Anda di halaman 1dari 1

Rahasia Sunnah : Tahnik

Dari Abu Musa Al-Asy ariy, Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya n
ama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma. HR Bukhori dan Muslim. Dala
m riwayat Imam Bukhari ada tambahan: maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdo
akan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.
Dari Asma binti Abi Bakar Ash-Shiddiq ketika ia sedang mengandung Abdullah bin A
z-Zubair di Makkah, ia berkata : "Aku keluar dalam keadaan hamil menuju kota Mad
inah. Dalam perjalanan aku singggah di Quba dan di sana aku melahirkan. Kemudian
aku mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan meletakkan anakku di
pangkuan beliau. Beliau meminta kurma lalu mengunyahnya dan meludahkannya ke mul
ut bayi itu, maka yang pertama kali masuk ke kerongkongannya adalah ludah Rasulu
llah Shallallahu alaihi wa sallam. Setelah itu beliau mentahniknya dengan kurma d
an mendo akan barakah baginya. Lalu Allah memberikan barakah kepadanya (bayi terse
but)
==================================================================
Sesungguhnya perbuatan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam men-tahnik bayi-bay
i yang baru lahir dengan kurma setelah dilumatkan dan kemudian memasukkannya ke
mulut bayi, kemudian men-tahnik-nya (mengolehkan lumatan kurma di langit-langit
mulut) adalah memiliki hikmah yang agung. Sebab, kurma memiliki kandungan glukos
a dalam jumlah yang banyak, khususnya setelah dilumatkan dimulut sehingga bercam
pur dengan air liur, diman air liur mengandungs sejumlah enzim khusus yang bisa
mengubah glukosa menjadi gula asal. Air liur juga bisa melumatkan zat-zat gula.
Sehingga bayi yang baru lahir bias mencerna kurma lembut itu dengan baik.
Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seket
ika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang
bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.
Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang
memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara me
dis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahka
n kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.
Ditengah maraknya paramedis dunia yang mulai meragukan vaksin, sebaiknya sebagai
muslim kita kembali kepada yang syar'i. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam
telah mengajarkan kita untuk menjaga imuitas bayi dengan cara tahnik. Tahnik sec
ara bahasa artinya adalah mengunyah sesuatu dan meletakkanya di mulut bayi. Disu
nnahkan kita memakai kurma dalam mentahnik, sebaiknya dilakukan oleh orang-orang
yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.
Video Mentahnik bayi

sumber :

Anda mungkin juga menyukai