Anda di halaman 1dari 4

1.

Berikan penjelasan mengenai keterikatan moral dengan kejahatan lingkungan seperti yang
terjadi di daratan China dan Tibet!
Jawab:
Tibet adalah provinsi dari Republik Rakyat China yang berada di pegunungan
Himalaya, merupakan daerah otonomi khusus RRC yang juga diberi nama Xizang oleh China.
Konflik yang terjadi antara China dan Tibet adalah serangan partai komunis China ke Tibet
yang ingin menguasai Tibet. Karena hal ini, terjadilah pemberontakan Tibet yang dimulai
pada tanggal 10 Maret 1959 ketika revolusi anti-China dan anti-komunis meletus di Lhasa,
ibukota Tibet, yang berada dalam kekuasaan Partai Komunis China sejak tentara
pembebasan rakyat menginvasi tibet pada tahun 1950. 1
Konflik yang akhir-akhir ini terjadi adalah pembantaian massal oleh militer China
terhadap demonstran Tibet yang pro terhadap kemerdekaan. Demonstrasi tersebut
dilakukan untuk mengenang perjuangan pahlawan Tibet yang kalah atas pemerintahan
China sehingga Tibet gagal memerdekakan diri. Konflik ini telah berakibat memakan sekitar
80 korban jiwa. Selanjutnya muncul lah berbagai kampanye untuk pembebasan Tibet seperti
“Free Tibet”.
Tibet memiliki kekayaan alam yang unik, terdapat banyak tumbuhan dan hewan
langka asli Tibet yang keberadaannya dilindungi,yang menarik wisatawan untuk berkunjung
ke Tibet. Tetapi setelah invasi oleh China, terjadi eksploitasi secara besar-besaran oleh pihak
China terhadap kekayaan alam yang terdapat di Tibet. Salah satunya adalah eksploitasi
terhadap hewan-hewan yang ada disana, seperti macan tutul salju dan domba biru yang
ditangkap dan dijual ke pasaran China, Hongkong, dan Eropa dengan harga tinggi.
Selain itu, dataran tinggi Tibet memiliki hutan yang subur. Tapi sekarang,
keberadaan hutan di Tibet berada dalam kondisi yang mengenaskan. Penebangan liar dan
eksploitasi tumbuhan yang berada di dalamnya dilakukan secara terus menerus oleh China.
Deforestasi oleh China ini mengakibatkan adanya pengendapan lumpur di sungai dan
naiknya erosi tanah yang berpotensi mengakibatkan banjir. Hal ini juga mengakibatkan tanah
longsor yang akhirnya merusak lahan pertanian dan berdampak pada ketersediaan bahan
makanan.
Dataran tinggi Tibet sering juga disebut sebagai “menara air untuk Asia”, merupakan
sumber dari sungai Kuning, Brahmaputra, Gangga, Lancang, Nujian, Yaluzangbu, dan
Yangtze. Di antara ini, selain sungai Kuning dan Yangtze, semuanya merupakan lintas batas
yang menopang jutaan jiwa yang tinggal di hilir. Dalam beberapa dekade terakhir, dan lebih
lagi dalam beberapa tahun terakhir, eksploitasi sumber daya yang tak terkendali di Tibet
1
Chen Jian, The Tibetan Rebellion of 1959 and China’s Changing Relations with India and the Soviet Union.
oleh China, dan akibat penghancuran lingkungan, telah mengakibatkan dampak buruk pada
sumber air yang berharga. Volume arus keluar air sungai Lancang hanya 60 persen dari
sebelumnya, dan tercata merupakan yang terendah dalam sejarah. Hal ini mengakibatkan
ketidakpuasan yang kuat dari negara-negara hilir seperti Thailand, yang menuntut
keberadaan sumber air yang dikeluarkan oleh rezim komunis China. 2
Permasalahan ini bisa dikaji dengan konsep antroposentrisme. Banyak kaum
environmentalis menyatakan bahwa permasalahan lingkungan yang terjadi dewasa ini
adalah akibat dari pandangan tradisional barat yaitu antroposentris. Pandangan ini
menyatakan bahwa manusia adalah pusat dan penguasa atas alam. Apapun yang ada di
muka bumi ini merupakan alat untuk pemuas bagi keinginan manusia. Makhluk hidup dan
seluruh kekayaan alam lainnya ada hanya semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan
manusia. Oleh karena itu, eksploitasi besar-besaran terhadap alam dengan dalih
kesejahteraan bagi hidup manusia terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Tibet. 3
Hal ini sangat disayangkan, yaitu tindakan China yang sesuai dengan paham
antroposentrisme. Eksploitasi oleh China ini akan berpengaruh besar terhadap
keseimbangan alam yang terdapat di Tibet, dan dampaknya juga bukan hanya di Tibet,
dalam jangka panjang hal ini juga akan berdampak terhadap dunia.

