Anda di halaman 1dari 3

• Pengusaha Di Kawasan Berikat (PDKB) adalah PT e.

Peminjaman mesin/peralatan pabrik dalam


atau Koperasi yang melaksanakan usaha industri di rangka subkontrak kepada perusahaan industri
DASAR HUKUM Kawasan Berikat. di DPIL/PDKB lain dan pengembaliannya ke
PDKB asal.
5. Penyerahan barang hasil olahan produsen pengguna
§ Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1996 fasilitas Bapeksta Keuangan dari DPIL untuk diolah
tentang Penimbunan Berikat jo. Peraturan FASILITAS YANG DIBERIKAN lebih lanjut oleh PDKB diberikan perlakuan
perpajakan yang sama dengan perlakuan terhadap
pemerintah No. 43 Tahun 1997 tentang
barang yang diekspor;
penyempurnaan PP No. 33/1996;
6. Barang modal berupa mesin asal impor apabila telah
§ Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia 1. Penangguhan Bea Masuk, Tidak Dipungut PPN, melampaui jangka waktu dua tahun sejak
Nomor : 291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997 PPnBM dan PPh Pasal 22 Impor atas : pengimporannya atau sejak menjadi aset perusahaan
sebagaimana diubah terakhir dengan Keputusan a. Impor barang modal/peralatan perkantoran yang dapat dipindahtangankan dengan tanpa kewajiban
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : semata-mata dipakai PKB/PKB merangkap membayar bea masuk yang terutang;
349/KMK.01/1999 tanggal 24 Juni 1999; PDKB; 7. PDKB yang termasuk dalam Daftar Putih dapat
§ Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai No. b. Impor barang modal dan peralatan pabrik yang mempertaruhkan jaminan berupa SSB kepada KPBC
KEP-63/BC/1997 tanggal 25 Juli 1997; berhubungan langsung dengan kegiatan yang bersangkutan untuk pemasukan dan
§ Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai produksi PDKB; pengeluaran barang ke dan dari PDKB yang
Nomor SE-10/BC/1997 tanggal 18 Maret 1998. c. Impor barang/bahan untuk diolah di PDKB. dipersyaratkan untuk mempertaruhkan jaminan;
2. Pembebasan cukai atas pemasukan dari DPIL untuk 8. PDKB dapat mensubkontrakkan sebagian kegiatan
diolah lebih lanjut; pengolahannya kecuali pekerjaan pemeriksaan awal,
3. Pembebasan bea masuk dan cukai serta tidak
PENGERTIAN dipungut PPN, PPnBM dan PPh pasal 22 Impor atas
pemeriksaan akhir, penyortiran dan pengepakan
kepada perusahaan industri di DPIL atau PDKB
pengeluaran yang ditujukan kepada pihak yang lainnya;
memperoleh fasilitas pembebasan;
• Kawasan Berikat (KB) adalah suatu
bangunan/kawasan dengan batas-batas tertentu
yang didalamnya dilakukan kegiatan usaha industri 9. Mesin/peralatan pabrik
pengolahan barang dan bahan, rancang bangun, yang akan dipergunakan
rekayasa, penyortiran, pemeriksaan awal/akhir, untuk menyelesaikan
pengepakan atas barang asal impor atau lokal yang pekerjaaan subkontrak
hasilnya terutama untuk ekspor. dapat dipinjamkan
oleh PDKB kepada
PDKB lainnya
4. Tidak dipungut PPN dan PPnBM atas : atau sukkontrak
a. Pemasukan BKP dari DPIL untuk diolah lebih di DPIL untuk jangka
lanjut; waktu paling lama 12 (dua belas) bulan dan dapat
b. Pengiriman barang hasil produksi PDKB ke diperpanjang untuk paling lama dua kali 12 (dua
PDKB lain untuk diolah lebih lanjut; belas) bulan;
• Penyelenggara Kawasan Berikat (PKB) adalah c. Pengeluaran barang/bahan ke perusahaan
10. Pengeluaran barang jadi berupa komponen (barang
badan hukum yang memiliki, menguasai, mengolah industri di DPIL/PDKB lain dalam rangka
yang akan digabung dengan barang lain dalam
dan menyediakan sarana/prasarana guna keperluan subkontrak;
perakitan untuk menghasilkan barang berderajat lebih
pihak lain, berdasarkan persetujuan d. Penyerahan kembali BKP hasil subkontrak oleh
tinggi dan sifat hakikinya berbeda dari produk
menyelenggarakan Kawasan Berikat. PKP di DPIL/PDKB lain kepada PDKB asal;
semula) ke DPIL diperkenankan hingga sebesar 100
% dan untuk barang jadi lainnya sebesar 50 % dari
nilai realisasi ekspor atau pengeluaran ke PDKB 3. Dengan diberikannya fasilitas perpajakan, PDKB
lainnya yang telah dilakukan. tidak perlu mengurus proses restitusi pajak karena
pemasukan barang ke KB tidak dipungut PPN,
PPnBM dan PPh Pasal 22 Impor.
