bagian tertentu yang dianggap penting 2. Mengutip sebagian dari bagian tertentu dengan mengambil intisarinya. 3. Mengutip dalam bentuk membuat redaksi sendiri tanpa mengubah pengertian asal. CATATAN KAKI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
1. Ditulis pada bagian bawah setelah akhir konsep pada
halaman tersebut. 2. Catatan kode berupa angka urut dalam halaman tersebut. 3. Catatan kaki ditulis dengan diawali pemberian nomor dalam bentuk angka arab. a. Pemberian angka diurutkan sampai nomor terakhir b. Di dalam setiap bab selalu diawali dengan angka 1 (satu). 4. Penulisan dimulai setelah garis memanjang kira-kira 5 cm sebagai garis pemisah konsep dan diberi jarak 3 spasi setelah akhir konsep 5. Jarak antara penulisan catatan kaki dua spasi, apabila terdapat lebih dari satu catatan kaki. 6. Penulisan catatan kaki dimulai dengan tujuh ketukan dengan menuliskan angka arab, dan apabila tidak mencukupi dilanjutkan pada baris berikutnya. PENULISAN SUMBER YANG DIAMBIL DARI BUKU 1. Nama pengarang ditulis sesuai dengan yang tercantum dalam buku di mana teori diambil. 2. Judul buku yang diambil sebagai sumber, ditulis miring dan diakhiri dengan tanda koma. 3. Tempat penerbit titik dua, nama penerbit koma dan tahun penerbit, diberi kurung dan diakhiri koma. 4. Cetakan ke berapa, apabila ada seri atau jilid dicantumkan dalam penerbitan ini dan diakhiri dangan koma. 5. Dilanjutkan dengan nomor halaman buku tersebut PENULISAN NAMA DAN GELAR PENDIDIKAN Nama gelar pendidikan tidak dicantumkan. contoh : 1. Linda Sualdani, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, thun 1985), Cetakan pertama, hal. 14-120.
2. Firdaus Kurniawan (saduran), Pengantar Hukum
Internasional, (Bandung: Alumni, tahun 1972), edisi ke III, hal. 29. PENULISAN SUMBER YANG SAMA DAN TERCANTUM PADA HALAMAN YANG SAMA, CUKUP DENGAN MEMPERGUNAKAN ISTILAH sbb :
A. Penulisan sumber yang sama, baik halaman,
pengarang, maupun judul bukunya sama seperti yang tercantum di atasnya, cukup dengan menulis istilah ibid (pada nomor berikutnya). Apabila dijumpai halaman yang berbeda dengan sumber di atasnya, maka halaman tersebut ditulis setelah istilah ibid. Contoh :
1. Maria Harniasih Utami, Indonesia Negara Berdasarkan atas
Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun 2004) hal 41.
2. Ibid.
3. Ibid, hal. 50
4. Ibid (berarti sama dengan catatan kaki nomor 3).
B. Penulisan pengulangan sumber pertama sama hanya pada nama pengarangnya saja tetapi judul bukunya berbeda. Contoh. 1. Stenley Timex, Kriminologi suatu Pengantar, (Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun 2008), hal. 15 2. Stenley Timex, Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosio Yuridis, (Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun 2009), hal. 25. C. Apabila sumber sebelumnya akan diulang kembali tetapi telah diselingi dengan sumber lainnya cukup dengan menggunakan istilah op.cit. Dengan catatan, halamannya berbeda dengan sumber di atas yang diulang. contoh : 1. Clara Andari, Survei tentang Perkembangan Tata Hukum Nasional Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun …), hal. 18. 2. Andre Sulung, Segi lain Hukum Pidana, (Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun…..), hal. 48 – 50. 3. Andari, Op. Cit, hal. 25. D. Pengulangan sumber yang sama dan sumber sebelumnya akan diulangi kembali setelah diselingi dengan sumber lainnya, tetapi pengulangan pada halaman yang sama, cukup menggunakan istilah Loc.cit. Contoh: 1. Ariani Jolanda Pondang, Tindak Pidana Korupsi dan suap, (Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun 2008), hal. 4 2. Angel Daniel Rolos, Tanya Jawab KUHAP, (Jakarta: Ghalia Indonesia, tahun 2009), hal. 10 –15. 3. Pondang, Loc.Cit. Beberapa perbedaan dalam penulisan catatan kaki pada buku dengan surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya. 1. Nama majalah atau surat kabar di mana tulisan itu diambil diakhiri dengan tanda koma. 2. Nama penulis yang bersangkutan, diakhiri dengan tanda koma. 3. Judul tulisan atau judul berita, diakhiri dengan tanda koma. 4. Tanggal, bulan, dan tahun penerbitan serta halaman surat kabar atau majalah diakhiri dengan tanda titik. PERBEDAAN PENULISAN CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA
Catatan Kaki/ footnote
1. Sumber yang dikutip, ditulis pada bagian bawah halaman konsep. 2. Ditulis langsung sebagai sumber/kutipan 3. Ditunjuk secara langsung dari halaman buku yang digunakan. 4. Menggunakan berbagai istilah. Daftar Pustaka
1. Ditulis pada bagian belakang dan pada akhir naskah.
2. Isinya sebagai bacaan bukan sebagai kutipan maupun formulasi. 3. Ditulis dalam halaman tersendiri. 4. Disusun secara alfabetis. 5. Bentuk peraturan diawali dengan kata-kata Indonesia. 6. Daftar pustaka memuat buku/referensi yang digunakan dalam catatan kaki.