BAB I
PENDAHULUAN
Kalimantan Timur, dapat tumbuh dengan baik pada semua tempat yang diusahakan
hamparan yang cukup luas. Usaha perkebunan kelapa dalam rakyat dalam hamparan
Kabupaten Berau yang beribukota Tanjung Redeb dengan luas 34,127 Km2
Salah satu wilayah penghasil kelapa dalam di Kabupaten Berau adalah di Kecamatan
jiwa, bermata pencarian sebagian besar mengusahakan kebun kelapa dan nelayan.
Untuk usaha kebun kelapa sistem pemasarannya ada yang dijual lokal dan
ada pula dijual ke pasar di Tanjung Redeb, mengingat belum ada kajian atau tentang
berapa penerimaan yang diperoleh oleh petani kelapa, baik yang dijual di pasar lokal
maupun di pasar Tanjung Redeb. Maka peneliti mencoba untuk meneliti sejauh mana
penerimaan yang diperoleh oleh petani kelapa di Desa Dumaring ini dan hasil
analisis marginnya.
proses margin pasar nantinya, untuk itu penulis ingin meneliti : Analisis Margin
Kampung Dumaring ?
2. Berapa besar margin pemasaran Kelapa Dalam (Cocos nucifera. L) pada setiap
3. Berapa besar bagian harga (share) yang diperoleh para petani Kelapa Dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa adalah suatu tanaman yang cukup besar peranannya bagi kebutuhan
manusia. Kelapa merupakan salah satu tanaman sebagai sumber mata pencaharian
penting sesudah padi. Daging buah kelapa yang tua selain dibuat kopra dapat pula
dibuat minyak goreng, santan, margarin, sabun, karet sintetis dan lainnya
(Cooman, 1974).
(tropis dan subtropis). Makin dekat dengan permukaan laut tanaman kelapa makin
baik pertumbuhannya. Pada ketinggian 800 meter sampai 1000 meter di atas
permukaan laut tanaman kelapa masih dapat tumbuh dan berkembang. Pohon kelapa
yang paling baik tumbuh pada ketinggian di bawah 500 meter dari permukaan laut
dan pada tanah yang gembur serta banyak mengandung kapur (Soebroto, 1972).
dan berproduksi dengan baik, kelapa memerlukan hidup yang sesuai. Beberapa
lain : faktor iklim (tempertur, curah hujan dan kelembaban). Disamping itu faktor
tanah, (partikel tanah, jenis tanah tersedianya unsur hara dalam tanah).
5
manusia.
dibandingkan selain hama. Kalau ada serangan penyakit, itu adalah disebabkan
Pada umumnya tanaman kelapa lokal sudah mulai menghasilkan buah pada
umur 6-8 tahun, berangsur-angsur buahnya akan lebat. Pada umur 15-20 tahun
akan merosot sekali pada umur 40 tahun (Soedijanto dan sianipar, 1979).
seperti tempurung kelapa dapat dijadikan bahan bakar dan sebagai bahan mentah
pembuatan karbon aktif atau berbagai perhiasan dan gayung mandi. Sabut kelapa
dapat digunakan sebagai bahan bakar, dibuat briket arang, pulp untuk bahan kertas,
tali, alat keset, jok mobil, karpet atau hardbod. Air kelapa dapat dijadikan minuman
ringan, body lotion, kecap asin, nata de coco, dan lain sebagainya. Daun kelapa
berguna untuk atap, bungkus ketupat, sarang ikan baik di laut atau di kolam dan
untuk perhiasan. Lidi daun kelapa dibuat sapu lidi atau dianyam seperti rotan untuk
pembuatan meubiler. Dari hasil kelapa dapat juga dibuat gula kelapa atau diproses
4. Ordo : Arecales
5. Famili : Arecaceae
6. Genus : Cocos
umur pohon mulai berbuah, bentuk dan ukuran buah, warna buah, serta sifat–sifat
1. Iklim
Kelapa dapat tumbuh di daerah tropis, dan tumbuh baik pada iklim panas
yang lembab. Secara geografis Kabupaten Berau terletak pada posisi antara
ini yaitu suhu 28˚C, kelembaban udara 88%, curah hujan 267,2 mm/th dan
dengan kecepatan angin 5-7 knot. Pusat-pusat perkebunan kelapa yang penting
terletak pada zone 150LU dan 150LS. Di luar zone ini hanya terdapat pohon-
pohon kelapa yang tidak mampu menghasilkan buah (Florida, Los Angeles,
Portugal).
a) Elevasi
b) Suhu
Faktor suhu menentukan batas dari garis lintang (latitude) dan garis
dan produksi buah. Suhu optimum bagi kelapa adalah yang rata-rata
c) Curah Hujan
hujan, keadaan drainase dan kapasitas menahan air dari tanah, lebih
kering dengan curah hujan yang tidak merata tidak cocok untuk kelapa.
