Anda di halaman 1dari 9

AKUASI PINTU AIR OTOMATIS SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI

PENGATURAN ALIRAN AIR BERBASIS


MIKROKONTROLER AT89S51

Pitoyo Yuliatmojo
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi yang dapat beroperasi simulasi banjir pintu
secara otomatis berdasarkan Microcontroller AT89S51. Penelitian ini menggunakan 2 sensor
optocoupler. Pertama, sebagai fungsi untuk menunjukkan atas / bawah counter. Kedua, berfungsi
sebagai memberikan jam ke Microcontroller. Aplikasi ini menggunakan tombol untuk
memasukkan data secara manual. Masukan dari optocoupler diproses oleh Microcontroller,
maka dapat mengaktifkan output. Output adalah 3 LED, buzzer, pompa air, motor stepper, LCD
untuk presentasi dan data. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa optocoupler akan beroperasi
saat larung atas / bawah sampai Microcontroller presentasi akan mengubah data pada LCD.
Ketika air 0-120 cm, maka LCD akan menampilkan kondisi normal dan aktifkan LED 1. Bila
130-240 cm, kondisi di LCD adalah Siaga 2 dan aktifkan LED 2. Jika 250-300 cm, kondisi di
LCD adalah Siaga 3 dan mengaktifkan buzzer dengan LED 3. Pompa air akan beroperasi jika air
tingkat ≥ 190 cm dan tidak dapat beroperasi Jika tingkat air = 120 cm.

