Anda di halaman 1dari 32

UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

DINA BUDIYANTI, SKOM


NIM : 0911600435

PROGRAM STUDI : MAGISTER ILMU KOMPUTER(MKOM)


PROGRAM PASCA SARJANA TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS BUDI LUHUR

JAKARTA
2010
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Anda diminta untuk menganalisa kondisi di tempat kerja masing­masing atau


industri yang dikuasai sehubungan dengan pertanyaan dibawah ini

Dina Budiyanti, SKom


Hal 2 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

1 Anda diminta untuk menganalisa kondisi di tempat kerja masing­masing


atau industri yang dikuasai sehubungan dengan pertanyaan dibawah ini:
a Pertanyaan :
Menurut analisis anda, apakah peran Teknologi Informasi dan
Komunikasi pada perusahaan/organisasi tempat anda bekerja ?
Jelaskanlah dengan menggunakan berbagai alat analisis yg sudah
dipelajari !
Jawab
Penjelasan Peranan Teknologi Informasi dalam Perusahaan
Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam
dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan.
Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap
sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal
tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam
penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa
diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi
Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada
Arsitektur Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan
Teknologi Informasi yang dilakukan dikategorikan sebagai berikut :

 Aplikasi Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai


aplikasi lain yang ada di dalam Perusahaan antara lain sistem
operasi, basis data, network management dan lain-lain.

 Aplikasi yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi


Informasi yang dipergunakan untuk berbagai urusan utilisasi
sumber daya Perusahaan antara lain sistem penggajian, sistem
akuntansi & keuangan dan lain-lain.

 Aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik


Perusahaan terutama yang berkaitan dengan proses penciptaan
produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan antara lain Aplikasi
Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.

Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan


departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan
uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi
departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang
sebelah mata akan peran IT dalam menunjang proses di Perusahaan
tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur seberapa besar IT berperan atau ikut andil dalam memajukan
perusahaan ?

Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain

Dina Budiyanti, SKom


Hal 3 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan, pendidikan, dan


kesehatan. Dan yang akan dibahas disini adalah khusus penerapan
Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam Perusahaan.

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para


usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap
pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam
lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan
Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara
lama kebanyakan

Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan


mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan
tersebut, misalnya :

1. Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya
untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.

2. Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab


dengan IT ini akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya
selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya butuh waktu 1 hari. Apabila
waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan
penghematan sekian rupiah.

3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka


data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu
saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab
dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan
keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan banyak
order.

4. Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya


promosi dan pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat
murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana
saja diseluruh dunia.

5. Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau


perusahaan sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan
dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat
mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke
kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.

Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua

Dina Budiyanti, SKom


Hal 4 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

aspek, baik tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan


penerapan IT ini juga akan dapat mempercepat kemajuan perusahaan,
dengan semain meningkatnya margin perusahaan.

Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT


maka kita dapat menghitungnya dari penghematan-penghematan yang
dihasilkan perusahaan kita sebagai imbas dari penerapan IT dikonversikan
ke Rupiah, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan kita dari
penerapan IT ini, maka akan muncul angka yang cukup signifikan.

Sistem Informasi secara umum mempunyai beebrapa peranan dalam


perusahaan, diantaranya sebagai berikut:

1. Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor
keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam
berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar
control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia
untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis
seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain.
Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu
perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi
sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang
dihadapi.

2. Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai
usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang
ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya
kegiatan operasional yaitu:

· Eleminasi proses
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan
mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang
dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi
layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.

· Simplifikasi proses
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis)
biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan
berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat
dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian
pelayanan order.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 5 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

· Integrasi proses
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian
beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan
praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan
juga).

· Otomatisasi proses
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran
klasik dari teknologi informasi.

3. Add Value

Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk


menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari
penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi
lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan
tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka
panjang.

4. Create new realities

Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan


pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena
bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep
e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-
loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang
baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi
informasi.

b Pertanyaan
Apakah implementasi Teknologi informasi pada perusahaan/organisasi
tempat anda bekerja sudah sampai mengubah business model ? Berikanlah
Penjelasan!
Jawab:
Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial,
ekonomi, teknologi, sampai politik mengharuskan dunia pendidikan
memikirkan kembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya
sebagai sebuah institusi sosial dan bagaimana harus berinteraksi dengan
perubahan tersebut. Salah satu perubahan lingkungan yang sangat
mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi informasi (TI).

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam

Dina Budiyanti, SKom


Hal 6 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada


aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi
telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan
dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang
mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan,
trasportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting
peningkatan kemampuan sumber daya manusia

(SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan,


pengoperasian, perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan
TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM
(usaha kecil menengah) dan LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan
output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia sebagai individu itu
sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah


memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya
penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:

(1) dari pelatihan ke penampilan,


(2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) dari kertas ke “on line” atau saluran,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media
pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media
komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan
sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan
melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut (Rosenberg, 2001).

Menurut Resnick (2002) ada tiga hal penting yang harus dipikirkan ulang
terkait dengan modernisasi pendidikan: (1) bagaimana kita belajar (how
people learn); (2) apa yang kita pelajari (what people learn); dan (3)
kapan dan dimana kita belajar (where and when people learn). Dengan
mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan ini, dan potensi TI yang bisa
dimanfaatkan seperti telah diuraikan sebelumnya, maka peran TI dalam
moderninasi pendidikan bangsa dapat dirumuskan.

