c
Choriocarcinoma adalah salah satu tumor ganas dalam jenis penyakit troblastik
gestasional (PTG) yang mengancam jiwa wanita di dunia. Angka kejadian penyakit ini
tertinggi ditemukan di Asia, afrika dan Amerika Latin sedangkan angka terendah
ditemukan di Amerika Utara, Eropa dan Australia. Di Amerika angka kejadian
Choriocarcinoma ini adalah 1 dari 40 kehamilan mola hidtidosa, 1 dari 5.000 kehamilan
ektopik, 1 dari 50.000 kasus abortus dan 1 dari 150.000 kehamilan normal.
Dari uraian diatas, maka judul makalah yang akan disajikan adalah Manajemen
Asuhan Kebidanan pada Ny.S dengan Chorocarcinoma disertai hematuria dan anemia di
ruang Onkology IRNA A Kebidanan RSUP M.Djamil Padang pada tanggal 18-20 Oktober
2010.
Mampu menerapkan asuhan kebidanan yang tepat untuk pasien dengan
choriocarcinoma
c
1. Mampu melakukan pengumpulan data pada pasien dengan choriocarcinoma
2. Mampu menginterprestasikan data pada pasien dengan choriocarcinoma
3. Mampu menetukan diagnosa potensial pada pasien dengan choriocarcinoma
4. Mampu menetukan tindakan segera pada pasien dengan choriocarcinoma
5. Mampu merencanakan asuhan kebidanan pada pasien dengan choriocarcinoma
[. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan untuk pasien
dengan choriocarcinoma
7. Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan pada pasien
dengan choriocarcinoma
c c
Choriocarcinoma adalah sebuah tumor ganas yang timbul dari sel-sl trofoblas
dalam rahim. Dimana termasuk dalam penyakit trofoblastik gestasional (PTG) yang dapat
bermetastase ke jaringan tubuh lain dan merusaknya. (Sarwono Prawirohardjo,1981)
Choriocarcinoma adalah tumor ganas yang mengalami nekrosis yang berasal dari
jaringan trofoblas setelah terjadi gestasi. ( Perkumpulan Obgyn Ed.9.199[)
Choriocarcinoma adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan plasnta normal
dan abnormal terdiri dari proliferasi sitotrofoblas dan sinsiotrofoblas. (Mc.Donald
Cuningham.1990)
!!
"
Oleh international Union Against Cancer (IUCR) maka penyakit trofoblastik dibedakan
menjadi :
#
! !!
Ada beberapa teoi tentang terjadinya choriocrcinoma Ini, diantaranya :
! $%!
!
Mudigah mati pada kehamilan 3-5 minggu
terbentuklah gelembung-gelembung
(Molahidatidosa)
kematian mudigah
) !
A. Anamnesa
1. Perdarahan yang terus menerus setelah evakuasi mola atau kehamilan
sebelumnya
2. Bila terjadi perforasi utrus, maka ada keluhan nyeri perut
3. Bila ada lesi metastase maka ditemukan gejala hemaptoe, sakit kepala, kejang
dan hemipelgia
B. Pemeriksan fisik
1. Uterus besar dan irregular
2. Dapat terlihat adanya lesi metastase di vagina atau organ lain
3. Ditemukan kista lutein bilateral yang persisten
C. Pemeriksaan penunjang
1. USG : adanya gambaran Echo difuse thypical
2. Laboratorium : peningkatan kadar ȕ hCG
3. Prosedur diagnosi dimulai dengan pemeriksaan kadar ȕ hCG dan foto thorax
untuk mendeteksi metastase ke paru-paru. Jika fotothoraks normal maka
diagnosis nonmetastase dapat dibuat. Jika ada metastase maka harus dilakukan
pemeriksaan lanjutan ke organ lain.
*!!
Makin dini diagnose dibuat dan makin dini pengobatan maka makin baik
prognosanya. Prognosa choriocarcinoma villosum lebih baik dari yang non
villosum. Setelah ada kemoterapi, kasus-kasus PTG resiko rendah 100 %
mungkin bisa sembuh sedangkan untuk resiko tinggi 30-50 %
Prognosa memburuk dapat dijumpai pada :
1. Masa laten yang panjang, sehingga metastase makin meluas
2. ȕ hCG yang selalu tinggi
3. pengobatan yang tidak sempurna
4. adanya metastase ke otak dan hepar
5. daya tahan tubuh penderita yang buruk
[. diagnose lambat dibuat sehingga terapi terlambat diberikan
+,
1. Meningkatkan nutrisi selama hamil dan pola hidup sehat diyakini dapat mencegah
choriocarcinoma
2. Memantau secara hati-hati wanita yang pernah mendapat kehamilan mola agar
bisa ditangani lebih dini
3. Memberikan kemoterapi terhadap kasus-kasus kehamilan ektopik untuk
mencegah penyakit trofobals
4. Pada wanita yang telah diketahui PTG resiko tinggi dan jumlah anak telah cukup
sebainya dilakukan histerektomi untuk mencegah prognosis yang lebih buruk.
-
A. Kemoterapi
Indikasinya adalah :
1. Meningginya ȕ hCG setelah evakuasi kehamilan
2. Titer ȕ hCG sangat tinggi setelah evakuasi
3. Meningginya ȕ hCG setelah [ bulan evakuasi atau menurun tapi lambat
4. Adanya metastase ke paru-paru, vulva, vagina,dll kecuali jika ȕ hCG sedah
rendah
5. Adanya metastase ke organ-organ tubuh lain
[. Adanya perdarahan pervaginam yang hebat atau ada perdarahan
gastrointestinal
7. Sudah didapatkan gambaran histology choriocarcinoma
B. Operasi
Operasi merupakan tindakan utama penanganan dini PTG, walaupun tumor sudah
lama tapi masih terlokalisir di uterus, maka histerktomi sangat baik dilakukan.
