah mengadakan program replikasi
bekerjasama dengan PT. ASTRA OTOPSRTS dan PT. Pertamina serta
Perusaahaan lainnya sebagai suplay produk dan jasa. Replika Industri ini
dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa dalam
berwira usaha.
32
urgen/pokok/penting yang merupakan gabungan dari beberapa Standar
Kompetensi. Soal disusun oleh guru mata pelajaran, yang dilengkapi dengan
perangkat soal yang meliputi kisi-kisi soal, kartu soal, lembar soal, kunci jawaban
dan pedoman pensekoran, serta analisis soal. Hasil dari Ulangan Akhir Semester
ini dimasukkan dalam daftar nilai siswa yang ada di tiap-tiap guru mata pelajaran.
Nilai ulangan semester ini di entry ke dalam folder penyerahan nilai tiap-tiap guru
dan menyerahkan copy print out ke bagian kurikulum yang telah dilengkapi
dengan prosentase daya serap dan ketuntasan belajar siswa yang didasarkan pada
KKM tiap-tiap mata pelajaran.
33
dan menyerahkan copy print out ke bagian kurikulum yang telah dilengkapi
dengan prosentase daya serap dan ketuntasan belajar siswa yang didasarkan pada
KKM tiap-tiap mata pelajaran.
e. Ujian Nasional:
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan. Persyaratan peserta didik dapat mengikuti Ujian Nasional
ditentukan oleh Pemerintah dengan POS Ujian Nasional.
34
i. Ujian Sekolah:
Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar
dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata
pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek
kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. Ujian Sekolah
meliputi Ujian praktik dan tertulis. Bentuk dan jumlah soal Ujian Sekolah mengikuti
POS Ujian Sekolah yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Soal Ujian Sekolah disusun oleh Pokja Guru tiap mata pelajaran, yang disertai
perangkat soal yang meliputi kisi-kisi soal, Kartu soal, lembar soal, Kunci jawaban
dan pedoman pensekoran, serta analisis penulisan butir soal. Persyaratan peserta didik
dapat mengikuti Ujian Sekolah (US) ditentukan oleh Sekolah
NO NILAI PREDIKAT
1 90 - 100 Amat Baik
2 75 - 89 Baik
3 60 - 74 Cukup
4 0 - 59 Kurang
NO NILAI PREDIKAT
1 70 - 100 Kompeten
2 0 - 69 Belum Kompeten
35
b. Uji Kompetensi Keahlian (UKK)
Ketentuan pelaksanaan dan kriteria kelulusan serta predikat nilai untuk Uji
Kompetensi Keahlian (UKK), mengikuti ketentuan yang berlaku yang ditentukan
oleh BNSP dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yang diatur dalam POS.
c. Ujian Nasional (UN)
Ketentuan pelaksanaan dan kriteria kelulusan serta predikat nilai untuk Ujian
Nasioanal (UN), mengikuti ketentuan yang berlaku yang ditentukan oleh BNSP dan
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yang diatur dalam POS.
d. Ujian Sekolah (US)
Ketentuan pelaksanaan dan kriteria kelulusan serta predikat nilai untuk Ujian
Sekolah (US), mengikuti ketentuan yang berlaku yang ditentukan oleh BNSP dan
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yang diatur dalam POS. Sedangkan kriteria
kelulusan dan predikat nilai Ujian Sekolah (US), ditentukan sekolah.
Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah (US) apabila:
1) Telah menyelesaiakan/telah lulus seluruh standar kompetensi seluruh mata
pelajaran yang di ujikan dalam Ujian Sekolah (US)
2) Mengikuti seluruh kegiatan Ujian Sekolah (US)
3) Mendapatkan nilai sekurang kurangnya 7,00 untuk setiap mata uji baik ujian teori
maupun ujian praktik yang diujikan pada Ujian Sekolah (US).