Pertanyaan pertama, bagaimana kita belajar, terkait dengan metode atau


model 3 pembelajaran. Cara berinteraksi antara guru dengan siswa sangat
menentukan model pembelajaran. Terkait dengan ini, menurut Pannen
(2005), saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan
ketergantungan terhadap guru dan peran guru dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran seharusnya tidak 100% bergantung kepada guru lagi

Dina Budiyanti, SKom


Hal 7 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

(instructor dependent) tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa


(student-centered learning atau instructor independent). Guru juga tidak
lagi dijadikan satu-satunya rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai
fasilitator atau konsultan.

Peranan yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas.
Hadirnya e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi
perubahan ini. Secara umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai
pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk,
Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video tape, TV interaktif, dan
CD ROM (Govindasamy, 2002). Menurut Kirkpatrick (2001), e-learning
telah mendorong demokratisasi pengajaran dan proses pembelajaran
dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam pembelajaran kepada
siswa. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan
nasional seperti termaktub dalam Pasal 4 Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang


menyatakan bahwa “pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”.

Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat


dikelompokkan menjadi dua: komplementer dan substitusi. Yang pertama
mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan pertemuan tatap-muka
masih berjalan tetapi ditambah dengan model interaksi berbantuan TI,
sedang yang kedua sebagian besar proses pembelajaran dilakukan
berbantuan TI. Saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga
telah memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses
pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
No. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan
pendidikan jarak jauh di mana e-learning dapat masuk memainkan peran.

c Pertanyaan
Jelaskan bagaimana Teknologi Informasi memberikan keunggulan
kompetitif kepada perusahaan/organisasi tempat anda bekerja !
Jawab :
Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang
formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS)
“Strategic”, arsitektur aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen IS,
yang terdiri dari standar pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan
dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak
ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak
terkesan adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana
yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 8 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif


perusahaan dan manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa
lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila
pada ligkungan sseperti ini IT memiliki pengaruh yang kecil terhadap
strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya
pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi
pemisahan antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua
strategi kompetitif harus memiliki IT sama halnya dengan memiliki
marketing, produsen dan keuangan.

Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan


keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat
dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan
perbedaan mendasar antara Strategi IT dan perencanaan IT. Strategi IT
merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi
user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan
framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan
bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan
pada infrastruktur IT. Perencanaan IT pada hal lain, memfokuskan pada
pelaksanaan dari Strategi IT.

Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi


dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan
sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil
dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi
yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik,
akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya.
Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk
menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif
untuk meningkatkan performa bisnis.

Strategi TI diperlukan untuk

 Pengetahuan mengenai teknologi baru


 Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
 Dibahas dalam diskusi perusahaan
 Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi

Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia


bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem
Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut
sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi
adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi
untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan

Dina Budiyanti, SKom


Hal 9 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia


bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi
tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.

SI/TI sebagai Enabler, Organisasi/perusahaan dituntut untuk


mengaplikasikan teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya
melainkan juga untuk menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman
mengenai peran pengembangan teknologi dan sistem informasi diperlukan
untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam organisasi itu
sendiri.

IT mendukung perusahaan/organisasi di level


 Strategik
Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara
keseluruhan
 Taktis
Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam
rangka melakukan perubahan menuju sukses
 Operasional
Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga
kinerja

Dina Budiyanti, SKom


Hal 10 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Jika perusahaan/organisasi tempat anda bekerja ingin berubah menjadi on­demand


enterprise, karena tuntutan dari stakeholder.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 11 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

2 Jika perusahaan/organisasi tempat anda bekerja ingin berubah menjadi


on­demand enterprise, karena tuntutan dari stakeholder.
a Pertanyaan :
Apakah yang harus dilakukan ? Berikan penjelasan langkah-‐langkah
secara spesifik yang harus dilakukan.
Jawab
Pada era industrial economy, maka desain organisasi umumnya berskala
besar dan sangat hirarkis. Sedangkan pada era network economy atau
knowledge economy saat ini, desain organisasi umumnya sangat
entrepreneurial dengan ciri khas ukuran semakin kecil dan semakin
spesialistik, tetapi semakin lincah untuk bergerak.

Organisasi yang bersifat entrepreneurial, karena ukurannya yang kecil dan


spesialistik, agak susah jika berhadapan dengan peluang-peluang bisnis
yang besar yang membutuhkan sumber daya dalam jumlah besar. Jika
mereka ingin menangkan peluang tersebut, maka mereka harus
membangun suatu koalisi atau konsorsium dengan memanfaatkan jejaring
bisnis mereka untuk membangun suatu kekuatan. Inilah yang disebut
dengan konsep extended enterprise, di mana terdapat suatu kumpulan
perusahaan yang seakan-akan berdiri sebagai suatu perusahaan sendiri.
Mereka membangun jejaring bisnis dengan memanfaatkan teknologi
informasi, sehingga proses manajemen antar perusahaan yang tergabung di
dalam jejaring ini juga berlangsung dengan baik.

