Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU SOSIAL DASAR

MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK PERUBAHAN (KASUS LINGKUNGAN


HIDUP) DAN UPAYA PEMECAHANNYA

Di Susun Oleh :

NPM NAMA KELAS


12110005 DIDIT PRASETYO 1KA34

PROGRAM SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS GUNAGARMA KAMPUS “J” KALIMALANG


Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Tugas : Masalah Sosial sebagai Efek Perubahan (Kasus Lingkungan Hidup) dan
Upaya Pemecahannya

Kelas : 1 KA 34

Dateline Tugas : 11 November 2010


Tanggal Penyerahan dan Upload Tugas : 11 November 2010

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini saya buat sendiri
tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100
untuk mata kuliah ini.

PENYUSUN

NPM NAMA PARAF

12110005 DIDIT PRASETYO

Program Sarjana S1 Sistem Informatika

UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
sehingga makalah mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ini dapat diselesaikan untuk salah satu tugas
yang diberikan dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar sebagai mata kuliah dasar umum.

Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada dosen mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar yang telah memberi bimbingan kepada saya sehingga makalah ini dapat
dikumpulkan. Tugas makalah ini berjudul “MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK
PERUBAHAN (KASUS LINGKUNGAN HIDUP) DAN UPAYA PEMECAHANNYA”. Yang
membahas segala sesuatu tentang pengeksploitasi secara berlebihan tentang hutan yang ada di
indonesia

Akan tetapi, makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya saya masih
mengharapkan bimbingan dari dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Agar dilain kesempatan
saya dapat mengerjakan tugas makalah dengan lebih baik lagi. Saya berharap agar makalah ini
dapat berguna bagi saya sendiri maupun pembaca. Akhir kata saya ucapkan terima kasih,
Wassalamualaikum.

Bekasi, 11 November 2010

Didit Prasetyo


 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………….. 1
1.2. Tujuan …………………………………………………………………………… 1
1.3. Sasaran ………………………………………………………………………….. 2
BAB II PERMASALAHAN
2.1. Strenght (Kekuatan)……………………………………………………………… 3
2.2. Weakness (Kelemahan)………………………………………………………….. 4
2.3. Oppurtunity (Peluang)…………………………………………………………… 4
2.4. Threats (Hambatan)……………………………………………………………… 5
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………… 7
3.2. Rekomendasi……………………………………………………………………. 7
REFERENSI…………………………………………………………………………….. 9

ii 
 
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hal yang menjadi latar belakang timbulnya kerusakan lingkungan hidup adalah akibat
eksploitasi berlebihan terhadap alam. Berlakunya otonomi daerah yang tidak dibarengi
dengan tanggung jawab dari pelaksana, Sementara perusakan lingkungan dan sumber
kehidupan berlangsung didepan mata.

Diantaranya adalah perusakan hutan, hutan yang adalah sebuah ekosistem dimana
sebuah kehidupan tumbuh dan berkembang. Sekarang mengalami ancaman karena
tingginya konflik kepentingan untuk mengakses dan mengontrol sumber kehidupan
tersebut. Menjadikan hutan sebagai aset bisnis yang di eksploitasi demi kepentingan sesaat
oleh kelompok tertentu.

Di Indonesia, proses pengrusakan hutan alam, praktek pembakaran hutan dan lahan
telah menempati urutan pertama di dunia. Hal ini membawa Indonesia menjadi negara
dalam urutan ketiga pelepas emisi karbon terbesar di dunia setelah Amerika dan China.
Kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 1997-1998 telah mengakibatkan 10 juta hektar
hutan Indonesia mengalami kerusakan dengan jumlah kerugian mencapai 3 milliar dolar
Amerika.

1.2. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan sebagian tentang masalah sosial yang
menjadi faktor perubahan lingkungan serta menjelaskan tentang cara penanggulangannya
kita semua tahu, bahwa terjadinya perubahan lingkungan akan berdampak besar terhadap
kehidupan baik manusia maupun ekosistem lain. Banyaknya kelompok yang
mengeksploitasi sumber alam secara berlebihan merupakan masalah sosial yang harus kita
hadapi dan ditemukan penyelesaiannya.


