Anda di halaman 1dari 5

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 1 - 5

Otomasi Pemutaran Sudut Detektor Pada Defraktometer


Sinar X Dengan Pengendali Mikro 8032

Donie Agus Ardianto1, Priyono1, Ainie Khuriati2


1. Laboratorium Fisika Zat Padat-Jurusan Fisika Undip
2. Laboratorium Fisika Instrumentsasi dan Elektronika-Jurusan Fisika Undip

Abstrak
Telah dibuat alat pemutar sudut detektor secara otomatis pada defraktometer sinar-x
Leybold Detatic GMBH 55490. Jangkauan sudut pengukuran dapat diubah dari 00 sampai dengan
600, dengan interval kenaikan sudut 0,10. Otomasi dilakukan dengan menggunakan motor
langkah dan pengendali mikro 8031. Untuk memperkecil sudut putar digunakan roda gigi dengan
perbandingan tranmisi 18:1, sedangkan untuk pencacahan intensitas radiasi digunakan pencacah
dan pengatur waktu yang terdapat pada pengendali mikro 8031. Pereduksian sudut langkah untuk
mekanik penggerak sebesar 0,10030 per langkah dan untuk sudut detektor sebesar 0,00580 per
langkah, sedangkan interval kenaikan sudut diprogram sebesar 0,050. Pengukuran intensitas
sinar-x secara otomatis dan secara manual menunjukkan kecendrungan pola garis yang sama.

1. PENDAHULUAN difraksi dilakukan sekecil mungkin.


Difraktometer sinar-x meru- Difraktometer sinar-x dengan tipe
pakan alat yang dapat digunakan untuk Leybold Detatic GMBH 55490 pada
menentukan suatu struktur kristal. Pada Laboratorium Fisika Zat Padat Jurusan
difraktometer sinar-x, sinar-x ditem- Fisika Undip memiliki interval kenaikan
bakkan ke permukaan suatu kristal. sudut yang cukup besar sehingga akurasi
Kemudian oleh kisi-kisi atom kristal, data pengukuran sangat rendah. Untuk
sinar-x dipantulkan ke segala arah menghasilkan interval kenaikan sudut
(spektakuler). Pada sudut θ tertentu, yang lebih kecil, telah berhasil dibuat
pemantulan dari semua bidang paralel perangkat tambahan berupa motor
menghasilkan sinar pantul yang kuat [1]. langkah dengan transformasi roda gigi
Difraktometer sinar-x otomatis yang diatur oleh suatu sistem yang
telah dibuat oleh banyak peneliti dengan mampu mengendalikan dan mengatur
memodifikasi instrumen konvensional. sudut difraksi secara otomatis. Otomasi
Pada difraktometer otomatis, detektor sistem dilakukan dengan menggunakan
dikendalikan untuk menghasilkan pengendali mikro 8031 [4,6].
perubahan posisi anguler 2θ (sudut
difraksi) secara cepat dan menunda tiap II. PERANCANGAN
perpindahan posisi beberapa lama untuk Gambar 2. menunjukkan hubu-
melakukan pencacahan [2]. Komponen ngan antara komponen pada
dasar dari instrumentasi spektroskopi perancangan alat pemutar sudut detektor
sinar-x ditunjukkan pada gambar 1. pada difraktometer sinar-x. Mekanik
Katelitian sudut difraksi sangat penggerak digunakan untuk memutar
menentukan variasi data pencacahan detektor difraktometer sinar-x. Pada
yang diperoleh. Agar diperoleh data perancangan alat digunakan motor
yang akurat maka kenaikan sudut langkah sebagai perangkat pemutar.

1
Donie A. A., Priyono, Ainie K. Otomasi Pemutaran…

Motor langkah yang digunakan memiliki perantara antara pengendali mikro


resolusi 1,80 pelangkah [6,8]. Penggerak dengan motor..
motor langkah berfungsi sebagai

Gambar 1. Diagram Blok alat pemutar sudut detektor


pada difraktometer sinar-x

Rangkaian yang digunakan pengatur waktu 16 bit [4,6]. Pengatur


sebagai penggerak motor berupa register waktu dan pencacah pengendali mikro
dan relay [9,10,13,13]. Untuk digunakan untuk menghitung banyaknya
0
memperoleh sudut 0,1 tiap langkahnya, pulsa tiap satuan waktu. Waktu
digunakan rangkaian roda gigi dengan pencacahan diatur sebesar 10 detik dan
perbandingan tranmisi 18:1 [14,16]. 30 detik.
Sistem mekanik dirancang untuk Tombol tekan merupakan sarana
mereduksi sudut motor langkah dari 1,80 masukan yang berfungsi untuk
per langkah menjadi 0,10 per langkah. memasukkan data ataupun perintah ke
Untuk menentukan sudut nol dalam pengendali mikro [4,9]. Tombol
derajat sebagai posisi awal alat bekerja, tekan digunakan untuk memilih menu
digunakan isolator opto dan piringan pilihan dan masukkan data berupa sudut
yang diberi lubang sebagai jendela minimum dan maksimum serta waktu
referensi [5]. Keluaran dari pengodisi pencacahan.
nol kemudian akan dibaca oleh Adapun prinsip kerja dari alat
pengendali mikro melalui INT0. Bila pemutar sudut detektor difraktometer
logika INT0 bernilai 1 maka pengendali sinar-x otomatis adalah sebagai berikut;
mikro akan menghentikan pemutaran ketika pertama kali alat dihidupkan,
sudut dan posisi sudut dianggap sebagai pengendali mikro akan melakukan
nol derajat, dan jika INT0 berlogika 0 pengecekan posisi nol sebagai posisi
maka pengendali mikro akan awal sudut nol derajat. Pada kondisi ini,
menjalankan instruksi pemutaran sudut motor langkah akan berputar berlawanan
hingga logika INT0 sama dengan 1. jarum jam hingga posisi jendela
Pengendali sinyal berfungsi referensi pada piringan berlubang tepat
untuk menghubungkan ratemeter dengan berada pada celah isolator opto [9,11].
pencacah di dalam pengendali mikro. Data masukan berupa sudut difraksi
Masukan dari pengondisi sinyal (sudut awal dan akhir pengukuran) dan
dihubungkan dengan keluaran ratemeter, pengatur waktu diatur melalui tombol
sedangkan keluarannya dihubungkan tekan. Oleh pengendali mikro data
dengan pencacah pengendali mikro tersebut digunakan untuk acuan operasi
melalui pena T0. Dalam hal ini T0 dalam pengaturan sudut difraksi dan
sebagai pencacah 16 bit dan T1 sebagai lamanya pencacahan. Untuk setiap

2
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 1 - 5

kenaikan sudut difraksi, pengendali mengetahui kelinieran dari perangkat


mikro memberikan logika kontrol dan mekanik dilakukan dengan menvariasi
pulsa ke penggerak motor langkah untuk masukan berupa banyaknya langkah dan
menggerakkan motor langkah. Hasil mengukur besarnya sudut yang
pencacahan kemudian ditampilkan ke dihasilkan sebagai akibat perputaran
dalam LCD [17]. Proses ini diolakukan mekanik.
terus menerus hingga sudut terakhir. Dari hasil pengujian mekanik
diperoleh persamaan Y=0,1003X
III HASIL DAN ANALISIS dengan ralat relatif 0,4 % untuk
Untuk mengetahui unjuk kerja mekanikpenggerak (gambar 3.),
dari sistem sehingga sistem dapat sedangkan untuk sudut detektor
bekerja dengan baik dan sesuai diperoleh persamaan Y=0,0058X
fungsinya, dilakukan pengujian tiap blok dengan ralat relatif 2,59 % (gambar 4.).
maupun pengajuan sistem keseluruhan. Jadi, untuk setiap satu langkah akan
Pengujian mekanik dibagi menghasilkan sudut langkah sebesar
menjadi dua yaitu pengujian mekanik 0,10030 untuk mekanik penggerak dan
penggerak dan pengujian sudut detektor. 0,00580 untuk sudut detektor.
Pengujian tersebut dimaksudkan untuk

Gambar 2. Grafik hubungan antara langkah


dengan sudut untuk mekanik penggetar.

Gambar 3. Grafik hubungan antara langkah dengan


sudut detektor untuk difraktometer sinar-x.

3
Donie A. A., Priyono, Ainie K. Otomasi Pemutaran…

Pengujian sistem dilakukan kristal dan pengukuran dengan kristal.


dengan mengukur intensitas radiasi pada Pengukuran tanpa kristal dilakukan
defraktometer sinar-x secara otomatis dengan menvariasi arus tabung (Icm)
untuk setiap kenaikan sudut 2θ sebesar sebesar 0,2 mA dan 0,6 mA, sedangkan
0,050 dan membandingkannya dengan pengukuran dengan kristal dilakukan
pengukuran intensitas radiasi sinar-x dengan I cm sebesar 0,6 mA dan
secara manual dengan interval kenaikan digunakan kristal LiF. Agar proses
suudut satu derajat. Pengukuran pengukuran lebih cepat maka waktu
intensitas radiasi sinar-x dilakukan pengukuran, baik untuk manual maupun
dengan dua cara yaitu pengukuran tanpa otomatis, dilakukan selama 10 detik.

Gambar 4. Grafik hubungan antara sudut dengan intensitas


pada difraktometer sinar-x dengan kristal.