Di sisi lain, organisasi yang bersifat hirarkis dan berukuran besar, biasanya
mengalami kesulitan dalam “bermanuver” sesuai dengan tuntutan
perkembangan lingkungan bisnisnya. Kondisi hirarkis dan birokratis di
dalam organisasi itu menjadi hambatan untuk bergerak lincah. Biasanya ini
terjadi karena lalu-lintas informasi di dalam organisasi kurang bagus,
sehingga banyak pihak di dalam organisasi tidak tahu apa yang terjadi.
Supaya mereka bisa “bermanuver” dengan baik di era persaingan bisnis ini,
maka lalu lintas informasi ini harus dimanajemeni dengan baik. Setiap
informasi harus tersedia di setiap unit yang membutuhkan sesuai dengan
kewenangannya. Inilah yang disebut dengan konsep on-demand enterprise.
Teknologi informasi seperti ERP (enterprise resource planning system)
sangat berperan untuk membentuk on-demand organization ini.

ERP alias Enterprise Resources Planning atau Sistem Perencanaan Sumber


Daya Perusahaan adalah aplikasi perangkat lunak komputer yang
terintegrasi dan menyeluruh.

Secara arsitektural sistem, ERP dikembangkan berdasarkan modul-modul


fungsional yang meliputi seluruh aspek sumber daya di dalam sebuah

Dina Budiyanti, SKom


Hal 12 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

perusahaan/organisasi.

Secara historis, ERP berasal dari metamorfosis dari MRP (Manufacturing


Resources Planning) yang diarahkan untuk kelompok usaha manufaktur.
Seiring dengan perkembangan teknologi, manajerial dan bisnis maka MRP
pun berubah menjadi ERP. Istilah ERP sendiri diperkenalkan pertama kali
oleh Gartner Group.

Lantas manfaat apa saja yang bisa kita dapatkan dari penerapan sistem
ERP? Atau modul-modul standar apa saja yang biasa terdapat dalam sistem
ERP?

Secara teknis sebenarnya ERP berfungsi memadukan berbagai sistem


informasi yang tersebar di masing-masing departemen (unit
fungsional) di sebuah lembaga.

Dengan adanya sistem yang terpadu tersebut maka masing-masing unit


fungsional dalam lembaga tersebut dapat saling berbagi data dan
informasi yang pada akhirnya meningkatkan sinergi antar elemen di
perusahaan yang menerapkannya.

Perlu diingat bahwa ERP bukanlah aplikasi perangkat lunak komputer yang
berfungsi menangani data secara elektronik dan memprosesnya secara
terperinci saja.

ERP memiliki keunggulan dalam menyajikan informasi analitik kepada para


pemegang keputusan melalui modul OLAP (online analytical processing).

Sehingga jika dilihat dari sisi fungsional sistem, ERP dibagi atas modul OLAP
dan OLTP (online transaction processing).

Modul OLTP adalah lapis (layer) yang berfungsi menangani proses


pemasukan (input), ubah (update) dan hapus (delete) dari setiap data ke
dalam rekam (record) tabel yang saling terkait dalam suatu basis data.

Misalkan saat memasukkan data penjualan maka sistem OLTP akan


melakukan verifikasi ke tabel pegawai untuk memastikan otoritasnya,
penelusuran apakah pelanggan tersebut adalah langganan yang sudah
terdaftar sehingga berhak atas potongan harga, memeriksa apakah ada
program harga khusus dari sistem informasi akunting hingga akhirnya data
tersebut direkam dalam tabel penjualan.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 13 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Sedangkan modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu


sistem ERP setidaknya minimal terdiri atas:

1. Keuangan
o Akuntansi Finansial

Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi untuk


mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga
mampu menyajikan laporan dari hasil relasi data dari
beberapa departemen.

Laporan yang disajikan tersebut dapat diarahkan untuk


eksternal maupun internal. Sedangkan jenis-jenis laporan
yang disajikan minimal harus memenuhi standar laporan
keuangan yang biasa dibuat secara manual.

Dari sisi integrasi sistem, modul akuntansi finansial


memadukan modul-modul fungsional lainnya yang terdapat
di dalam sistem ERP. Contohnya antara lain adalah modul POS
(point of sale) saat memproses transaksi penjualan secara
otomatis mengintegrasikan data tersebut dengan modul
akuntansi finansial.

o Kontrol

Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang


terkait dengan antara lain akuntansi laba biaya, cost center,
manajemen proyek, dsb.

o Fixed Asset Management

Dalam menjalankan operasionalnya setiap lembaga memiliki


beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap,
sewa dan gedung. Dalam modul ini mendukung pekerjaan
pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan,
penarikan hingga depresiasi nilai aktiva.

2. Logistik

Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses


pengadaan, penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh
perusahaan.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 14 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang


memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai
perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.

Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia


seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor,
bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan
tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.

4. Business Process Support

Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus


kerja dan solusi industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai
kendali atas setiap unit fungsi yang ada di dalam perusahaan.

5. Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)

SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir


dalam pengembangan sistem ERP.

Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah


solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan.

Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan


penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi
permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.

6. Dukungan E-Commerce

Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah


tren masa kini yang mendorong terjadinya proses bisnis komersial
yang efektif.

Dengan dukungan e-commerce yang baik maka produsen dapat


langsung berhadapan dengan pengguna akhirnya yang berakibat
pada pemotongan biaya yang cukup signifikan.

Misalkan kepala gudang perusahaan A ingin mengadakan material


produksi yang diproduksi oleh perusahaan B, perusahaan C dan
perusahaan D. Kepala gudang perusahaan A tersebut kemudian login
ke dalam situs web e-commerce perusahaan B, perusahaan C serta
perusahaan D untuk memesan material yang diperlukan tersebut.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 15 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Kepala gudang perusahaan A dapat memperoleh ketersediaan


produk dan harga secara langsung dari masing-masing produsen
tersebut.

