Anda di halaman 1dari 11

c c

   


 c     

Pada zaman sekarang ini, banyak sekali permasalahan kompleks yang

dihadapi oleh manusia. Hampir semua kegiatannya memerlukan perencanaan dan

strategi yang matang agar bisa menghasilkan informasi yang tepat dan efektif.

Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi tersebut, berbagai cara

dilakukan termasuk dengan menggunakan cara-cara matematis dalam

menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Banyak persoalan di dunia nyata yang cocok digambarkan dalam bentuk

diagram yang terdiri dari sekumpulan titik dan garis yang saling terhubung.

Misalkan sebuah titik merepresentasikan seseorang, sedangkan garis

merepresentasikan hubungannya dengan seorang teman; atau mungkin sebuah

titik merepresentasikan suatu pusat komunikasi dengan garis merepresentasikan

jaringan komunikasinya, dan masih banyak lagi contoh lain yang bisa

digambarkan dengan menggunakan diagram. Contoh yang telah dipaparkan di

atas merupakan contoh kasus yang bisa diselesaikan dengan cara matematis

melalui teori graf (Bondy, 1976: 1).

Teori graf merupakan suatu konsep matematis yang sudah tua namun

memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari hingga sekarang. Suatu

titik dapat merepresentasikan berbagai objek diskrit yang dihubungkan oleh suatu

garis yang merepresentasikan hubungan antar objek tersebut. Teori graf dapat
digunakan dalam menyelesaikan persoalan baik yang bersifat sederhana atau

bersifat kompleks sekalipun.

Meskipun banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan rumus-

rumus teori graf, namun terkadang hal ini masih kurang ketika misalnya

dihadapkan pada permasalahan arus lalu-lintas karena kita harus mengetahui mana

jalur yang dapat dilalui satu atau dua arah. Sehingga, banyak juga dari

permasalahan yang ada membutuhkan graf berarah Contoh hal lain yang

membutuhkan penyelesaian dengan graf berarah antara lain aliran/arus jaringan

pada pipa gas, arus listrik, arus transportasi, jaringan komputer, dan teori

permainan (Deo, 1989: 194).

Model jaringan merupakan salah satu contoh dari aplikasi graf berarah.

Semua permasalahan pada jaringan secara tidak langsung menggunakan graf

berarah untuk menentukan arah distribusi suatu objek dari sumber hingga tempat

tujuan. Waktu, biaya, dan jarak tempuh adalah hal-hal yang tidak akan terlepas

dalam pendistribusian suatu objek. Untuk lebih memahami model jaringan, maka

misal disajikan ilustrasi sebegai berikut:

UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan sebuah kampus yang wilayahnya

cukup luas hingga untuk dapat berkeliling kampus, mahasiswa harus berjalan kaki

cukup jauh karena sepeda motor tidak diperkenankan masuk ke area dalam

kampus, kecuali kendaraan beroda empat. Adapun pola jalan dan gedung-gedung

yang ada di kampus UIN Sunan Gunung Djati adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1. Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung tampak atas

disertai dengan graf.

Misal 0 adalah gerbang utama kampus, sedangkan titik-titik lain adalah gedung-

gedung yang ada di kampus yang biasanya menjadi tempat persinggahan para

mahasiswa, dan T merupakan tujuan akhir (gedung terakhir) yang ada di kampus.

Misal, kita akan berkeliling kampus mulai dari gerbang utama hingga ke gedung

terakhir.

Dalam hal ini, ada tiga persoalan yang dapat dimodelkan dengan teori graf dan

model jaringan, yaitu:

1. Menentukan rute mana yang mempunyai total jarak terkecil untuk mencapai

tujuan.

2. Jika wilayah tersebut akan dipasang telepon untuk memperlancar komunikasi

antar-gedung (termasuk gedung 0 dan T), maka dimanakah kabel telepon harus

diletakkan sehingga panjang total kabel yang dipasang minimum.


]. Untuk menjaga lingkungan kampus, maka terdapat aturan yang menetapkan

banyaknya kendaraan beroda empat yang dapat masuk dan parkir di area dalam

kampus. Batasan parkir yang ditetapkan berbeda antara jalur satu dengan yang

lainnya. Karena itu, harus ditentukan rute yang dapat memaksimumkan jumlah

kendaraaan beroda empat yang dapat masuk dan parkir setiap harinya tanpa

melanggar batasan-batasan yang ditentukan pada masing-masing jalur.

Dari ilustrasi di atas, persoalan jaringan ini dapat dibagi menjadi tiga macam

persoalan:

1. Persoalan rute terpendek ð  


 

Ö. Persoalan minimasi jaringan atau rentang pohon minimal ð  


  


 

]. Persoalan aliran maksimum ð  




 

Ditinjau dari uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan studi

literatur dengan mengambil topik: £  c       



 !     
Dari masalah pokok di atas dapat diajukan beberapa pertanyaan sebagai

berikut:

1. Bagaimana menentukan total jarak terkecil untuk mencapai tujuan sehingga waktu

yang diperlukan sedikit?

Ö. Bagaimana meminimalkan pemasangan kabel telepon sehingga biaya yang

dikeluarkan tidak terlalu besar?

