Oleh :
Kelompok 5
1. Ruslita Aini (0523101010 )
2. Rizky A (092310101001)
3. Desy Rindra (092310101002)
4. Arum Cahya (092310101003)
5. Octavia Chandra (092310101004)
6. Feri Eka (092310101005)
7. Maulidiyah Megasari (092310101012)
8. Rizal P (092310101079)
9. Suyanti (092310101080)
10. Islahiyatul (092310101081)
- Membran basalis
Tes ketiga, yang pelu dilakukan adalah tes kreatinin dalam darah
(kreatinin serum). Dalam ginjal yang sehat menyaring kreatinin
(suatu produk sampah dari aktivitas otot) keluar dari darah. Bila
fungsi ginjal menurun, kadar kreatinin darah bias meningkat.
Normalnya kreatinin dalam darah 0,6-1,2 mg per desiliter darah.
Kreatinin adalah bahan ampas dalam darah yang dihasilkan oleh
penguraian sel otot secara normal selama kegiatan. Ginjal yang
sehat menghilangkan kreatinin dari darah dan memasukkannya
pada air seni untuk dikeluarkan dari tubuh. Bila ginjal tidak
bekerja sebagaimana mestinya, kreatinin bertumpuk dalam
darah. Dalam laboratorium, darah kita akan dites untuk
menentukan ada berapa miligram kreatinin dalam satu desiliter
darah (mg/dL). Tingkat kreatinin dalam darah dapat berubah-
ubah, dan setiap laboratorium mempunyai nilai normal sendiri,
umumnya 0,6-1,2mg/dL. Bila tingkat kreatinin sedikit di atas
batas atas nila normal ini, kita kemungkinan tidak akan merasa
sakit, tetapi tingkat yang lebih tinggi ini adalah tanda bahwa
ginjal kita tidak bekerja dengan kekuatan penuh. Satu rumusan
untuk mengestimasikan fungsi ginjal adalah menyamakan
tingkat kreatinin 1,7mg/dL untuk kebanyakan laki-laki dan
1,4mg/dL untuk kebanyakan perempuan sebagai 50% fungsi
ginjal normal. Tetapi karena tingkat kreatinin begitu berubah-
ubah, dan dapat dipengaruhi oleh makanan, hitungan GFR
adalah lebih tepat untuk menentukan apakah kita mempunyai
fungsi ginjal yang rendah. Hitungan GFR baru memakai ukuran
kreatinin kita bersamaan dengan berat badan, usia, dan nilai
ditentukan untuk jenis kelamin dan ras. Beberapa laboratorium
dapat menghitung GFR saat tingkat kreatinin diukur, dan
memasukkannya pada laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC
Price, Sylvia and M. Wilson, Lorraine. 1992. Pathophysiology
Fourth Edition. Michigan : Mosby Year Book
Soeparman, et al. 1990. Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi Ketiga.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta
: Buku Kedokteran EGC