karena pada daerah itu, di bawah permukaan tanah terdapat air yang
cukup, berasal dari daerah yang terletak jauh dari pantai. Pada daerah
demikian adanya dan banyaknya air tanah merupakan faktor yang lebih
d) Sinar Matahari
dengan jumlah penyinaran tidak kurang dari 2000 jam per tahun.
e) Kelembaban Udara
2. Tanah
Kelapa dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Syarat-syarat tanah yang
baik adalah : struktur baik, peresapan air dan tata udara baik, permukaan air
tanah letaknya cukup dalam minimal 1 meter dari permukaan tanah, dan
Tetapi selain itu, tanah harus memiliki kemampuan menahan air yang cukup
besar. Dalam hal ini, peranan bahan organik pada tanah-tanah yang
untuk pertumbuhan yang baik adalah antara 5.5-6.5. Kelapa menghendaki tanah
yang cukup subur yang memiliki kandungan unsur-unsur hara esensial seperti
N, P ,Ca, Mg, S, Cl, Fe, Mn, ZnB, Cu, dan Mo yang cukup. Tanah-tanah yang
10
yang baik.
dengan air yang bergerak seperti ditepi-tepi sungai, dekat pantai, umumnya
pertumbuhannya baik sekali. Hal ini disebabkan karena air yang bergerak
penyiraman.
persemaian.
2.5 Pemasaran
harus tepat waktu, produk diinginkan masyarakat dan harga terjangkau. Suatu
komoditas mempunyai sistem pemasaran yang sangat efisien tetapi persentase biaya
pemasaran semakin tinggi misalnya komoditas yang cepat rusak atau yang memakan
tempat yang besar untuk mengangkut dan menyimpannya juga akan memakan biaya
pemasaran yang relaif tinggi dibandingkan dengan komoditi yang tahan lama atau
dari produsen ke konsumen. Biaya pemasaran meliputi angkutan dan biaya penjualan
(Mosher, 1987).
12
dengan pemasaran atau distribusi, yaitu semacam kegiatan berfungsi membawa atau
berarti dagang, sehingga tataniaga berarti “segala sesuatu yang menyangkut aturan
Produsen
Petani Pengumpul
Pengecer
Konsumen
2.7 Harga
Harga adalah jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai,yang harus
dibayarkan untuk produk atau jasa, pada waktu tertentu dan di pasar tertentu.
Menurut William J. Stanton (1984), Harga adalah alat pengukur dasar sebuah
2.8 Pendapatan
dikurangi biaya pengeluaran selama kegiatan uasaha dalam jangka waktu tertentu
(Mosher,1987).
bersih. Pendapatan kotor adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari semua
sumber dalam selang waktu tertentu yang diperhitungkan dari hasil penjualan.
Sedangkan pendapatan bersih adalah pendapatan kotor dikurangi dengan biaya yang
mengusahakan (Hadisapoetra,1975).
usahatani adalah ukuran hasil perolehan total sumber daya yang digunakan dalam
14
usahatani. Dalam menaksir pendapatan kotor semua komponen produk yang tidak
dijual dinilai berdasarkan harga pasar. Selisih antara pendapatan kotor usahatani
Pendapatan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh petani dan keluarganya tanpa
2.9. Penerimaan
bentuk uang tunai sebelum dikurangi dengan biaya pengeluaran selama kegiatan
tertentu, yang diperoleh dari hasil kali jumlah barang yang terjual dikalikan dengan
Penerimaan adalah hasil penjualan dari sejumlah produk yang diterima atau
Margin pemasaran atau margin tataniaga menunjukkan selisih harga dari dua
tingkat rantai pemasaran. Margin tataniaga adalah perubahan antara harga petani dan
yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani, tetapi tidak
pemasaran dikalikan dengan quantitas produk yang dipasarkan. Cara perhitungan ini
sama dengan konsep nilai tambah (value added). Pengertian ekonomi nilai margin
pemasaran adalah harga dari sekumpulan jasa pemasaran /tataniaga yang merupakan
hasil dari interaksi antara permintaan dan penawaran produk–produk tersebut. Oleh
karena itu nilai margin pemasaran dibedakan menjadi dua yaitu marketing costs dan
sementara marketing charges berkaitan dengan berapa yang diterima oleh pengolah,
pengumpul dan lembaga tataniaga. Margin tataniaga terdiri dari tiga jenis yaitu
absolut, persentase dan kombinasi. Margin pemasaran absolut dan persentase dapat
margin pemasaran.
16
BAB III
Pedagang Pengumpul
Konsumen
sebatas kelapa butiran saja, sehingga proses penjualan menjadi sedikit terkendala.
