Anda di halaman 1dari 14

c   





 
 

 
   | Sampai saat ini belum dapat dipastikan sejak kapan tradisi meracik dan
meminum jamu muncul. Tapi diyakini tradisi ini telah berjalan ratusan bahkan ribuan tahun.
Tradisi meracik dan meminum jamu sudah membudaya pada periode kerajaan Hindu-Jawa. Hal
ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Madhawapura dari jaman Majapahit yang menyebut
adanya profesi µtukang meracik jamu¶ yang disebut Acaraki.

Jamu sudah dikenal sudah berabad-abad di Indonesia yang mana pertama kali jamu dikenal
dalam lingkungan Istana atau keraton yaitu Kesultanan di Djogjakarta dan Kasunanan di
Surakarta.

Jaman dahulu resep jamu hanya dikenal dikalangan keraton dan tidak diperbolehkan keluar dari
keraton. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, orang-orang lingkungan keraton sendiri
yang sudah modern, mereka mulai mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat diluar keraton
sehingga jamu berkembang sampai saat ini tidak saja hanya di Indonesia tetapi sampai ke luar
negeri.

Bagi masyarakat Indonesia, Jamu adalah resep turun temurun dari leluhurnya agar dapat
dipertahankan dan dikembangkan.

Bahan-bahan jamu sendiri diambil dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia baik itu dari
akar, daun, buah, bunga, maupun kulit kayu.

Sejak dahulu kala, Indonesia telah dikenal akan kekayaannya, tanah yang subur dengan
hamparan bermacam-macam tumbuhan yang luas.

Tanah yang subur dengan kekayaan tanaman sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat
Indonesia karena mereka bergantung dari alam dalam usahanya untuk memenuhi bermacam-
macam kebutuhan. Pengolahan tanah, pemungutan hasil panen, proses alam tidak hanya
menghasilkan makanan, tetapi juga berbagai produk yang berguna untuk perawatan kesehatan
dan kecantikan.

Leluhur kita menggunakan resep yang terbuat dari daun, akar dan umbi-umbian untuk
mendapatkan kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit, serta persiapan-persiapan lain
yang menyediakan perawatan kecantikan muka dan tubuh yang lengkap. Campuran tanaman
obat traditional ini di kenal sebagai JAMU. Dimana Indonesia dikenal sebagai negara nomor 2
dengan tanaman obat tradisional setelah Brazilia.

 
Sejarah jamu gendong seiring perjalanan sejarah kerajaan Mataram Islam. Wiku, orang pintar
atau dukun yang pertama kali membuat ramuan dari tumbuh-tumbuhan yang kemudian dijajakan
dengan cara dipikul laki-laki dan digendong oleh perempuan.

Di antara kedua cara ini, jamu gendong inilah yang tetap berjalan hingga sekarang. Jenis jamu
gendong bermacam-ragam seperti cabe puyang, beras kencur, dan daun pepaya. Jamu gendong
yang populer sampai sekarang adalah beras kencur yang berkhasiat menghilangkan pegal-pegal
pada tubuh. Selain itu, dapat merangsang nafsu makan. Bahan pokoknya adalah beras dan
kencur. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula pasir dan ditambah sedikit garam.

 adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan
herba atau herbal.

Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-
akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan,
seperti empedu kambing atau tangkur buaya.

Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih
dapat ditoleransi peminumnya.

Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu
sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik
jamu oleh perusahaan besar seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan
dijual di berbagai toko obat dalam kemasan 2 . Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air
panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu juga dijual dalam
bentuk tablet, kaplet dan kapsul.

ð

Penjualan jenis dan jumlah jamu gendong sangat bervariasi untuk setiap penjaja. Hal tersebut
tergantung pada kebiasaan yang mereka pelajari dari pengalaman tentang jamu apa yang diminati
serta pesanan yang diminta oleh pelanggan. Setiap hari jumlah dan jenis jamu yang dijajakan
tidak selalu sama, tergantung kebiasaan dan kebutuhan konsumen. Setelah dilakukan
pendataan[j   , diperoleh informasi bahwa jenis jamu yang dijual ada delapan, yaitu beras
kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci suruh, uyup-uyup/gepyokan, kunir asam, pahitan, dan
sinom.

Hampir semua penjual jamu menyediakan seluruh jenis jamu ini meskipun jumlah yang dibawa
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan konsumen. Masing-masing jenis jamu disajikan untuk
diminum tunggal atau dicampur satu jenis jamu dengan jenis yang lain[j   . Beberapa di
antara responden, selain menyediakan jamu gendong juga menyediakan jamu serbuk atau pil
hasil produksi industri jamu.

Jamu tersebut diminum dengan cara diseduh air panas, kadang-kadang dicampur jeruk nipis,
madu, kuning telor, dan selanjutnya minum jamu sinom atau kunir asam sebagai penyegar rasa.

 !

Penjual jamu gendong di Pekanbaru

Jamu gendong pada umumnya digunakan untuk maksud menjaga kesehatan. Orang membeli
jamu gendong seringkali karena kebiasaan mengkonsumsi sebagai minuman kesehatan yang
dikonsumsi sehari-hari.

  

Jamu beras kencur dipercaya dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh. Dengan
membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang
biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, banyak pula yang berpendapat bahwa jamu
beras kencur dapat merangsang nafsu makan, sehingga selera makan meningkat dan tubuh
menjadi lebih sehat.

c

Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan, namun
terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua bahan ini
sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya tidak selalu sama di
antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras
kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kunci, kayu keningar,
kunir, jeruk nipis, dan buah pala. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih
dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan.

K !

Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus dan dibiarkan sampai dingin, kemudian
disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras disangan, selanjutnya ditumbuk sampai halus.
Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu
besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, diperas, dan disaring dengan saringan atau
diperas melalui kain pembungkus bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air matang
yang sudah tersedia, diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.

" 

Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau
seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat
tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas
dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan
bahwa jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan
dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan minum
jamu kunir asam untuk melancarkan haid.

c

Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat.
Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan utama buah
asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur dengan sinom
(daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis
digunakan gula merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula
buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.

K !

Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan
jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara
kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke
dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula
(atau pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang
diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang
sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap
untuk dijajakan.



Manfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak banyak berbeda dengan jamu
kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom. Bahkan, beberapa penjual
tidak menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu kunir asam dengan
mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya ditambahkan gula secukupnya.

Kð#

Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya,
untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang.
Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan,
menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Seorang penjual mengatakan minuman
ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua.

c

Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan puyang. Tambahan bahan baku lain dalam
jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan
antara lain temu ireng, temulawak, jahe, kudu, adas, pulosari, kunir, merica, kedawung, keningar,
buah asam, dan kunci. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan
kadangkala mereka juga mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.

K !

Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan
dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan ini
kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang yang sudah tersedia. Selanjutnya,
ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol.

ð

Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan
jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan
kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu
makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal,
dan pusing.

c

Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada
yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang
rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang
mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang
dipergunakan dalam bumbu masakan).

$%K !
Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan
menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang
terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh
rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis
lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa
manis dan segar seperti sinom atau kunir asam.

" 

Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan
keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita
(vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat
menguatkan gigi.

c

Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya
selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-bahan
lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat seperti buah
delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang
ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis
digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.

K !

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air direbus sampai
mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk
secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), diperas,
disaring, dan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya,
ditambahkan gula sesuai kebutuhan, sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara
dicicipi. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

" 

Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan
darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan
badan, membuat perut terasa nyaman, menambah nafsu makan, melancarkan haid, dan
menyegarkan badan.

K !

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu pertama-tama air
direbus sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi
racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu kemudian diperas
dan disaring dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam
botol-botol dan siap untuk dijajakan.

#!&#!' !#

Jamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi air
susu ibu pada ibu yang sedang menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa
ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu
maupun anak dan 'mendinginkan' perut.

c !

Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu
menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir,
temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar
penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang
(diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring. Perasan
dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula (atau
pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya
dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.

(
( ð 
)
*
 +

 ,  #! 

Ibu Meneer merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ia menikah dengan pria asal Surabaya,
dan kemudian pindah ke Semarang. Pada masa pendudukan Belanda tahun 1900an, di masa-
masa penuh keprihatinan dan sulit itu suaminya sakit keras dan berbagai upaya penyembuhan
sia-sia. Ibu Meneer mencoba meramu jamu Jawa yang diajarkan orang tuanya dan suaminya
sembuh. Sejak saat itu, Ibu Meneer lebih giat lagi meramu jamu Jawa untuk menolong keluarga,
tetangga, kerabat maupun masyarakat sekitar yang membutuhkan. Ia mencantumkan nama dan
potretnya pada kemasan jamu yang ia buat dengan maksud membina hubungan yang lebih akrab
dengan masyarakat yang lebih luas. Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus
memperluas penjualan ke kota-kota sekitar [3.

Pada tahun 1919 atas dorongan keluarga berdirilah Jamu Cap Potret Nyonya Meneer yang
kemudian menjadi cikal bakal salah satu industri jamu terbesar di Indonesia. Selain mendirikan
pabrik Ny Meneer juga membuka toko di Jalan Pedamaran 92, Semarang. Perusahaan keluarga
ini terus berkembang dengan bantuan anak-anaknya yang mulai besar.

Pada tahun 1940 melalui bantuan putrinya, Nonnie, yang hijrah ke Jakarta, berdirilah cabang
toko Nyonya Meneer, di Jalan Juanda, Pasar Baru, Jakarta.
Di tangan Ibu dan anak, Nyonya Meneer dan Hans Ramana perusahaan berkembang pesat.

Nyonya Meneer meninggal dunia tahun 1978, generasi kedua yaitu anaknya, Hans Ramana, yang
juga mengelola bisnis bersama ibunya meninggal terlebih dahulu pada tahun 1976. Operasional
perusahaan kemudian diteruskan oleh generasi ketiga yakni ke lima cucu Nyonya Meneer.

Namun ke lima bersaudara ini kurang serasi dan menjatuhkan pilihan untuk berpisah. Kini
perusahaan murni dimiliki dan dikendalikan salah satu cucu Nyonya Meneer yaitu Charles
Saerang. Sedangkan ke empat orang saudaranya dan setelah menerima bagian masing-masing,
memilih untuk berpisah.

ð !  ## 

Kasus perusahaan keluarga Nyonya Meneer dibukukan sebagai studi kasus, versi bahasa
Inggrisnya dipublikasikan Equinox dan dipergunakan sebagai studi kasus ilmu pemasaran dan
manajemen di sejumlah universitas di Amerika. Buku yang berjudul "Bisnis Keluarga: Studi
Kasus Nyonya Meneer, Sebagai salah satu Perusahaan Obat Tradisional di Indonesia yang
Tersukses" (r 
222   2  
 

j   2 2 2
 22 j    2) diluncurkan di Puri Agung, Hotel Sahid Jaya
Jakarta bertepatan dengan perayaan 88 tahun berdirinya Perusahaan Nyonya Meneer. Penerbitan
buku ini kabarnya sempat ditentang oleh keturunan Nyonya Meneer karena secara jelas
menceritakan strategi pemasaran produk jamu tradisional itu hingga merambah 12 negara. Buku
ini menceritakan dari usaha minoritas menjadi mayoritas dan konflik yang terjadi di perusahaan
keluarga ini. Begitu sengitnya pertikaian di tubuh PT Nyonya Meneer, Menaker Cosmas
Batubara saat itu ikut turun tangan. Sebab, pertikaian antar keluarga sampai melibatkan ribuan
pekerja perusahaan itu

ð   

Perusahaan jamu Nyonya Meneer pada tahun 2006 berhasil memperluas pemasaran jamu ke
Taiwan sebagai bagian ekspansi perusahaan ke pasar luar negeri setelah sebelumnya berhasil
memasuki Malaysia, Brunei, Australia, Belanda dan Amerika Serikat

Potensi berkembangnya industri jamu di Indonesia yang merupakan bagian dari sektor agribisnis
memegang peran penting pada era AFTA sekarang ini. Begitu besarnya potensi jamu di
Indonesia juga menarik minat perusahaan - perusahaan farmasi untuk berkecimpung dalam
memproduksi jamu. Hal tersebut menimbulkan kondisi persaingan di industri jamu menjadi
cukup ketat baik antar perusahaan - perusahaan jamu maupun dengan perusahaan - perusahaan
farmasi yang memproduksi jamu. Persaingan tersebut diikuti dengan produk yang bersifat
generik satu dengan yang lainnya. Kendala yang cukup berat industri jamu juga muncul baik dari
dalam negeri maupun dari luar negeri. Kendala tersebut juga dihadapi PT. SidoMuncul yang
merupakan salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia.

Salah satu produk andalan PT. SidoMuncul yang memberikan kemudahan, kepraktisan, dan
kenikmatan dalam mengkonsumsi jamu tanpa rasa pahit dan tanpa mengurangi khasiatnya adalah
jamu Kunyit Asam SidoMuncul. Jamu Kunyit Asam SidoMuncul pertama kali diluncurkan
sekitar tahun 1998 untuk memenuhi selera pasar khususnya perempuan. Jamu Kunyit Asam
SidoMuncul di Bogor termasuk merek unggulan.

Adanya persaingan yang tidak hanya sesama produsen jamu melainkan juga dengan perusahaan
farmasi yang turut memproduksi jamu khususnya jamu kunyit atau kunir asam membuat jumlah
merek di pasar menjadi beraneka ragam. Dalam menghadapi persaingan tersebut, PT.
SidoMuncul perlu mengetahui daya saing dari merek jamu Kunyit Asam SidoMuncul melalui
ekuitas mereknya yang masih belum dimilikinya. Dengan cara inilah, perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan citra produk yang dihasilkan terutama jamu Kunyit Asam
SidoMuncul yang nantinya harus dilakukan berbagai upaya dan strategi pemasaran. Kunyit
Asam SidoMuncul dipilih sebagai objek dalam penelitian ini karena pihak manajemen ingin
mengeluarkan varian baru dan sekaligus mengkampanyekan iklan baru akan merek tersebut.

Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisa hubungan beberapa dimensi ekuitas merek
terhadap ekuitas merek jamu Kunyit Asam SidoMuncul di kota Bogor, (2) menganalisa
hubungan beberapa elemen bauran pemasaran terhadap beberapa dimensi ekuitas merek jamu
Kunyit Asam SidoMuncul di kota Bogor, (3) menganalisa hubungan beberapa elemen bauran
pemasaran terhadap ekuitas merek jamu Kunyit Asam SidoMuncul di kota Bogor, dan (4)
merumuskan strategi pemasarannya di kota Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan
September sampai Oktober 2004 dengan melakukan wawancara dengan kuesioner terstruktur
kepada responden di kota Bogor.

Besarnya contoh yang menjadi subjek penelitian sebesar 300 responden dengan unit
pengukurannya adalah perempuan berusia 15 hingga 54 tahun dari berbagai tingkat ekonomi
serta pengambil keputusan atas merek jamu Kunyit Asam SidoMuncul yang dikonsumsinya.
Pengambilan contoh dilakukan dengan cara wawancara kepada kelompok responden yang
relevan kemudian kelompok responden tersebut diminta menyebutkan calon responden yang
berikutnya yang memiliki kriteria sama demikian seterusnya hingga tercapai contoh yang telah
ditentukan. Kerangka kerja konseptual dari Yoo et al. (2000) diadaptasi dalam penelitian ini
dengan beberapa modifikasi. Modifikasi yang dilakukan pada elemen-elemen bauran pemasaran
yang hanya terdiri atas harga, distribusi, dan iklan yang direlasikan dengan ekuitas merek
melalui peran mediasi dari tiga dimensi ekuitas merek yang terdiri atas kesan kualitas, kesadaran
merek, dan kesetiaan merek dengan menggunakan model persamaan struktural. Model
persamaan struktural yang disebut juga Structural Equation Modeling (SEM) dengan perangkat
lunak LISREL 8.54 dipakai untuk mengolah data. Ketiga aktivitas bauran pemasaran sebagai
peubah bebas atau laten eksogen, sedangkan ekuitas merek dan dimensinya sebagai peubah
terikat atau laten endogen yang diukur dengan skala Likert 1-5.

Dari hasil olahan data, terlihat model masih kurang bagus yang ditunjukkan adanya goodness of
fit yang masih kurang baik dan hubungan antar peubah kurang sesuai. Oleh karena itu, model
perlu dilakukan analisis gerombol yang menghasilkan goodness of fit dan hubungan antar
peubah cukup baik dan sesuai. Dari hasil analisis gerombol tersebut, muncul adanya perubahan
peubah laten endogen mediasi yang sebelumnya terdiri atas kesan kualitas, kesadaran merek, dan
kesetiaan merek menjadi hanya asosiasi merek dan loyalitas merek saja yang memengaruhi
ekuitas merek sebagai peubah laten endogen akhir. Dimensi asosiasi merek merupakan gabungan
dari dua dimensi sebelumnya, yaitu kesan kualitas dan kesadaran merek, sedangkan loyalitas
merek merupakan dimensi dari kesetiaan merek.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elemen bauran pemasaran yang dipersepsikan, seperti
harga, intensitas distribusi, dan frekuensi iklan kesemuanya berkontribusi terhadap ekuitas merek
dengan memperkuat dimensi - dimensi ekuitas merek. Harga secara signifikan berpengaruh
positif dengan asosiasi merek. Distribusi secara signifikan berpengaruh positif dengan loyalitas
merek dan asosiasi merek. Iklan secara signifikan juga berpengaruh positif dengan asosiasi
merek dan loyalitas merek. Distribusi mempunyai kontribusi yang sama terhadap loyalitas merek
dan asosiasi merek. Responden menganggap bahwa jamu Kunyit Asam SidoMuncul banyak
toko/warung/supermarket yang menjualnya memengaruhi loyalitas merek dan asosiasi merek
sehingga akan meningkatkan ekuitas mereknya. Iklan mempunyai kontribusi
terbesar terhadap asosiasi merek. Responden menganggap kampanye periklanan Kunyit Asam
SidoMuncul tampak mewah dibandingkan merek lain yang memengaruhi asosiasi merek. Secara
keseluruhan, dari ketiga elemen bauran pemasaran tersebut terlihat bahwa distribusi lebih
berpengaruh terhadap dimensi-dimensi ekuitas merek.

Dimensi - dimensi ekuitas merek terdiri atas asosiasi merek dan loyalitas merek menunjukkan
bahwa asosiasi merek secara signifikan berpengaruh positif dengan ekuitas merek. Loyalitas
merek secara signifikan juga berpengaruh positif dengan ekuitas merek. Hal ini menunjukkan
bahwa kedua dimensi tersebut merupakan dimensi inti yang dapat membangun ekuitas merek
yang kuat, terutama loyalitas merek yang cukup kuat memengaruhi ekuitas merek terbangun
dengan kuat.

Hubungan antara ketiga elemen bauran pemasaran dengan ekuitas merek tidak ada yang
mempunyai kaitan secara langsung, melainkan melalui mediasi dimensi ekuitas merek terlebih
dahulu. Hubungan tidak langsung ketiga elemen bauran pemasaran dengan ekuitas merek
menunjukkan bahwa harga, intensitas distribusi, dan frekeunsi iklan secara positif berpengaruh
tidak langsung dengan ekuitas merek. Dari ketiga upaya pemasaran yang dipilih dalam penelitian
ini, yang berpengaruh cukup besar secara tidak langsung dengan ekuitas merek adalah intensitas
distribusi.

Strategi pemasaran yang perlu dilakukan untuk jamu Kunyit Asam SidoMuncul di kota Bogor
dari hasil penelitian ini ditujukan untuk mempertahankan keberadaaan merek tersebut di pasaran
kota Bogor. Usaha-usaha yang perlu dilakukan adalah memperkuat dan mempertahankan
aktivitas bauran pemasaran yang dapat meningkatkan kekuatan ekuitas merek, seperti
mempertahankan harga yang dapat digunakan untuk kemajuan teknologi, efisiensi manajerial,
dan layanan konsumen untuk mempertinggi nilai produk tersebut dan terus meningkatkan. Perlu
menguatkan dan meningkatkan intensitas distribusi merek tersebut dengan selalu tersedia di
lebih banyak tempat yang memudahkan dan menghemat waktu konsumen untuk
mendapatkannya. Terakhir, meningkatkan frekuensi iklan tidak hanya secara kuantitas saja
melainkan juga secara kualitas yang dapat mengomunikasikan khasiat jamu tersebut sehingga
dapat dipersepsikan positif oleh konsumen.

Beberapa hal yang disarankan berdasarkan hasil penelitian ini adalah (1) dapat menambahkan
dimensi asosiasi merek sebagai peubah endogen, (2) perlu menambah aktivitas bauran
pemasaran dengan disesuaikan kategori dari merek produk, dan (3) dapat meneliti ekuitas merek
jamu yang mengandung kunyit/kunir dan asam dengan beragam merek sehingga dapat diketahui
posisi suatu merek dan nilai suatu merek.

" c -" "


 

./" 

r Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan
komponen yang berbeda
r memiliki efek samping yang relatif rendah
r Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk
penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan.

_/"  

r Takaran harus tepat. Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan
kesehatan manusia.
r Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing, sehingga
tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan jiwa.

Î/c 

Bahan baku obat tradisional bisa didapatkan dari hewan maupun tumbuhan. Namun, sumber obat
tradisional yang banyak dikembangkan berasal dari tumbuhan.

Sebab, tumbuhan mudah dibudidayakan, ramah lingkungan, dan hampir seluruh bagian yang
terdapat pada tumbuhan (mulai dari akar, umbi, batang, kulit, daun, biji, dan bunga) berkhasiat
untuk mengobati berbagai macam penyakit.

0/(

Masyarakat, baik secara perorangan maupun secara institusi, sudah mulai melongok ke obat
tradisional dengan megembangkan budi daya tanaman obat.

Salah satu institusi yang konsentrasi terhadap pengembangan dan penelitian tanaman obat adalah
KaryaSari yang beralamat di Jl. Raya Karacak Km 10, Karyasari Village, Leuwiliang, Bogor.Di
sana, terdapat Kebun Obat KaryaSari. Kebun ini terbuka bagi umum yangberminat untuk
berwisata herbal (tanaman obat).

1/K  

Obat tradisional sudah banyak yang dikemas dalam bentuk kapsul, jamu, tablet, obat gosok, krim
atau cemilan. Namun tentu saja,kita harus selektif memilihnya sebab banyak obat tradisional di
pasaran yang sudah dicampur dengan bahan-bahan kimia berbahaya.
Ada baiknya juga, kita berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli tanaman obat untuk
memastikan bahwa obat tradisional yang kita peroleh aman untuk dikonsumsi.

Adapun obat yang terjamin kualitasnya berasal dari kebun tanaman obat yang tetap dan
menggunakan teknologi standar yang menjamin mutu bahan baku dan proses penanaman dan
pengolahannya tetap terjaga. Selain itu, khasiat obat ditentukanjuga oleh kandungan kimiawi
bahan bakunya (tanaman obat).

*/K  

r Dosis tepat
r Cara penggunaan tepat
r Waktu mengkonsumsi tepat
r Pemilihan bahan baku tepat sesuai dengan penyakit yang diderita
r Bahan baku obat benar dan tepat

ð  c  

Selain dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya hayati. Orang Indonesia juga dikenal
suka mengkonsumsi  . Namun sayang industri jamu herbal di negara kita belum
dikelola secara maksimal.

Hal ini dikarenakan masih minimnya hasil riset dan dokumentasi terpadu tentang manfaat jamu
herbal untuk kesehatan. Sementara permintaan masyarakat akan jamu herbal terus meningkat
setiap tahunnya. Selain karena slogan hidup sehat dengan µkembali ke alam¶, juga karena tradisi
yang telah diwariskan leluhur kita sejak dahulu. Yaitu suka mengkonsumsi jamu herbal untuk
mengobati aneka jenis penyakit.

Pilihan masyarakat cenderung jatuh pada obat-obatan tradisional dan jamu herbal. Hal ini karena
bila dibandingkan dengan obat-obat paten yang direkomendasikan secara medis, harga jamu
herbal jauh lebih rendah.

ðð   

Peluang pasar jamu herbal masih terbuka lebar bagi anda yang ingin berbisnis jamu herbal. Pada
tahun 2010 diperkirakan omset dari industri jamu herbal ini adalah sekitar sepuluh trilyun rupiah.
Sementara permintaan diproyeksikan sekitar empat puluh trilyun rupiah.