36
BAB. IV
32
B. PERHITUNGAN MINGGU EFEKTIF KELAS X DAN XI
1. SEMESTER GANJIL
JML
JML JML MINGGU
NO BULAN MINGGU
MINGGU TIDAK EFEKTIF
EFEKTIF
1 JULI 2009 5 3 2
2 AGUSTUS 2009 4 1 3
3 SEPTEMBER 2009 5 3 2
4 OKTOBER 2009 4 0 4
5 NOPEMBER 2009 4 0 4
6 DESEMBER 2009 5 2 3
18
JUMLAH 27 9
2. SEMESTER GENAP
1 JANUARI 2010 4 0 4
2 PEBRUARI 2010 4 0 4
3 MARET 2010 5 0 5
4 APRIL 2010 4 2 2
5 MEI 2010 4 1 3
6 JUNI 2010 4 2 2
JUMLAH 25 5 20
33
C. PERHITUNGAN MINGGU EFEKTIF KELAS XII
1. SEMESTER GANJIL
JML
JML JML MINGGU
NO BULAN MINGGU
MINGGU TIDAK EFEKTIF
EFEKTIF
1 JULI 2009 5 3 2
2 AGUSTUS 2009 4 1 3
3 SEPTEMBER 2009 5 3 2
4 OKTOBER 2009 4 0 4
5 NOPEMBER 2009 4 0 4
6 DESEMBER 2009 5 2 3
18
JUMLAH 27 9
2. SEMESTER GENAP
1 JANUARI 2010 4 0 4
2 PEBRUARI 2010 4 0 4
3 MARET 2010 5 0 5
4 APRIL 2010 4 2 2
5 MEI 2010 4 4 0
6 JUNI 2010 4 4 0
JUMLAH 25 10 15
34
D. KALENDER AKADEMIK SEKOLAH TAHUN 2009/2010
1. SEMESTER GANJIL
NO BULAN KEGIATAN
Rapat awal tahun pelajaran 2009/2010
1 Juni - Juli Penyusunan administrasi guru (Progta,
Promes, Silabus, KKM, RPP)
Hari pertama masuk sekolah
Kegiatan MOS siswa kelas X
2 Juli minggu ke-III
Pemantapan/penyegaran siswa kelas XI dan
XII
KBM efektif
3 Juli minggu ke-IV & V
Pembentukan Pengurus OSIS
KBM efektif
4 Agustus Rapat Komite Sekolah
Upacara peringatan HUT RI
35
2. SEMESTER GENAP
NO BULAN KEGIATAN
1 Januari minggu ke-I KBM efektif semester genap
KBM efektif
2 Januari minggu ke-II
Libur Nasional
KBM efektif
10 April minggu ke-I&II
Pemantapan Persiapan UN kelas XII
2. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan,
dan pekerjaannya
4. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
dalam lingkup global
8. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
16. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
18. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
19. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
37
20. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan
estetis
22. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi
tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan
kejuruannya
d. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum
muamalah dan hukum keluarga dalam Islam
38
3. Pendidikan Agama Katolik SMK
c. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-
sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam
hidup bergereja.
a. Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Karma dan Punarbhawa, dan
ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi
b. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur
Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha
d. Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai sumber
hukum Hindu
39
i. Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan sejarah
perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui
fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan
kebijaksanaan (panna)
d. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masing-
masing aliran
e. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa
utama Buddha
40
g. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
d. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan
aktivitas lainnya
Tingkat Semenjana
a. Mendengarkan
b. Berbicara
41
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
c. Membaca
d. Menulis
Tingkat Madia
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
Tingkat Unggul
a. Mendengarkan
b. Berbicara
42
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
c. Membaca
d. Menulis
Level Novice
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
43
Level Elementary
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
Level Intermediate
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
i. Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi
dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah
45
m. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
n. Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
46
d. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida
dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta
penerapannya dalam mesin kalor
47
f. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi
d. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi
Seni Rupa
a. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam
kehidupan
Seni Musik
a. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik dalam
kehidupan
48
Seni Tari
a. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam
kehidupan
Teater
49
18. Dasar Kompetensi Kejuruan
h. Memelihara transmisi
50
m. Memperbaiki sistem kemudi
o. Memelihara baterai
51
C. STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) TIAP MATA
PELAJARAN
1. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
Al Qura’an
52
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
5. Memahami ayat-ayat 5.1 Membaca QS Al Isra: 26–27 dan QS Al-
Al-Qur’an tentang Baqarah: 177
perintah menyantuni
5.2 Menjelaskan arti QS Al-Isra: 26-27 dan
kaum dhuafa X/2
QS Al Baqarah: 177
5.3 Menampilkan perilaku menyantuni kaum
du’afa seperti terkandung dalam QS Al-
Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177
53
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
Aqidah
54
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
Fiqih
Akhlak
56
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
26. Menghindari perilaku 26.1 Menjelaskan pengertian dosa besar
tercela
26.2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa
besar XII / 1
26.3 Menghindari perbuatan dosa besar
dalam kehidupan sehari-hari
57
2. PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
Nilai-Nilai Kristiani
58
3. PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
Nilai-Nilai Kristiani
59
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
Nilai-Nilai Kristiani
60
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
4. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
61
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/ Smt
2. Menampilkan Sikap Mendeskripsikan pengertian sistem hukum
Positif Terhadap Sistem dan peradilan nasional
Hukum dan Peradilan
Nasional Menganalisis peranan lembaga-lembaga
peradilan
Menunjukkan sikap yang sesuai dengan
X/1
ketentuan hukum yang berlaku
Menganalisis upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia
Menampilkan peran serta dalam upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia
3. Menampilkan Peran Menganalisis upaya pemajuan,
Serta dalam Upaya penghormatan, dan penegakan HAM
Pemajuan, Menampilkan peran serta dalam upaya
Penghormatan dan pemajuan, penghormatan, dan X/1
Perlindungan Hak Asasi penegakan HAM di Indonesia
Manusia (HAM)
Mendeskripsikan instrumen hukum dan
peradilan internasional HAM
4. Menganalisis Hubungan Mendeskripsikan hubungan dasar negara
Dasar Negara dengan dengan konstitusi
