Markov
Markov
18/Agustus/1998 1
Sudah banyak dibahas orang tentang rantai Markov, yakni sebuah proses peruba-
han dengan pola tetap sehingga akhirnya menuju ke sebuah komposisi yang setimbang,
yang tak berubah-ubah lagi. Jika perubahan sebuah struktur berkomposisi X0 dilakukan
dengan matriks transformasi M dalam sebuah selang waktu tertentu, maka pada akhir
selang ke n komposisi struktur tersebut menjadi :
Xn = Mn X0 (1)
Pada waktu yang tak berhingga besar, n → ∞ , komposisi telah mencapai kesetimbangan
X∞, sehingga berlaku persamaan eigen matriks M :
X∞ = M X∞ (2)
dengan nilai eigen λ = 1 beserta vektor eigennya X∞.
Pada rantai Markov matriks M adalah matriks stokastik, elemen-elemennya
menunjukkan kebolehjadian perubahan antar komponen pada komposisi struktur X, se-
hingga jumlah elemen per kolomnya sama dengan 1. Berapapun orde matriks M, salah
satu nilai eigennya pasti ada yang sama dengan 1, yakni yang terkait dengan komposisi
setimbang sebagai vektor eigennya.
Pada umumnya keadaan setimbang itulah yang selalu dicari, sehingga pemecahan
permasalahan rantai Markov ini menjadi amat sederhana. Hal-hal lain biasanya diabaikan
begitu saja. Padahal ada sesuatu yang luar biasa, karena ternyata dalam permasalahan ei-
gen rantai Markov ini juga terselip informasi tentang dinamika perubahan itu dari
keadaan awal X0 sampai ke keadaan setimbangnya X∞.
Temuan ini untuk sementara dihasilkan dari rantai Markov dengan dua kompo-
nen, sedangkan untuk komponen yang lebih banyak penelitiannya sedang dilakukan.
Misal perubahan antar dua komponen A dan B dalam satu selang waktu tertentu dapat
ditabelkan sebagai berikut :
A B
A 1-p p
B q 1-q
p adalah kebolehjadian perubahan dari komponen A menjadi B, dan sebaliknya q adalah
kebolehjadian perubahan B menjadi A, sudah tentu baik p dan q adalah bilangan lebih
kecil 1.
Jika komposisi awal A dan B dinyatakan dengan x dan y, maka persamaan (1) dapat ditu-
liskan eksplisit :
1 − p
n
q x
Xn = (3)
p 1− q y
Nilai eigen dan vektor eigen matriks M dapat dicari dengan mudah, yaitu :
q
λ1 = 1 dengan v1 = (4a)
p
Kristal no.18/Agustus/1998 2
1
λ2 = 1-p-q dengan v2 = (4b)
−1
Jelaslah menurut persamaan (2) komposisi setimbangnya adalah X∞ = av1, lalu apakah
arti v2? Untuk menggalinya lebih jauh, dicoba untuk mencari Mn dengan cara di-
agonalisasi :
Mn = VDnV-1 (5)
dimana V adalah matriks transformasi koordinat eigenvektor (kolom-kolomnya berisi
vektor eigen), dan D adalah matriks diagonal berisikan nilai-nilai eigennya.
q 1 1 0 1 1 1
Mn =
n
p − 1 0 (1 − p − q ) p + q p − q
1 q + p(1 − p − q ) n q − q (1 − p − q ) n
p + q p − p (1 − p − q ) n p + q(1 − p − q) n
= (6)