 
Selain hal tersebut populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah
lingkungan hidup di Indonesia. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya
yang besar untuk bertahan hidup. Namun populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan
bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada, sehingga pada
akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup manusia
yang rendah. Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan
makanan pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi
kebutuhan makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan
pertanian yang ujungnya juga makanan untuk manusia. Konversi hutan menjadi tanah
pertanian bisa menyebabkan erosi. Agar lingkungan yang kita tempati sekarang akan tetap
menjadi lingkungan yang layak untuk ditempati.

1.3. Sasaran

Sebagaimana kita ketahui masalah lingkungan adalah masalah masal yang melibatkan
banyak orang bahkan makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan. Dan perlu disadari
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi kelangsungan hidup makhluk yang ada
di bumi merupakan hal yang wajib kita lakukan karena ini adalah tempat kita, lingkungan
kita, Bumi kita. Tidak ada yang bisa merawatnya selain penghuni itu sendiri

Eksploitasi hutas secara berlebihan merupakan salah satu tindakan merusak alam,
merusak lingkungan kita. Apa ada yang bisa memperbaiki ozon yang berlubang? Apakah
ada yang bisa mengembalikan satwa – satwa yang punah karena kehilangan habitatnya?
Atau adakah yang bisa mengembalikan hutan yang kini menjadi padang tandus yang
gersang? Jika tidak ada, Tolong jangan merusaknya. Mulailah untuk merawat dan menjaga
apa yang telah kita miliki.


 
BAB II

PERMASALAHAN

Salah satu masalah utama penyebab kerusakan lingkungan adalah eksploitasi berlebihan
terhadap hutan, sebenarnya berkurangnya jumlah hutan bukan hanya karena eksploitasi hutan
yang berlebihan tapi ada hal lain seperti kebakaran hutan baik yang disengaja maupun tidak
disengaja (proses alam)

Dampak – dampak lain dari eksploitasi hutan yang akan diuraikan menggunakan analisis
SWOT (Strenght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Oppurtunity (Peluang), dan Threat
(Hambatan))

2.1. Strenght (Kekuatan)

Pada dasarnya eksploitasi hutan bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam
yang ada di hutan dengan catatan tidak merusak ekosistem yang ada di dalamnya.
Eksploitasi hutan memiliki kekuatan apabila

a. Eksploitasi dilakukan secara hati – hati.

Dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana serta menjaga kelestarian
alam dengan mengeksploitasi hasil hutan terutama kayu secara hati – hati atau secara
berlebihan. Dengan begitu tidak akan menggangu ekosistem hutan.

b. Adanya Reboisasi setelah mengeksploitasi hutan

Ini dimaksudkan agar tidak terjadi erosi atau bencana yang lain seperti banjir karena
daya serap air yang akan berkurang setelah mengambil SDA. Dan untuk investasi
masa depan agar hutan yang kita manfaatkan akan tetap menjadi sebuah ekosistem
yang utuh.

c. Adanya pengawasan terhadap pemanfaatan hutan

d. Kesadaran masyarakat akan bahayanya eksploitasi berlebihan terhadap hutan


 
2.2. Weakness (Kelemahan)

Seperti yang kita tahu setiap hal pasti ada baik dan buruknya bahkan pada
pemanfaatan sumber daya alam. Eksploitasi hutan memiliki kelemahan apabila :

a. Mengeksploitasi hutan atau sumber daya alam yang lain secara berlebihan, jika itu
dilakukan maka keseimbangan ekosistemnm pun akan terganggu bahkan akan
merusak ekosistem tesebut.

b. Memanfaatkan sumber daya alam tanpa memelihara sumber daya alam tersebut,
misalnya seseorang memanfaatkan hutan sebagai prosdusen kayu, tetapi orang itu
tidak memelihara hutan tersebut dengan kata lain tidak melakukan reboisasi terhadap
hutan tersebut. Meskipun jumlah pohon yang ada di hutan jumlahnya banyak dan
orang yang memanfaatkannya tidak memelihara hutan tersebut. Cepat atau lambat
sumber daya alam di hutan tersebut akan habis.

c. Sering kali kita temukan banyak hutan yang sudah menjadi lahan tandus,
penyebabanya beragam, mulai dari penebangan liar sampai kebakaran hutan. Hal ini
mungkin tidak akan terjadi jika pengawasan dilakukan secara ketat.

d. Tidak adanya kesadaran masyarakat akan rasa memiliki, pentingnya rasa memiliki
terhadap hutan mestinya dirasakan kepada masyarakat di sekitarnya. Rasa memiliki
disini dimaksudkan agar setiap masyarakat memiliki rasa tanggung jawab melindungi
hutan yang telah mereka manfaatkan sumber daya alamnya. Bukan memanfaatkan
tanpa memelihara ekosistem yang ada didalamnya.

2.3. Oppurtunity (Peluang)

a. Peluang terbesar bagi masyarakat desa untuk mewujudkan kesejahteraannya dari


pemanfaatan hutan berasal dari hutan produksi. Masalahnya adalah, sejauh mana
peluang itu diberikan oleh pemerintah dan sejauh mana masyarakat desa yang
bersangkutan mampu mengelola izin pemanfaatan hutan tersebut secara baik dan
lestari

b. Indonesia saat ini merupakan negara dengan laju kerusakan hutan (deforestasi) yang tercepat
di dunia (Guinness Book of World Records – April 2007). Indonesia dinilai bertanggung
jawab atas menciutnya kapasitas paru-paru dunia dan juga dituduh sebagai negara yang
membiarkan berlangsungnya illegal loging dan pembakaran hutan untuk lahan perkebunan.


 
Indonesia bersama Papua Nugini dan Brasil mengalami kerusakan hutan terparah sepanjang
kurun 2000-2005..

c. Menurut Badan Pangan Dunia (FAO), Indonesia menghancurkan kira-kira 51 kilometer


persegi hutan setiap harinya, yang nilainya setara dengan hancurnya 300 lapangan bola setiap
jam. Hal ini disebabkan oleh karena hutan alam Indonesia secara legal dieksploitasi di bawah
kebijakan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Kedua
kebijakan ini membuka peluang eksploitasi hutan yang menguntungkan para taipan pemegang
konsesi. Sistem HPH dan HTI sangat bertanggung jawab atas percepatan laju deforestasi di
Indonesia

d. Kebutuhan pasokan kayu jati di Indonesia 2,5 juta m3/tahun Baru dapat dipenuhi 700.000 m3
(30% nya) Kebutuhan Kayu Jati Dunia baru dapat dipenuhi sekitar 20% (Sumber Data
Dikutip dari World Timber Organization dan Departemen Kehutanan, 2004) Penanaman
Ulang dengan Kayu Jati membantu program Reboisasi, penghijauan, pencegahan banjir dan
longsor. Penebangan dilakukan berkesinambungan dengan Gerakan Penanaman Ulang
kembali dan salah satunya seperti yang telah kami lakukan yaitu mengajak para infestor utuk
ikut dalam program reboisasi, tapi reboisasi yang ini sudah barang tentu menguntungkan
bahkan saling menguntungkan.

2.4. Threats (Hambatan)

a. upaya konservasi adalah pemerintah di negara-negara berkembang cenderung harus


menukarkan kekayaan alam dengan perdagangan dan industri yang terus meningkat
dan hutan yang mempunyai banyak kayu ini, disamping sebagai sektor pendapatan
asli daerah (PAD) khususnya bagi Mentawai, juga digunakan sebagai alat penambah
kekayaan dengan menebang hutan secara ilegal. Sehingga kayu dalam hutan inilah
yang menjadi korban akibat ditebangi.

b. kurangnya kesadaran, kepedulian dan tanggung jawab akan kelestarian hutan


alam.Dimasa seperti ini banyak sekali orang yang tidak tanggap terhadap kelestarian
hutan alam. Padahal dengan membabat hutan terus menerus banyak keberadaan flora
dan fauna yang terancam punah bahkan telah ada yang punah total.