Konstitusi Menganalisis substansi konstitusi Negara
Menganalisis kedudukan pembukaan UUD
1945 Negara Kesatuan Republik X/2
Indonesia
Menunjukkan sikap positif terhadap
konstitusi negara
62
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/ Smt
7. Menganalisis Budaya 7.1. Mendeskripsikan pengertian budaya
Politik di Indonesia politik
7.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik
yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia XI / 1
7.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi
pengembangan budaya politik
7.4. Menampilkan peran serta budaya politik
partisipan
8. Menganalisis Budaya 8.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-
Demokrasi Menuju prinsip budaya demokrasi
Masyarakat Madani 8.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat
madani
8.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di
Indonesia sejak orde lama, orde baru,
dan reformasi
8.4 Menampilkan perilaku budaya demokrasi XI / 1
dalam kehidupan sehari-hari
63
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/ Smt
10. Menganalisis Hubungan 10.1 Mendeskripsikan pengertian,
Internasional dan pentingnya, dan sarana-sarana
Organisasi Internasional hubungan internasional bagi suatu
negara
10.2 Menjelaskan tahap-tahap perjanjian
internasional
10.3 Menganalisis fungsi Perwakilan
XI / 2
Diplomatik
10.4 Mengkaji peranan organisasi
internasional (ASEAN, PBB) dalam
meningkatkan hubungan internasional
10.5 Menghargai kerja sama dan perjanjian
internasional yang bermanfaat bagi
Indonesia
64
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/ Smt
15. Mengevaluasi Dampak 15.1. Mendeskripsikan proses, aspek, dan
Globalisasi dampak globalisasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
15.2. Mengevaluasi pengaruh globalisasi
terhadap kehidupan Bangsa dan Negara
Indonesia XII / 2
15.3. Menentukan sikap terhadap pengaruh
dan implikasi globalisasi terhadap
Bangsa dan Negara Indonesia
15.4. Mempresentasikan tulisan tentang
pengaruh globalisasi terhadap Bangsa
dan Negara Indonesia
65
5. BAHASA INDONESIA
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
66
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
67
6. PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
68
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
69
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
70
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
71
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
72
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
73
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
74
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
75
7. SENI DAN BUDAYA
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
Seni Musik
1. Mengapresiasi karya 2.1Mengidentifikasi fungsi dan latar
seni musik belakang musik
2.2Menunjukkan nilai-nilai musikal dari
X/1
hasil pengalaman musikal yang
didapatkan melalui pertunjukan musik
Seni Tari
Seni Rupa
76
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
Teater
1. Mengapresiasi karya 1.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
seni teater unsur estetis pertunjukan teater
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap XI / 2
pesan moral (kearifan lokal) pertunjukan
teater
2. Mengekspresikan diri 2.1 Merancang persiapan pergelaran teater XI / 2
berkaitan dengan seni
teater 2.2 Menerapkan prinsip kerja sama dalam
berteater
77
8. MATEMATIKA
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
1. Memecahkan masalah
1. 1 Menerapkan operasi pada bilangan riil
berkaitan dengan
konsep operasi 1. 2 Menerapkan operasi pada bilangan
bilangan riil berpangkat
X/1
1. 3 Menerapkan operasi pada bilangan
irasional
1. 4 Menerapkan konsep logaritma
78
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
6. Menerapkan 6. 1 Menentukan nilai perbandingan
perbandingan, fungsi, trigonometri suatu sudut.
persamaan, dan
6. 2 Mengkonversi koordinat kartesius dan
identitas trigonometri
koordinat kutub
dalam pemecahan
masalah 6. 3 Menerapkan aturan sinus dan kosinus
X/2
6. 4 Menentukan luas suatu segitiga
6. 5 Menerapkan rumus trigonometri
jumlah dan selisih dua sudut
6. 6 Menyelesaikan persamaan
trigonometri
80
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
16. Menggunakan konsep 16.1. Menjelaskan secara intuitif arti limit
limit fungsi dan fungsi di suatu titik dan di tak hingga
turunan fungsi dalam Menggunakan sifat limit fungsi untuk
pemecahan masalah menghitung bentuk tak tentu fungsi
