Diriwayatkan oleh seorang Faqih Hanafi al-Hashkafi, menegaskan, bahwa Abu Ali ad-Daqqaq
ra, berkata, “Aku mengambil Thariqah sufi ini dari Abul Qasim an-Nashr Abadzy, dan Abul
Qasim mengambil dari Asy-Syibly, dan Asy-Syibly mengambil dari Sary as-Saqathy, beliau
mengambil dari Ma’ruf al-Karkhy, dan beliau mengambil dari Dawud ath-Tha’y, dan Dawud
mengambil dari Abu Hanifah Ra.
Abu Hanifah dikenal sebagai Fuquha ulung, ternyata tetap memadukan antara syariah dan
haqiqah. Dan Abu Hanifah terkenal zuhud, wara’ dan ahlu dzikir yang begitu dalam, ahli kasyf,
dan sangat dekat dengan Allah Ta’ala, berkah Tasawuf yang diamalkannya.
Jika ada pertanyaan, kenapa para Mujtahidin itu tidak menulis kitab khusus mengenai Tasawuf,
jika mereka mengikuti aliran Sufi?
Imam Asy-Sya’rany, Mujathid dan Ulama besar mengatakan, “Para Mujtahidun itu tidak menulis
kitab khusus mengenai tasawuf, karena penyakit-penyakit jiwa kaum muslimin di zamannya
masih sedikit. Mereka lebih banyak selamat dari riya’ dan kemunafikan. Mereka yang tidak
selamat jumlahnya kecil. Hampir-hampir cacat mereka tidak tampak di masa itu. Sehingga
mayoritas Mujtahidin di masa itu lebih konsentrasi pada bidang ilmu dan mensistematisir
pemahaman pengetahuan yang tersebar di kota dan desa, dengan para Tabi’in dan Tabiit
Tabi’in, yang merupakan sumber materi pengetahuan, sehingga dari mereka dikenal timbangan
seluruh hukum, dibanding berdebat soal amaliyah qalbiyah sebagian orang yang tidak banyak
muncul”.
1/2
Komentar Imam Mazhab Tentang Thariqat Sufi
Thursday, 16 December 2004 07:38
as-Shufy, dan mengenal perilaku kaum Sufi, tiba-tiba dia berkata pada putranya “Hai anakku
hendaknya engkau bermajlis dengan para Sufi, karena mereka bisa memberikan tambahan
bekal pada kita, melalui ilmu yang banyak, muroqobah, rasa takut kepada Allah, zuhud dan
himmah yang luhur (Allah)”
Beliau mengatakan, “Aku tidak pernah melihat suatu kaum yang lebih utama ketimbang kaum
Sufi.” Lalu Imam Ahmad ditanya, “Bukanlah mereka sering menikmati sama’ dan ekstase ?”
Imam Ahmad menjawab, “Dakwah mereka adalah bergembira bersama Allah dalam setiap
saat…”
Hanya sekolompok manusia yang selamat. Saya melihat bahwa mereka berpendapat bahwa
golongan merekalah yang selamat.
2/2