c. Hutan alam (hutan yang telah ada sejak dahulu) yang mempunyai dan menyimpan
berbagai macam hewan dan tumbuhan mulai hilang. Oleh karena itu juga, umumnya
orang indonesia, khususnya orang Mentawai lama kelamaan bisa bisa tidak mengenal

 
racikan obat tradisonal lagi, padahal obat-obatan tradisional merupakan bahan dasar
dalam memproses membuat obat-obatan modern yang digunakan untuk mengobati
berbagai penyakit baru yang telah banyak ditemukan dewasa ini. Dengan
menggunakan teknologi modern telah dapat mengolah bahan-bahan obat-obatan
tradisonal menjadi oabt modern yang dapat mengobati berbagai penyakit.

d. Selama ini orang berfikir potensi hutan hanya kayu. Padahal selain kayu, masih
banyak manfaat hutan lainnya. Misalnya saja hutan dapat digunakan sebagai temapt
penelitian yang dapat digunakan sebagai tempat mendapatkan penemuan ilmiah
terbaru, dan hal ini juga dapat meningkatkan mutu dan kwalitas ilmu pengetahuan.


 
BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian diatas adalah :

a. Eksploitasi dilakukan secara hati – hati dengan begitu tidak akan menggangu
ekosistem hutan.

b. Mengeksploitasi hutan atau sumber daya alam yang lain secara berlebihan, jika itu
dilakukan maka keseimbangan ekosistemnm pun akan terganggu.

c. Tidak adanya kesadaran masyarakat akan rasa memiliki, pentingnya rasa memiliki
terhadap hutan mestinya dirasakan kepada masyarakat di sekitarnya.

d. Peluang terbesar bagi masyarakat desa untuk mewujudkan kesejahteraannya dari


pemanfaatan hutan berasal dari hutan produksi.

e. Indonesia saat ini merupakan negara dengan laju kerusakan hutan (deforestasi) yang
tercepat di dunia (Guinness Book of World Records – April 2007).

f. Dimasa seperti ini banyak sekali orang yang tidak tanggap terhadap kelestarian
hutan alam

g. Orang-orang masih berfikir bahwa manfaat hutan hanya kayu.

3.2. Rekomendasi

Dari uraian diatas terdapat masalah-masalah akibat eksploitasi hutan secara berlebihan
untuk itu kami berikan saran ataupun solusi yang diharapkan dapat mengatasi masalah –
masalah diatas :

a. Dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana serta menjaga


kelestarian alam dengan mengeksploitasi hasil hutan terutama kayu secara hati –
hati atau secara berlebihan. Dengan begitu tidak akan menggangu ekosistem hutan.


 
b. Adanya Reboisasi setelah mengeksploitasi hutan

c. Adanya pengawasan terhadap pemanfaatan hutan

d. Kesadaran masyarakat akan bahayanya eksploitasi berlebihan terhadap hutan

e. Memanfaatkan hutan dengan memelihara hutan tersebut dengan baik tanpa


merusaknya

f. Memberikan penyuluhan atau pendidikan bahwa manfaat hutan bukan hanya kayu,
ada manfaat lain seperti dapat menjadi tempat penelitian.


 
REFERENSI

http://teak-investation.blogspot.com/2010/03/quantum-infesta.html

http://www.conservation.or.id/home.php?catid=2&subcatid=37&id=256&page=g_arsip.detail

http://noviawulandari.blogspot.com/2010/04/makalah-masalah-sosial-sebagai-efek.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/makalah-masalah-sosial-sebagai-efek-perubahan-kasus-
lingkungan-hidup-dan-upaya-pemecahannya-2/

http://www.scribd.com/doc/6330078/Manusia-Dan-Lingkungan-Hidup

http://id.wikibooks.org/wiki/Melibatkan_Masyarakat_dalam_Penanggulangan_Kerusakan_Lingkunga
n_Pesisir_dan_Laut

http://afand.cybermq.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-
kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian


 

Anda mungkin juga menyukai