aljabar dan trigonometri
16.2. Menggunakan konsep dan aturan
turunan dalam perhitungan turunan
fungsi XII / 1
81
9. BAHASA INGGRIS
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
1.1 Memahami ungkapan-ungkapan dasar
1. Berkomunikasi dengan
pada interaksi sosial untuk kepentingan
Bahasa Inggris setara
kehidupan
Level Novice
1.2 Menyebutkan benda-benda, orang, ciri-ciri, X/1
waktu, hari, bulan, dan tahun
1.3 Mendeskripsikan benda-benda, orang, ciri-
ciri, waktu, hari, bulan, dan tahun
1.4 Menghasilkan tuturan sederhana yang
cukup untuk fungsi-fungsi dasar
82
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
3. Berkomunikasi dengan 3.1 Memahami monolog yang muncul pada
Bahasa Inggris setara situasi kerja tertentu
Level Intermediate 3.2 Memahami percakapan terbatas dengan
penutur asli
3.3 Menyajikan laporan XII / 1
3.4 Memahami manual penggunaan peralatan
3.5 Memahami surat-surat bisnis sederhana
3.6 Memahami dokumen-dokumen teknis
3.7 Menulis surat bisnis dan laporan sederhan
10. FISIKA
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
1. Mengukur besaran dan 1.1 Menguasai konsep besaran dan satuannya
menerapkan satuannya
1.2 Menggunakan alat ukur yang tepat untuk
X/1
mengukur suatu besaran fisis
83
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
4. Menerapkan konsep 4.1 Menguasai konsep usaha/daya dan energi
usaha/ daya dan energi
4.2 Menguasai hukum kekekalan energi
X/2
4.3 Menghitung usaha/daya dan energi
84
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
11. Menerapkan konsep 11.1 Menguasai konsep kemagnetan
magnet dan
elektromagnet 11.2 Menguasai hukum magnet dan
elektromagnet
XI / 2
11.3 Menggunakan magnet
11.4 Menggunakan electromagnet
85
11. KIMIA
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
86
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
87
12. ILMU PENGETAHUAN ALAM
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
88
13. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
89
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
90
14. KETRAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
1. Pengenalan hardware pada 1.1 Memahami sejarah perkembangan
PC komputer
1.2 Mengenal Perangkat hardware dan X/1
software
komputer
1.3 Melakukan perakitan komputer
2. Mengoperasikan PC stand 2.1 Mengoperasikan operasi berbasis teks
alone X/1
2.2 Mengoperasikan operasi berbasis
Graphic User Interface (GUI)
3. Mengoperasikan sistem 3.1 Menginstal sistem operasi dan software
operasi software
3.2 Mengoperasikan software pengolah kata
3.3 Mengoperasikan software spreadsheet X/2
3.4 Mengoperasikan software presentasi
3.5 Mengoperasikan software aplikasi basis
data
4. Mengolah data aplikasi 4.1 Melakukan entry data aplikasi dengan
keyboard
4.2 Melakukan update data dengan utilitas
aplikasi
4.3 Melakukan delete data dengan utilitas XI / 1
aplikasi
4.4 Melakukan entry data dengan image
scanner
4.5 Melakukan entry data dengan OCR
(Optical Character Recognition)
5. Mengoperasikan PC dalam 5.1 Menginstal software jaringan
jaringan XI / 2
5.2 Mengoperasikan jaringan PC dengan
sistem operasi
6. Mengoperasikan web-design 6.1 Mengoperasikan web-browser
XI / 2
6.2 Mengoperasikan software email client
7. Pengenalan AutoCAD 7.1 Pengenalan software program AutoCAD
7.2 Mengenal perintah menu dan icon yang
XII / 1
berasosiasi dengannya.
7.3 Mengelola file dan folder
8. Menggambar dasar dengan 8.1 Membuka software AutoCAD,
program AutoCAD menggambar
dasar untuk menggambar teknik. XII / 1
91
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
9. Menggambar sederhana 9.1 Membuka software AutoCAD,
dengan program AutoCAD
menggambar
sederhana untuk menggambar teknik
XII / 1
9.2 Melengkapi gambar dengan arsir,
memberi
teks dan dimensi/ukuran
10. Menggambar lanjutan 10.1 Membuka software AutoCAD,
dengan program AutoCAD
menggambar lanjut dengan software
AutoCAD untuk menggambar teknik. XII / 2
10.2 Memanfaatkan block, wblock, dan
memodifikasi object dengan properties.
11. Mengatur gambar dan 11.1 Membuka software AutoCAD,
mencetak gambar
membuat
kop gambar/etiket gambar untuk XII / 2
mencetak
gambar kerja teknik.
12. Menggambar isometrik 12.1 Memahami gambar isometrik
12.2 Menggambar isometrik untuk gambar XII / 2
kerja teknik dengan snap isometrik.
13. Menggambar profesional 13.1 Menggambar profesional benda kerja
dengan program AutoCAD XII / 2
teknik secara lengkap sampai pada
print out, dengan program AutoCAD.
