KELOMPOK 2
1. Anatomi organ reproduksi
2. Interaksi hipofise, endometrium, dan ovarium, serta
organ reproduksi
3. Proses konsepsi, nidasi, dan plasentasi
4. Perubahan fisiologi kehamilan
5. Komplikasi pada kehamilan
1. Anatomi organ reproduksi
Fimbrae Ovarium
rahim
Vagina
2. Interaksi hipofise, endometrium, &
ovarium, serta organ reproduksi
Pada awal daur ovarium, FSH
mempengaruhi pertumbuhan folikel
primordial. Dalam keadaan normal
maka hanya satu yg mencapai
kematangan sempurna dan satu pula
oosit yg dikeluarkan. Selama
pertumbuhan folikel banyak sel
folikuler & sel teka yg terbentuk. Sel-
sel ini bekerja sama menghasilkan
esterogen yg menyebabkan
ensometrium uteri masuk ke fase
proliferatif & merangsang kelenjar
hipogisis untuk mengeluarkan LH yg
dibutuhkan untuk merangsang
ovulasi.
Lanjutan ...
Pada hari terakhir menjelang ovulasi,
folikel Graaf dgn cepat bertambah
besar di bwh pengaruh FSH & LH, &
membesar hingga mencapai garis
tengah 15 mm. Pada saat oosit
bersama dgn sel kumulus ooforusnya
dikeluarkan dari ovarium (ovulasi). Di
bwh pengaruh LH, sel-sel ini
menghasilkan suatu pigmen berwarna
kekuningan & berubah menjadi sel
luteal, yg membentuk korpus luteum
& menghasilkan progesteron. Hormon
ini, bersama hormon esterogen
menyebabkan mukosa uteri
memasuki tahap sekretorik.
Lanjutan...
Bila tidak terjadi pembuahan,
korpus luteum mencapai
puncak perkembangan kira-
kira 9 hari setelah ovulasi.
Selanjutnya, korpus luteum
mengecil kembali karena
degenerasi sel luteal &
membentuk suatu massa
jaringan parut fibrotik, dikenal
sebagai albikans. Serentak dgn
ini, produksi progesteron
menurun, sehingga memacu
perdarahan haid.
3. Proses konsepsi, nidasi, dan plasentasi
Konsepsi atau pembuahan,
Konsepsi proses penyatuan gamet pria &
wanita, terjadi di daerah
ampulla tuba Fallopi. Pada saat
sampai d saluran kelamin
wanita, spermatozoa belum
mampu membuahi oosit.
Mereka hrs mengalami
kapasitas & reaksi akrosom.
Fase fertilisasi mencakup:
1. Penembussan korona
radiata
2. Penembusan zona pelusida
3. Fusi oosit & membran sel
plasma
Nidasi
Zigot 2 sel
Blastomer
Morula