Dari gambar 5. terlihat bahwa Pada alat pemutar sudut detektor


pengukuran intensitas radiasi sinar-x otomatis yang telah dibuat memiliki
cenderung menunjukkan pola yang rentang pengukuran yang dapat
sama. Ke empat kurva tersebut dilakukan pada jangkauan sudut tertentu
menunjukkan bahwa intensitas radiasi yang dikehendaki hingga 600 saja.
semakin berkurang sebanding dengan Selain itu pengukuran juga dapat
kenaikan sudut. Perbedaan antar kurva dioperasikan secara semi manual
yaitu besarnya intensitas radiasi yang sehingga pencacahan dapat dilakukan
tercacah. Hal ini dikarenakan besarnya secara berulang-ulang pada sudut yang
intensitas radiasi sinar-x sebanding sama. Sedangkan untuk interval
dengan kenaikan arus tabung. kenaikan sudut difraksi, alat di program
Hasil pengukuran yang untuk menghasilkan kenaikan sudut
ditunjukkan pada gambar 5. yang yang tetap yaitu sebesar 0,050.
diotomatisasi dengan menggunakan
perangkat motor stepper menunjukkan IV KESIMPULAN
kecenrungan yang sama. Dengan 1. Alat pemutar sudut detektor secara
menggunakan kristal tunggal NaCl telah otomatis dapat bekerja dengan baik,
teridentifikasi adanya puncak-puncak dengan interval kenaikan sudut
radiasi (2θ=6,100, 6,400, 18,050, dan difraksi sebesar 0,05. dari perolehan
25,950). Pemunculan puncak-puncak cacah intensitas radiasi sinar-x, baik
inilah yang diharapkan dalam studi menggunakan kristal maupun tidak,
kristal lebih lanjut dapat menentukan pengukuran secara otomatis
pola struktur maupun sifat-sifat lainnya. menunjukkan kecendrungan pola

4
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 1 - 5

garis yang haris sama dengan [7] Ryff, P.F., Electric Machanary,
pengukuran manual. Prentice hall Inc., New Jersey,
2. dari pengujian mekanik diperoleh 1994
persamaan linier Y=0,1003X dan [8] Kosow, I.L., Electric Machanary and
sudut langkah sebesar 0,10030 per transformator, Prentice hall Inc.,
langkah. Sedangkan untuk New Jersey, 1991
pengujian sudut detektor diperoleh [9] Ibrahim, K.F., Teknik Digital,
persamaan linier Y= 0,0058X dan Penerbit andi, Yogyakarta, 1996
sudut langkah sebesar 0,00580 per [10] Link, W., Pengukuran, Penge-
langkah. ndalian, dan Pengaturan
Dengan PC, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 1993
DAFTAR PUSTAKA [11] Malvino, A.P., Prinsip-prinsip
[1] Kittel, C., Introduction to Solid State Elektronika Jilid 1, Penerbit
Physics, John Wiley and Sons Erlangga, Jakarta, 1994
Inc., New York, 1996 [12] Tokheim, Roger L., Prinsip-prinsip
[2] Cullity, B.D. , Elemen of X-Ray digital, Penerbit Erlangga,
Difraction, 2nd ed, Addison- Jakarta, 1994
Wesley Publishing Company, [13] Steeman, J.P.M., data Sheet Book
Inc., Philippines, 1978 2, Elex Media Komputindo,
[3] Khandpur, R.S., Handbook of Jakarta, 1994
Analytical Instruments, Tata [14] Stolk, J. dan Kros, C., Elemen
McGraw-Hill Publishing Mesin, Erlangga, Jakarta, 1994
Company Limited, New Delhi, [15] Ogata, K., Teknik Kontrol
1989 Automatik (Sistem
[4] Barnett, R.H., The 8051 Family of Pengakuran), Erlangga, Jakarta,
Microcontrollers, Prentice Hall 1995
Inc., New Jersey, 1995 [16] Philips, C.L. dan Harbor, R.D.,
[5] Halsall, F. dan Lister, P., dasar-dasar Sistem Kontrol : Dasar-dasar,
Mikroprosesor, Elex media PT. Prenhallindo, Jakarta, 1998
Komputindo, Jakarta, 1995 [17] Anonim, liquid Crystal Display
[6] Malik dan Anistardi, Bereksperimen Module M1632 User Manual,
dengan Mikrokontroler 8031, Seiko Instruments Inc., Japan,
Elex media Komputindo, 1987
Jakarta, 1999 Jones, D.W., [18] Krane, K.S., Fisika Modern,
Control of Stepping Motor, a Penerbit Universitas Indonesia,
tutorial, jones on Stepping Jakarta, 1992
Motor. Htm, University of [19] Shackelford, J.F., Introduction to
Lowa, 1995 Material science for Engineers,
Mcmillan Publishing Company,
New York, 1995

Anda mungkin juga menyukai