Menurut ensiklopedia, banjir adalah suatu Saat ini proses pengaturan pintu-pintu air
peristiwa di mana terjadi peluapan air masih dilakukan secara manual, yaitu jika
yang berlebihan di suatu tempat air yang berada di salah satu pintu air
(wikipedia.org/wiki/banjir.htm) Banjir telah melebihi batas yang telah
merupakan hal yang sangat lumrah dan ditentukan, maka pintu air akan ditutup
biasa terjadi di setiap negara, tak oleh penjaga pintu air sesuai dengan
terkecuali negara Indonesia. Banyak hal aturan yang telah dibuat, maka peranan
yang menyebabkan banjir dapat terjadi, manusia pada sistem ini sangat penting.
diantaranya adalah kurangnya kesadaran Padahal, sistem otomatis untuk mengatur
warga untuk menjaga lingkungan, hutan proses penutupan pintu air dapat dibuat.
gundul, pembangunan gedung-gedung Sistem otomatis bekerja berdasarkan
dengan menggusur lahan untuk ketinggian air yang telah ditentukan, yang
penyerapan air dan lain-lain. Salah satu akan menggerakkan pintu air dengan
sarana yang digunakan untuk mengurangi beberapa keadaan. Untuk melihat kondisi
banjir adalah dengan membuat pintu- ketinggian air digunakan sensor
pintu air pada kali yang digunakan untuk Optocoupler dan perangkat
mengatur jalannya aliran air. Karena jika mikrokontroler AT89S51 untuk
aliran air tidak diatur, maka melakukan proses dari rangkaian sensor
penumpukkan air hanya akan berada pada untuk menggerakkan output. Output yang
satu tempat sehingga menyebabkan banjir digunakan adalah LCD untuk
hanya pada satu daerah saja. Oleh karena menampilkan kondisi ketinggian air,
itu, peranan pintu air untuk mengatur motor stepper untuk menggerakkan pintu
jalannya air sangat besar sekali, sehingga air, lampu led untuk kondisi ketinggian
dipakailah sistem buka tutup pada pintu air ( Normal, Siaga 2 dan 3 ), buzzer
air untuk mengatur jalannya air sesuai sebagai alarm jika kondisi air berada pada
dengan kondisi masing-masing pintu air. siaga 3 dan pompa air.
Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler adalah suatu teknologi g. Full Duplex Serial Channel
semikonduktor dengan kandungan
h. Programmable serial channel
transistor yang lebih banyak namun hanya
membutuhkan ruang kecil dan harganya i. In System Programming
relatif lebih murah serta banyak dipakai
Organisasi Memori
di dunia industri. Mikrokontroler jenis ini
memiliki memori dengan teknologi
Program-program dan data-data pada
nonvolatile memory yaitu isi memori
komputer maupun mikrokontroler
tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus
disimpan pada memori. Memori yang
berkali-kali. Memori ini biasa digunakan
diakses oleh prosesor ini terdiri dari RAM
untuk menyimpan instruksi (perintah)
(Random Access Memory) dan ROM
berstandar kode MCS-51 sehingga
(Read Only Memory). Perbedaan antara
memungkinkan mikrokontroler ini untuk
ROM dan RAM adalah :
bekerja dalam mode single chip
operation (mode operasi keping tunggal)  RAM dapat dibaca dan
yang tidak memerlukan external memory ditulis, sedangkan
(memori luar) untuk menyimpan source ROM hanya bisa
code tersebut. dibaca saja.
Struktur Mikrokontroler AT89S51 terdiri  RAM bersifat volatile
dari : (isinya hilang jika
a. 128x8 bit internal RAM power/sumber
b. 32 port I/O tegangan dihilangkan)
c. Dua buah 16 bitTimer/Counter sedangkan ROM
d. 4 Kilobytes Flash memory bersifat non-volatile
e. 6 buah interupsi (isinya tidak hilang
f. Frekuensi clock 0–33 Mhz jika power/sumber
tegangan dihilangkan)
Biasanya mikrokontroler meng-
implementasikan pembagian ruang
memori untuk data dan program. ROM
ini biasanya berisi kode/program untuk
mengontrol kerja dari mikrokontroler,
sedangkan RAM biasanya berisi data
yang akan dieksekusi oleh
mikrokontroler. Setiap mikrokontroler
memiliki ROM dan RAM yang besarnya
bervariasi.
Pada gambar 2, dapat dilihat gambaran
Gambar 1.
secara lengkap dari on-chip data memori.
Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S51 Seperti yang ditunjukkan, ruang internal
memori dibagi menjadi register banks
(00H-1FH), bit addressable RAM (20H-
2FH), general purpose RAM (30H-7FH)
dan special function register (80H-FFH).
Special function register adalah register (receive buffer). Pada saat data disalin ke
yang memiliki fungsi khusus yang SBUF, maka sesungguhnya data dikirim
diantaranya terdiri dari : ke penyangga pengirim dan sekaligus
mengawali transmisi data serial.
 Port 0, Port 1, Port 2
Sedangkan pada saat data disalin dari
dan Port 3
SBUF, maka sebenarnya data tersebut
P1, P2, P3 dan P4 masing-masing terletak berasal dari penyangga penerima.
pada alamat 80H,90H, A0H dan B0H.
 Timer Register
Pada beberapa port (P0, P2 dan P3)
memiliki fungsi tambahan yang Pada AT89S51 terdiri dari dua buah 16
bit timer/counter untuk interval waktu
apabila digunakan external memory
atau menghitung kejadian. Timer 0 berada
ataupun fungsi-fungsi spesial, seperti
pada alamat 8AH (TL0, low byte) dan
8CH (TH0, high byte), dan timer 1 berada
pada alamat 8BH(TL1, low byte) dan
8DH (TH1, high byte). Operasi timer
diset oleh Timer Mode Register (TMOD)
pada alamat 89H dan Timer Control
Register (TCON) pada alamat 88H.
Optocoupler
Optocoupler adalah gabungan dari
komponen pemancar cahaya dengan
penerima cahaya yang dikemas menjadi
satu kemasan. Pemancar cahayanya
berupa Light Emitting Diode (LED).
Sedangkan bagian penerima cahayanya
dapat berupa photodioda, triac
Gambar 2. phototransistor, dan lain-lain
Organisasi Memori Mikrokontroler 8051 Fungsi dari optocoupler adalah sebagai
external interrupt, timer, serial, maka port saklar otomatis yang tidak memerlukan
tersebut tidak dapat digunakan. Oleh bantuan mekanis seperti relay. Selain
karena itu, disediakan port 1 yang dapat digunakan sebagai saklar otomatis
dikhususkan untuk port dengan fungsi untuk tegangan DC, ada juga optocoupler
umum. Semua port ini dapat diakses yang dapat berfungsi sebagai saklar
dengan pengalamatan secara bit sehingga otomatis tegangan AC.
dapat dilakukan perubahan output pada Prinsip kerja dari optocoupler pada
tiap-tiap pin dari port ini tanpa gambar 3 adalah jika tidak ada yang
mempengaruhi pin-pin yang lainnya. menghalangi antara LED dengan
 Serial Data Buffer phototransistor, maka outputnya logika 0
(SBUF) (low). Sedangkan jika ada yang
menghalangi antara LED dan
SBUF terletak pada alamat 99H yang phototransistor, maka outputnya logika 1
terdiri dari dua register yang terpisah (high). Fungsi IC 74125 adalah sebagai
yaitu register penyangga pengirim buffer agar outputnya benar-benar berada
(transmit buffer) dan penyangga penerima pada level logika TTL.
Modul LCD matrix yang digunakan
adalah konfigurasi 16 karakter dan 2 baris
dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8
baris pixel dan 5 kolom pixel (1 baris
terakhir adalah kursor).
Gambar 3. Optocoupler

