Panduan Menulis Paper A. Pendahuluan
Panduan Menulis Paper A. Pendahuluan
A. Pendahuluan
Sebagian besar mata kuliah dalam ilmu filsafat mensyaratkan mahasiswa untuk
menulis paper. Karena itu mengetahui seperti apa paper akademik dalam ilmu filsafat
adalah sangat penting. Kebanyakan paper filsafat adalah paper kepustakaan. Ini berarti
bahwa paper yang ditulis mahasiswa harus mengikuti tata cara pengutipan yang benar
dan memiliki daftar pustaka yang tersusun dengan baik. Jika sebuah paper, teknik
pengutipan dan susunan daftar pustaka tidak mengikuti aturan atau format yang
ditentukan maka hasilnya akan bisa mengurangi nilai dari paper itu.
Jangan pernah ragu-ragu untuk menghubungi dosen atau pembimbing akademik
jika anda merasa tidak mengetahui paper atau tugas-tugas penulisan akademik yang lain
yang diminta dari anda oleh seorang dosen.
1
Ekstrak dari sejumlah sumber: lihat misalnya, Jurusan Filsafat, Universitas Sacramento
[http://www.csus.edu/phil/reg/writing.htm], [date last access: 1 April 2008]; ISHSS
[http://www.uva.edu.nl], [date last access: 1 Desember 2007], lihat juga Mathias Risse, “Some Remarks
on Writing a Philosophy Paper” [http://filsafat.ugm.ac.id/aw/HowToWritePhilPaper.pdf], [[date last
access: 1 April 2008]
2
Jika anda sudah memilih sebuah topik, maka anda harus merumuskan
pertanyaan riset yang akan didiskusikan dan dijawab dalam paper (betapapun sempitnya
ruang lingkup dari topik yang anda pilih). Jika anda, misalnya, memutuskan untuk
menulis sebuah paper tentang ’perbandingan state of nature dalam filsafat politik
Thomas Hobbes dan John Locke’, anda barangkali dapat merumuskan pertanyaan
sebagai berikut: ”apakah John Locke sungguh-sungguh memiliki penalaran yang
berbeda dengan Thomas Hobbes dalam hal pergerakan manusia dari state of nature ke
masyarakat sipil?” Cara yang lain, anda dapat merumuskan sebuah hipotesis, misalnya,
”meskipun John Locke sungguh-sungguh mencoba membedakan dirinya dengan
pengertian Hobbes tentang ’manusia yang mementingkan diri sendiri’ dalam sebuah
keadaan perang yang abadi, percobaan ini gagal dilakukan dan bahkan dapat dikatakan
secara implisit (bukan eksplisit) Locke mengembangkan penalaran yang dipergunakan
Hobbes dalam membela pergerakan manusia dari state of nature ke masyarakat sipil”
(lihat, contoh paper mahasiswa, Michael P. Greeson, dikutip dalam Graybosch et al.,
1998, 283).
Jadi sebuah paper harus memiliki dengan jelas masalah atau pertanyaan yang
ingin dijawab, apa argumennya, dan kesimpulan atau jawaban apa yang diberikan pada
pembaca.
E. Pernyataan Tesis
Pernyataan tesis (thesis statement) dikembangkan dari satu atau lebih gagasan
pokok (controlling idea). Tesis adalah bentuk spefisik dari gagasan pokok, yaitu klaim
utama atau klaim keseluruhan untuk menyatakan kepercayaan yang ingin
dipertahankan.
Ketika mahasiswa membaca teks atau bahan bacaan, mahasiswa akan selalu
menemukan satu atau beberapa gagasan pokok dari teks atau bahan bacaan (misalnya,
artikel jurnal, atau buku-buku teks) itu. Memang, dari sumber-sumber seperti ini
gagasan pokok biasanya ditemui dan juga mengambil bentuk berupa tesis yang
mencerminkan interpretasi si pengarang sendiri tentang informasi faktual.