92
15. KEWIRAUSAHAAN
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Semester
1. Mengaktualisasikan sikap 1.1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku
dan perilaku wirausaha wirausahawan
1.2 Menerapkan sikap dan perilaku kerja
prestatif X/1
1.3 Merumuskan solusi masalah
1.4 Mengembangkan semangat
wirausaha
1.5 Membangun komitmen bagi dirinya
dan bagi orang lain
1.6 Mengambil resiko usaha X/2
1.7 Membuat keputusan
93
16. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Kelas/S
Standar Kompetensi Kompetensi dasar
mt
94
Kelas/S
Standar Kompetensi Kompetensi dasar
mt
95
17. KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK KENDRAAN RINGAN
96
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Kelas/Smt
97
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Kelas/Smt
11. Memperbaiki roda 11.1 Mengidentifikasi konstrusksi roda dan ban X/2
dan ban serta sistem pemasangan
11.2 Memeriksa roda
11.3 Memasang ulang roda
11.4 Memeriksa ban
11.5 Memasang ulang ban
11.6 Membalans roda dan ban.
12. Memperbaiki sistem 12.1 Memelihara sistem rem dan komponennya XII / 1
rem 12.2 Memperbaiki sistem rem dan komponennya
12.3 Melakukan overhaul sistem rem.
14. Memperbaiki sistem 14.1 Memeriksa sistem suspensi dan komponen- XII / 1
suspensi komponenya
14.2 Merawat sistem suspensi dan komponen-
komponennya
14.3 Memperbaiki sistem suspensi dan
komponen-komponennya.
98
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Kelas/Smt
XII / 2
19. Memelihara/servis 19.2 Mengidentifikasi sistem AC dan
sistem AC (Air komponennya
Conditioner) 19.3 Melakukan servis sistem AC dan
komponennya.
99
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Kelas/Smt
100
18. MUATAN LOKAL TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Kelas/
Standar Kompetensi Kompetensi dasar
Smt
1. Perawatan dan 1.1. Melaksanakan tune up sepeda motor 2 tak
perbaikan sepeda 1.2. Melaksanakan overhaul sepeda motor 2 tak X/1
motor 2 Tak
2. Perawatan dan 2.1. Melaksanakan tune up sepeda motor 4 tak merek
perbaikan sepeda Honda
motor 4 Tak merek 2.2. Melaksanakan overhaul sepeda motor 4 tak merek X/2
Honda Honda
101
D. UNIT WAKTU SILABUS
a. Disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran
selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
a. Penggalan silabus kelompok program normatif dan adaptif sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum.
E. PENGEMBANG SILABUS
1. Team Pengembang Silabus :
Personil yang terlibat dalam pengembangan silabus di SMK PGRI 20 Jakarta terdiri
dari unsur guru yang terkoordinir dalam kelompok kerja guru ( POKJA )
tiap mata pelajaran, unsur ketua kompetensi keahlian, unsur wakil kepala sekolah dan
Kepala Sekolah, serta unsur Dinas Pendidikan yang dalam hal ini di wakili oleh
Pengawas Sekolah
2. Landasan Pengembangan Silabus:
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (2)
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 20
3. Prinsip-prinsip pengembangan silabus:
a. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
102
b. Relevan
c. Sistematis
d. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
e. Memadai
g. Fleksibel
h. Menyeluruh
103
4. Tahapan Pengembangan Silabus
Pengkajian
Penyusunan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
104
Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini
(sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan sedangkan urutan
pengembangan silabus disajikan pada diagram alir di atas).
b. Merumuskan indikator
105
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.
106
1) Potensi peserta didik;
4) Struktur keilmuan;
7) Alokasi waktu.
107
3) Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik sebagai subjek/student
center, sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator.
108
7) Menentukan alokasi waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik,
nara sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan data
evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana
pembelajaran.
109
BAB. VI
PENUTUP
110
LAMPIRAN :
Lampiran 1:
Silabus ( Normatif, adaptif, produktif, mulok )
Lampiran 2 :
Beberapa RPP (Normatif, adaptif, produktif, mulok )
111