Pasien dengan perdarahan terus menerus setelah kehamilan atau setelah tumor
bermetastase ke organ lain maka histerektomi dilakukan atas indikasi perdarahan
hebat atau resisten terhadap kemoterapi.
K ollow U
Pasien-pasien dengan penyakit trofoblas ganas dianjurkan mengikuti jadwal berikut, pasien
harus di evaluasi selanjutnya karena adanya resiko kambuh :
a. Pemeriksaan kadar ß HCG tiap minggu sampai negatif dalam 3 minggu
b. Pemeriksaan kadar ß HCG tiap bulan sampai didapatkan negatif dalam 12 bulan (non
metastatik atau resiko rendah) dan dalam 24 minggu (untuk metastatik atau resiko tinggi).
c. Kontrasepsi yang efektif sampai tumor dinyatakan hilang
d. Pemeriksaan radiologi atas indikasi (misalnya CT thoraks untuk melihat metastasis paru, MRI
kepala untuk melihat metastasis serebral, dll), untuk melihat sisa tumor masih ada atau tidak.
e. Pemeriksaan pelvik dilakukan setiap minggu, setelah evaluasi kehamilan sampai batas normal
. selanjutnya setiap minggu mengevaluasi perubahan-perubahan besar uterus apakah ada
munculnya kista lutein.
K Haeatria
a efiisi
Haematuria adalah kelainan sel-sel darah merah (eritrosit) dalam urine. Ini bisa
idiopatik/jinak atau dapat menjadi tanda bahaya ada batu ginjal / tumor dalam saluran kemih (
ginjal, ureter, kandung kemih, prostat dan uretra), mulai dari yang sepele sampai mematikan. Jika
dalam urine ditemukan sel darah putih, maka ini bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (
Patofisiologi Kedokteran, Sylvia Enderson, 1992).
Haematuria adalah penyakit dimana sel darah ada pada air seni dan hanya dapat dilihat
dengan mikroskop. Jika darah dalam urine banyak maka disebut sebagai 2
sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang.
Haematuria adalah suatu gejala yang ditandai dengan adanya darah / sel darah merah dalam
urine.
b tiologi
1. Kelainan ʹ kelainan yang berada dalam sistem urogenitalia.
2. Infeksi / inflamasi , prelonefritis, glomerulonefritis, uretritis, dan sistitis.
3. Tumor jinak / tumor ganas : tumor wiem, tumor grawita, tumor pielum, tumor ureter,
tumor buli-buli, tumor prostat dan hiperplasia prostat jinak.
4. Trauma yang menciderai sistem urogenital
5. Kelainan bawaan sistem urogenital antara lain kista ginjal dan ren mobilis.
iagosa Haeat ri
1. Dari sejarah medis : anamnesa, bisa dari pasien yang pernah punya penyakit / kelainan
dalan sistem urogenital, infeksi dll
2. Tes darah, misalnya pada pasien dengan adanya resiko keganasan
3. USG saluran ginjal
4. Sinar X untuk identifikasi batu ginjal
5. CT-scan
e Pe
atalaksa
aa
Penatalaksanaan haematuria ini tergatung dari penyebab perdarahan itu sendiri, diantaranya
:
Anemia adalah suatu gejala klinik yang ditandai dengan pucat pada beberapa daerah
tubuhdan penderita sering merasa pusing atau kelelahan.
b tiologi A
eia
1. Perdarahan hebat
2. Akut
3. Pembedahan
4. Kecelakaan
5. Persalinan
6. Pecahnya pembuluh darah
7. Wasir
8. Kanker / polip saluran cerna / saluran kemih
9. Kurangnay pembentuk sel darah merah yaitu : Kurang zat besi, Vitamin c12, Asam
folat, Vitamin C, dll.
c ejala Aeia
1. Pucat, biasanya indikator yang dipakai adalah konjungtiva, telapak tangan dan telapak
kaki.
2. Pusing
3. Kelelahan / pasien merasa tidak enak badan
4. Sesak napas / gangguan pernapasan
5. Gangguan penglihatan
Peatalaksaaa Aeia
1. Mengatasi perdarahan yang terjadi. Penatalaksanaan perdarahan tergantung pada
penyebab perdarahan itu sendiri.
2. Memperbaiki keadaan pasien dengan pemberian tablet Fe, vitamin c12 dan asam folat.
3. Istirahatkan pasien, sebaiknya denga tirah baring.
4. Transfusi darah.
cAc III
TINJAUAN ASUS
Heatria
a Aeia
i Rag Okologi Ira A ebi
aa
RSUP jail Pa
ag Taggal -K Oktober K
I Pegkajia
A I
etitas
Yama : Yy. S Yama Suami : Tn.A
c ata Sbjektif
Tanggal : 18/10/10
1. Alasan Masuk : Rujukan RSUD Kab. Solok dengan diagnosa post
kuret mola high risk.
2. Keluhan Utama : Saat baru masuk RS, keluar darah segar yang banyak
waktu cAK dan terasa nyeri saat cAK
C ata Objektif
1. Keadaan Umum
m Kesadaran : CMC
m TD : 110 / 80 mmHg
m Y : 88 x/i
m P : 22 x/i
m S : 37ºC
Peeriksaa Pe jag
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 16/10/10 Yilai Yormal