Hal tersebut tentunya dapat memotong anggaran yang cukup besar


karena akan selalu memperoleh harga yang bersaing dengan jumlah
dan mutu terbaik.

Penerapan suatu ERP sistem itu adalah suatu proses yang berkelanjutan.
Begitu dimulai sudah tidak mungkin lagi dihentikan dan tidak ada titik
kesempurnaannya. Yang ada hanyalah proses penyempurnaan yang tak
terhenti. Maka penilaian ERP juga mesti dilakukan dengan sungguh-
sungguh. Banyak faktor yang perlu dipikirkan pada seleksi ERP. Pada
umumnya, ERP yang masuk ke Indonesia sudah teruji kesuksesannya.
Namum kesuksesan di negara lain belum tentu bisa menjadi suatu jaminan
bagi kita. Masalah sumber daya manusia dan infrastruktur juga menjadi
faktor penentu

ERP akan berkembang terus sesuai dengan tuntutan konsumen. Yang jelas
perkembangan ERP pada masa depan ini akan dititik-beratkan pada
beberapa hal, yaitu, lebih mendukung customer service, lebih mendukung
vertical industri spesifik (vertical industry), dan juga lebih mendukung
proses pengambilan keputusan (decision support). ERP masa depan juga
akan lebih fleksibel dalam penerapan, pemakaian dan cara pembiayaan.

Faktor Pendukung penerapan ERP jika ingin berubah menjadi on-demand


enterprise

1. Feature

Perangkat lunak yang tergolong ERP itu secara umum dirancang


supaya dapat memberikan solusi untuk industri jenis apapun
(horizontal solution). Namun, pada kenyataannya, setiap industri itu
punya ciri khas tersendiri. Hal ini menyebabkan timbulnya fungsi-
fungsi atau features di ERP yang spesifik untuk industri tertentu
(vertical solution).

Pada sisi lain, teori di dalam ERP itu sendiri juga mengalami proses
evolusi seiring dengan tumbuhnya tuntutan konsumen dan
perkembangan teknologi. Misalnya: tuntutan Inventory Reduction
menjadi tuntutan Zero In-Process-Inventory, dari Batch
Manufacturing menjadi Just-In-Time Manufacturing, dari konsep
Routing menjadi konsep Synchronising.

Oleh karena itu, features yang dibutuhkan dalam operasi sehari-hari

Dina Budiyanti, SKom


Hal 16 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

harusnya bisa ditunjang oleh ERP yang dipilih. Kadang kita melihat
features yang bagus yang berdasarkan teori baru, kita perlu hati-
hati menilai apakah feature baru itu bisa diterapkan pada kondisi
sekarang ini. Selalu ingat bahwa kita di Indonesia mempunyai kultur
tersendiri. Salah pengertian atau salah memilih berdasarkan faktor
features akan menimbulkan kekacauan dan bahkan menghambat
operasi perusahaan. Memang banyak perusahaan yang menanam
waktu untuk penilaian ini. Cocok atau tidaknya biasanya juga bisa
kita selidiki dari daftar konsumen yang telah memakai ERP tersebut
dan apakah industri konsumen itu serupa dengan industri kita.

2. Teknologi

Salah satu analis industri ERP terkemuka pernah mengatakan ‘jika


memilih ERP, anda harus melihat teknologi yang digunakan
dibaliknya’. Sayangnya, banyak user yang memilih ERP belum tentu
memberikan perhatian cukup pada hal ini.

Seperti banyak hal lainnya, teknologi ada yang Sunrise dan ada yang
Sunset. Ingatkah kita dengan Fotran, PDP-11, Pascal, Cobol,
Wordstar yang hanya sepuluh tahun yang lalu muncul di setiap
kurikulum Computer Science di universitas kita, apakah ada aplikasi
baru yang dibangun dengan bahasa itu, hari ini?. Untuk mengetahui
mana yang Sunrise dan mana yang Sunset merupakan tantangan bagi
departemen MIS/EDP yang biasanya lebih ter-update dibanding
dengan departemen lainnya. Sayangnya, biasanya pemilihan ERP itu
didorong dari pihak user (pemakai) yang lebih terfokus kepada
feature, sehingga faktor teknologi biasanya diabaikan. Akitbatnya,
terjadilah masalah di kemudian hari seperti banyaknya perusahaan
di Indonesia yang ‘terjebak’ dengan namanya sistem ‘legacy’.

3. Sumber Daya Manusia

Secanggih apapun teknologi kita hari ini, ERP tetap saja belum
sempurna seperti yang diharapkan manusia. Oleh karena itu,
seberapa sukses pun ERP yang kita pilih dari luar negeri, di negeri
kita ini belum tentu bisa jalan jika tidak didukung oleh lokal support
yang kuat. Kita harus benar-benar teliti memilih vendor yang bisa
komit terhadap apa yang mereka tawarkan sebab menangani paket
ERP sangat lain dibandingkan dengan menangani penjualan PC atau
paket perangkat lunak desktop. Sayangnya, di Indonesia masih

Dina Budiyanti, SKom


Hal 17 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

belum ada badan independen yang dapat menilai prestasi ERP


vendor sekaligus mengaudit kualitas jasa yang mereka berikan
sehingga sering kita dengar istilah PBTTJ - Produknya Bagus Tapi
Tidak Jalan.

