Menimbang :
Mengingat :
1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria
(lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043);
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan
(Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2823);
4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
2831);
5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);
6. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara Tahun
1974 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3046);
7. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3419);
8. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);
9. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan (Lembaran
Negara Tahun 1970 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2945);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran
Negara Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3225);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Tahun
1991 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3445);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pasal 1
Anggota :
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Koordinasi mendapat pengarahan dari Menteri Negara
Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri, Menteri Negara Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan, serta Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pasal 2
(2) Tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut :
(3) Kegiatan pendayagunaan sungai diusahakan sejauh mungkin secara korporasi dengan
memanfaatkan potensi Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, dan
Badan Usaha Swasta.
(4) Kegiatan pemeliharaan kelestarian Daerah Aliran Sungai diusahakan sejauh mungkin dengan
meningkatkan peran serta penduduk dan masyarakat sekitarnya serta Lembaga Swadaya
Masyarakat terkait.
Pasal 3
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Tim Koordinasi dapat
membentuk Sekretariat dan Kelompok Kerja Teknis maupun menunjuk Tenaga Ahli.
(2) Kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Tim Koordinasi dilaksanakan secara fungsional
oleh Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan atau lembaga Pemerintah Daerah
yang bersangkutan.
Pasal 4
Pembiayaan pelaksanaan koordinasi pendayagunaan sungai dan pemeliharaan kelestarian
Daerah Aliran Sungai diatur sebagai berikut :
a. biaya untuk pelaksanaan tugas Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dibebankan kepada Anggaran Departemen Pekerjaan Umum;
b. pelaksanaan teknis pendayagunaan sungai dan pemeliharaan kelestarian Daerah Aliran
Sungai dilakukan secara fungsional dan dibiayai dengan beban anggaran dari lembaga
yang bersangkutan.
Pasal 5
Ketentuan yang diperlukan bagi pelaksanaan Keputusan Presiden ini akan diatur lebih lanjut oleh
Tim Koordinasi.
Pasal 6
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Januari 1999
ttd.