Roda Itu Berputar Cass
Roda Itu Berputar Cass
Tiba-tiba Cassey ingat kata-kata Kara setengah tahun lalu. Setengah tahun, batinnya.
Terlalu banyak yang berubah, lanjutnya. Mama dan Papa, nilai di sekolah, Bayu, Topper:
Arina, Indah, Kara, Hanan. Cassey lemas. Tubuhnya lunglai. Apa yang terjadi berikutnya
Cassey tidak ingat. Yang Ia tahu kepalanya membentur sesuatu yang dingin.
***
Cassey mendengar bunyi mesin mobil dimatikan. Mama pulang malam, lagi. Terlihat
lelah dan payah. Lalu terdengar bunyi mesin mobil lain dimatikan. Papa muncul di pintu.
Papa pulang malam juga, dan lagi. Papa terlihat payah dan kesusahan. Namun amarah
tamu yang temaram. Mama menoleh, lalu kilat-kilat amarah di mata papa pindah ke mama.
Mata papa berubah kuyu, penuh penyesalan. Mama kabur dari perang dingin di ruang tamu.
melonggarkan dasi,
“Aku sudah hubungi Pak Moreno, aku harap kamu segera tanda tangan surat cerai
***
CASSANDRA MULYA TJOKRO. Ada namanya, ada nama Cassey, di sebuah amplop
yang tergeletak di mejanya. Di meja sebelahnya, tidak ada amplop putih dengan tulisan
ARINA ARIA HADDAD. Di meja di depan mejanya, tidak ada amplop dengan tulisan BRAYUTA
MUDA PRASETYA. Di meja di belakang mejanya juga tidak ada amplop bertuliskan KINANTI
KARA REMBULAN. Kalau Arina, Bayu, dan Kara tidak, mengapa Ia iya?
Lalu Cassey terduduk di kursinya. Amplop itu isinya Surat Peringatan. Cassey
diperingatkan. Ketahuan. Cassey ketahuan sering tidak jujur dalam ulangan dan tugas
praktek. Ketahuan. Cassey ketahuan. Amplop itu isinya Surat Peringatan, memperingatkan
Cassey untuk tidak mengulangi. Ketahuan. Surat itu isinya ancaman, mengancam Cassey
tidak naik kelas. Cassey terduduk, tertunduk. Malu, malu, dan malu. Ketahuan. Semua
nilainya yang selangit tidak dapat diperhitungkan lagi. Ketahuan. Malu, malu, dan malu.
Hancur sudah prestasinya. Prestasi yang Ia raih, tidak dengan keringatnya. Ketahuan.
***
ke kanan dan kiri tak beraturan. Cassey asyik memilin-milin rambutnya. Bayu menggerak-
gerakkan bibirnya, berbicara pelan dan terarah. Cassey memilin rambutnya sambil sesekali
bawah. Bayu menggenggam tangan Cassey yang terkulai di atas meja, Cassey berhenti
memilin rambut. Cassey memalingkan wajah ke kanan, ke kiri, lalu ke bawah. Sampai
Barusan itu, Bayu minta hubungan pacaran setengah tahun mereka ditutup untuk
sementara. Barusan itu, Bayu bukan minta hubungan itu diakhiri. Tidak, tidak minta putus.
Barusan itu, Bayu meminta Cassey berubah, merubah, merubah beberapa hal dalam dirinya
yang tidak bisa Bayu anggap biasa. Bayu meminta Cassey merubah sikap manja, egois, keras
kepala, dan meremehkan. Barusan itu, Bayu membuat Cassey menangis. Dan Bayu
meninggalkannya di meja kafe sendirian hanya dengan kecupan lembut di kening Cassey.
***
Kara melempar kacamata Ted Baker Cassey yang sejak tadi Ia pamerkan ke teman-
temannya. Cassey tidak minus sama sekali, Cassey tidak butuh kacamata. Arina, Hanan,
Indah terlonjak kaget. Kara memelototi Cassey. Cassey membalas, di dekat kakinya,
kacamata Ted Baker-nya yang mahal dan mewah patah, kacanya pecah.
“Aku juga bisa beli Ted Baker, yang langka sekalipun. Tapi aku nggak gaya-gayaan
kayak kamu Cass! Kamu nggak minus dan nggak perlu kacamanta! Topper gerah sama
Cassey yang manja, tukang pamer, suka meremehkan, sombong, keras kepala, egois. Arina,
Indah, Hanan, aku, gerah sama kamu, Cass!” Kara berhenti. Arina, Indah, Hanan, saling
pandang. Cassey dan Kara beradu pandang lama sekali. Kara menginjak kacamata Ted Baker
“Oh ya, kalau mau minta aku ganti, kasitau aja mau tipe yang mana,” Kara berjalan
sambil menyandang tas sekolahnya, memandang Cassey sinis, dan pergi. Arina dan Indah
mengikuti. Hanan memeluk Cassey sesaat, lalu menyandang tas sekolahnya, megikuti Kara,
“Topper gerah sama kamu Cass. Begitu juga Bayu. Kita mau kamu berubah. Masih
inget kata-kata Kara? Emang nggak selamanya roda itu di atas kan ya, Cassandra Mulya
Cassey terduduk, dan menunduk. Kata-kata Kara. Kata-kata Kara. Kata-kata Kara.