PENDAHULUAN
mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu
diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu, dan tempe, serta
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat
daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi,
Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber rotein hewani
lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang
Selain itu tahu merupakan komoditi turunan kedelai yang memiliki nilai ekonomi
yang cukup tinggi dan di minati oleh masyarakat, sehingga menciptakan lapangan kerja yang
Produk yang mereka jual sebagian besar ditunjukan untuk masyarakat menengah ke
bawah. Persaingan pasar disektor ini sangat ketat, karena hambatan masuk dan keluarnya
rendah (contestable market). Ciri konsumen pasar ini adalah peka terhadap kenaikan harga
(price elastic), sehingga apabila harga naik permintaan akan mudah turun.
Apa yang dapat mereka lakukan apabila dari sisi input hampir semua bahan yang
dibutuhkan harganya naik, seperti bahan bakar, kedelai dan sebagainya. Di satu sisi mereka
tidak mudah menaikan harga jual produknya, sementara di sisi lain biaya sulit di tekan.
Dalam jangka pendek pilihannya adalah mengurangi marjin keuntungan, mengurangi
ukuran produk atau bahkan menurunkan mutu produk yang dijual. Penurunan marjin
keuntungan tidak membawa dampak negatif apabila dikompensasi dengan perputaran atau
bahan baku kelas rendah dan sebagainya, karena praktik ini dalam jangka panjang justru akan
mengurangi daya tarik sector ini, karena akan semakin ditinggalkan oleh masyarakat yang
mengharapkan ketersediaan bahan baku dan penunjang terjaga dalam jumlah dan harga. Pada
harga yang stabil saja kehidupan mereka sudah susah, apalagi jika kondisi harga-harga terus
naik.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
masyarakat?
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk membangun dan membuka peluang usaha
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode pengkajian
di lapang (OFAR=on farm research) yang efisien dan mudah diterima. Selain itu dengan
Jenis dan teknik pengumpulan data yang dilakukan penelitian ini, yaitu data primer dan
data sekunder :
1. Data Primer: Data yang diperoleh langsung dari pengusaha tahu sebagai
Agar memudahkan operasionalisasi dalam penelitian ini perlu dikemukakan secara tegas
1. Variabel biaya adalah pembiayaan yang terkait dengan usaha tani yang mencakup
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya Tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang relatif
yang diperoleh. Biaya Variabel (Variable Cost) adalah biaya yang besar-kecilnya
2. Variabel analisis usaha tani adalah analisis yang dipakai dalam melakukan analisis ini
yang terdiri dari analisis finansial dan analisis ekonomi. Analisis finansial adalah data
biaya yang dipakai adalah data riil yang sebenarnya dikeluarkan sedangkan analisis
ekonomi adalah data biaya yang dipakai menurut ukuran harga bayangan (shadow
price).
2. Kegiatan Agroindustri
Jumlah bahan baku : 60 Kg/proses produksi
Jumlah hasil produksi : 4320 biji/proses produksi
Harga jual hasil produksi : Rp 150/biji
c. Biaya membuat :
Surat Izin Usaha :Rp800000,-
P-IRT dari Departemen Kesehatan :Rp…………………….,-
Sertifikat Halal :Rp…………………….,-
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA