Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang ruang muka bumi mencakup unsur
pokok yang terdapat didalamnya seperti unsur batuan (lithosphere), unsur air (hidrosphere),
unsur udara (atmosphere) dan unsur makhluk hidup (biosphere) dalam dimensi ruang dan waktu.
Geografi juga merupakan ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi di atas
permukaan bumi yang dipandang secara spasial (keruangan) dan berdasarkan waktu. Dimana
bumi sebagai objek geografi memiliki berbagai fenomena-fenomena unik dan menarik yang
dapat dikaji. Seperti fenomena fisik, meliputi geomorfologi, geologi, hidrologi dan tanah. Juga
fenomena sosial yang meliputi geografi pertanian, penggunaan lahan (landuse), geografi
ekonomi, dan geografi pariwisata. Dimana tujuan yang hendak dicapai bukan lain adalah untuk
memperoleh pengertian yang menyeluruh tentang sistem interaksi antara manusia dan
lingkungan alam di atas permukaan bumi (Ackerman, 1963).
Pemahaman akan berbagai aspek kehidupan manusia (social aspect) serta fenomena
alam-lingkungan (physical aspect) dalam ilmu geografi merupakan suatu hal yang amat penting
untuk dikuasai. Selain itu, pemahaman akan interaksi antara gejala sosial dan fisik pada suatu
daerah juga akan membantu dalam menjelaskan dinamika wilayah dan hubungan antar wilayah.
Oleh karena itu, sebagai dasar ilmu geografi yang terdiri dari : location, place, region,
movement, dan interaction. Konsep-konsep itulah yang akan membantu mahasiswa dalam
membantu perspektif keruangan (spatial perspective).
Dalam mempelajari geografi, tidak cukup dengan hanya mempelajarinya di dalam
ruang/kelas tetapi harus terjun langsung ke lapangan untuk memahami permukaan bumi dengan
baik. Bagi geograf, lapangan adalah laboratorium alam. Dengan pergi ke lapang, seseorang
bukan hanya dapat melihat secara langsung atau peristiwa di permukaan bumi, namun juga dapat
merasakan suasana lapang tempat suatu peristiwa terjadi. Bahkan, dalam kasus-kasus tertentu,
seakan-akan ia juga merasa terlibat secara langsung dalam peristiwa tersebut. Singkatnya,
melalui kegiatan di lapang, seseorang akan dapat membiasakan dan melatih indera serta perasaan
untuk mengenali berbagai peristiwa di permukaan bumi. Pergi ke lapang dapat ditujukan untuk
memperoleh penjelasan tentang kaitan sebuah fenomena dengan fenomena lainnya, yang bersifat
spasial.
Sesuai dengan tujuan dasar dari pelaksanaan Kuliah Kerja Lapang (KKL) 2 yang
dititikberatkan pada peningkatan kemampuan mahasiswa dalam mengumpulkan data serta
membahas isu dari gejala-gejala sosial dan fisik, maka dalam penekanan pada KKL 2 ini
diletakkan pada peningkatan kemampuan mahasiswa dalam mengobservasi wilayah kajian.
Selain itu, para mahasiswa juga dituntut untuk memperlebar pandangannya agar tidak terpaku
dengan wilayah studinya masing-masing, tetapi juga memperhatikan wilayah studi kelompok
lainnya. Dengan demikian mahasiswa diharapkan mampu memahami hakekat wilayah sebagai
sebagai suatu sistim keruangan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapang 2 (KKL 2) ini adalah untuk melatih mahasiswa
dalam menerapkan beberapa teori, konsep, dan pendekatan geografis yang pernah dibicarakan di
kelas sehingga dapat mempraktekannya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
penekanan utama adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan analisis
regional.
Tujuan dilaksanakannya KKL 2 antara lain adalah :
 Mampu mengolah Data Sekunder untuk Kepentingan Survey Lapang
a) Mampu menentukan data sekunder yang dibutuhkan (relevansi dengan permasalahan
yang akan ditelaah)
b) Mencari dan menentukan metode pengolahan yang digunakan
c) Penerapan metode pengeolahan data.
d) Mendeskripsikan hasil pengolahan data, (termasuk; grafik, gambar, tabel, foto, peta,
tekstual, referensi)
 Mampu Melakukan survey Lapang (Geografi Fisik dan Geografi Manusia)
a) Menentukan Metode survey yang digunakan
b) Menentukan Sampel (lokasi/person)
c) Menetapkan instrumen survey
d) Mampu mengidentifikasi dan menemukan sampel di lapangan
 Mampu Membuat Laporan Kuliah Lapang
a) Mengolah data hasil survey
b) Mampu menyajikan hasil survey secara keruangan
c) Mampu mempresentasikan
d) Mampu mempublikasikan dalam bentuk laporan dan poster.

BAB II
GAMBARAN UMUM BANYUMAS
(Berdasarkan Titik Sampel)

Wilayah studi Kuliah Kerja Lapang 2 (KKL 2) berlokasi di Banyumas, yaitu sebuah
Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Gunung Slamet sebagai gunung api aktif yang terletak di
kabupaten ini sangan mempengaruhi kondisi fisik dari kabupaten ini, baik geologi dan
geomorfologinya. Jenis tanah yang terdapat di kabupaten Banyumas juga dipengaruhi oleh
gunung ini. Karakteristik tanah yang terdapat di Banyumas secara umum dipengaruhi oleh
kondisi tanah dari masing-masin lokasi, contohnya di pinggiran sungai (singkapan sungai) akan
cenderung berliat karena terkena air sungai. Kabupaten Banyumas merupakan kabupaten yang
mayoritas penggunaan lahannya adalah sebagai partanian tanaman kering seperti singkong.
Secara umum Banyumas merupakan kabupaten yang memfasilitasi warganya dengan
cukup baik di berbagai bidang kehidupan. Aksesibilitas yang terdapat di Banyumas cukup
melayani kebutuhan mobilitas penduduknya. Aksesibilitas dalam hal ini kaitannya dengan
transportasi yang terdapat di Kabupaten ini baik sarana dan prasarana. Sarana transportasi yang
terdapat di Banyumas seluruhnya merupakan sarana transportasi darat. Moda transportasi yang
digunakan pun beragam misalnya angkutan-angkutan umum, mini bus, bus antar kota, andong,
ojek, kereta api, dan sebagainya. Banyumas sebagai kabupaten yang bertumpu pada sarana
transportasi darat mempu menunjangnya dengan prasarana yang baik. Prasarana yang ada seperti
kondisi jalan yan telah beraspal hingga ke desa-desa, terminal bayangan sebagai simpul
transportasi telah menjangkau tempat-tempat diluar prasarana seperti terminal dan stasiun yang
kondisinya sudah cukup baik.
Banyumas sebagai kota yang banyak memiliki bentangan alam yang sangat indah dan
nilai sejarah yang tinggi memiliki potensi wisata yang cukup besar. Pengelolaan yang baik akan
menjadikan Banyumas sebagai tujuan wisatawan yang datang ke Jawa Tengah. Objek-objek
wisata alam yang terdapat diwilayah ini sangat beragam, mulai dari Baturraden yang menjadi
objek wisata “andalan”, Baturagung, hingga Curug Ceheng yang kepemilikannya masih dimiliki
oleh pribadi. Nilai sejarah dan budaya yang tinggi juga menghadirkann objek-objek wisata
seperti makam-makam “sesepuh” Banyumas hingga Museum Jendral Sudirman.
Keadaan Penduduk di Banyumas beragam sesuai dengan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh tiap warganya. Kegiatan ekonomi dalam hal pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan
dari warga seperti Petani, Pedagang, Pelaku Industri rumah tangga hingga distributor barang
mempengaruhi keadaan penduduk. Pengaruh ini datang dari kemampuan warga untuk
mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya (kemampuan finansial).
Keadaan ini sangat mempengaruhi kondisi sosial-ekonomi di Kabupaten Banyumas

Anda mungkin juga menyukai