STEP 1
Caregiver : seseorang yang biasa memberikan perawatan. Misalnya dalam keluarga jika ada
anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga yang lain akan memberikan perawatan.
Sakit :
- menderita penyakit menahun atau kronis.
- gangguan yang terjadi pada individu yang meliputi bio, psiko, sosial, ekonomi.
- Keadaaan yang tidak seimbang yang terjadi pada individu karena adanya hambatan
atau gangguan.
STEP 2
1. Apa saja peran perawat selain sebagai caregiver?
2. Bagimana peran individu dalam sehat – sakit?
3. Siapa saja yang berperan sebagai caregiver?
4. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi sehat – sakit?
5. Apa dampak dari sakit?
6. Bagaimana konsep sehat dan sakit?
7. Apa peran keluarga terhadap orang yang sakit dan bagaimana batasannya?
8. Askep yang sesuai untuk mengatasi kasus di atas
9. Kenapa ibu J dikatakan sakit?
10. Bagaimana solusi yang tepat untuk menghindari stress pada caregiver?
11. Bagaimana pengkajian sesuai dengan skenario di atas?
12. Bagaimana hubungan sehat – sakit?
13. Apa itu derajat kesehatan?
14. Perilaku apa saja yang timbul pada orang yang sehat dan yang sakit?
15. Bagaimana cara mengubah kebiasaan ibu J yang suka marah – marah?
16. Apa solusi untuk keluarga yang merawat orang sakit?
Step 3
1. Peran perawat selain sebagai caregiver :
- Pemberi rasa nyaman dan aman
- Memberi pelayanan sesuai dengan status kesehatan klien
- Sebagai educator, motivator dan fasilitator
- Sebagai tempat sharing
2. Peran sehat – sakit
Saat sehat : peran individu adalah melakukan aktivitas seperti biasa, menjaga
kesehatan tubuh
Saat sakit : lepas dari tanggung jawab dan fokus mengatasi penyakitnya
Menurut parson, peran sakit adalah
- Orang sakit dibebaskan dari tanggung jawab
- Orang sakit dibebaskan dari peran sosial yang normal
- Orang sakit ingin sehat atau sembuh
- Orang sakit seharusnya mencari pertolongan petugas kesehatan
3. Orang yang berperan sebagai caregiver
- Petugas kesehatan
- Keluarga
- Orang – orang terdekat
4. Faktor faktor yang memepengaruhi sehat sakit
- Gaya hidup, misalnya gaya hidup yang sehat dengan makan makanan bergizi,
olahraga cukup dan istirahat cukup dapat mempertahankan kesehatan. Sedangkan
gaya hidup yang tidak sehat akan mendorong orang untuk lebih mudah mengalami
sakit.
- Lingkungan, seseorang yang tinggal di lingkungan yang kotor akan lebih mudah
mengalami sakit.
- Usia, lansia lebih sering mengalmi sakit karena fungsi dari organ organ tubuh
yang mulai berkurang
- Sosial, orang yang kurang bersosialisasi dan tidak bergaul dengan lingkungan di
sekitarnya maka orang tersebut dikatakan tidak sehat secra sosial.
- Ekonomi, orang dengan penghasilan ekonomi yang kurang maka ia dapat
dikatakan tidak sehat dari secara ekonomi. Selain itu seseorang yang tingkat
ekonominya rendah maka ia akan mengalami kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan akan nutrisi yang cukup bagi tubuhnya.
- Budaya, orang yang dianggap sehat pada suatu daerah belum tentu dianggap sehat
pula pada daerah yang lain.
- Keturunan, ada beberapa penyakit yang diperoleh dari keturunan.
- Pengalaman masa lalu, jika seseorang pernah mengalami suatu penyakit, maka ia
bisa melakukan tindakan tindakan untuk mencegah penyakit tersebut datang lagi.
- Harapan seseorang tentang dirinya.
- Intelektual, dengan tingkat intelektual yang tinggi maka orang akan lebih
memahami tentang cara – cara mencegah diri dari saki.
5. Dampak dari sakit
- Menyebabkan ketidaknyamanan
- Privasi terganggu, karena banyak orang yang mejenguk.
- Gangguan citra tubuh, terutama jika mengalami sakit yang dapat merusak anggota
tubuh.
- Perubahan gaya hidup, misalnya pada masa sehat bekerja tetapi pada saat sakit
harus beristirahat.