]. Bagaimana memaksimalkan arus kendaraan beroda empat yang lalu lalang dan

parkir di area dalam kampus?



"   # $ 

  %    

Maksud penulisan studi literatur ini adalah mengaplikasikan ilmu yang

didapat di bangku perkuliahan ke dalam situasi yang sesungguhnya dan

memecahkan suatu persoalan dengan menggunakan cara-cara matematis.

# $ %    

Tujuan dari studi literatur ini adalah:

1. Untuk mengetahui total jarak terkecil untuk mencapai tujuan sehingga waktu yang

diperlukan sedikit.

Ö. Untuk meminimalkan pemasangan kabel telepon sehingga biaya yang dikeluarkan

tidak terlalu besar.

]. Untuk memaksimalkan arus kendaraan beroda empat yang lalu lalang dan parkir

di area dalam kampus sehingga terjadi sebuah kelancaran arus di dalam sistem

jaringan.


&c     

Studi literatur ini dibatasi pada pembahasan salah satu aplikasi graf berarah

yaitu aplikasi pada model jaringan yang meliputi pembahasan dalam menemukan

jalur terpendek, rentang pohon maksimum, dan pembahasan mengenai arus

maksimum.

'% !    

Sistematika dalam penulisan studi literatur ini dibagi menjadi 4 (empat) bab

yaitu Bab Pendahuluan, Bab Landasan Teori, Bab Pembahasan, dan Bab

Penutup.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan,

batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori dasar dalam pembahasan mengenai graf berarah pada

model jaringan, khususnya mengenai graf berarah, pelabelan graf, dan jenis-jenis

model jaringan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi pembahasan mengenai digraf pada model jaringan, yaitu pada

persoalan jalur terpendek, rentang pohon minimum, dan alur maksimum dalam

suatu sistem.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan.


c c(

)%  %  

&
)!  

Studi literatur ini telah membahas model-model jaringan yang disajikan

dalam bentuk graf berarah. Secara umum, pembahasan model jaringan

tersebut dimaksudkan untuk menyederhanakan kasus distribusi suatu objek

agar mencapai tempat tujuan dengan efektif efisien.

Model lintasan terpendek adalah salah satu model jaringan yang

mencoba untuk memecahkan masalah pemilihan jaringan dengan mengetahui

persoalan jarak total minimum. Algoritma yang dipakai adalah algoritma

acyclic atau algoritma cyclic, tergantung sistem jaringan yang hendak

dianalisis.

Model rentang jaringan minimum pada dasarnya menyederhanakan

masalah pemilihan jaringan yang akan membentuk sebuah sistem jaringan.

Model ini menjawab pertanyaan bagaimana menghubungkan seluruh jaringan

di dalam sebuah sistem dengan cara yang paling efisien dalam hal jarak,

biaya, dan waktu.

Model aliran/arus maksimum pada dasarnya mencoba untuk

memecahkan masalah keseimbangan antar jaringan di dalam sebuah sistem

dan diselesaikan dengan cara mengalirkan arus pada setiap jaringan. Arus

yang mengalir pada jaringan dimaksimumkan agar kapasitas jaringan

digunakan secara maksimum. Keseimbangan arus yang masuk dan keluar


antar jaringan perlu dijaga agar tidak terjadi penumpukan arus pada suatu

jaringan.

Dengan demikian, jelaslah terlihat bahwa graf berarah sangat

membantu dalam menjelaskan masalah-masalah jaringan. Graf berarah ini

masih bisa dikembangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah jaringan

yang lebih kompleks.

& %  

Penulis mencoba memberikan saran mengenai persoalan yang telah

dibahas, yaitu:

1. Persoalan model jaringan hendaknya diterapkan dalam sebuah sistem

jaringan yang sering mengalami hambatan, agar sistem menjadi lancar.

Ö. Sistem jaringan yang sudah berjalan lancar dan menerapkan model

jaringan hendaknya dipertahankan agar hambatan bisa diminimalisir

atau mungkin bisa dihilangkan.

]. Apabila memungkinkan terjadi penambahan jaringan dalam sebuah

sistem, maka konsep graf berarah dan model jaringan perlu dikaji lebih

dalam guna menghasilkan hasil yang optimal.


c%# )

Konsep graf berarah dapat diterapkan pada model jaringan, yaitu pada

persoalan lintasan terpendek, persoalan rentang pohon minimal, dan persoalan

aliran maksimum.

Pada studi literatur ini, dikaji mengenai prinsip dasar graf berarah dan

model jaringan, kemudian diberikan algoritma yang bersesuaian dengan masing-

masing persoalan model jaringan. Langkah-langkah penyelesaian dicapai melalui

iterasi yang dilakukan sesuai dengan algoritma yang telah diberikan untuk

masing-masing persoalan model jaringan. Algoritma ini merupakan suatu cara

guna membuat sistem jaringan menjadi efektif dan efisien.


c%# *#

The concept of directed graph is applicable in network models, such as

shortest route problem, minimal spanning tree problem, and maximal flow

problem.

In this literary study, we consider the fundamental of directed graph and

network models and later show the algorithms for each network model. The

solution obtained through the proper iteration with given algorithm for each

network model. The algorithms need for effective and efficient system models.

Anda mungkin juga menyukai