Anda di halaman 1dari 3

Peran pemerintah

Peran strategis yang pertama adalah penegakan hukum, dan ini adalah fungsi yang
paling mendasar dari negara. Keadilan hukum adalah landasan bagi keadilan
ekonomi. Hukum yang adil adalah prasyarat dari aturan main yang adil. Aturan main
yang adil adalah prasyarat dari proses kegiatan ekonomi yang adil. Dan proses
kegiatan ekonomi yang adil adalah prasyarat dari pembagian manfaat yang adil.

Peran strategis yang kedua adalah menciptakan persaingan yang sehat. Mekanisme
pasar pada dasarnya dapat digunakan untuk mencapai kemakmuran bersama. Namun,
ada syarat penting yang harus dipenuhi, yaitu iklim persaingan yang sehat.
Mekanisme pasar tanpa suasana persaingan yang sehat hanya menghasilkan
ketidakadilan dan memperbesar kesenjangan.

Peran strategis yang ketiga adalah peranan redistribusi. Peranan ini sangat penting
karena mekanisme pasar tidak menjamin keadilan dalam pembagian dari manfaat atau
hasil dari kegiatan ekonomi. Ini berarti harus ada pemihakan kepada pelaku ekonomi
yang lemah kemampuannya. Peran strategis yang keempat dalam rangka menunjang
tercapainya demokrasi yang menghasilkan kesejahteraan rakyat adalah pemenuhan
kebutuhan dasar rakyat. Peran ini pada hakikatnya terkait dengan berbagai peran
tersebut. Keseluruhannya harus merupakan bagian dari upaya memperkuat
kemampuan produktif masyarakat sehingga ekonomi rakyat dapat berkembang
dengan kekuatan yang bersumber di dalam dirinya.

Berbicara mengenai demokrasi dan kesejahteraan adalah berbicara mengenai


kedaulatan rakyat bukan hanya dalam bidang politik, tetapi juga dalam perekonomian.
Demokrasi dan kesejahteraan berjalan sejajar dan senapas. Keduanya merupakan
konsep yang menempatkan rakyat sebagai subjek sekaligus objek, sebagai pelaku dan
sasaran. Kesejahteraan yang dicapai dalam sistem yang tidak demokratis hanya akan
menghasilkan ketimpangan serta ketidakadilan dan tidak akan berkesinambungan,
karena tidak didukung oleh partisipasi rakyat yang luas.
Fungsi dan Peranan Pers dalam Masyarakat Demokratis Indonesia
Pers atau media amat dibutuhkan baik oleh pemerintah maupun rakyat dalam
kehidupan bernegara. Pemerintah mengharapkan dukungan dan ketaatan masyarakat
untuk menjalankan program dan kebijakan negara. Sedangkan masyarakat juga ingin
mengetahui program dan kebijakan pemerintah yang telah, sedang, dan akan
dilaksanakan.
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 33 disebutkan mengenai
fungsi pers, dalam hal ini pers nasional. Adapun fungsi pers nasional adalah sbb :

1. Sebagai wahana komunikasi massa.

Pers nasional sebagai sarana berkomunikasi antarwarga negara, warga negara


dengan pemerintah, dan antarberbagai pihak.

2. Sebagai penyebar informasi.

Pers nasional dapat menyebarkan informasi baik dari pemerintah atau negara
kepada warga negara (dari atas ke bawah) maupun dari warga negara ke negara
(dari bawah ke atas).
3. Sebagai pembentuk opini.

Berita, tulisan, dan pendapat yang dituangkan melalui pers dapat menciptakan opini

kepada masyarakat luas. Opini terbentuk melalui berita yang disebarkan lewat pers.

4. Sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol serta sebagai lembaga

ekonomi.

UU No. 40 Tahun 1999 Pasal 2 menyebutkan : “Kemerdekaan pers adalah salah


satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan,
dan supremasi hukum.”

Dapat disimpulkan bahwa fungsi dan peranan pers di Indonesia antara lain sbb :

1. media untuk menyatakan pendapat dan gagasan-gagasannya.

2. media perantara bagi pemerintah dan masyarakat.

3. penyampai informasi kepada masyarakat luas.

4. penyaluran opini publik.

Partai politik yang baik baik harus mampu menjalankan fungsi-fungsi


yang melekat
dalam dirinya. Sebagian ahli menyebutkan bahwa fungsi partai politik
adalah Serving
as Intermediaries, Nominating Candidates, Contesting elections and
Channeling,
Organizing the government, Providing Public Accountability, Managing
Conflict
(John Bibby, 1992). Namun pada umumnya partai politik itu
mempunyai fungsi:1.
Sosialisasi politik, 2. rekruitmen politik, 3. komunikasi politik, 4.
artikulasi dan
agregasi kepentingan, 5. partisipasi politik, 6. pengatur konflik, 7.
mengkritik rejim
yang berkuasa.
Partai politik sebagai sarana Artikulasi dan Agregasi
Kepentingan
Proses untuk merumuskan dan kemudian menyalurkan berbagai ragam
pendapat,
aspirasi maupun kepentingan yang ada di dalam masyarakat kepada
pihak penguasa
dinamakan artikulasi kepentingan (interst articulation). Berbagai
pendapat, aspirasi
maupun kepentingan yang ada dalam masyarakat yang disalurkan oleh
partai politik
kepada pihak penguasa tersebut dapat berwujud tuntutan-tuntutan
dan dapat pula
berwujud dukungan-dukungan. Baik tuntutan dan dukungan ini lantas
disalurkan
kepada pemerintah. Apabila terdapat tuntutan-tuntutan dan dukungan-
dukungan dari
masyarakat yang ada kesamaan-kesamaan atau pun menyangkut
masalah-masalah
yang sama maka tuntutan dan dukungan itu dijadikan satu. Proses
pengabungan
tuntutan dan dukungan ini dinamakan agregasi kepentingan (interest
agregation).
Dalam sebuah sistem politik demokrasi, artikulasi kepentingan dan
agregasi
kepentingan yang dilaksanakan oleh partai politik pada hakekatnya
merupakan input
atau masukan bagi sistem politik itu sendiri. Input atau masukan
tersebut kemudian
disalurkan atau disampaikan kepada badan-badan yang mempunyai
wewenang
menetapkan kebijakan-kebijakan yang mempunyai kekuatan mengikat
seluruh warga
negara. Badan-badan yang mempunyai wewenang itu pada umumnya
diwakili oleh
pemerintah dan dewan perwakilan rakyat. Badan-badan tersebut
mengolah setiap
input yang masuk untuk dijadikan output, yaitu kebijakan-kebijakan
mempunyai
kekuatan mengikat segenap warga negara. Bentuk kebijakannya bisa
berupa Undangundang,Peraturan Pemerintah, maupun kebijkan-
kebijakan umum lainnya.

Anda mungkin juga menyukai