PENDAHULUAN
1
untuk melakukan pertanggung jawaban atas pengawasan yang dilakukan setiap
hari, selain itu digunakan untuk pertanggungjawaban juga digunakan untuk
melakukan perencanaan dan koordinasi antara aktivitas-aktivitas yang satu dengan
yang lainnya dalam sebuah organisasi bisnis.
Akuntansi adalah bahasa bisnis, setiap organisasi menggunakannya
sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis, seperti saat terjadi pertukaran barang
dengan sejumlah uang dalam akuntansi dapat diistilahkan sebagai menjual atau
membeli. Istilah akuntansi lainnya misalnya aktiva, cashflow, laba atau rugi dan
lain-lain. Karena akuntansi berfungsi sebagai bahasa bisnis maka masyarakat
mengganggap penerapan akuntansi dalam suatu organisasi perusahaan merupakan
suatu keharusan.
Pentingnya pengambilan keputusan yang akurat dan tepat agar tidak
menimbulkan kerugian terhadap operasional perusahaan. Keberadaan informasi
dan komunikasi dalam akuntansi sebagai titik fokus penerang manejemen dalam
membuat keputusan dalam situasi dan kondisi apapun, sehingga manajemen tidak
dibutakan dengan ketidakakuratan dan ketidakrelevanan informasi yang tersedia.
Namun, pengambilan keputusan tersebut tidak serta merta begitu saja dikeluarkan
atau diputuskan. Tetapi, keputusan itu dibuat dengan berbagai pertimbangan yang
matang atas berbagai kemungkinan konsekuensi yang akan terjadi dari
pengambilan keputusan tersebut. Salah satu bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan di perusahaan atau organisasi adalah dengan melihat dan
menganalisa berbagai laporan dan catatan akuntansi yang umumnya dapat
dijadikan sebagai general decision making pada sebuah perusahaan.
Mengingat pentingnya informasi dan komunikasi dalam akuntansi
tersebut, maka mendorong kami untuk menyusun makalah dengan judul:
”TEORI KOMUNIKASI DALAM AKUNTANSI”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, kami mengidentifikasikan
masalah tersebut, diantaranya:
1. Bagaimana tataran semiotika teori komunikasi dalam akuntansi?
2. Bagaimana taksonomi dalam akuntansi?
2
3. Mengapa akuntansi dapat dikatakan sebagai bahasa bisnis?
4. Seberapa pentingkah peran laporan keuangan dalam dunia bisnis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tataran semiotika dalam teori komunikasi
2. Untuk mengetahui taksonomi dalam akuntansi
3. Untuk mengetahui alasan bahwa akuntansi dikatakan sebagai bahasa bisnis
4. Untuk mengetahui peran penting laporan keuangan dalam dunia bisnis
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
4
5. Berdiskusi dalam suatu kerja tim.
6. Melakukan presentasi proposal tentang pengembangan perusahaan.
7. Mengadakan pengarahan (breefing) untuk staf karyawan dalam suatu
perusahaan.
8. Mengadakan pelatihan manajemen kepada para manajer operasional atau lini
bawah.
5
1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus
menyiapkan idea tau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain
atau audien.
2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau
dimengerti dengan sempurna. Proses komunikasi dimulai dengan adanya ide
dalam fikiran, lalu diubah kedalam bentuk pesan-pesan seperti dalam bentuk
kata-kata, ekspresi wajah, dan sejenisnya, untuk kemudian disampaikan pada
orang lain.
3. Pengirim menyampaikan pesan
Setelah mengubah ide-ide kedalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah
memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada
kepada si penerima pesan.
4. Penerima menerima pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim
mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan tersebut. Jika
seseorang mengirimkan sepucuk surat, komunikasi baru bias terjalin bila
penerima surat sudah membaca dan memahami isinya.
5. Penerima menafsirkan pesan
Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah
dimengerti dan tersimpan di dalam benak fikiran si penerima
pesan.Selanjutnya, suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila
penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirim pesan.
6. Penerima memberi tanggapan dan umpan balik ke pengirim
Umpan balik atau feedback penghubung akhir dalam suatu mata rantai
komunikasi. Umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang
memungkunkan pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan.
6
2.1.2.4 KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Komunikasi akan efektif bila terjadi pemahaman yang sama dan
merangsang pihak lain untuk berfikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif akan menambah keberhasilan individu maupun
organisasi. Komunikasi yang efektif akan membantu mengantisipasi masalah-
masalah, membuat keputusan yang tepat, mengkoordinasikan aliran kerja,
mengawasi orang lain, dan mengembangkan berbagai hubungan.
Sehubungan dengan komunikasi yang efektif, komunikasi dibedakan
menjadi dua, yakni komunikasi individu dan komunikasi massa. Dalam
komunikasi individu, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan
mampu memahami pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim atau
komunikator. Sementara dalam komunikasi massa, komunikasi dikatakan efektif
apabila mampu menjangkau komunikasi secaran lebih luas.
