Anda di halaman 1dari 4

Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif menjelaskan belajar berfokus pada perubahan-perubahan proses


mental internalyang digunakan dalam upaya memahami dunia eksternal. Proses
tersebut digunakan mulai dari mempelajari tugas-tugas sederhana seperti
memecahkan masalah matematika, atau tugas-tugas sederhana lainnya. Dengan
demikian teori kognitip menekankan bahwa dalam proses belajar siswa aktif dalam
mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang topic yang mereka pelajari.

Dari perspektif kognitif, belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang
yang memberikan kapasitas untuk menunjukkan perubahan perilaku. Struktur mental
ini meliputi : pengetahuan, pengetahuan, keyakinan, keterampilan dan harapan. Teori
belajar kognitif menekankan pentingnya proses mental seperti berfikir dan
memfokuskan pada apa yang terjadi pada siswa. Proses ini memungkinkan siswa
untuk menginterprestasi dan mengorganisir informasi secara aktif , inilah prinsif dasar
teori kognitif.

Menurut psikologi kognitif belajar dipandang sebagai usaha untuk mengerti sesuatu.
Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari
pengalaman, mencari informasi, mencermati lingkungan, mempraktekkan sesuatu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Para psikolog pendidikan kognitif berkeyakinan
bahwa pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sangat menentukan keberhasilan
mempelajari informasi atau pengetahuan yang baru.

a. Robert M. Gagne

Salah satu teori yang berasal dari psikolog kognitif adalah teori pemrosesan informasi
yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne. Menurut teori ini belajar dipandang
sebagai proses pengolahan informasi dalam otak manusia. Sedangkan pengolahan
otak manusia sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Reseptor (alat indera) :
menerima rangsangan dari lingkungan dan mengubahnya menjadi rangsaangan
neural, memberikan symbol informasi yang diterimanya dan kemudian di teruskan. b)
Sensory register (penempungan kesan-kesan sensoris) : yang terdapat pada syaraf
pusat, fungsinya menampung kesan-kesan sensoris dan mengadakan seleksi sehingga
terbentuk suatu kebulatan perceptual. Informasi yang masuk sebagian masuk ke
dalam memori jangka pendek dan sebagian hilang dalam system. c) Short term
memory ( memory jangka pendek ) : menampung hasil pengolahan perceptual dan
menyimpannya. Informasi tertentu disimpan untuk menentukan maknanya. Memori
jangka pendek dikenal juga dengan informasi memori kerja, kapasitasnya sangat
terbatas, waktu penyimpananya juga pendek. Informasi dalam memori ini dapat di
transformasi dalam bentuk kode-kode dan selanjutnya diteruskan ke memori jangka
panjang. d) Long Term memory (memori jangka panjang) : menampung hasil
pengolahan yang ada di memori jangka pendek. Informasi yang disimpan dalam
jangka panjang, bertahan lama, dan siap untuk dipakai kapan saja. e) Response
generator (pencipta respon) : menampung informasi yang tersimpan dalam memori
jangka panjang dan mengubahnya menjadi reaksi jawaban.

b. Jean Piaget
Menurut Piaget proses belajar sebenarnya terdiri atas tiga tahapan yaitu :
a) Asimilasi : proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah
ada. b) Akomodasi : proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi baru.
c) Equilibrasi : penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
Piaget juga mengemukakan bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Proses belajar yang dialami seorang anak
berbeda pada tahap satu debfab tahap lainnya yang secara umum semakin tinggi
tingkat kognitif seseorang maka semakin teratur dan juga semakin abstrak cara
berpikirnya. Oleh karena itu guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan
kognitif anak didiknya serta memberikan isi, metode, media pembelajaran yang sesuai
dengan tahapannya.

c. Ausubel

Menurut Ausubel siswa akan belajar dengan baik jika isi pelajarannya didefinisikan
dan kemudian dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa (advanced
organizer), dengan demikian akan mempengaruhi pengaturan kemampuan belajar
siswa. Advanced organizer adalah konsep atau informasi umum yang mewadahi
seluruh isi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa. Advanced organizer
memberikan tiga manfaat yaitu : Menyediakan suatu kerangka konseptual untuk
materi yang akan dipelajari. Berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara
yang sedang dipelajari dan yang akan dipelajari. Dapat membantu siswa untuk
memahami bahan belajar secara lebih mudah.

d. Bruner

Sementara Bruner mengusulkan teori yang disebutnya free discovery learning. Teori
ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan termasuk
konsep, teori, ide, definisi dan sebagainya melalui contoh-contoh yang
menggambarkan atau mewakili aturan yang menjadi sumbernya.
Keuntungan belajar menemukan : Menimbulkan rasa ingin tahu siswa sehingga dapat
memotivasi siswa sehingga dapat menemukan jawabannya. Menimbulkan
keterampilan memecahkan masalahnya secara mandiri dan mengharuskan siswa untuk
menganalisis dan memanipulasi informasi.

Teori-teori kognitif ini juga sarat akan kritik terutama konsep Piaget karena sulit di
terapkan ditingkat lanjut. Selain itu beberapa konsep tertentu, seperti intelegensi,
belajar dan pengetahuan yang mendasari teori ini sukar dipahami dan pemahaman itu
sendiripun belum tuntas.

Tiga teori kognitif tentang belajar yang terkenal adalah :

a. Teori cognitive field

Teori ini dikemukakan oleh Kurt Lewin ( 1892-1947 ), menurutnya masing-masing


individu berada dalam medan kekuatan yang bersifat psikologis, dimana ia bereaksi
terhadap “ life space “ yang mencakup perwujudan lingkungan individu bereaksi.
Teori ini berpandangan bahwa apabila seseorang belajar maka akan bertambah
pengetahuannya. Yang lebih berperan penting dalam belajar adalah motivasi bukan
reward. Lewin juga lebih sepakat dengan penggunaan istilah sukses dan gagal dari
pada reward dan punishment.

b. Teori Schema

Teori schema mengemukakan keberadaan struktur pengetahuan memiliki dua bentuk


yaitu : berbentuk objek dan berbentuk kejadian. Schema dibentuk melalui sebuah
abstraksi, schema yang sudah terbentuk akan akan mempengaruhi tentang apa yang
telah diingat sebuah pengalaman melalui proses, yaitu : seleksi, pengambilan intisari,
dan interprestasi. Schema juga dapat diubah atau dimodifikasi dengan tiga proses
yaitu : penambahan, penyesuaian, dan rekstrukturisasi. Siswa yang adaptif
memperoleh schemata dan memodifikasinya berdasarkan pengalaman.

c. Teori Pemrosesan Informasi ( information procecing theory )

Merupakan salah satu teori yang pertama dan paling berpengaruh ( Eggen dan
Kauchak, 1997 ). Teori pemrosesan informasi adalah teori kognotif tentang belajar
yang menggambarkan pemrosesan, penyimpanan, dan perolehan pengetahuan oleh
pikiran ( Byrnes, 1996 ).

Menurut teori ini belajar adalah menyangkut tentang bagaimana informasi dari
lingkungan dapat disimpan dalam memori, untuk menggambarkan proses tersebut
digunakan pemodelan, adapun model penyimpanan informasi yang paling
berpengaruh dalam hal ini adalah model yang dikemukakan oleh Atkinson dan
Shiffrin pada tahun 1968, model tersebut memiliki tiga komponen mayor yaitu :

1. Information store ( Penyimpanan informasi )

Yaitu tempat penyimpanan data digunakan untuk menyinpan informasi seringkali


dianalogikan dengan filing cabinet. Tempat penyimpanan informasi pada manusia
tersusun dari tiga storage ( penyimpanan ) yaitu : a) sessory storage, b) short-term
memory ( STm ), c) long term memory ( LTM ). Ketiga penyimpamam memori
tersebut ditandai oleh cirri-ciri structural seperti seberapa banyak informasi yang
disimpan ( kapasitas ) dan berapa lama informasi tersebut disimpan ( Siegler dalam
Byrnes, 1996 ).

2. Proses kognitif

Yaitu tindakan internal, intelektual yang mentranfer informasi dari satu tempat
penyimpanan ketempat penyimpanan yang lain. Proses kognitif yang terlibat dalam
pemrosesan informasi tersebut adalah : perhatian, persepsi, pengulangan / latihan /
rehearsal, penyandian / econding, pengungkapan kembali / retrival.

3. Metakognisi

Yaitu pengetahuan dan control terhadap proses-prose kognitif. Metakognisi


mengontrol dan mengkoordinasikan proses yang mentransfer informasi dari satu
tempat penyimpanan ketempat penyimpanan lainya.
Implikasi teori perkembangan kognitif piaget dalam pembelajaran adalah :

a. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa , oleh karena itu guru
mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan menggunakan bahasa
yang sesuai dengan cara berfikir anak.

b. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan
baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan dengan
sebaik-baiknya.

c. bahan yang dipelajari anak hendaknya dirasakan baru, tetapi tidak asing

d. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya

e. Didalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan
diskusi dengan teman-temanya.

Kelebihan dan kekurangan teori belajar kognitif

a. Kelebihan

1. menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri.

2. membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah

b. Kekurangan

1. teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan.

2. sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut.

3. beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih


belum tuntas.

Anda mungkin juga menyukai