4. Pengiriman barang hasil olahan PDKB ke PDKB
MANFAAT lainya dapat digabungkan dengan jumlah realisasi
ekspor untuk dasar perhitungan penjualan hasil
olahan ke DPIL. BAGAIMANA MEMPEROLEH
1. Efisiensi waktu dengan tidak dilakukannya PERSETUJUAN
pemeriksaan fisik di Tempat Penimbunan Sementara
(Pelabuhan).
2. Efisiensi waktu dengan A. persetujuan sebagai KB atau PKB merangkap PDKB
pengajuan BC.23 diberikan oleh Menkeu RI. Pengusaha cukup
yang dilakukan SYARAT-SYARAT FISIK mengajukan permohonan dengan menggunakan
sebelum kapal/pesawat contoh seperti lampirkan I Kep Menkeu
tiba. No.291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997 dan
1. Perusahaan berstatus PMDN, PMA, Non melampirkan :
PMA/PMDN yang berbentuk PT, Koperasi atau 1. Copy Surat Persetujuan Usaha Industri, Amdal,
Yayasan. dan persetujuan lainya yang diperlukan dari
3. Efisiensi waktu dan biaya dengan prosedur Truck 2. Memiliki/menguasai kawasan yang berlokasi di instansi teknis terkait.
Lossing. kawasan industri atau kawasan peruntuk-kan 2. Copy Akte Pendirian PT, Koperasi atau Yayasan
4. Efisiensi waktu dan fasilitas perpajakan dan industri yang ditetapkan Pemda TK. II yang disahkan pejabat berwenang.
kepabeanan, sehingga PDKB dapat menikmati harga 3. Lokasi kawasan dapat langsung dimasuki dari jalan 3. Copy bukti kepemilikan atau penguasaan
kompetitif di pasar global. umum dan dapat dilalui oleh kendaran pengangkut bangunan/ tempat/ kawasan yang memiliki
5. Cash Flow perusahaan lebih terjamin. barang, tidak berhubungan langsung dengan batas-batas (pagar pemisah) yang jelas/ SK
6. Production Schedule lebih terjamin. bangunan lain dan mempunyai fasilitas sistem domisili.
7. Membantu usaha pemerintah dalam rangka hanya satu pintu utama untuk pemasukan dan 4. Copy NPWP, penetapan PKP dan SPT Tahunan
mengembangkan program keterkaitan antara pengeluaran barang ke/dari KB. PPh WP Badan tahun terakhir.
perusahaan besar, menengah dan kecil melalui 4. Kawasan memiliki pagar keliling yang merupakan 5. Peta, denah
kegiatan pola sub-kontrak. batas pemisah yang jelas dengan kawasan lainnya. lokasi/tempat
5. PDKB harus memiliki secara terpisah tempat yang akan
pengolahan, penimbunan bahan baku, barang jadi, dijadikan KB
dan bahan sisa serta barang rusak/busuk. yang telah
6. Menyediakan ruangan yang memadai bagi petugas diijinkan oleh Pemda.
KEMUDAHAN EKSPOR Bea dan Cukai dalam melakukan pekerjaan dan pos 6. Denah, site-plan
penjagaan di pintu utama lokasi/tempat yang
7. Memasang papan nama yang dapat dibaca dan akan diusahakan sendiri sebagai PDKB.
1. Pelayanan dokumen ekspor diberikan oleh petugas tampak jelas di depan perusahaan. 7. Daftar isian seperti Lampiran IA Skep Dirjen Bea
BC di KB termasuk pemberian persetujuan muat dan Cukai No.Kep-63/BC/1997 tanggal 25 Juli
sehingga barang ekspor milik PDKB di pelabuhan 1997.
muat dapat langsung dimuat di atas kapal/pesawat. 8. Berita Acara Pemeriksaan Lokasi KB yang dibuat
2. Barang ekspor dari KB dimungkinkan untuk oleh Kepala Kantor Pelayanan yang mengawasi
konsolidasi dengan barang ekspor lainnya sehingga KB (bagi pengusaha yang telah memiliki
dapat menghemat biaya ekspor. bangunan fisik).
B. Persetujuan sebagai PDKB diberikan oleh Direktur
Jenderal Bea dan Cukai. Pengusaha dalam waktu 14
hari sebelum memulai kegiatan agar mengajukan
permohonan melalui PKB dengan menggunakan
contoh seperti lampiran II Kep Menkeu
No.291/KMK.05/1997 tanggal 26 Juni 1997 dan
melampirkan :
1. Copy bukti kepemilikan/penguasaan
perusahaan industri di KB dilampiri surat
rekomendasi dari PKB.
2. Copy Persetujuan Usaha Industri dan
persetujuan lainnya yang diperlukan dari
instansi teknis terkait.
3. Copy Akte Pendirian PT, Koperasi atau
Yayasan yang disahkan pejabat berwenang.
4. Copy NPWP, Penetapan PKP dan SPT
Tahunan PPh WP Badan tahun terakhir.
5. Denah, site-plan lokasi/tempat yang akan
diusahakan sebagai PDKB.
6. Saldo bahan baku, bahan dalam proses,
barang jadi, barang modal dan peralatan
pabrik.
7. Foto/Brosur/Katalog/Contoh barang jadi hasil
olahan yang akan diproduksi di PDKB.

Anda mungkin juga menyukai