Selain dari vendor, perusahaan juga harus ada sumber daya


manusia yang terampil untuk melaksanakan proyek implementasi
ERP ini.

4. Infrastruktur

Infrastruktur dalam hal ini termasuk sistem pendukung untuk


penerapan suatu proyek ERP. Contohnya: apakah vendor
menyediakan HelpDesk; apakah vendor mempunyai tata cara
(standard operating procedure/methodology) dalam penerapan
sistem ERP; apakah vendor mengetahui langkah apa yang harus
diambil pada saat melakukan customization, apakah vendor bisa
menjelaskan langkah-langkah apa yang harus ditempuh sebelum
sistem ‘go-live’, umpamanya.

b Pertanyaan :
Bagaimana mengelola perubahan yang terjadi sehubungan dengan
perubahaan tersebut dengan menggunakan framework Lewin –
Schein.
Jawab

Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku Individu.

1. Perubahan Alamiah ( Natural Change )

Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan


karena kejadian alamiah. Contoh : perubahan perilaku yang disebabkan
karena usia seseorang.

2. Perubahan terencana ( Planned Change )

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri


oleh subjek.contoh : perubahan perilaku seseorang karena tujuan

Dina Budiyanti, SKom


Hal 18 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

tertentu atau ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya.

3. Kesediaan untuk berubah ( Readdiness to Change )

Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di


dalam organisasi, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang
sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut, dan ada
sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau
perubahan tersebut.

Contoh : perubahan teknologi pada suatu lembaga organisasi, misal dari


mesin ketik manual ke mesin komputer, biasanya orang yang usianya
tua sulit untuk menerima perubahan pemakaian teknologi tersebut.

Strategi Perubahan Perilaku Individu

Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku , dikelompokkan


menjadi tiga :

1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan

Misal : dengan adanya peraturan-peraturan / perundang-undangan


yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat.

Strategi ini dapat berlangsung cepat akan tetapi belum tentu


berlangsung lama karena perubahan perilaku terjadi tidak atau belum
didasari oleh kesadaran sendiri.

2. Pemberian informasi

Dengan memberikan informasi-informasi tentang sesuatu hal yang


berkaitan dengan hal tertentu.

3. Diskusi partisipasi

Cara ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua di atas yang dalam
memberikan informasi-informasi tentang peraturan baru organisasi
tidak bersifat searah saja tetapi dua arah.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 19 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Teori perubahan Lewin- Schein

Merupakan panduan yang sangat bagus dan praktis untuk


mempertimbangkan isu-isu yang kompleks. Tiga langkah dasar adalah:

1. Unfreezing : menciptakan kesadaran akan kebutuhan dan


perubahan dan sebuah iklim yang menerima perubahan (Menjadi
termotivasi untuk berubah)
2. Moving: mengubah tekanan dan atau arah kekuatan yang
menentukan kebutuhan atau perubahan awal dengan
mengembangkan metode-metode baru dan membelajari sikap dan
perilaku baru (Mengubah apa yang perlu diubah)
3. Refreezing: memperkuat perubahan yang diinginkan yang telah
terjadi dan membangun sebuah ekuilibrium yang dapat dipelihara
dan stabil. (Membuat perubahan permanen)

Tahap-tahap proses perubahan

Proses perubahan meliputi enam tahapan :

1. Tekanan dan desakan. Proses mulai ketika manajemen puncak


mulai merasa adanya kebutuhan atau tekanan akan perubahan,
biasanya disebabkan berbagai masalah yang berarti, seperti
penurunan pejualan atau penurunan laba secara tajam.
2. Intervensi dan reorientasi. Konsultan atau pengantar perubahan
dari luar sering digunakan untuk merumuskan masalah dan
memulai proses dengan membuat para organisasi untuk
memusatkan perhatiannya pada masalah tersebut.
3. Diagnosa dan pengenalan masalah. Informasi dikumpulkan dan
dianalisa oleh pengantar perubahan dan manajemen.
4. Penemuan dan komitmen pada penyelesaian. Pengantar perubahan
hendaknya merangsang pemikiran dan mencoba untuk
menghindari penggunaan metode-metode lama yang sama.
Penyelesaian-penyelesaian diketemukan melalui pengembangan
secara kreatif, alternatif – alternatif baru dan masuk akal.
5. Percobaan dan pencarian hasil-hasil. Penyelesaian-penyelesaian
pada tahap empat biasanya diuji dalam program-program
percobaan berkala dan hasil-hasilnya dianalisis.
6. Penguatan dan penerimaan. Bila serangkaian kekuatan telah diuji
dan sesuai keinginan, harus diterima secara sukarela. Pelaksanaan
kegiatan yang telah diterima harus menjadi sumber penguatan dan
menimbulkan keterikatan terhadap perubahan

Dina Budiyanti, SKom


Hal 20 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

3
Dalam kaitannya dengan keunggulan kompetitif, Michael Porter menjelaskan Five
force model. Jelaskan dan berikan analisa bagaimana teknologi informasi dapat
berperan di masing-masing faktor dalam Five force model.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 21 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

3 Dalam kaitannya dengan keunggulan kompetitif, Michael Porter


menjelaskan Five force model. Jelaskan dan berikan analisa bagaimana
teknologi informasi dapat berperan di masing-masing faktor dalam Five
force model.
Jawab
Five Forces Model Porter adalah strategi bisnis yang digunakan untuk
melakukan analisis dari sebuah struktur industri. Analisis tersebut dibuat
berdasarkan 5 kekuatan kompetitif yaitu:

1. Masuknya Kompetitor. Bagaimana Cara yang mudah atau sulit untuk


kompetitor baru untuk mulai bersaing industri yang sudah ada

2. Ancaman Produk atau Jasa pengganti. Cara mudah masuknya produk atau
jasa yang dapat menjadi alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada,
khususnya yang dibuat dengan biaya lebih murah.