7
Prinsip akuntansi disebut juga konsep dasar (basic concept). Ada beberapa
prinsip akuntansi, yaitu sebagai berikut:
1. Kelangsungan usaha (continuity atau going concern)
Akuntansi beranggapan bahwa suatu organisasi didirikan tidak untuk
sementara, melainkan berkesinambungan (terus-menerus).
2. Kesatuan usaha (business entity)
Ada pemisahan antara hak individu dan hak milik organisasi. Akuntansi
beranggapan bahwa yang dicatat hanya yang berkaitan dengan organisasi.
3. Periode waktu (period of time)
Laporan keuangan yang dibuat untuk periode waktu tertentu, misalnya harian,
mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, tahunan. Periode akuntansi berbeda
dengan tahun buku. Tahun buku adalah periode akuntansi setahun, sedangkan
periode akuntansi dapat seminggu, sebulan, setahu, dan sebagainya.
4. Satuan keuangan (monetary expressions atau term of money)
Satuan uang merupakan alat pengukur dan sebagai alat petunjuk. Sebagai alat
pengukur, hanya satuan uang yang dijadikan alat pengukur. Sebagai alat
petunjuk, hanya transaksi yang menyangkut perubahan nilai dalam satuan uang
yang dapat dijadikan sasaran akuntansi.
5. Keterkaitan (relevance)
Artinya, pencatatan, penilaian, dan penjelasan mempunyai keterkaitan satu
dengan yang lainnya. Misalnya, nilai persediaan yang trcantum dalam laporan
berkaitan erat dengan metode penilaiannya.
6. Nilai Historis
Dalam istilah lain nilai historis disebut juga realization atau object evidence.
Artinya, akuntansi mencatat nilai yang telah disebut dalam satuan uang
sewaktu peristiwanya terjadi (nilai historis) sesuai dengan bukti yang telah
disyahkan (realization).
7. Harga pokok (cost)
Harga pokok adalah dasar yang benar (proper basis) bagi pelaksanaan
akuntansi terhadap semua harta dan berakhirnya harta dan catatan akuntansi
harus menggambarkan harga pokok pembeliannya maupun harga pokok
pemakaian harta tersebut.
8
8. Taat asas (consistency)
Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan, metode, prosedur, kode
rekening yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara terus
menerus dari periode ke periode (konsisten).
9. Penjelasan yang cukup (disclosure)
Artinya, laporan keuangan yang ringkas harus dapat menyajikan keadaan yang
lengkap dan dapat dimengerti dari semua fakta yang cukup penting dalam
mempengaruhi keputusanpemakai informasi laporan keuangan.
10.Segi dualisme (double entry)
Artinya, menggunakan persamaan dengan sistem catatan berpasangan. Catatan
yang satu mengimbangi catatan yang lain. Pihak di debit sama jumlahnya
dengan pihak yang di debit.
11.Cukup berarti (materiality)
Sebagai pedoman untuk membuatketentuan cukup berarti suatu fakta atau
elemen. Ada dua aspek yang dapat dilakukan sebagai pertimbangan. Pertama,
aspek kuantitatif yang berkenaan dengan jumlah atau angka, misalnya jumlah
rupiah atau jumlah barang. Kedua, aspek kualitatif yang berkenaan dengan
karakteristik, seperti besar kecilnya organisasi, kebijakan akuntansi. Contoh,
jumlah Rp 500.000 bagi setiap individu sebagao pendapatan sebulan mungkin
cukup berarti, tetapi bagi perusahaan yang besar mungkin tidak cukup berarti.
12.Hati-hati (conservatism)
Dalam penyusunan laporan keuangan hendaknya diusahakan tidak sampai
terjadi kelebihan penilaian terhadap pendapatan atau harta. Misalnya,
konsephati-hati menyatakan pendapatan yang belum pasti diterima, tidak boleh
diakui sebelum pendapatan tersebut direalisasi, sedangkan kerugian diakui
ketika bisa diperkirakan.
9
1. Mudah dipahami
Yaitu laporan keuangan dibuat secara singkat tetapi jelas.
2. Relevan (keterkaitan)
Agar laporan keuangan relevan, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu
mempunyai nilai umpan balik (feedback), mempunyai nilai prediksi, dan tepat
waktu.
3. Keandalan (reability)
Agar laporan keuangan dapat diandalkan harus memenuhi beberapa syarat,
yaitu:
a. Dapat diperiksa
b. Dapat dipercaya
c. Laporan keuangan disajikan secara lengkap
d. Mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan taksiran dalam
keadaan ketidakpastian, sehingga harta dan pendapatan tidak ditaksir terlalu
tinggi, sebaliknya utang dan beban tidak ditaksir terlalu rendah.
4. Dapat diperbandingkan
Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan harus memenuhi beberapa
syarat, antara lain pencatatan transaksi dilakukan secara konsisten, dan ada
standarnya.
10
4. Kreditur dan investor yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan
tentang rospek kredit/investasi.
5. Pemerintah yang berkepentingan dalam hal penentuan pajak.
11
BAB 3
PEMBAHASAN
12
pengambilan keputusan, dan langkah di waktu yang akan datang. Sebagai bahasa
perusahaan (language of business), artinya dengan laporan keuangan orang
dengan mudah mengetahui hak dan kewajiban serta besar kecilnya perusahaan,
dengan mudah untuk mengukur kegiatan operasi serta kemajuan usaha,dengan
mudah juga mengetahui sebab bertambah dan berkurangnya modal, dan dengan
akuntansi maka akan dapat mengamankan harta perusahaan. Administrasi
keuangan akan dapat disusun secara teratur dengan mempergunakan akuntansi.
Bila administrasi keuangan jelek, maka akan berakibat kesullitan di bidang
keuangan, penggelapan, kebocoran, sehingga akan memberikan kontribusi negatif
dalam pencapaian tujuan dan laba perusahaan.
Laporan keuangan yang disajikan akan mendapat reaksi atau pengaruh
pada keputusan atau tindakan, pengaruh tersebut disebut sebagai pragmatik.
Pragmatik adalah suatu kegiatan yang membahas apakah informasi keuangan
efektif (manfaat) bagi yang dituju dalam perekayasaan akuntansi, dan apakah
informasi tersebut dapat mempengaruhi perilaku pemakai.
Berikut ini adalah gambaran akuntansi sebagai bahasa bisnis:
Semantik: Pragmatik:
Bagaimana Bagaimana
Likuiditas menyimbolkan berpengaruh Reaksi terhadap
Solvabilitas Pesan akuntansi
Profitabilitas
yang dituju
Aset = oleh informasi
Kewajiban + Modal
investor &
Laporan Keuangan kreditor
Sebagai medium komunikasi
Perekayasaan
Akuntansi
Sintaksis/struktural:
Bagaimana diukur &
disajikan
13
3.2 SEMIOLOGI DALAM AKUNTANSI
Semiologi yaitu studi tentang simbol atau tanda. Semiologi dalam
akuntansi ada tiga bagian, diantaranya yaitu:
1. Akuntansi sebagai seni
Akuntansi dikatakan sebagai seni, karena adalah kemampuan, keyakinan,
firasat, kreativitas, keahlian/kepandaian yang diterapkan dalam pelaksanaa
pekerjaan. Keahlian/kepandaian dalam pelaksanaan pekerjaan timbul karena
pengalaman, observasi, studi. Akuntansi sebagai seni adalah
keterampilan/kemampuan/kecakapan menata transaksi keuangan yang beragam
menjadi gambaran yang mudah dimengerti bila dikomunikasikan hasilnya.
Hasil karya seni akuntansi adalah laporan keuangan.
2. Akuntansi sebagai ilmu (science)
Definisi akuntansi sebagai ilmu (science) menurut Helmi (1990;7):
“Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari mekanisme, sistem,
dan prosedur dalam mencatat, mengelompokkan, mengikhtisarkan, dan
melakukan interpretasi atas transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu
organisasi dan dinyatakan dalam satuan nilai uang”.
Mulyadi (1990;5) yang mengemukakan bahwa akuntansi merupakan ilmu
terapan. Sebagai ilmu terapan, akuntansi mendasarkan diri pada prinsip dan
konsep yang dikembangkan dalam suatu ilmu dasar atau disiplin. Akuntansi
keuangan hanya bersumber pada satu disiplin, sedangkan akuntansi manajemen
memiliki dua disiplin sumber. Akuntansi keuangan mendasar pada ilmu
ekonomi yang mengatur prinsip yang membimbing dalam pengambilan
keputusan. Sedangkan akuntansi manajemen mendasar pada psikologi social
yang berhubungan dengan prinsip yang membimbing perilaku manusia dalam
organisasi.
3. Akuntansi sebagai tekhnologi
Menurut Drs. M. Nafarin (2002;7) akuntansi adalah proses kegiatan yang
bersistem mengenai transaksi keuangan suatu organisasi dalam melakukan
pencatatan, penafsiran, dan penganggaran, sehingga berguna bagi pihak yang
berkepentingan dalam mengambil keputusan untuk menentukan langkah pada
waktu yang akan datang. Karena akuntansi merupakan
14
keterampilan/kecakapan/kemampuan/kepandaian, maka akuntansi dianggap
juga sebagai tekhnologi dalam pengolahan data keuangan.
15
BAB 4
KESIMPULAN
16