Sedangkan dari segi pemasaran para petani kelapa dirugikan oleh kondisi lahan yang
jauh dengan daerah pasar, sehingga untuk menjual hasil produksi tidak dapat
17
pengumpul dengan daya beli yang tidak terlalu tinggi. Setelah berada di tangan para
pengecer yang ada di wilayah kota. Dari tangan para pedagang pengecer inilah
konsumen baru dapat menikmati hasil produksi kelapa dalam para petani Kampung
kegiatan pemasaran, oleh karena itu setiap petani berusaha agar hasil panennya
produksi. Hal ini dikarenakan hampir semua hasil pendapatan dipergunakan kembali
untuk biaya hidup dalam memenuhi kebutuhan keluarga, dan sedikit sekali yang
3.2 Hipotesis
bahwa saluran pemasaran dan harga jual kelapa dalam (Cocos nucifera. L) sangat
BAB IV
METODE PENELITIAN
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder, data
primer adalah data yang diperoleh dari para petani melalui kuesioner. Sedangkan
Untuk membatasi agar penelitian ini tidak menyimpang dari arah yang
dari indikator-indikator yang akan diteliti sesuai dengan kondisi yang ada
dilapangan yaitu :
1. Biaya
3. Produksi
setahun.
4. Biaya Pemasaran
5. Pemasaran
6. Harga
Yaitu nilai atau jumlah uang yang diterima oleh produsen dari
konsumen.
7. Analisis
9. Margin dalam pemasaran tingkat selisih antara biaya produksi dan harga jual
di pasar.
10. Margin pemasaran yaitu bagian dari pembayaran konsumen yang diperlukan
Menghitung biaya yang dikeluarkan tiap lembaga tataniaga yaitu dengan cara
merinci jenis biaya yang telah dikeluarkan selama proses tataniaga berlangsung,
M = HP – HB
21
Keterangan :
dengan merumuskan :
Mt = M1 + M2 + M3 + … + Mn
Keterangan :
M1 … Mn = Margin pedagang
Profit atau keuntungan adalah selisih antara margin pedagang dengan biaya
Π = Mp – Bp
Keterangan :
Π = Keuntungan
Mp = Margin pedagang
Bp = Biaya pemasaran
22
LP = Hp x 100 %
He
Keterangan :
BAB V
Tanjung Redeb.
881,58 km2 yang berupa daratan 383,77 Km2 dan luas perairan
5.1.1.2. Iklim
tempat.
5.1.1.3. Keadaan
Penduduk
penduduk
dengan selisih 255 orang. Selain itu pada usia produktif jumlah
kampung Dumaring.
atau sekitar 38,49% dari jumlah penduduk yang ada. Tidak sekolah
usaha tani.
5.1.1.4. Keadaan
Pertanian
5.1.1.5. Keadaan
peternakan
5.1.1.6. Sarana
Penunjang
5.2. Pembahasan
5.2.1. Produksi
diperoleh dalam satu tahun empat kali panen. Kelapa yang dihasilkan oleh 20
panen dengan harga jual dari petani yang berlaku di lokasi penelitian adalah
Rp. 1500,- per buah. Sedangkan harga jual kelapa dari pengumpul di lokasi
penelitian sebesar Rp.1.800,- per buah. Dan harga jual kelapa dari para
5.2.2. Penerimaan
31
yang dihasilkan dikali dengan harga yang berlaku di lokasi penelitian yaitu
sebesar Rp. 1500,- perbuah sehingga jumlah penerimaan yang diterima oleh
5.2.3 Pendapatan
dikeluarkan tiap lembaga tataniaga yaitu dengan merincikan jenis biaya yang
Dalam satu tahun petani kelapa dalam melakukan 4 kali musim panen
berturut-turut, petani kelapa dalam menjual kelapa perbuah seharga Rp. 1500,-
pengecer (Rp.2.000,-) dengan harga jual kelapa dari petani (Rp.1.500,-) yaitu
sebesar Rp.500,-.
M = HP – HB
= Rp. 500
Π = Mp – Bp
= Rp. 200
LP = Hp x 100 %
He
= Rp.1.800 x 100%
Rp.2.000
= 90 %
33
kerja keluarga, sehingga total pendapatan yang diterima oleh petani sudah
BAB VI
A. Kesimpulan
2. Harga jual kelapa di tempat para petani reratanya adalah Rp. 1.500,-
sedangkan pada para pengumpul reratanya adalah Rp. 1.800,- dan pada
Rp. 500,- dan keuntungan rata-rata yang diperoleh petani kelapa dalam di
B. Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2009. Berau Dalam Angka dan Kecamatan Talisayan Dalam
Angka. Kabupaten Berau
Cooman De Ruiter. 1974. Pohon nyiur. Sari Alam Terbuka No. 51, di sadur oleh
Marsabun Ali, Odang. X.S.M.Nazar dan Prawiradidjaja. Penerbit Ganeca
NV, Bandung. 36 h.
Darwis, S.N. 1988. Tanaman Sela Diantara Kelapa. Seri Pengembangan Pertanian
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Jakarta. 119 h.