Anda di halaman 1dari 2

cpddokter.

com - Continuing Profesional Development Dokter Indonesia

Gangguan Berhubungan Dengan Alkohol


Kontribusi Dari Administrator
Thursday, 18 March 2010

DefinisiGangguan individu dalam menjalankan Fungsinya baik secara sosial, keluarga, pekerjaan dan aktivitasnya sehari-
hari yang berhubungan dengan penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol adalah salah satu gangguan berhubungan
yang paling sering, serius dan berbahaya di dalam masarakat kita. Biaya langsung dan tidak langsung yang telah
dikeluarkan untuk gangguan ini diperkirakan lebih dari 150 milyar dolar.

Sering ditemukan gangguan pada hati, jantung, pancreas dan perdarahan saluran pencernaan dikarenakan
penyalahgunaan alkohol. Penggunaan alkohol secara rutin dapat menyebabkan gangguan pada berbagai organ dan juga
dipercayai menjadi salah satu penyebab kanker yang sedang diteliti.

Istilah penyalahgunaan alkohol yang sering digunakan adalah alkoholism .


Epidemiologi
Diperkirakan lebih dari 85 persen penduduk di AS pernah menkomsumsi alkohol sekurang-kurangnya satu kali dalam
seumur hidupnya dan sekitar 51 persen dari semua orang dewasa di AS merupakan pengguna alkohol yang cukup rutin
hingga sekarang ini. Penyalahgunaan alkohol lebih umum terjadi di masyarakat yang berpendapatan rendah dan
kurangnya pendidikan.Sekurang-kurangnya terdapat 200.000 kematian yang berhubungan dengan alkohol tiap
tahunnya. Penyebab kematian yang sering adalah bunuh diri, kanker, penyakit jantung dan penyakit hati.

Kelompok usia dengan presentasi penggunaan alkohol tertinggi adalah antara 20 tahun hingga 35 tahun. Sedangkan
dari jenis kelamin, laki-laki secara bermakna lebih mungkin menggunakan alkohol daripada wanita. Dari segi ras,
penggunaan alkohol lebih banyak terdapat pada kaum kulit putih dibandingkan dengan kaum kulit hitam.
Patofisiologi

Gangguan berhubungan dengan alkohol seperti hampir semua dengan keadaan psikiatri yang lainnya, mewakilii suatu
kelompok yang heterogen, dan pada setiap kasus individual bervariasi penyebabnya yang meliputi faktor Psikososial,
faktor keturunan faktor perilaku, dan faktor lingkungan. Alkohol di dalam tubuh mempengaruhi hampir setiap sitem organ
dan di dalam dosis tinggi dapat menyebabkan koma atau kematian. Alkohol mempengaruhi beberapa system saraf,
termasuk opiate, GABA, glutamate, serotonin dan dopamine. Peningkatan kadar opiate di dalam darah menjelaskan efek
bahagia di dalam alkohol yang juga diterangkan oleh peningkatan GABA yang mempengaruhi efek mengantuk / sedative
dan tenang.
Gejala dan Tanda
Beberapa gejala dan tanda yang menjadi kriteria diagnosis dan gambaran klinis dari penyalahgunaan alkohol.

Ketidakmampuan untuk memutuskan atau berhenti minum alkoholUsaha berulang untuk mengontrol atau menurunkan
minum yang berlebihan dengan tidak minum minuman keras, atau membatasi minum pada waktu tertentuPesta
minuman keras (tetap keracunan sepanjang hari atau minimal 2 hari)Menkonsumi lima takaran minuman kerasPeriode
lupa ingatan untuk peristiwa yang terjadi selama terintokasiTerus minum walaupun ada gangguan fisik yang telah
diketahui akibat penggunaan alkohol yang berlebihanMinum alkohol yang bukan minuman seperti bahan
bakarGangguan dalah fungsi sosial dan pekerjaannya akibat penggunaan alkohol.Beberapa gejala Intoksikasi
alkoholBaru saja menggunakan alkoholPerilaku psikologis yang bermakna secara klinis, contoh perilaku seksual atau
agresif yang tidak tetapSatu atau beberapa tanda yang berkembang selama penggunaan alkoholBicara
cadelInkoordinasiGaya berjalan tidak mantapNistagmusGangguan atensi atau daya ingatStupor atau koma.Beberapa
gejala efek balik alkoholMual dan muntahAgitasi dan cemasSakit kepala, gemetar atau kejangGangguan halusinasi baik
suara maupun penglihatanNadi Cepat atau tekanan darah tinggiMeningkatnya temperature tubuhPenurunan kesadaran

Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan tambahan lain yang diperlukan adalah pengukuran alkohol di dalam darah,
jika melebihi 300 mg/ dl dapat menunjukan intosikasi akibat alkohol.
Penatalaksanaan
Walaupun dikatakan pengendalian minuman akan alkohol adalah terapi yang baik dari penyalahgunaan alkohol, menurut
beberapa penilitian bahwa Sama sekali tidak menkomsumsi alkohol adalah jalan terbaik dalam keberhasilan untuk
pengobatan penyalah gunaan alkohol. Hal ini dilakukan untuk menghindari kembalinya pecandu alkohol dalam
memasuki alam euphoric yang disebabkan oleh alkohol. Biasanya pasien yang datang berobat adalah pasien yang
ditekan oleh lingkungan baik dari keluarga maupun pasangannya, atau ketakutan akan kematian yang disebabkan oleh
alkohol. Pasien yang memiliki tekanan atau bujukan dari luar memiliki kemungkinan untuk sembuh daripada pasien yang
http://cpddokter.com/home Menggunakan Joomla! Generated: 14 December, 2010, 16:30
cpddokter.com - Continuing Profesional Development Dokter Indonesia

tidak memiliki tekanan dari dunia luar.


Tetapi prognosis (perkiraan mengenai jalannya penyakit) yang terbaik adalah orang yang datang mencari
pengobatan yang datang ke petugas kesehatan secara sukarela dan menyadari bahwa mereka membutuhkan
pertolonganBeberapa terapi yang dapat digunakan adalah psikoterapi, medikamentosa dan terapi perilaku.

Psikoterapi memusatkan kepada alas an penyebab kenapa seseorang melarikan diri ke minuman alkohol pada pertama
kalinya. Dengan mengetahui penyebab dan menyelesaikan pusat masalah dari seseorang, kecenderungannya untuk
melarikan diri ke dalam alkohol dapat diminimalisasi.
Penggunaan medikamentosa seperti Disulfiram, yang dapat menghambat secara kompetitif enzim aldehida
dehidrogenase sehingga minuman segelas pun akan meneyebabkan reaksi toksik. Pemberian obat tidak boleh dimulai
sampai 24 jam setelah minuman terakhir. Penggunaan antiacemas dan antidepresi juga dapat digunakan pada pasien
untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi pada pasien yang berhubungan dengan alkohol.
Terapi Perilaku mengajarkan seseorang dengan gangguan berhubungan dengan alkohol untuk menurunkan kecemasan.
Latihan relaksasi melalui pernafasan dan pengendalian diri seperti mengikuti kursus-kursus yang dapat menenangkan
diri baik dari segi agama maupun budaya dapat menurunkan perilakunya untuk menkonsumsi alkohol .

http://cpddokter.com/home Menggunakan Joomla! Generated: 14 December, 2010, 16:30

Anda mungkin juga menyukai