Berarti masih ada ketidakseimbangan yang cukup tinggi antara pasar jamu herbal dengan potensi
industri. Dengan kata lain peluang pasar masih terbuka lebar sementara industri jamu herbal
masih terseok-seok mengikutinya.

Tentunya hal ini merupakan kesempatan besar bagi anda yang ingin bermain dalam bisnis jamu
herbal. Anda harus menerapkan aneka strategi marketing untuk menarik pasar sehingga bisa
meraup keuntungan yang maksimal. Misalnya dengan promosi di media, pembuatan banner,
brosur, spanduk, iklan cetak, termasuk website dan billboard.

(  c c

Membaiknya animo masyarakat yang ingin kembali ke alam dengan mengkonsumsi jamu herbal,
adalah sebuah tantangan bagi anda yang berjiwa bisnis. Memulai usaha di bidang jamu herbal
tidaklah harus bermodal besar. Banyak pabrik jamu herbal berskala UKM memulai dengan
modal lima puluh juta rupiah saja.

ð 

Namun bukan hanya modal uang semata yang bisa membuat maju atau tidaknya industri jamu
herbal di Indonesia. Dukungan pemerintah juga diperlukan berupa support sistem terhadap
penelitian-penelitian yang berhubungan dengan jamu herbal.

Dukungan tersebut berupa bantuan informasi terhadap SDM dan aplikasi di lapangan. Seperti
pemilihan bibit bahan baku jamu herbal, proses penanaman, pra dan pasca panen, hingga
promosi dan marketing.

Dalam hal ini Indonesia bisa belajar dari Korsel yang memiliki sumber daya terbatas, tapi
mereka bisa terkenal di awali hanya dengan satu jenis komoditi saja, yaitu ginseng. Di sini
kelihatan, bila semua hal dikerjakan secara bersama-sama antara pemeritah, pengusaha dan
masyarakat, maka hasilnya akan luar biasa.

)
2 +

c ternyata tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi pembelinya, tetapi juga
mampu menjadi penyangga ekonomi Keluarga. Hal inilah yang dialami Hajjah Sulati (73), yang
menjadikan Bisnis Jamu sebagai sumber pendapatan keluarga sekaligus inspirasi untuk hidup
produktif dan bergairah dalam usia tua. Nenek 16 cucu itu tampil sederhana dengan , di ruang
tamu rumahnya yang berukuran kurang lebih 3 meter x 4 meter persegi itu, tampak sebuah
lemari kaca yang memajang aneka produk herbal, mulai dari jahe merah, jahe pletok, temu putih,
temu lawak, kunyit asam, hingga minuman sari daun pegagan, mahkota dewa dan minuman
sehat lainnya. Semua minuman instan itu dikemas dalam bentuk sachet dan botol.

Di luar produk instan itu, Sulati juga memproduksi aneka produk herbal lainnya dalam bentuk
kapsul, seperti, jinten item, garlic, bima perkasa, temu putih plus, brotowali kapsul, rematik,
osteoporosis hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Sulati mengatakan, untuk semua produk herbal yang instan dia telah mengantongi izin
produksinya. Izin untuk kategori industri rumah tangga (IRT) itu dikeluarkan Dinas Kesehatan
Jakarta Pusat. Semua biaya pengurusan izinnya gratis. Hanya, diakui, dia belum memiliki izin
produksi untuk produk kapsulnya.
'Biaya pengurusan mahal, hingga puluhan juta rupiah, jadi belum mampu. Semoga nanti
pemerintah dapat memberi keringanan dan kemudahan untuk pengurusan izinnya,´ kata Sulati.

Perempuan kelahiran Solo yang mulai bisnis herbal tahun 2000 lalu itu, kini betul-betul
mengandalkan bisnisnya dari rumah, mulai dari kegiatan produksi hingga pemasaran. Maklum,
dia sudah memiliki pelanggan setia, mulai dari masyarakat awam hingga beberapa dokter di
RSPAD Gatot Subroto dan RSCM. Dia pernah memasarkan produk herbalnya di UKM Center
milik Pemprov DKI Jakarta di Jalan Mas Mansyur, Jakarta Pusat.

Anda mungkin juga menyukai