Anda di halaman 1dari 2

ARTIKEL

Ribuan Bekasi Serbu Jakarta


Rabu, 15/12/2010, 12:44 WIB

Sekitar 5.000 buruh asal Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/12/2010) bergerak menuju Jakarta untuk
menggelar unjukrasa di Gedung DPR menolak revisi undang-undang ketenagakerjaan.
Mereka menuju Jakarta dengan pengawalan aparat dari Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi.
"Saya telah koordinasikan kegiatan ini dengan satuan lalu lintas Polrestro Bekasi agar
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan," kata Kapolrestro Bekasi, Kombes
Pol Imam Sugianto, di Bekasi, Rabu (15/12/2010).
Menurut dia, ribuan buruh bertolak menuju Jakarta menggunakan 105 bus dari Bekasi tepatnya
dari depan Sekretariat DPC SPSI Bekasi, di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.
Ketua DPC SPSI Bekasi Abdullah mengatakan, aksi simpatik tersebut berisi tiga tuntutan. Yakni
menolak revisi Undang-Undang (UU) nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
mengesahkan UU Jaminan Sosial Nasional, dan revisi amandemen UU momor 3 tahun 1951
tentang pengawasan.
"Kami bergabung bersama 14.000 buruh lainnya dari Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Titik
kumpul di Parkir Timur Senayan pukul 10.00 WIB. Dilanjutkan aksi berjalan kaki menuju
Gedung DPR RI," katanya.
Dikatakan Abdullah, penolakan terhadap revisi UU nomor 13 tahun 2003 karena dinilai telah
ideal memenuhi kesejahteraan buruh. "Secara umum, aturan yang tertuang dalam peraturan
tersebut sesuai dengan harapan buruh, namun lemah pada hal pengawasan," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah seharusnya merevisi amandemen UU nomor 3 tahun 1951 tentang
pengawasan, karena dirasa sudah tidak memiliki fungsi yang maksimal terhadap kebijakan
pengusaha di setiap daerah.
"Di Bekasi sendiri, lemahnya pengawasan terhadap pengusaha dari pihak terkait dirasakan kaum
buruh. Misalnya, terkait ketentuan rekrutmen outsourcing yang semula hanya dibatasi untuk
cleaning service, jasa penyedia makanan, namun kini sudah merambah pada bidang-bidang kerja
strategis," katanya.
Sementara terkait desakan pengesahan UU Jaminan Sosial Nasional, kata dia, dirasakan kaum
buruh prosesnya sangat lambat. "UU Jaminan Sosial Nasional berlaku secara umum. Bahkan,
berlaku bagi para pekerja kasar. Namun, sejak digagas pada 3 April 2010 lalu, hingga kini belum
juga rampung," ujarnya.
Pihaknya memberikan batas toleransi pengesahan UU tersebut kepada pemerintah hingga
Februari 2011. "Jika tidak, kami akan menggerakan aliansi buruh nasional untuk melakukan
mogok kerja," demikian Abdullah.   (Fat/At).
KOMENTAR
Mengapa slalu terjadi demo mogok kerja pada para pekerja Indonesia yang dirasa kurana
memenui hak para pekekerja seperti pemprotesan tentang uu tentang pengawasan dan mengapa
pada tenga kerja accourcing /kontrak hanya diposisikan pada bagian klinning servis bukan pada
posisi yanag sepantasnya seharusya pemerintah lebih memperhatika keluhan keluhan yanag
disampaikan oleh para pekerja agar tidak terjadi hal hal kekerasan seperti demo demo yang
sudah terjadi

SARAN
Seharusya pemerintah harus lebih memperhatika setiap keluhan para pekerja .pemerintah dan
pemerintah seharusnya kerja sama dalam urusan seperti pengawasan diatas agar tidak terjadi
salah satu p ihak yang merugikan salah satu pihak

Anda mungkin juga menyukai