Anda di halaman 1dari 1

Fungsi Rekursif

• Fungsi f dikatakan fungsi rekursif jika definisi fungsinya mengacu pada dirinya sendiri.

Contoh: n! = 1 × 2 × … × (n – 1) × n = (n – 1)! × n.

1 ,n =0
n! = 
n × (n −1)! ,n >0

Fungsi rekursif disusun oleh dua bagian:


(a) Basis
Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu pada dirinya sendiri. Bagian ini juga sekaligus menghentikan
definisi rekursif.

(b) Rekurens
Bagian ini mendefinisikan argumen fungsi dalam terminologi dirinya sendiri. Setiap kali fungsi mengacu pada dirinya
sendiri, argumen dari fungsi harus lebih dekat ke nilai awal (basis).

Jenis Fungsi :
1. Injektif ( Satu-satu)
Fungsi f:A→B adalah fungsi injektif apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen
yang berbeda di B. Misalnya Fungsi f(x) = 2x adalah fungsi satu-satu dan f(x) = x2 bukan suatu fungsi satu-satu
sebab f(-2) = f(2).
2. Surjektif (Onto)
Fungsi f: A→B maka apabila f(A) ⊂ B dikenal fungsi into.
Jika f(A) = B maka f adalah suatu fungsi surjektif.
Fungsi f(x) = x2 bukan fungsi yang onto
3. Bijektif (Korespondensi Satu-satu)
Apabila f: A→ B merupakan fungsi injektif dan surjektif maka
“f adalah fungsi yang bijektif”

Fungsi Injektif, Surjektif, dan Bijektif

Anda mungkin juga menyukai