FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2010
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................................II
I. PENGERTIAN BENZENA .............................................................................................1-7
II. TATA NAMA SENYAWA BENZENA.........................................................................8-10
III. REAKSI-REAKSI PADA BENZENA DAN DERIVATNYA....................................11-12
IV. KEGUNAAN BENZENA ..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
A. PENGERTIAN BENZENA
Benzena merupakan termasuk dari golongan senyawa aromatis yang paling
sederhana. Benzena mempunyai rumus (C6H6) di mana merupakan dari
hidrokarbon tidak jenuh sehingga mudah bereaksi dengan senyawa atau unsur lain
membentuk senyawa baru.
Rumus molekul benzena telah ditemukan sejak tahun 1834 yaitu C6H6.
Rumus molekul ini memperlihatkan ketidakjenuhan karena tidak memenuhi
rumus CnH2n+2. Akan tetapi benzena tidak memperlihatkan ketidakjenuhan,
benzena tidak melunturkan warna air bromin (tidak diadisi oleh bromin). Hasil
percobaan menunjukkan bahwa monosubstitusi benzena, C6H5X, tidak
mempunyai isomer. Hal ini mengisyaratkan bahwa keenam atom H pada benzena
mempunyai kedudukan yang ekivalen.
Sementara itu, disubstitusi benzena, C6H4X2, mempunyai tiga isomer.
Rumus struktur benzena menjadi persoalan bertahun-tahun yang kemudian
terselesaikan atas usul Kekule tahun 1865 yang mengusulkan agar enam atom
hidrogen yang terikat pada atom-atom karbon pada molekul C6H6 dibuat setara.
Menurut Kekule, struktur yang paling mungkin dari C6H6 adalah struktur cincin
yaitu struktur lingkar enam dengan tiga ikatan rangkap yang berkonjugasi dan
berpindah-pindah ( beresonansi ) sebagai berikut:
Jika terdapat tiga substituent atau lebih pada sebuah cincin benzena, maka
sistem o, m, p tidak berlaku lagi. Dalam hal ini, posisi substituen dinyatakan
dengan angka. Urutan prioritas penomoran untuk beberapa substituen yang umum
adalah sebagai berikut:
Maka dari pada itu, harus diperhatikan dalam pemberian tata nama
senyawa benzena, jika mempunyai tiga substituen nya. Contoh nya :
C. REAKSI-REAKSI
1. SUBTITUSI ELEKTROFILIK
A. HALOGENASI
C6H6 + Cl2 →
F eC 3l
C6H5Cl (FLOROBENZEN)
B. NITRASI
B. ALKILASI
C6H6 + CH3Br →
A lB r3
C6H5CH3 (TOLUENA)
C6H6 + CH3C=CHCH2CH3 →
A lB r3
C6H5C(CH2CH3) 2CH2CH2CH3 (ALKILBENZENA)
C. ASILASI
C6H6 + C2H5COCl →
A lB r3
C6H5COC2H5 (FENILETILKETON)
E. SULFONASI
..
Rumus : C6H5- Y + E + (PRODUK –O DAN –P)
dengan Y ialah OH, NH2, X, R dsb.
..
Rumus : C6H5- Z + E + (PRODUK M)
dengan Z ialah NO2, CO2H, dsb
C6H5CO2H + E+ (PRODUK M)
2. SUBTITUSI NUKLEOFILIK
−
Rumus : C6H5X + OH C6H5OH (FENOL)
3. REAKSI SUBSTITUEN
−
Rumus : C6H5R + Mn O 4 KALO R→ C6H5COOH (A. KARBOKSILAT)
−
C6H5CH3 + Mn O 4 KALO R→ C6H5COOH (A. KARBOKSILAT)
−
C6H5C2H5 + Mn O 4 KALO R→ C6H5COOH (A. KARBOKSILAT)
− −
Rumus dan Contoh Fenoksida : C6H5OH + OH C6H5 O (FENOKSIDA)
CHO
CHO
C6H5OH
→
1).CHCL 3 ,OH
OH (HIDROKSILDEHIDA)
2). H2O
−
C6H5 N 2Cl +
+ Nu :− C6H5Nu (TERSUBTITUSI / TANPA
SUBTITUSI)
+
Rumus : C6H5 N 2
Cl- + C6H5Y C6H5N=NC6H4Y (SENYAWA AZO)
1. Benzena → digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat. Selain itu,
benzena merupakan bahan dasar untuk membuat stirena yaitu bahan untuk
membuat sejenis karet sintetis. Benzena juga merupakan bahan dasar untuk
membuat nilon 66.
2. Fenol → larutan fenol dalam air bersifat asam lemah (Ka = 1x10-10). Reaksi
fenol dengan basa membentuk garam fenolat, misalnya dengan NaOH. Sifat lain
dari fenol adalah seperti alkohol. Fenol lebih mudah dioksidasi daripada
benzene. Kristal fenol (tidak berwarna) lambat laun akan menjadi coklat gelap
karena teroksidasi oleh udara. Fenol digunakan sebagai antiseptic karena dapat
membunuh bakteri. Hal ini terkait dengan sifat fenol yang dapat menyebabkan
denaturasi protein. Akan tetapi, fenol juga bersifat racun bagi manusia sehingga
telah diganti dengan antiseptic lain.
5. Asam benzoat → suatu asam lemah yang sedikit kuat dari asam asetat. Asam
benzoat atau garam natriumnya digunakan sebagai pengawet pada berbagai
makanan olahan.
6. Anilina → bersifat basa lemah, merupakan bahan dasr untuk pembuatan zat-
zat warna diazo.
DAFTAR PUSTAKA