- Stress karena pengobatan yang dilakukan
- Penurunan ekonomi
- Sering marah marah
6. LO
7. Peran keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit
- Sebagai pendamping
- Sebagai motivator
- Sebagai pengawas, misalnya pengawas minum obat
- Diharapkan keluarga juga mengenal masalah kesehatan yang menimpa anggota
keluarga tersebut
- Memberi perawatan
- Sebagai pelindung
8. LO
9. Ibu J dikatakan sakit karena mempunyai masalah fisik yang berkaitan dengan
penyakit dalam yang dideritanya. Selain itu ibu J juga sering marah – marah
(emosionalnya tidak sehat) dan mengalami gangguan dalam interaksi sosial.
10. Cara menghindari stress pada caregiver :
- Sharing
- Meningkatkan rasa nyaman
- Meningkatkan motivasi
11. Pengkajian
Ibu J : mengkaji gejala penyakit dan penyebab marah – marah.
Keluarga : mengkaji penyebab jenuh dan putus asa dalam merawat ibu J.
12. Sehat dan sakit merupakan satu hubungan yang kuat dimana karena adanya faktor –
faktor tertentu, sesorang yang sehat dapat menjadi sakit. Dan pada saat sakit dengan
adanya perawatan dan pengobatan yang tepat maka seseorang yang sakit itu dapat
kembali sehat.
13. LO
14. Perilaku sehat – sakit
a. Perilaku sakit : perilaku yang dilakukan cenderung untuk meningkatkan
kesehatan dan meyembuhkan diri dari sakit yang diderita. Perilaku pada saat sakit
yang sering timbul :
- Lebih sensitif
- Emosional
- Menarik diri
- Merasa takut akan penyakitnya
- Perubahan persepsi
- Penurunan konsentrasi
b. Perilaku sehat : perilaku yang dilakukan lebih cenderung untuk memepertahankan
kesehatan dan menghindarakan diri dari faktor penyebab sakit. Biasanya dengan
cara makanan makanan bergizi, olahraga, istirahat yang cukup.
15. Cara mengubah kebiasaan ibu J yang sering marah - marah
- Mencari permasalahan yang menyebabkan marah
- Memberikan solusi untuk membantu mengatasi masalah tersebut
- Meningkatkan bimbingan spiritual
- Meningkatkan support system
- Sebagai perawat, meminimalkan melakukan kesalahan tindakan
- Meningkatkan taraf kesehatan ibu J
16. Solusi untuk keluarga yang merawat anggota keluarga yang sakit
- Sebagai motivator : memberi motivasi kepada keluarga untuk sembuh dari
sakitnya.
- Memeberikan perawatan kepada keluarga yang dapat memberi kenyamanan pada
anggota keluarga yang sakit.
STEP 4
Skema
caregiver Individu
Factor - faktor
Dampak
Dampak
Perilaku Perilaku
STEP 5 Askep
LO : 6. Bagaimana konsep sehat dan sakit?
8. Askep yang sesuai untuk mengatasi kasus di atas
13. Apa itu derajat kesehatan?
STEP 6
Mandiri
STEP 7
Derajat Kesehatan
Adalah ukuran tingkat kesehatan seseorang.
Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat, yaitu: faktor
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Keturunan
4. Pelayanan Kesehatan.
Dari ke 4 faktor di atas ternyata pengaruh perilaku cukup besar diikuti oleh pengaruh faktor
lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Ke empat faktor di atas sangat berkaitan dan
saling mempengaruhi.
Selain itu menurut Leavell faktor – faktor yang mempengaruhi
1. Agen penyebab
2. Hospes
3. Lingkungan
Indikator untuk mengukur derajat kesehatan di suatu daerah
1. Angka kematian ibu
2. Angka kematian bayi
3. Umur harapan hidup
4. Status nutrisi masyarakat
b. Sakit
PEMONS (1972), Sakit : gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.
BAUMAN (1965), seseorang menggunakan 3 kriteria untuk menentukan apakah mereka
sakit :
1. Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku sakit
1. Faktor internal
- Persepsi individu terhadap gejala atau jenis penyakit yang dialami
- Asal atau jenis penyakit
2. Faktor eksternal
- Gejala yang dapat dilihat
- Kelompok sosial
- Latar belakang budaya
- Ekonomi
- Kemudahan akses terhadap sistem pelayanan
- Dukungan sosial
Kw II Kw I
Kw IV Kw III
Kemauan (-)
Kw I : kuadran yang ideal karena orang tersebut memiliki kemauan dan kemampuan
sehingga orang tersebut sudah dapat mempertahankan kesehatannya sehingga dapat menuju
ke sehat yang optimal.
