Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Panji Panutan

1100024102

Kel. X

Amatilah (secara langsung atau melalui berbagai laporan media) tentang kerusakan alam
oleh ulah manusia, dan mendatanya (menginventarisirnya)!

Dalam kaitan dengan pembahasan topik ini, buatlah ringkasan dan tanggapan
atas artikel tentang “Ancaman perusakan lingkungan dan dampak negatif yang
diakibatkannya bagi kehidupan”. Sebutkan sumber artikel tersebut.

Tema : Kerusakan Hutan di Indonesia

Ringkasan “Ancaman perusakan lingkungan dan dampak negative pada kehidupan”

Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan.
Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen [World Resource
Institute, 1997]. Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun
menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran. Laju kerusakan
hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada periode 1997-
2000 menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu
tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil
penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak,
diantaranya seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan. [Badan Planologi Dephut,
2003].

Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan Indonesia, maka sebagian besar kawasan
Indonesia telah menjadi kawasan yang rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan,
banjir maupun tanah longsor. Sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2003, tercatat telah
terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia dengan 2022 korban jiwa dan kerugian milyaran
rupiah, dimana 85 persen dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor yang
diakibatkan kerusakan hutan [Bakornas Penanggulangan Bencana, 2003].

Seluas tidak kurang 840 ribu hektare lahan di daerah Riau hangus terbakar. Kebakaran yang
terjadi itu telah menimbulkan kabut asap beberapa waktu lalu di kawasan Riau dan
sekitarnya.

Dengan kerusakan hutan Indonesia, kita akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan
yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sementara itu, hutan Indonesia
selama ini merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia. Hutan merupakan
tempat penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta menjadi tempat hidup bagi sebagian
besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan di Indonesia, menyebabkan mereka
kehilangan sumber makanan dan obat-obatan. Seiring dengan meningkatnya kerusakan
hutan Indonesia, menunjukkan semakin tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia dan
sebagian masyarakat miskin di Indonesia hidup berdampingan dengan hutan.

Ironisnya, realita ini juga diperparah dengan kondisi pemerintahan yang korup, dimana
hutan dianggap sebagai sumber uang dan dapat dikuras habis untuk kepentingan individu.
Sumber daya alam dijadikan asset ekonomi untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
Pengerukan pasir laut ini, membuat ancaman serius terhadap sektor perikanan, wisata dan
wilayah territorial. Parahnya, kerusakan lingkungan itu tidak diiringi upaya pemberdayaan
lingkungan hidup baik oleh pemerintah atau pihak swasta yang mengeksploitasi kekayaan
alam Indonesia dan Riau pada khususnya. Justru sebaliknya malah menambah kerusakan
lingkungan dengan membuang limbah industri dilahan masyarakat seperti sungai, laut atau
daratan dan tindakan lain yang sifatnya merusak lingkungan.
Tanggapan “Ancaman perusakan lingkungan dan dampak negative pada kehidupan”

Akar masalah dari kerusakan hutan di Indonesia adalah pola pikir mayoritas masyarakat
Indonesia dalam tahap apatis terhadap keselamatan hutan, atau dengan kata lain tidak
peduli dengan keselamatan orang lain bahkan anak cucunya nanti. Kebanyakan masyarakat
memiliki pendapatan minimal, sehingga mereka masih memikirkan pemenuhan kebutuhan
primer. Sebagian lagi yaitu para pemilik modal adalah orang-orang yang memiliki sifat
egoistik. Maka hal yang harus ditempuh adalah adanya peraturan yang tidak berpihak pada
pemodal, serta sanksi yang berat terhadap pelaku pelanggaran tanpa kecuali, ditambah lagi
pengawasan yang ketat harus dilakukan. Perhatian utama terhadap para pemilik modal
ditekankan mengingat mereka merupakan pelaku perusakan hutan yang paling besar.
Selanjutnya, pengawasan hutan hendaknya dilakukan oleh pihak independent yang bertugas
khusus guna memberikan pengawasan secara terus menerus.

Dengan demikian harapan akan kelestarian hutan di Indonesia perlu didukung oleh semua
pihak. Program yang dibuat haruslah dapat menguntungkan semua lapisan masyarakat baik
untuk hari ini maupun masa yang akan datang. Peraturan yang tidak timpang serta sanksi
yang berat masih sangat perlu dilakukan di Indonesia dan adanya pihak pengawas yang
independent agar tidak terjadinya KKN. Agar hutan dapat terjaga kelestariannya hendaknya
digunakan sebaik mungkin bukannya dieksploitasi, dan penggunaannya untuk kelangsungan
hidup semua orang. Sehingga Inodesia khususnya dan dunia pada umumnya dapat
terselamatkan dari kehancuran.

Sumber artikel :

http://melayuonline.com/ind/news/read/584/kerusakan-hutan-di-riau-839-hektar

Anda mungkin juga menyukai