Tesis adalah gagasan pokok yang membatasi atau memprediksi jenis-jenis
informasi yang kemungkinan dapat dikembangkan lebih jauh. Tetapi, berbeda dengan
gagasan pokok, tesis menambahkan elemen lain: sebuah interpretasi atau penilaian
3
berkenaan dengan informasi yang didiskusikan, sebuah penilaian yang mungkin tidak
akan selalu disetujui semua orang. Jadi, disamping membatasi dan memprediksi
informasi yang mungkin akan berkembang, membuat kalimat tesis berarti membuat
pernyataan tentang topik atau pokok gagasan yang akan anda dukung (sebagai penulis)
dengan memberikan bukti-bukti ‘kebenaran’ dari pernyataan. Informasi dalam
pengertian akademik mungkin mengambil berbagai bentuk:
1. Pernyataan enumeratif, misalnya,
• terdapat tiga bentuk dasar dari motivasi manusia
• kecelakaan lalu lintas terjadi karena beberapa sebab
• ada banyak jenis rintangan yang menghambat komunikasi diantara orang
2. Informasi deskriptif atau statistik, misalnya,
• terjadi ribuan kecelakaan lalu lintas di Indonesia setiap bulan
• banyak mahasiswa luar daerah belajar di UGM dewasa ini daripada
tigapuluh tahun yang lalu.
3. Fakta-fakta sejarah, misalnya,
• Graham Bell bertanggungjawab untuk penemuan telepon
• John Rawls dianggap adalah filsuf politik abad 20 dari Amerika Serikat.
Berbeda dengan kalimat tesis dalam paper ekspositori, tesis dalam paper
argumentatif harus menyatakan secara jelas posisi yang [akan] anda dukung dalam
perdebatan tentang isu tertentu. Jadi, dalam topik paper tentang etika aristoteles
misalnya, contoh berikut inilah yang diharapkan dari kalimat tesis: ‘saya akan
4
berargumen bahwa teori moral Aristoteles gagal karena tidak memberikan penilaian
yang memadai tentang tindakan moral tertentu’. Contoh kalimat tesis yang lain,
misalnya, ‘hipotesis kaum fisikawan tidak memadai sebagai penjelasan tentang
kesadaran’ barangkali tepat untuk paper dalam topik psikologi kesadaran.
Jika paper mahasiswa hanya merupakan paper ekspositori, maka mahasiswa
hanya menyatakan tujuan ekspositori dari papernya itu, misalnya, ‘Aristoles
mendukung teori kebaikan dalam moralitas’. Ini merupakan contoh kalimat tesis dari
paper ekspositori yang mungkin dibuat mahasiswa ketika diminta menyajikan atau
menjelaskan teori etika Aristoteles (sebagai topik paper).
G.1. Pendahuluan
Tunjukkan topik yang dipilih dengan mengatakan ’konteks’ yang
memperkenalkan kepada pembaca pokok masalah dan lingkup isi pembicaraan,
sehingga menggambarkan fokus lebih jauh dari pokok masalah atau lingkup isi yang
akan membantu pembaca menyesuaikan diri dengan arah pembicaraan.
Kemukakan secara ringkas masalah (hipotesis) yang akan didiskuskan dalam
paper (lihat uraian di atas tentang rumusan masalah dan pertanyaan riset). Dengan kata
lain, jelaskan tesis yang akan anda pertahankan dan uraikan secara ringkas argumen
yang akan mendukung tesis, diskusikan posisi yang disajikan atau masalah-masalah
yang akan didiskusikan dalam paper.
Uraikan rencana (organisasi) tulisan. Jadi, dalam pendahuluan, anda juga
memberikan outline tentang rencana yang akan anda tulis dalam paper.
G.3. Kesimpulan
Tujuan dari kesimpulan yang baik adalah membantu pembaca memiliki
perasaan nyaman bahwa paper sempurna. Ini berarti bahwa tidak ada kemungkinan
bahwa pembaca akan melupakan pendapat yang anda berikan. Kesimpulan tidak boleh
menyajikan fakta atau argumen baru. Namun terkadang kesimpulan yang dibuat
mahasiswa tidak menambahkan sesuatu terutama jika hanya berisi rangkuman
pengulangan dari apa yang telah dikatakan. Memang, ada berbagai bentuk kesimpulan
sesuai dengan banyaknya jumlah penulis, tetapi sejumlah metode dapat diberikan:
• nyatakan kembali atau buat rangkuman tesis yang anda buat.
• jelaskan implikasi-implikasi lebih jauh, misalnya, kemungkinan aplikasi teori,
prediksi untuk masa depan, kesementaraan atau keterbatasan dari kesimpulan
atau gagasan pokok anda, rujukan pada penelitian yang sedang berlangsung
berkenaan dengan sesuatu topik
***