3. Daya tawar dari pembeli. Bagaimana kuatnya posisi pembeli. Pembeli


mempunyai kekuatan utk menentukan kemana dia akan melakukan transaksi.

4. Daya tawar dari supplier. Bagaimana kuatnya posisi penjual. Apakah ada
banyak supplier atau hanya beberapa supplier saja, bisa jadi mereka
memonopoli supply barang.

5. Persaingan di antara pemain yang sudah ada. Bagaimana kuatnya


persaingan diantara pemain yang sudah ada.Apaka ada pemain yang sangat
dominan atau semuanya sama.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 22 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Five Forces Model Porter merupakan salah satu yang paling sering digunakan
dalam strategi bisnis. Model ini telah banyak digunakan dalam berbagai macam
kesempatan. Model Porter ini sangat kuat baik dari dalam maupun luar industri.

Mari kita bahas hal2 yang mempengaruhi kelima kekuatan tadi:

Ancaman Kompetitor baru tergantung pada:

 Skala ekonomis
 Modal utk investasi
 Akses utk distribusi
 Akses ke teknologi
 Brand loyalty, apakah pelanggan setia dengan brand tertentu
 Peraturan Pemerintah

Ancaman dari Produk, Jasa pengganti tergantung pada:

 Kualitas, Apakah kualitas pengganti tersebut lebih baik atau tidak?


 Keinginan pembeli utk beralih ke produk jasa pengganti
 Harga dan performa dari produk jasa pengganti

Dina Budiyanti, SKom


Hal 23 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

 Biaya utk beralih ke produk jasa pengganti. Apakah mudah utk mengubah
ke produk lain.

Daya tawar dari pembeli, tergantung pada:

 Konsentrasi dari pembeli, apakah ada pembeli yang dominan atau


banyaknya penjual.
 Diferensiasi dari produk, apakah produk tersebut standar atau tidak
 Profitabilitas pembeli
 Kualitas dari produk dan service
 Perpindahan biaya, seberapa mudah pembeli untuk beralih ke pemasok
lain

Daya tawar dari Supplier tergantung pada:

 Konsentrasi dari supplier, Apakah banyak pembeli dan sedikit supplier


 Brand, apakah brand supplier tersebut sudah kuat
 Profitabilitas Supplier
 Pemasok masuk ke dalam industri cth produsen mengatur sendiri gerai
ritelnya
 Pembeli tidak berpindah ke supplier yang lain.
 Kualitas dari Produk dan service
 Perpindahan biaya, seberapa mudah pemasok untuk mencari pelanggan
baru

Persaingan di antara pemain yang sudah ada tergantung pada:

 Struktur dari kompetisi, persaingan akan semakin hebat apabila terdapat


banyak industri kecil atau memiliki ukuran yang sama antar kompetitor.
Sebaliknya apabila industri telah memiliki pemimpin pasar maka
persaingan akan sedikit.
 Struktur dari biaya di industri. Industri yang memiliki biaya yang tinggi
akan mendorong kompetitor utk menghasilkan produk dan jasa yang
lebih murah.
 Tingkat diferensiasi produk. Industri yang produknya adalah komoditas
biasanya akan memiliki persaingan yang besar.
 Perpindahan biaya. Persaingan akan berkurang apabila pembeli telah
beralih ke biaya tinggi.
 Tujuan strategis, Jika kompetitor mengejar pertumbuhan dengan agresif
maka persaingan akan semakin besar
 Ketika hambatan utk meninggalkan industri semakin tinggi maka
persaingan akan semakin besar.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 24 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Manfaat dari Five Forces Model Porter ini?

 Model ini merupakan alat yang kuat utk analisis kompetitif di tingkat
industri
 Memberikan input yang berguna untuk melakukan Analisis SWOT

Teknologi Informasi dapat berperan di masing-masing faktor dalam Five


force model.

Cara terbaik untuk menganalisis dampak teknologi informasi pada organisasi


adalah dengan model kekuatan kompetitif. Organisasi menggunakan model
Porter untuk menggembangkan strategi untuk menciptakan organisasi yang
lebih kompetitif. Disini dapat kita lihat dampak positif yang ditimbulkan
teknologi informasi pada organisasi.

