Anda di halaman 1dari 2

PERBEDAAN HERPES SIMPLEKS DAN

HERPES ZOOSTER
Herpes zooster Herpes simpleks
Definisi Penyakit yang disebabkan oleh Peyakit kulit lesi akut berupa vesikel
infeksi virus varisela-zooster yang yang berkelompok di atas kulit yang
menyerang kulit, mukosa, sembab dan eritematosa pada daerah
reaktivasi virus yang terjadi mukokutan, infeksi dapat berlangsung
setelah infeksi primer primer maupun rekuren
Etiologi Virus varisela-zooster Herpes virus hominis tipe I dan II,
merupakan virus DNA
Patogenesis Virus ini berdiam diri ganglion Virus menyebar melalui kontak tubuh
posterior susunan saraf tepi dan secara langsung dan sebagian besar
ganglion kranialis. Kelainan kulit dengan kontak seksual. Dalam
yang ditimbulkan sesuai dengan keadaan tanpa adanya antibodi ,
lokasi daerah persarafan ganglion kontak dengan partner seksual yang
tersebut, bisa menyerang ganglion menderita lesi herpes aktif, sebagian
anterior, bagian motorik sehingga besar akan mengakibatkan penyakit
memberikan gejala-gejala yang bersifat klinis. Penyebaran tanpa
gangguan motorik hubungan sexual dapat terjadi melalui
autoinokulasi pada penderita infeksi
virus herpes simpleks atau dengan cara
lain yang dibuktikan pada kasus
herpes genital pada anak-anak.
Manifestasi klinis Didahului dengan gejala
prodromal baik sistemik, maupun Manifestasi dibagi infeksi primer dan
terlokalisir yang kemudiantimbil laten menjadi :
eritema dalam waktu singkat yang
kemudian menjadi vesikel 1. Infeksi primer biasanya
berkelompok dengan dasar kulit disertai gejala ( simtomatik )
eritematosa dan edema. Vesikel meskipun dapat pula tanpa
ini berisi cairan berwarna jernih gejala ( asimtomatik )
yang kemudian menjadi keruh, Masa inkubasi yang khas
yang kemudian menjadi pustul selama 3 – 6 hari yang diikuti
dan krusta, kadang-kadang dengan erupsi papuler dengan
mengandung darah yang disebut rasa gatal, atau pegal-pegal
herpes zooster hemoragik.Masa yang kemudian menjadi nyeri
inkubasi berkangsung 7-12 hari, dan pembentukan vesikel
masa aktif penyakit ini timbul dengan lesi vulva dan
lesi-lesi baru kira-kira seminggu, perineum yang multipel dan
sedangkan masa resolusi dapat menyatu. Adenopati
berlangsung kira-kira 1-2 minggu. inguinalis yang bisa menjadi
Lokalisasi herpes zoster adalah sangat parah. Gejala sistemik
unilateral dan bersifat dermatomal mirip influenza yang bersifat
sesuai dengan tempat persarafan. sepintas sering ditemukan dan
Predileksi paling banyak daerah mungkin disebabkan oleh
torakal (50%), kemudian viremia. Vesikel yang
trigeminal 20% dan lumbosakralis
/ sakralis (10-20%). Dapat
dijumpai lesi dimukosa mulut, terbentuk pada perineum dan
vagina, saluran kemih, tergantung vulva mudah terkena trauma
dari dermatom yang terkena. dan dapat terjadi ulserasi serta
Kadang terjadi pembesaran terjangkit infeksi sekunder.
kelenjar limfe regional yang Lesi pada vulva cenderung
terasa nyeri. Pada penderita, lesi menimbulkan nyeri yang
timbul pada daerah dada kiri atas hebat dan dapat
sampai ke punggung kiri mengakibatkan disabilitas
belakang, unilateral dan sesuai yang berat. Dalam waktu 2 – 4
dengan dermatom thorakalis. minggu, semua keluhan dan
gejala infeksi akan
menghilang tetapi dapat
kambuh lagi karena terjadinya
reaktivasi virus dari ganglion
saraf. lesi tidak sesuai
dermatom
2. Infeksi rekuren. Setelah
infeksi mukokutaneus yang
primer, pertikel-partikel virus
akan menyerang sejumlah
ganglion saraf yang
berhubungan dan
menimbulkan infeksi laten
yang berlangsung lama.
Infeksi laten dimana partikel-
partikel virus terdapat dalam
ganglion saraf secara berkala
akan terputus oleh reaktivasi
virus yang disebut infeksi
rekuren yang mengakibatkan
infeksi yang asimtomatik
secara klinis ( pelepasan
virus ) dengan atau tanpa lesi
yang simtomatik. Lesi ini
umumnya tidak banyak, tidak
begitu nyeri serta melepaskan
virus untuk periode waktu
yang lebih singkat (2 – 5 hari)
dibandingkan dengan yang
terjadi pada infeksi primer,
dan secara khas akan timbul
lagi pada lokasi yang sama.
Lesi tidak sesuai dermatom.

Anda mungkin juga menyukai