Keypad
+ 5 Volt
Keypad merupakan tombol input yang 14
terdiri dari beberapa kolom dan baris 13
12
D7
D6
D5
vcc
yang kombinasinya dapat menghasilkan 11
10
D4
D3
9 D2
beberapa output. 8
7
D1
D0
LCD 16 x 2
VLCD
Keypad terdiri dari dua bagian yaitu 6
5
E GND
R/W
sekumpulan kunci karakter yang 4 RS

mendeteksi tekanan jari dan menutup


saklar, dan sebuah penyandi yang
Gambar 5. Rangkaian LCD
mengubah keluaran dari kunci yang telah
ditekan menjadi sebuah sandi biner yang
menyajikan karakter yang dimaksud. Light Emitting Diode (LED)
LED adalah singkatan dari Light
Emiting Dioda, merupakan komponen
yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.

Gambar 4. Konstruksi Keypad


Gambar 6. LED
LCD (Liquid Crystal Display)
LCD merupakan media penampil data
Buzzer
yang sangat efektif dalam suatu sistem
elektronik . Agar sebuah pesan atau Buzzer merupakan output transducers
gambar dapat tampil pada layar LCD yang merubah sinyal listrik menjadi
maka diperlukan sebuah rangkaian suara. Di dalam buzzer terdapat osilator
pengatur scanning dan pembangkit internal yang menghasilkan suara yang di
tegangan sinus. Rangkaian yang cukup set kira-kira 400 Hz. Tegangan untuk
rumit ini pada awalnya sering menjadi mengaktifkan buzzer sangat beragam
kendala bagi pemula elektronik dalam diantaranya 6 volt dan 12 volt, tetapi
menggunakan LCD. Pada saat ini, hal dapat digunakan pada tegangan 9 volt.
tersebut tidak lagi menjadi kendala Arus tipikal yang dimiliki buzzer kira-
dikarenakan banyak perusahaan kira 25 mA.
elektronik yang memproduksi LCD telah
menyertakan rangkaian tersebut dalam
satu modul dengan LCD.
Gambar 7. Buzzer

Motor stepper
Motor stepper adalah perangkat
elektromekanis yang bekerja dengan
Gambar 9. Konfigurasi IC 74194
mengubah pulsa elektronis menjadi
gerakan mekanis diskrit. Motor stepper
banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi
yang biasanya cukup menggunakan torsi
yang kecil, seperti untuk penggerak
piringan disket atau piringan CD. Dalam
hal kecepatan, kecepatan motor stepper
cukup cepat jika dibandingkan dengan
motor DC. Motor stepper merupakan
motor DC yang tidak memiliki
komutator. Pada umumnya motor stepper
hanya mempunyai kumparan pada Gambar 10. Konfigurasi IC 555
statornya sedangkan pada bagian rotornya
merupakan magnet permanent.
Motor stepper bergerak berdasarkan Pompa
urutan pulsa yang diberikan kepada
motor. Karena itu, untuk menggerakkan Pompa mempunyai sebuah baling–baling
motor stepper diperlukan pengendali yang berada di dalam pompa untuk
motor stepper yang membangkitkan mengangkat air dari tempat yang lebih
pulsa-pulsa periodik. Semakin cepat pulsa rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya
yang diberikan pada motor stepper, maka dari luar diberikan kepada poros pompa
semakin cepat berputarnya. untuk memutarkan baling–baling. Maka
air yang ada di dalam baling–baling ikut
berputar. Air mengalir dari tengah
baling–baling ke luar baling-baling. Di
sini tekanan air menjadi lebih tinggi.
Gambar 8. Motor Stepper
Demikian pula kecepatannya bertambah
Oleh karena itu, untuk menggerakkan besar karena air mengalami percepatan.
motor stepper diperlukan suatu rangkaian Air yang keluar dari baling – baling
driver (pengendali) yang digunakan untuk ditampung oleh saluran berbentuk volut
mengaktifkan motor stepper. Pada (spiral) dan disalurkan ke luar pompa
peneltian ini driver yang digunakan melalui nosel. Di dalam nosel ini
adalah IC shift register 74194 yang sebagian kecepatan aliran diubah menjadi
berfungsi untuk menggeser pulsa ke kiri tekanan.
atau ke kanan. Kecepatan pergeseran Nosel keluar
pulsanya dapat di atur dengan rangkaian
multivibrator astabil pada IC 555. Poros Pompa

Konfigurasi Ic 74194 dan IC 555 dapat


dilihat pada gambar 9 dan 10. Rumah Volut
dipakai untuk penelitian
Gambar 11. Pompa ini adalah 1 : 20 cm.
Untuk mengaktifkan pompa maka b. Optocoupler 2
diperlukan rangkaian driver yang terdiri digunakan sebagai
dari IC ULN 2003 yang berfungsi sebagai indikator counter up
penguat darlington yang digunakan untuk atau counter down dari
mengaktifkan relay. Optocoupler 1.
Relay berfungsi untuk memutuskan dan c. Keypad berfungsi untuk
menghubungkan satu atau lebih kontak memasukkan data awal
elektrik. Fungsi relay hampir sama dan juga untuk
dengan saklar tukar elektrik yang biasa memasukkan data
digunakan pada mekanik. Kontaknya ketinggian air secara
terdapat 2 saklar atau lebih yang dapat manual, jika data yang
terbuka atau tertutup. ditampilkan secara
otomatis dengan
Optocoupler 1 berbeda
dengan pengukuran
ketinggian air
sebenarnya.
d. Limit switch 1 berfungsi
Gambar 12. Konfigurasi IC ULN 2003 untuk memberhentikan
putaran motor ke atas.
e. Limit switch 2 berfungsi
NC untuk memberhentikan
putaran motor ke
NO
bawah.
2. Bagian proses merupakan
Gambar 13. Relay rangkaian mikrokontroler
AT89S51 yang berfungsi
sebagai tempat untuk
Prinsip Kerja Alat memproses data yang masuk
Berdasarkan gambar 14, maka dapat melalui blok input, kemudian
dijelaskan fungsi masing-masing mengirimkan data yang telah
keterangan sebagai berikut : diproses ke blok output.
1. Bagian input yang terdiri dari : 3. Bagian output terdiri dari :
a. Optocoupler 1 berfungsi a. LCD yang berfungsi
sebagai sensor untuk menampilkan
ketinggian air dengan level air dan kondisi
membaca garis-garis ketinggian air, apakah
yang dibuat seperti berada pada kondisi
penggaris dengan skala normal, siaga 2 atau 3.
tertentu. Skala yang b. LED berfungsi sebagai
indikator ketinggian air
yang dibagi menjadi 3 =120 cm, maka pompa
keadaan yaitu normal air tidak bekerja.
(Led 1) yaitu antara 0 - Lampu
Peringatan
LCD Display

120 cm, siaga 2 (Led 2) Motor Penggerak


Pintu

antara 130 - 240 cm dan Opto Coupler


Sensor 2
Pintu Air

Limit switch 1
Opto Coupler

siaga 3 (Led 3) antara Sensor 1


Limit switch 2

250 - 300 cm.


Pelampung

c. Driver Motor Stepper


berfungsi sebagai Level Indikator
Simulasi Pintu Air Water Pump

pengendali motor Kontrol Keypad

stepper. Di dalam driver Kontrol Panel

tersebut terdiri dari


rangkaian multivibrator
AC Input

IC 555, shift register IC Tampak Depan Output


Input
Tampak Belakang
74194 dan penguat
darlington IC ULN Gambar 14. Desain Alat

2003.
d. Motor stepper adalah
motor yang digunakan Peralatan dan Metodologi Penelitian
untuk menggerakkan
pintu air. Motor akan Peralatan yang digunakan dalam
bergerak ke bawah yaitu penelitian ini adalah :
pintu air akan menutup a. AVO meter yang
pada saat ketinggian air digunakan untuk
berada pada level ≥130 mengukur tegangan DC
cm. Jika level air <130 dan AC, hambatan serta
cm, maka motor akan hubungan jalur PCB.
bergerak ke atas yaitu
pintu air akan terbuka. b. Kabel ISP (in system
programming) merupakan
e. Buzzer digunakan kabel yang digunakan
sebagai alarm jika untuk menghubungkan PC
kondisi ketinggian air dengan writer
telah berada pada siaga mikrokontroler untuk men-
3 yaitu level 250–300 download data.
cm..
c. PC (personal computer)
f. Driver Pompa Air digunakan untuk
berfungsi sebagai menuliskan listing
pengendali pompa air. program dan untuk men-
g. Pompa Air berfungsi download data ke writer
untuk menyedot air dari mikrokontroler.
satu tempat ke tempat
lainnya jika level air
≥190 cm. Jika level air Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah Daftar Referensi
eksperimen laboratorium, yaitu dengan Agfianto, Eko Putra. Belajar
membuat simulasi dari rangkaian Mikrokontroler AT89C51/52/55.
tersebut. Yogyakarta : Gava Media, 2002.
Dwi, Sunar Prasetyono. Belajar Sistim
Kesimpulan Cepat Elektronika.Yogyakarta:
Absolut Jogya, 2003.
Alat simulasi pintu air otomatis berbasis
mikrokontroler AT89S51 terdiri dari Elex Nomor 1. Informasi Praktis
rangkaian sensor optocoupler, keypad, Elektronika. Jakarta : Gramedia,
limit switch, mikrokontroler, LED, 1984
buzzer, pompa air dan motor stepper. Ibrahim, K.F. (Alih Bahasa Ir. P. Insap
Untuk mengendalikan semua rangkaian Santosa). Teknik Digital.
tersebut, maka mikrokontroler perlu diisi Yogyakarta: Andi Offset, 1996.
dengan program yang dibuat oleh
software 8051 IDE. Mackanzie, I.Scott. The 8051
Microcontroller. United Stated of
Alat ini dapat menampilkan level America: Prentice-Hall, 1995.
air dari 0 – 300 cm dengan skala 1 : 20
cm. Level air tersebut dibagi menjadi 3 Paulus, Andi Nalwan. Panduan Praktis
kondisi yaitu : Teknik Antarmuka dan
Pemrograman Mikrokontroler
 0 – 120 cm, kondisi normal yang AT89C51. Jakarta : PT. Elex
akan mengaktifkan LED 1 dan Media Komputindo,2003.
motor up (menggerakkan pintu air
ke atas). Sularso, Pompa & Kompresor, Jakarta,
Pradnya Paramita, 2000
 130 – 240 cm, kondisi siaga 2
yang akan mengaktifkan LED 2 Widodo, Budiharto. Interfacing
dan motor down (menggerakkan Komputer dan Mikrokontroler.
pintu air ke bawah). Sedangkan Jakarta : PT. Elex Media
level air ≥190 cm akan Komputindo, 2004.
mengaktifkan pompa air. www.wikipedia.org/wiki/banjir.htm
 250 – 300 cm, kondisi siaga 3 www.jaycar.com.au/images_upload/
yang akan mengaktifkan LED 3 optocoupler.pdf
dan buzzer.
Selain dapat dioperasikan secara
otomatis, alat ini dapat dioperasikan
secara manual dengan cara menekan
tombol bintang (*) pada keypad yang
akan menanyakan password, kemudian
jika benar silahkan masukkan data dan
tekan tombol pagar (#). Data yang telah
dimasukkan secara manual langsung
ditampilkan LCD.
www.kpesec.freeuk.com/Other Component.com

Anda mungkin juga menyukai