1 The rivalry among existing firms in the industry

 Menambah daya saing karena teknologi informasi meningkatkan


efisiensi dan efektifitas organisasi
 Teknologi informasi dapat menjaga kemanan laporan dari suatu
organisasi

Contoh : Menggurangi kemungkinan laporan suatu organisasi dapat


dicuri

 Tekonologi informasi meningkatkan akurasi


 Dengan adanya TI, dapat meningkatkan employee satisfaction

2 The bargaining power of buyers

 TI membantu untuk menjaga hubungan baik dengan buyer


 TI dapat memberikan layanan kepada pelangan 24 jam

3 The bargaining power of Suppliers,

 TI membantu menjalin hubungan baik dengan supplier


 TI memudahkan organisasi untuk melakukan pencarian dan
perbandingan supplier yang dapat menyediakan produk atau jasa
yang lebih baik dan murah
 TI memudahkan proses pendistribusian informasi kepada supplier
 TI mempermudah organisasi untuk mencari supplier
 TI dapat digunakan untuk mengintegrasi supply chain dengan
supplier

Dina Budiyanti, SKom


Hal 25 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

4 The threat of entry of new competitor

 TI memungkinkan organisasi menurunkan biaya produksi sehingga


dapat menjual barang dengan harga lebih murah dari pada pesaing
baru

5 The threat of substitute product or services

 TI memungkinkan diversifikasi produk

Dina Budiyanti, SKom


Hal 26 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Di dalam menganalisa peranan teknologi informasi di dalam perusahaan, dikenal


dengan matrik teknologi informasi sebagai support mode, factory mode,
turnarround mode, dan strategic mode. Anda diminta untuk menganalisa sebuah
industri yang mengalami pergeseran yang disebabkan adanya perubahaan
lingkungan eksternal dan internal yang terjadi di dalam industri tersebut.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 27 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

4 Di dalam menganalisa peranan teknologi informasi di dalam perusahaan,


dikenal dengan matrik teknologi informasi sebagai support mode, factory
mode, turnarround mode, dan strategic mode. Anda diminta untuk
menganalisa sebuah industri yang mengalami pergeseran yang disebabkan
adanya perubahaan lingkungan eksternal dan internal yang terjadi di
dalam industri tersebut.
Jawab
Sebelum strategi diputuskan atau dipilih, perusahaan perlu
melakukan analisis lingkungan bisnis. Mengapa lingkungan Bisnis
harus dianalisis?

Pertama, perusahaan merupakan sebuah sistem terbuka (open system), artinya


perusahaan tidak bisa lepas dari pengaruh lingkungan.

Kedua, lingkungan saat ini bersifat tidak pasti dan sulit diprediksi. Menurut
Peter Drucker, saat ini kita hidup di era diskontinyu, atau tidak pasti, sulit
diprediksikan. Kejadian hari ini belum tentu berpengaruh pada kejadian esok
hari.

Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak
perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar
perusahaan, baik pada skala nasional, regional maupun global. Sebagian dari
dampak yang mereka timbulkan banyak terbukti telah mempengaruhi
datangnya berbagai kesempatan usaha (business opportunities), tetapi banyak
pula rekaman contoh kasus dari faktor eksternal ini yang menjadi kendala dalam
berusaha (business threats and constraints). Kita sering mendengar bagaimana
perusahaan yang memiliki sistem organisasi yang baik dengan dukungan visi,
misi dan rencana aksi business plan yang terencana tidak menjamin sukses
dalam meraih laba. Bahkan banyak perusahaan ini mengalami penurunan dalam
kinerja usahanya hanya karena kesalahan dalam menafsirkan skenario dan
asumsi pengaruh lingkungan luar tersebut. Memasuki era liberalisasi dan
globalisasi pada abad ke 21, para pimpinan perusahaan tidak dapat
mengabaikan begitu saja perubahan-perubahan yang terjadi di sekeliling
mereka, terutama jika mereka ingin meraih kemenangan

A. Klasifikasi Dimensi Lingkungan Eksternal Luar Kegiatan Usaha


1 Perekonomian Nasional, Pembangunan ekonomi serta Perekonomian Global
dan Kerjasama Internasional
2 Pemerintahan, Situasi Politik, Hukum dan Perundang-Undangan
3 Teknologi
4 Demografi, Sosial dan Budaya
5 Alam dan Iklim

Dina Budiyanti, SKom


Hal 28 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

I. Perekonomian Nasional, Pembangunan ekonomi


Kinerja suatu perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi, moneter, fiskal, perdagangan dan investasi.
Indikator Ekonomi National yang perlu diperhatikan diantaranya ;
 Tingkat Inflasi dan Harga Kebutuhan Pokok dan BBM  Biaya HPP
 Tingkat Bunga Simpanan dan Kredit  Investasi, capital Budgeting, ROI
 Defisit atau Surplus Neraca Perdagangan
 Anggaran Belanja Pemerintah  Besarnya permintaan agregat
 Tingkat Tabungan Perusahaan/Perseorangan
 Pendapatan Nasional / Daerah dan Daya Beli Konsumen
 Deregulasi maupun regulasi pemerintah di sektor riil.
 Restrukturisasi pasar modal, lembaga perbankan dan asuransi
 Berbagai kebijakan promosi ekspor, investasi dan perdagangan dalam
negeri
 Upaya penyehatan BUMN melalui kebijaksanaan perencanaan, efisiensi
dan permodalan, dan program privatisasi
 Kebijakan moneter dan perbankan.

Pemahaman atas berbagai faktor ekonomi makro tersebut akan sangat


membantu dalam proses strategi perusahaan karena pada dsarnya setiap
aspek ekonomi makro dapat muncul sebagai kesempatan dan mungkin

Dina Budiyanti, SKom


Hal 29 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

ancaman bagi perusahaan

Sedangkan Faktor-Faktor Perekonomian Global yang Harus Dimonitor,


meliputi

 Globalisasi pasar  kesempatan expor dan ancaman barang impor


 Siklus kegiatan ekonomi International
 Perkembangan harga Energi minyak
 Perkembangan harga berbagai komoditi pertanian dan barang olahan
industri
 Perubahan program pembangunan ekonomi di negara industri utama
 Perubahan selera dan permintaan musiman
 Isu dan Kebijakan ekonomi utama serta perjanjian kerjasama
internasional

II. Isu Pemerintahan Politik dan Hukum


Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke
konsumen sangat besar. Campur tangan pemerintah dalam rangkaian
kegiatan produksi melalui kebijakan ekonomi, peraturan tataniaga,
penggunaan tenaga kerja, pengendalian suplay dan lain lain. Pemerintah juga
merupakan konsumen terbesar yang mempengaruhi permintaan agregar dan
pemerintah juga yang berperan dalam perlindungan yuridis ( hak cipta,
peradilan niaga dll) Berbagai isu dan permasalahan dalam bidang politik,
hukum dan perundang-undangan yang secara minimal perlu diketahui dan
dimengerti oleh para pelaku bisnis di negara kita mencakup hal-hal berikut
ini:
1. Arah dan stabilitas politik dan keamanan
2. Sistem politik yang dianut kabinet suatu pemerintahan.
3. Sikap politik masyarakat yang diarahkan pada industri tertentu seperti
yang diatur oleh undang-undang ketenaga kerjaan dalam peraturan
tentang ketentuan upah minimum, aksi mogok, dan penanganan
tuntutan lainnya
4. Kebijakan politik yang dinyatakan dalam kebijakan harga, program
pemberian subsidi, peraturan dan etika permainan dalam berusaha
5. Berbagai sistem perundang-undangan dan peraturan yang ditetapkan
oleh lembaga tinggi negara yang mengatur berbagai aspek kegiatan
ekonomi, teknis dan operasional
6. Sistem administrasi dan birokrasi yang dijalankan pemerintah pusat
dan daerah, kebijakan otonomi dan desentralisasi daerah
7. Hak azasi manusia dan perlindungan konsumen
8. Kebebasan pers dan hak untuk mengemukakan pendapat
9. Pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme
10. Demokratisasi

Dina Budiyanti, SKom


Hal 30 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

III. Sektor Teknologi


Teknologi sangat mempengaruhi kegiatan operasi dan kemampuan untuk
menciptakan produk, selain mendorong munculnya kesempatan bisnis juga
menjadi ancaman bagi kelangsungan produk yang sudah ( siklus kehidupan
produk )

Faktor-faktor dibidang teknologi yang perlu dipelajari dampak dan


pengaruhnya mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Kejadian penemuan (innovations) ilmiah ( transistor, laser, gelombang


mikro, digital, rekayasa genetik, bahan sintetis dll)
2. Adaptasi teknologi yang siap pakai
3. Produk-produk baru yang dilempar ke pasar oleh pesaing
4. Perkembangan teknologi barang substitusi
5. Strategi perkembangan teknologi nasional
6. Pengeluaran biaya riset dan pengembangan (R & D) oleh pesaing atau
perusahaan-perusahaan di industri
7. Siklus hidup suatu produk (product life cycle)
8. Perkembangan teknologi komputer dan informasi
9. Terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih
baik di bidang input, pengolahan dan pemasaran
10. Berbagai ramalan pengembangan teknologi di masa depan

IV. Isu Demografi dan Sosial Budaya

Pertimbangan aspek demografi, sosial dan budaya dalam kajian Analisa


Lingkungan Bisnis mencakup seluruh perkembangan karakteristik demografi
penduduk, urbanisasi, migrasi musiman, perilaku etnis dan adat istiadat,
struktur sosial, pola gaya hidup masyarakat kota, persepsi konsumen, pola
pembelian konsumen Indonesia, konflik sosial, aspek pencemaran
lingkungan alam, kelanjutan lingkungan hidup dan masih banyak faktor
lainnya untuk disebutkan satu persatu. Pola gaya hidup konsumen mungkin
akan bervariasi antar wilayah tergantung pada latar belakang kebudayaan
etnis, demografi, agama, pendidikan dan lokasi geografi.

Faktor sosial menitik beratkan pada tata nilai ( Value ) dan sikap ( attitutde )
masyarakat yang membawa pengaruh terhadap gaya hidup ( life style ) dan
mempengaruhi permintaan akan suatu produk jasa

Keberhasilan Progran Keluarga Berencana di tahun 80 an selain


berpengaruh terhadap demografi juga pada perilaku konsumsi, pendidikan
formal, jenjang pendidikan. Perubahan pandangan terhadap waktu kerja,
wanita karir.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 31 dari 32
MANAJEMEN OPERASI KOMPUTER

Keberhasilan dalam masyarakat teknologi informasi memungkinkan


masyarakat di berbagai dunia mengadopsi budaya antar bangsa, pengaruh
lintas budaya tersebut akan mempengaruhi aktivitaas dan produk yang
dikonsumsi

V. Faktor Alam dan Iklim


Perubahan kondisi alam kadangkala memang sulit untuk diperkirakan
sebelumnya, padahal beberapa jenis komoditas khususnya hasil pertanian
akan sangat terpengaruh karena perubahan faktor musim dan kondisi alam.

Dina Budiyanti, SKom


Hal 32 dari 32

Anda mungkin juga menyukai