2. Jelaskan dan berikan contoh konkrit dalam setiap aspek kehidupan mengenai pilar
biosentrisme!
Jawab:
Teori etika lingkungan Biosentrisme mengagungkan nilai kehidupan yang ada pada
ciptaan, sehingga komunitas moral tidak lagi dapat dibatasi hanya pada ruang lingkup
manusia. Mencakup alam sebagai ciptaan sebagai satu kesatuan komunitas hidup.
Inti pemikiran biosentrisme adalah bahwa setiap ciptaan memiliki nilai intrinsik dan
keberadaannya memiliki relevansi moral. Setiap ciptaan (makhluk hidup) pantas
mendapatkan keprihatinan dan tangung jawab moral karena kehidupan merupakan inti
pokok dari fokus moral. Prinsip moral yang berlaku adalah “mempertahankan serta
memelihara kehidupan adalah baik secara moral, sedangkan merusak dan menghancurkan
kehidupan adalah jahat secara moral”.4
Biosentrisme memiliki tiga jenis teori, yaitu the life centered theory, land ethic, dan
equal treatment. Yang pertama adalah the life centered theory, merupakan teori lingkungan

2
http://erabaru.net/opini/65-opini/17861-air-tibet-china-dan-asia
3
Grey, W. 1993. 'Anthropocentrism and Deep Ecology'
4
Keraf, S.A., 2002. Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
yang berpusat pada lingkungan. Teori ini mengajukan empat prinsip etis pokok, yaitu
manusia adalah anggota dari komunitas hidup yang ada di bumi ini, bumi adalah suatu
sistem organik dimana manusia dan ciptaan lain saling berkaitan dan bergantung, setiap
ciptaan dipersatukan oleh tujuan bersama demi kebaikan dan keutuhan keseluruhan, dan
menolak superioritas manusia di hadapan makhluk ciptaan lain. 5
Yang kedua, The Land Ethic, menekankan pentingnya keutuhan ciptaan dan bahwa
setiap ciptaan merupakan bagian integral dari komunitas kehidupan. Bumi dan segala isinya
adalah subjek moral yang harus dihargai, tidak hanya alat dan objek yang bisa dimanfaatkan
manusia sesuka hati karena bumi bernilai pada dirinya sendiri.
Yang ketiga, Equal Treatment, dikenal sebagai anti spesiesisme, yaitu sikap membela
kepentingan dan kelangsungan hidup semua spesies di bumi karena didasarkan pada
kepemilikan hak hidup yang sama dan pantas mendapatkna perlindungan dan perhatian
yang sama.
Tinjauan kritis atas biosentrisme ada tiga. Yang pertama, bisentrisme menekankan
kewajiban terhadap alam yang bersumber dari pertimbangan bahwa kehidupan adalah
sesuatu yang bernilai, baik kehidupan manusia maupun spesies lain di muka bumi ini. Yang
kedua, biosentrisme melihat alam dan seluruh isinya memiliki harkat dan nilai dalam dirinya
sendiri. Alam memiliki nilai justru karena ada kehidupan yang terkandung di dalamnya.
Kewajiban terhadap alam tidak harus dikaitkan dengan kewajiban terhadap sesama
manusia. Kewajiban dan pertimbangan moral bahwa segala spesies di alam semesta
memiliki nilai atas dasar bahwa mereka memiliki kehidupan sendiri, yang harus dihargai dan
dilindungi. Yang ketiga, biosentrisme memandang manusia sebagai makhluk biologis yang
sama dengan makhluk biologis lainnya. Manusia dilihat sebagai salah satu bagian dari
keseluruhan kehidupan yang ada di muka bumi, dan bukan merupakan pusat dari seluruh
alam semesta. Maka secara biologis manusia tidak ada bedanya dengan makhluk hidup
lainnya.6
Contoh konkrit dari pilar biosentrisme ini adalah manusia berdisiplin dalam
membuang sampah atau limbah, baik individu, rumah tangga, industri, kantor, dan
sebagainya agar tidak mencemari lingkungan dan merusak ekosistem. Pencemaran/polusi
seharusnya dicegah, diminimalkan dan dihapuskan agar alam tidak menjadi rusak. Karena
kita bertanggung jawab atas keadaan alam kita. Lalu tidak melakukan penebangan hutan
secara liar dan sembarangan sebab penebangan hutan ini dapat memusnahkan beraneka

5
Paul, 2003. “Light-Holmes Rolston III”.
6
http://developmentcountry.blogspot.com/2009/08/biosentrisme.html
ragam spesies yang terdapat di dalam hutan. Contoh lainnya adalah tidak menangkap ikan
dengan menggunakan bahan peledak atau bahan pemusnah lainnya.
Sebaliknya, usaha menghargai lingkungan dapat dilakukan dengan usaha-usaha
kreatif mendukung dan melindungi kehidupan seluruh makhluk dan lingkungan hidup,
misalnya dengan penghijauan, pembudidayaan tetapi juga usaha pemulihan dengan
membersihkan lingkungan yang sudah terlanjur rusak. Sikap solidaritas dengan alam dapat
ditunjukkan dengan pola hidup berdisiplin dalam menjaga dan memelihara keseimbangan
ekosistem secara konstan.

Anda mungkin juga menyukai