Kw II : sudah memiliki keinginan untuk mengelola rasa sakit, namun dia tidak memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pengelolaan rasa sakit. Tenaga medis dan
fisioterapis berperan banyak dalam kuadran ini.
Kw III : tenga medis dituntut untuk mampu memprovokasi pasien yang kehilangan semangat
hidup sehingga pasrah terhadap kondisi yang ada, padaha dirinya memiliki kemampuan untuk
meraih penyembuhan dan minimalnya mendapatkan kondisi rasa sakit yang sakit.
Kw IV : Tenaga medis harus bekerja keras, yaitu karena pasien sangat pesimis . dari
dalam diri pasien sudah tidak ada rasa ingin untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang
lebih baik dan kemudian dipengaruhi pula oleh adanya ketidakmampuan dirinya untuk
mengelola rasa sakit. Oleh karena itu tenaga medis harus mengelola rasa sakit.
NIC
Caregiver support
Definisi : mempersiapakan advokasi dan dukungan yang dibutuhkan. Memfasilitasi
perawatan pasien oleh seseorang yang bukan tenaga kesehatan professional.
Aktivitas ;
- Mengajarkan kepada caregiver tentang teknik manajemen stress.
Caregiver
Caregiver adalah seseorang yang memberikan bantuan bagi orang lain yang membutuhkan
bantuan. Menurut Schul and Quittner caregiver adalah orang yang memberikan bantuan yang
sifatnya melebihi batas normal atau umum dan perawatan yang luar biasa.
Caregiver meliputi perawat, penyedian pelayanan rumah, terapis, rohaniawan, relawan,
pelayanan sosial, komunitas, dan dokter umum.
Jenis caregiver menurut Barrow (1996) :
1. Caregiver Formal
Adalah individu yang menerima bayaran untuk memberikan perhatian, menyediakan
kebutuhan fisik, maupun bantuan atau kenyamanan serta perlindungan dan
pengawasan kepada individu lain ( perawat, psikiater)
2. Caregiver Informal
Adalah caregiver yang memberikan bantuan kepada indiividu lain yang memiliki
hubungan pribadi dengannya seperti ada hubungan teman, keluarga ataupun tetangga.
Caregiver informal biasanya tidak menerima bayaran dan tidak secara profesional.
Hal penting yang harus ada dalam diri seorang caregiver
- Adanya penegetahuan yang cukup
- Sabar
- Pengabdian
- Kemauan
- Harus ada rasa humoris
Perilaku caregiver yang menunjang perbaikan
- Memiliki rasa empati, sabar dan hangat terhadap pasien
- Mengerti perilaku pasien
- Dapat beradaptasi dan bersedia bertoleransi
- Mengusahakan secara realistik keinginan pasien
- Mengikuti jadwal rutin pasien
- Respek terhadap pasien
- Tidak menyembunyikan keadaan penyakit pasien
- Mempunyai kemampuan mengekspresikan diri, kreatif, dan mampu memecahkan
masalah.
Efek positif dan efek negative bagi caregiver dalm memberikan perawatan :
1. Efek positif
- Caregiver merasa di hargai
- Menambah keakraban
- Mendapat kepuasan karena merasa dapat membantu dan merawat anggota yang
sakit.
- Merasa dihargai dan disukai oleh care receiver
- Dapat merasa berguna
2. Efek negative
- Sakit secara emosional
- Mengalami tekanan ekonomi
- Konflik peran (peran berlebih).
Karakteristik caregiver
1. Menurut Combs, Avila, Purkey
- Percaya bahwa dirinya mempunyai kemampuan
- Bersahabat dan terbuka
- Merasa bahwa dirinya berharaga
- Termotivasi secara internal
- Dapat menjadi tempat bergantung
- Peduli dengan orang lain
- Jujur
2. Compton & Galaway
- Memiliki kemampuan untuk kreatif
- Mampu mengobservasi diri sendiri ketika berinteraksi dengan orang lain
- Memiliki keinginan menolong
- Memiliki keberanian dan kepekaan untuk menilai dan memutuskan sesuatu atas
dasar kepentingan individu yang dirawatanya,
Tugas caregiver
Tugas seorang caregiver didasari atas :
- Bentuk gangguan penderita
- Bentuk bantuan yang di butuhkan oleh penderita
Misalnya bantuan berupa informasi, kenyamanan, saran.
Masalah yang sering muncul pada caregiver
- Depresi
- Cemas
- Menurunnya status kesehatan
- Penurunan imunitas