Ny. T, 40 tahun saat ini klien tidak bekerja. Di rumah klien ditemani
oleh pembantu saja. Klien saat ini dirawat di Rumah Sakit Jiwa Tampan
untuk yang kedua kalinya, dengan alasan marah, merusak lingkungan
dan tidak mengurus diri. Klien mengatakan ia sering mendengar suara-
suara yang ingin membunuh dirinya. Suara tersebut sangat
menakutkan sehingga klien merasa ingin memukul, melempar barang-
barang agar suara tersebut hilang. Klien selalu menyendiri, duduk di
pojok atau tiduran ditempat tidur. Kadang klien berjalan mondar-
mandir. Klien sering berbicara dan tertawa sendiri.
2.
LAPORAN PENDAHULUAN
PENGERTIAN HALUSINASI
KLASIFIKASI HALUSINASI
1. Halusinasi pendengaran:
2. Halusinasi penglihatan
3. Halusinasi penghidu
4. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak
enak tanpa stimulus yang terlihat. Contoh merasakan
sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
5. Halusinasi pengecap
6. Halusinasi sinestik
TAHAPAN HALUSINASI
- Kehilangan
kemampuan
membedakan
halusinasi dengan
realitas
Tahap III
A. FAKTOR PREDISPOSISI
B. FAKTOR PRESIPITASI
1. Analisa data:
Data objektif
- Ny. T,
40 tahun.
- Klien
tidak bekerja
- Diruma
h klien ditemani oleh
pembantu saja
- Klien
saat ini dirawat di Rumah
Sakit Jiwa Tampan untuk
yang ke dua kalinya
dengan alasan marah,
merusak lingkungan dan
tidak mau mengurus diri
- Klien
selalu menyendiri, duduk
di pojok atau tiduran di
tempat tidur
- Kadang
klien berjalan mondar-
mandir
- Klien
sering berbicara dan
tertawa sendiri
Pohon Masalah
Diagnosa Keperawatan
Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
• Periksalah pasien untuk mencari kemungkinan adanya gangguan
medis dan neurologis. Apakah terdapat delirium? Apakah pasien
hipertiroidisme atau hipotiroidisme? Apakah pasien mempunyai
epilepsi atau infeksi system saraf pusat?
Intervensi
Intervensi rasional
• bina hubungan saling • hubungan saling percaya
percaya dengan klien. akan membantu perawat
dan klien dalam proses
• observasi tingkah laku klien pemulihan klien.
yang terkait dengan • mengetahui tingkah laku
halusinasinya klien yang terkait dengan
halusinasinya.
• contoh menghardik
halusinasi:
”pergi! saya tidak mau
mendengar kamu, saya mau
mencuci piring/bercakap-
cakap dengan dengan suster.”
• diskusikan bersama • mengalihkan perhatian
klien jadwal klien untuk klien dari halusinasi yang
melatih diri,mengisi kegiatan mengganggunya.
dengan bercakap-cakap, dan
mengisi jadwal kegiatan. • memotivasi klien untuk
• beri pujian yang realistis mempercepat
terhadap keberhasilan klien. penyembuhannya.
Intervensi Rasional
• Observasi tanda halusinasi • Mencegah respon agresif
pada pasien (sikap karena perintah
mendengarkan, tertawa atau halusinasi.
bicara sendiri, berhenti
ditengah-tengah kalimat)’
Stuart & Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC.