Anda di halaman 1dari 48

RG

Pedoman Laporan Keberlanjutan

© 2000-2006 GRI Version 3.0


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Daftar Isi Sosial:

Pengantar Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan Layak. 30

Pembangunan Berkelanjutan dan Hak Asasi Manusia 32


Pentingnya Transparansi
Masyarakat 35
Pengenalan
Tanggung Jawab Produk 37
Gambaran dari Laporan Keberlanjutan
Catatan-catatan Pelaporan Umum
Kegunaan dari sebuah Laporan Keberlanjutan 3
Pengumpulan Data 39
Orientasi Kerangka Pelaporan GRI 3
Bentuk Laporan dan Frekuensi 39
Orientasi Panduan GRI 4
Assurance 40
Menerapkan Panduan 5
Daftar Istilah 41
Bagian 1
Pengakuan Pedoman G3 43
Menetapkan Isi laporan, Kualitas, dan
Batasannya

Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Isi 7

Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Isi 8

Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Kualitas 13

Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Batas 17

Bagian 2

Standar Pengungkapan

Strategi dan Profil 20

1. Strategi dan Analisis 20

2. Profil Organisasi 21

3. Parameter Laporan 21

4. Tata Kelola, Komitmen, dan


Keterlibatan 22

5. Pendekatan Manajemen dan


Kinerja Indikator 24

Ekonomis 25

Lingkungan 27

Version 3.0 1
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Pengantar Penting dan besarnya desakan akan risiko dan ancaman


terhadap keberlanjutan kita bersama di samping
Pembangunan Berkelanjutan dan peningkatan pilihan dan kesempatan, akan membuat
Pentingnya Transparansi transparansi mengenai dampak ekonomi, lingkungan dan
sosial menjadi komponen utama bagi efektifnya hubungan
Tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah “untuk dengan pemangku kepentingan, kebijakan investasi dan
memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi hubungan pasar lainnya. Untuk dapat mendukung harapan
kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi ini dan juga dalam mengkomunikasikan secara jelas
kebutuhan mereka.” 1 Sebagai kekuatan penting di dalam dan terbuka mengenai keberlanjutan, maka diperlukan
masyarakat, organisasi dalam bentuk apa pun, memiliki sebuah kerangka konsep yang global, dengan bahasa
sebuah peran penting dalam pencapaian tujuan ini. yang konsisten dan dapat diukur. Adalah menjadi misi dari
Inisiatif Pelaporan Global/Global Reporting Initiative (GRI)
Sekalipun begitu, dalam era saat ini di mana pertumbuhan untuk memenuhi kebutuhan itu dengan menyediakan
ekonomi tidak dapat diperkirakan, pencapaian tujuan sebuah kerangka yang kredibel dan dapat dipercaya
itu tampaknya hanya sekadar sebuah aspirasi/harapan dalam melaporkan keberlanjutan yang dapat digunakan
daripada sebuah kenyataan. Ketika terjadi globalisasi oleh berbagai organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan
ekonomi, kesempatan baru untuk menciptakan lokasinya.
kemakmuran dan kualitas kehidupan meningkat melalui
perdagangan, berbagi pengetahuan, dan akses terhadap Transparansi mengenai keberlanjutan dari aktivitas
teknologi. Akan tetapi, kesempatan-kesempatan tersebut organisasi menjadi perhatian penting dari berbagai
tidak selalu tersedia untuk setiap peningkatan populasi pemangku kepentingan, termasuk perusahaan, pekerja,
manusia, dan biasanya disertai dengan sejumlah risiko baru lembaga swadaya masyarakat, investor, akuntan, dan
terkait dengan kestabilan kondisi lingkungan. Data statistik lainnya. Hal inilah yang menyebabkan kenapa GRI sangat
menunjukkan bahwa pertumbuhan positif dari peningkatan bergantung pada kerja sama dari sebuah jejaring besar para
kehidupan dari banyak orang di seluruh dunia ternyata ahli yang berasal dari berbagai pemangku kepentingan
diimbangi dengan informasi yang mengkhawatirkan dalam melakukan konsultasi untuk mencapai konsensus.
mengenai kondisi lingkungan serta beban kemiskinan dan Melalui konsultasi ini, dan juga pengalaman praktis selama
kelaparan yang berlanjut dari jutaan orang lainnya (bahwa ini (Konsultasi dan juga pengalaman praktis selama ini),
pertumbuhan positif dari peningkatan taraf kehidupan telah dapat memperbaiki dan meningkatkan secara terus-
banyak orang di seluruh dunia ternyata diimbangi dengan menerus Kerangka Pelaporan yang ada sejak didirikannya
informasi mengenai kondisi lingkungan yang semakin GRI di tahun 1987 (GRI didirikan pada 1987). Pembelajaran
mengkhawatirkan serta meningkatnya kemiskinan dan dari pendekatan berbagai pemangku kepentingan ini
kelaparan dari jutaan orang lainnya). Kondisi kontras ini telah menjadikan Kerangka Pelaporan memiliki kredibilitas
menciptakan dilema yang paling menantang bagi abad ke- yang tersebar dan digunakan oleh berbagai kelompok
21. pemangku kepentingan.

Salah satu tantangan utama dari pembangunan


berkelanjutan adalah adanya tuntutan akan pilihan-pilihan
dan cara berpikir yang baru dan inovatif. Perkembangan
pengetahuan dan teknologi dituntut tidak hanya
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,
tetapi juga dapat membantu dalam memecahkan
permasalahan terkait risiko dan ancaman terhadap
keberlanjutan dari hubungan sosial kita, lingkungan, dan
perekonomian. Karenanya, pengetahuan dan inovasi
baru dalam teknologi, manajemen dan kebijakan publik,
merupakan tantangan bagi segenap organisasi agar
dapat membuat pilihan-pilihan baru dalam melaksanakan
operasional mereka, produksi, jasa-jasa, dan aktivitas-
aktivitas lainnya, yang akan berdampak terhadap bumi,
manusia, dan perekonomian.

1 Commission on Environment and Development. Our


Common Future. Oxford: Oxford University Press, 1987, p.43.
2 © 2000 - 2006 GRI
Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Gambaran dari Laporan Orientasi Kerangka Pelaporan GRI


Keberlanjutan Semua dokumen berdasarkan Kerangka Pelaporan GRI
dikembangkan melalui sebuah proses pencapaian konsensus
Kegunaan dari sebuah lewat dialog di antara para pemangku kepentingan yang
berasal dari perusahaan, komunitas investor, pekerja,
Laporan Keberlanjutan masyarakat sipil, akuntan, akademisi, dan pihak lainnya.
Semua dokumen berdasarkan Kerangka Laporan menjadi
Laporan keberlanjutan adalah praktek pengukuran, subjek pengujian dan upaya peningkatan secara terus-
pengungkapan dan upaya akuntabilitas dari kinerja menerus.
organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan kepada para pemangku kepentingan Kerangka Pelaporan GRI ditujukan sebagai sebuah
baik internal maupun eksternal. ‘Laporan Keberlanjutan’ kerangka yang dapat diterima umum dalam melaporkan
merupakan sebuah istilah umum yang dianggap sinonim kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi.
dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan Kerangka ini didesain untuk digunakan oleh berbagai
mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial organisasi yang berbeda ukuran, sektor, dan lokasinya.
(misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban Kerangka ini juga memperhatikan pertimbangan praktis
perusahaan, dan lain sebagainya). yang dihadapi oleh berbagai macam organisasi –dari
perusahaan kecil sampai kepada perusahaan yang memiliki
Sebuah laporan keberlanjutan harus menyediakan operasi ekstensif dan tersebar di berbagai lokasi. Kerangka
gambaran yang berimbang dan masuk akal dari kinerja Pelaporan GRI mengandung kandungan isi umum dan sektor
keberlanjutan sebuah organisasi –baik kontribusi yang secara spesifik yang telah disetujui oleh berbagai pemangku
positif maupun negatif. kepentingan di seluruh dunia dan dapat diaplikasikan secara
umum dalam melaporkan kinerja keberlanjutan dari sebuah
Laporan Keberlanjutan yang disusun berdasarkan organisasi.
Kerangka Pelaporan GRI mengungkapkan keluaran dan
hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan tertentu Panduan Laporan Keberlanjutan (Panduan) berisikan
dalam konteks komitmen organisasi, strategi, dan Prinsip-prinsip dalam mendefinisikan isi laporan dan
pendekatan manajemennya. Laporan dapat digunakan menjamin kualitas dari informasi yang dilaporkan.
untuk tujuan berikut, di antaranya: Panduan juga meliputi Standar Pengungkapan yang terdiri
atas Indikator Kinerja dan item pengungkapan lainnya
• Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan sebagaimana halnya panduan akan topik teknis spesifik
yang menghormati hukum, norma, kode, standar dalam pelaporan.
kinerja, dan inisiatif sukarela;

• Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi


dan dipengaruhi oleh harapannya mengenai
pembangunan berkelanjutan; dan

• Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi


dan di antara berbagai organisasi dalam waktu
tertentu.

Gambar 1: Kerangka Pelaporan GRI

Version 3.0 3
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Orientasi Panduan GRI


Protokol Indikator ada pada setiap Indikator Kinerja yang Panduan Pembuatan Laporan Berkelanjutan terdiri atas
dimuat dalam Panduan. Protokol ini menyediakan definisi, Prinsip-prinsip Pelaporan, Panduan Pelaporan dan Standar
panduan dalam mengkompilasi informasi, dan informasi lain Pengungkapan (termasuk di dalamnya Indikator Kinerja)
untuk membantu dalam menyiapkan laporan dan dalam Elemen-elemen ini dipertimbangkan memiliki bobot dan
menjamin konsistensi interpretasi terhadap Indikator Kinerja. kepentingan yang sama.
Pengguna Panduan harus juga menggunakan Protokol
Indikator. Bagian 1 – Panduan dan Prinsip Pelaporan
Suplemen dalam Setiap Sektor melengkapi Panduan Tiga elemen utama dalam proses pelaporan dideskripsikan
dengan interpretasi dan arahan mengenai bagaimana dalam Bagian 1. Untuk membantu dalam menentukan
menerapkan Panduan dalam suatu sektor tertentu, termasuk apa yang harus dilaporkan, bagian ini mencakup Prinsip
di dalamnya Indikator Kinerja sektor secara spesifik. Pelaporan terkait materialitas, pelibatan pemangku
Suplemen Sektor yang dapat digunakan harus digunakan kepentingan, konteks keberlanjutan dan kelengkapan
sebagai tambahan Panduan daripada ditempatkan dalam laporan, beserta seperangkat Alat Penguji singkat untuk
Panduan. setiap Prinsip. Penerapan Prinsip-prinsip ini dengan
Standar Pengungkapan menentukan topik dan Indikator
Protokol Teknis dibuat dalam rangka menyediakan yang akan dilaporkan. Hal ini diikuti dengan Prinsip
panduan terhadap isu-isu dalam membuat laporan, seperti keseimbangan, dapat diperbandingkan, akurasi, ketepatan
menetapkan batasan laporan. Protokol ini didesain untuk waktu, keterandalan, dan kejelasan, beserta seperangkat
digunakan bersama dengan Panduan dan Suplemen Alat Penguji yang dapat digunakan untuk membantu
Sektor yang mencakup isu-isu yang banyak dihadapi oleh dalam mencapai kualitas yang tepat dari informasi yang
organisasi dalam proses pembuatan laporan. dilaporkan . Bagian ini diakhiri dengan panduan bagi
organisasi mengenai bagaimana menetapkan jangkauan
entitas yang diwakili oleh laporan (biasa disebut sebagai
‘Batasan Laporan’).

Gambar 2: Gambaran Panduan GRI

4 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Bagian 2 – Standar Pengungkapan Menerapkan Panduan


Bagian 2 berisikan Standar Pengungkapan yang harus Bagaimana Memulainya
dimasukkan dalam laporan keberlanjutan. Panduan
mengidentifikasikan informasi yang relevan dan material Semua organisasi (privat, publik, atau nonprofit) baik
di kebanyakan organisasi serta kepentingan dari pemula ataupun yang berpengalaman dalam membuat
kebanyakan pemangku kepentingan dalam melaporkan laporan didorong untuk membuat laporan yang berbeda
tiga tipe Standar Pengungkapan: dengan Panduan. Laporan dapat mengambil berbagai
bentuk, termasuk web atau hasil print, berdiri sendiri atau
• Strategi dan Profil: Pengungkapan yang membentuk dikombinasikan dengan laporan keuangan tahunan.
keseluruhan konteks untuk dapat memahami kinerja
organisasi, seperti strategi yang dimiliki, profil, dan tata Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan
kelola. isi laporan. Panduan mengenai hal ini terdapat dalam Bagian
1.
• Pendekatan Manajemen: Pengungkapan yang
mencakup mengenai bagaimana sebuah organisasi Untuk permulaan, sejumlah organisasi dapat memilih untuk
menggunakan topik tertentu untuk memberikan memperkenalkan laporan yang berbeda dengan Kerangka
konteks dalam memahami kinerja pada sebuah Pelaporan GRI lengkap, sementara organisasi lain ingin
bidang spesifik tertentu. memulainya pada saat pertama dengan topik yang paling
praktis dan memungkinkan serta pada tahapan selanjutnya
• Indikator Kinerja: Indikator yang memberikan di waktu lain melaporkan topik lain. Semua organisasi yang
perbandingan informasi terkait kinerja ekonomi, melaporkan harus mendeskripsikan ruang lingkup laporan
lingkungan, dan sosial dari organisasi. mereka serta didorong untuk menunjukkan rencana mereka
dalam memperluas laporan di waktu lain.

Tingkatan Penerapan GRI

Dalam melakukan finalisasi laporan, pembuat laporan harus


menyatakan pada tingkatan mana Kerangka Pelaporan GRI
yang digunakan melalui Sistem “Tingkatan Penerapan GRI”.
Sistem ini bertujuan untuk menyediakan:

• Pembaca Laporan dengan kejelasan mengenai


tingkatan Panduan GRI dan elemen lain dalam Kerangka
Pelaporan yang digunakan dalam menyiapkan sebuah
laporan.

• Penyiap Laporan dengan visi atau arahan untuk


peningkatan luasan Kerangka Pelaporan GRI yang akan
digunakan di waktu lain.

Dengan menyatakan Tingkat Penerapan yang digunakan


akan memberikan kejelasan mengenai elemen dari Kerangka
Pelaporan GRI yang telah digunakan dalam menyiapkan
laporan. Untuk memenuhi kebutuhan dari pemula, pelapor
tingkat lanjutan dan di antara keduanya, terdapat tiga
tingkatan dalam sistem pelaporan, yaitu C, B, dan A. Kriteria
pelaporan dalam setiap tingkatan mencerminkan
peningkatan penerapan atau cakupan dari Kerangka
Pelaporan GRI. Sebuah organisasi dapat menyatakan nilai
“plus” (+) pada setiap tingkatan (misalnya C=, B+, A+) jika
telah menggunakan assurance eksternal. 2

2 Untuk informasi lebih lanjut mengenai pilihan-pilihan


assurance lihat dalam bagian assurance dalam Catatan
Pelaporan Umum.

Version 3.0 5
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Sebuah organisasi menyatakan tingkatan pelaporan yang Bagian 1: Menetapkan Isi laporan, Kualitas,
digunakan berdasarkan penilaiannya sendiri terhadap isi
laporan dibandingkan kriteria Tingkatan Penerapan GRI. dan Batasannya
Sebagai tambahan dari pernyataan diri tersebut, organisasi
dapat memilih salah satu atau kedua pilihan berikut: Bagian ini menyediakan Prinsip-prinsip Pelaporan
dan Panduan Laporan dalam menetapkan isi laporan,
• Memiliki konsultan yang dapat memberikan opini penjaminan kualitas dari informasi yang dilaporkan, dan
terhadap pernyataan yang dibuat. menetapkan Batasan Laporan.

• Meminta GRI untuk mengecek pernyataan yang dibuat. Panduan Laporan memberikan penjelasan mengenai
tindakan yang dapat diambil atau pilihan yang dapat
Untuk informasi yang lebih lengkap tentang Tingkatan dipertimbangkan organisasi dalam membuat kebijakan
Penerapan dan kriteria lengkapnya, dapat dilihat dalam mengenai apa yang akan dilaporkan, dan secara umum
paket informasi Tingkatan Penerapan GRI yang tersedia dapat membantu dalam menafsirkan atau menentukan
dalam lampiran dokumen ini atau secara online pada link penggunaan Kerangka Pelaporan GRI. Panduan tersedia
www.globalreporting.org. dalam rangka menetapkan isi laporan dan membentuk
Batasan Laporan.
Permintaan Notifikasi Penggunaan
Prinsip-prinsip Laporan menetapkan keluaran yang harus
dicapai dari laporan serta arahan kebijakan dalam proses
Organisasi yang telah menggunakan Panduan dan atau
pembuatan laporan, seperti dalam memilih topik dan
elemen lain dalam Kerangka Pelaporan GRI sebagai dasar
indikator untuk dilaporkan dan bagaimana melaporkannya.
pembuatan laporan diminta untuk memberitahukannya
Setiap Prinsip mengandung definisi, penjelasan dan
kepada Global Reporting Initiative, Untuk memberitahukan
seperangkat Alat Penguji untuk digunakan oleh organisasi
hal tersebut kepada GRI, organisasi dapat memilih (melalui)
dalam menilai penggunaan Prinsip-prinsip tersebut.
salah satu atau semua pilihan berikut:
Pengujian ditujukan sebagai perangkat diagnosis dan
bukan sebagai alat untuk menguji laporan. Pengujian juga
• Memberitahukan kepada GRI dengan mengirimkan
dapat berfungsi sebagai referensi dalam menjelaskan
hardcopy dan atau softcopy laporan yang dibuat
kebijakan penerapan Prinsip dari laporan.
• Mendaftarkan laporan yang telah dibuat secara online
Secara keseluruhan, Prinsip-prinsip ini ditujukan untuk
mencapai transparansi –sebuah nilai dan tujuan
• Meminta GRI mengecek pernyataan Tingkatan
yang menjadi dasar dari semua aspek dalam laporan
Penerapan laporan.
keberlanjutan.Transparansi dapat didefinisikan sebagai
pengungkapan informasi secara lengkap atas topik dan
Memaksimalkan Nilai Laporan indikator yang dibutuhkan dalam menggambarkan
dampak serta memungkinkan pemangku kepentingan
Laporan keberlanjutan merupakan sebuah proses dan
untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan, serta proses,
perangkat yang hidup dan tidak dimulai atau diakhiri
prosedur, dan asumsi yang digunakan untuk menyiapkan
dengan sebuah publikasi cetak ataupun online. Laporan
pengungkapan tersebut. Prinsip-prinsip tersebut
harus menyesuaikan dengan proses pembuatan strategi
diorganisasikan ke dalam dua kelompok berikut:
organisasi, rencana pelaksanaan aksi, dan penilaian keluaran.
Laporan yang dibuat dapat memungkinkan untuk menilai
• Prinsip untuk menentukan topik dan indikator yang
dengan baik kinerja organisasi dan dapat mendukung
harus dilaporkan oleh organisasi; dan
peningkatan kinerja secara terus-menerus di lain waktu.
Laporan dapat juga berfungsi sebagai perangkat untuk
• Prinsip untuk menjamin kualitas dan penyampaian
melibatkan diri dengan pemangku kepentingan dan
yang memadai dari informasi yang dilaporkan.
menjamin masukan yang berguna bagi proses organisasi.
Prinsip-prinsip tersebut telah dikelompokkan dengan cara
ini untuk membantu dalam menjelaskan peran dan fungsi
mereka, namun demikian tidak berarti membatasi secara
kaku penggunaannya. Setiap prinsip dapat mendukung
jangkauan kebijakan, dan dapat memberikan jaminan
dalam mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan yang
lebih dari sekadar menetapkan isi laporan atau dalam
menjamin kualitas dari informasi yang dilaporkan.

6 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

1.1 Menetapkan Isi Laporan • Metode khusus atau proses yang digunakan untuk
menilai material haruslah:
Dalam rangka menjamin penyampaian kinerja organisasi • Berbeda dan dapat diterapkan oleh
yang seimbang dan masuk akal, harus dibuat penetapan setiap organisasi;
mengenai isi yang harus dicakup dalam laporan. • Selalu mempertimbangkan panduan dan
Penetapan ini harus dibuat dengan mempertimbangkan pengujian yang ada dalam Prinsip-prinsip
tujuan dan pengalaman organisasi, serta harapan dan Pelaporan GRI; dan
kepentingan yang masuk akal dari para pemangku • Harus diungkapkan.
kepentingan. Keduanya merupakan referensi penting
dalam menentukan hal apa yang harus dimasukkan dalam Dalam menerapkan pendekatan ini:
laporan.
• Bedakan antara Indikator Inti dan Tambahan. Semua
Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Isi Indikator yang ada telah dikembangkan melalui proses
yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Pendekatan berikut mempengaruhi penggunaan GRI. Indikator yang dijadikan sebagai Indikator Inti
Kerangka Pelaporan GRI ketika menyiapkan laporan merupakan indikator yang dapat diterapkan secara
keberlanjutan. umum dan diasumsikan akan menjadi material untuk
banyak organisasi. Sebuah organisasi harus melaporkan
• Identifikasi topik dan indikator terkait yang kondisi ini kecuali apabila tidak dipertimbangkan sebagai
mungkin relevan untuk dilaporkan kembali dengan material atas dasar Prinsip-prinsip Pelaporan. Indikator
menggunakan Prinsip Materialitas, pelibatan Tambahan dapat juga diterapkan sebagai material.
pemangku kepentingan, konteks keberlanjutan, dan
panduan dalam menetapkan Batasan Laporan. • Indikator dalam versi akhir dari Suplemen Sektor dapat
dipertimbangkan menjadi Indikator Inti dan dapat
• Dalam mengidentifikasi topik, pertimbangkan digunakan dengan menggunakan pendekatan yang
relevansinya dengan semua aspek indikator yang sama dengan Indikator Inti di dalam Panduan.
ada dalam Panduan GRI dan Suplemen Sektor.
Pertimbangkan pula topik lainnya jika ada yang • Semua informasi lainnya (misalnya indikator khusus
relevan dengan laporan. perusahaan) yang dimasukkan dalam laporan harus
berdasarkan Prinsip Pelaporan dan standar teknis yang
• Dari seperangkat topik dan indikator relevan yang sama dengan Standar Pengungkapan GRI.
teridentifikasi, gunakan Alat Penguji yang ada dalam
setiap Prinsip untuk menilai topik dan indikator mana • Konfirmasi kembali bahwa informasi yang harus
yang material dan oleh karenanya harus dilaporkan .3 dilaporkan dan Batasan Laporan sudah tepat dalam
menerapkan Prinsip secara lengkap.
• Gunakan Prinsip untuk memilih prioritas dari topik
yang terpilih, kemudian putuskan topik mana yang
akan diberikan penekanan.

Gambar 3: Prinsip dalam menetapkan Isi laporan

3 pengungkapan Profil Organisasi GRI (1-4) berlaku untuk Version 3.0 7


semua organisasi yang membuat laporan.
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Prinsip Pelaporan untuk Menetapkan Isi keseluruhan strategi kompetisi dan misi organisasi,
perhatian dari pemangku kepentingan, harapan sosial, dan
Setiap Prinsip Pelaporan mengandung definisi, penjelasan, pengaruh organisasi terhadap entitas hulunya (misalnya,
dan seperangkat Alat Penguji untuk memandu rantai pasokan) serta hilirnya (misalnya konsumen).
dalam penggunaan Prinsip. Alat Penguji ditujukan Penilaian terhadap materialitas harus mempertimbangkan
sebagai perangkat diagnosis dan bukan sebagai item harapan dasar dari standar internasional dan perjanjian
pengungkapan khusus yang berbeda dengan laporan. yang harus dipatuhi organisasi.
Prinsip-prinsip ini harus digunakan bersama dengan
Panduan yang menetapkan isi. Faktor-faktor internal dan eksternal ini harus
dipertimbangkan ketika memperhitungkan pentingnya
MATERIALITAS informasi dalam menggambarkan dampak yang signifikan
terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial serta pembuatan
Definisi: Informasi dalam sebuah laporan harus mencakup kebijakan para pemangku kepentingan5. Sejumlah
topik dan indikator yang menggambarkan dampak metodologi yang sudah ada dapat digunakan untuk
signifikan dari ekonomi, lingkungan, dan sosial terhadap menilai signifikansi dari dampak ini. Secara umum, dampak
organisasi atau yang dapat mempengaruhi penilaian dan signifikan’ merujuk kepada dampak yang menjadi subjek
kebijakan dari pemangku kepentingan secara substantif. perhatian dari komunitas para ahli atau dampak yang telah
diidentifikasi dengan menggunakan perangkat yang sudah
Penjelasan: Organisasi memiliki banyak topik yang ada, seperti metodologi penilaian dampak atau penilaian
dapat dilaporkan. Topik dan indikator yang relevan untuk daur hidup (life cycle assessments). Dampak yang cukup
dilaporkan adalah yang masuk akal dan dinilai penting dan penting dan membutuhkan peranan aktif manajemen atau
dapat menggambarkan dampak ekonomi, lingkungan, dan keterlibatan organisasi harus dipertimbangkan sebagai
sosial dari organisasi, atau dinilai dapat mempengaruhi dampak yang signifikan.
kebijakan pemangku kepentingan dan karenanya layak
untuk dimasukkan dalam laporan. Materialitas merupakan Laporan harus memberikan penekanan informasi pada
pintu masuk untuk menentukan pentingnya sebuah kinerja terkait topik yang paling material. Topik relevan
Indikator untuk dilaporkan. Melalui pintu masuk itu, tidak lainnya dapat dimasukkan, tetapi memiliki prioritas yang
semua topik material akan dianggap sama penting dan lebih rendah. Proses dalam menentukan topik yang paling
penekanan dalam laporan harus menggambarkan prioritas prioritas ini harus dijelaskan.
relatif dari semua topik indikator dan material tersebut.

Dalam melaporkan keuangan, materialitas biasa dianggap


sebagai pintu masuk yang dapat mempengaruhi kebijakan
ekonomi dari mereka yang menggunakan laporan keuangan
organisasi, khususnya investor. Konsep dari pintu masuk
(threshold) ini juga penting dalam laporan keberlanjutan,
namun lebih memberikan perhatian pada dampak dan
para pemangku kepentingan. Materialitas dalam laporan
kebijakan tidak terbatas hanya pada topik keberlanjutan
yang memiliki dampak signifikan terhadap keuangan
organisasi. Menentukan materialitas untuk sebuah laporan
keberlanjutan juga mempertimbangkan dampak ekonomi,
lingkungan, dan sosial yang dapat mempengaruhi
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang
tanpa mempengaruhi kebutuhan dari generasi yang akan
datang4. Isu material ini akan memiliki dampak keuangan
signifikan terhadap oragnisasi baik dalam jangka pendek
maupun panjang. Karenanya materialitas juga menjadi
relevan bagi pemangku kepentingan yang memberikan
perhatian pada kondisi keuangan dari organisasi.

Sebuah kombinasi dari faktor-faktor internal dan eksternal


harus digunakan untuk menentukan apakah informasi Gambar 4: Menetapkan Materialitas
tersebut memiliki material, termasuk di dalamnya
4 World Commission on Environment and Development. 5 Lihat prinsip pelibatan pemangku kepentingan untuk
Our Common Future. Oxford: Oxford University Press, diskusi mengenai pemangku kepentingan
1987, p. 43.

8 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Sebagai tambahan panduan dalam memilih topik laporan, Faktor Internal


Prinsip Materialitas juga membutuhkan penggunaan
Indikator Kinerja. Dalam menetapkan topik material, pertimbangkanlah faktor
internal, termasuk di dalamnya:
Ketika kita mengungkapkan data kinerja, terdapat
tingkatan yang berbeda menyangkut informasi detail 55 Nilai, kebijakan, strategi, sistem manajemen operasi,
dan kelengkapan informasi yang harus tersedia dalam tujuan dan target kunci dari organisasi.
laporan. Dalam kasus tertentu, panduan GRI yang ada
dan menyangkut tingkatan detail informasi biasanya 55 Kepentingan/harapan pemangku kepentingan,
dianggap memadai untuk sebuah indikator khusus. khususnya yang berpengaruh terhadap keberhasilan
Secara keseluruhan, kebijakan mengenai bagaimana data organisasi (misalnya pegawai, pemegang saham dan
dilaporkan, harus diarahkan pada sejauh mana pentingnya suplier.
informasi dalam menilai kinerja organisadi dan dalam
memberikan perbandingan yang memadai. 55 Risiko signifikan yang dimiliki organisasi.

Pelaporan mengenai topik material dapat melibatkan 55 Faktor kritis yang menentukan keberhasilan organisasi.
pengungkapan informasi yang digunakan oleh pemangku
kepentingan eksternal yang biasanya berbeda dengan 55 Komptensi inti organisasi dan cara yang digunakan
informasi yang digunakan secara internal untuk tujuan dalam memberikan kontribusi terhadap pencapaian
manajemen harian. Namun demikian, informasi semacam pembangunan berkelanjutan.
itu harus dimasukkan dalam laporan apabila dapat
memberikan informasi dalam menilai pembuatan Pemberian Prioritas
kebijakan oleh pemangku kepentingan atau dukungan
keterlibatan dari pemangku kepentingan yang dapat 55 Laporan memberikan prioritas terhadap topik dan
menghasilkan tindakan yang dapat mempengaruhi kinerja indikator material.
yang signifikan atau dapat menjawab topik kunci yang
menjadi perhatian pemangku kepentingan.

Alat Penguji

Faktor Eksternal

Dalam menetapkan topik material, pertimbangkan faktor


eksternal, termasuk di dalamnya:

55 Perhatian/topik utama Keberlanjutan dan Indikator


yang diusulkan oleh pemangku kepentingan.

55 Topik utama dan tantangan ke depan dalam sektor


yang dilaporkan oleh kelompok sendiri (peers) dan
pesaing.

55 Undang-undang, peraturan, perjanjian internasional


dan kesepakatan sukarela yang relevan dengan
strategi signifikan dari organisasi dan para pemangku
kepentingannya.

55 Dampak keberlanjutan yang dapat diestimasi


secara masuk akal risiko atau peluangnya (misalnya
pemanasan global, HIV-AIDS, kemiskinan) yang
diidentifikasi melalui investigasi oleh orang yang ahli,
atau lembaga ahli yang diakui kredibilitasnya dalam
bidang tersebut.

Version 3.0 9
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN masuk akal dari pemangku kepentingan. Organisasi


biasanya menggunakan berbagai jenis upaya pelibatan
Definisi: Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku pemangku kepentingan dalam berbagai aktivitas reguler
kepentingannya dan menjelaskan dalam laporan bagaimana mereka yang dianggap dapat memberikan input yang
organisasi telah merespons harapan dan kepentingan yang berguna dalam membuat kebijakan pada saat menyusun
masuk akal dari pemangku kepentingan. laporan. Hal ini dapat termasuk sebagai contoh pelibatan
pemangku kepentingan untuk tujuan pemenuhan
Penjelasan: Pemangku kepentingan didefinisikan sebagai standar internasional yang telah disepakati, atau dengan
entitas atau individu yang diharapkan dapat mempengaruhi memberikan laporan mengenai proses usaha/organisasi
secara signifikan aktivitas, produk, dan atau jasa-jasa yang sedang dilakukan. Sebagai tambahan, pelibatan
organisasi; serta entitas atau individu yang tindakannya pemangku kepentingan juga dapat dilakukan dengan
diharapkan dapat mempengaruhi kemampuan organisasi memberikan laporan mengenai proses penyiapan laporan.
dalam melaksanakan strategi dan mencapai tujuannya. Organisasi juga dapat menggunakan cara lainnya seperti
Termasuk di dalamnya entitas atau individu yang memiliki melalui media, komunitas akademik, atau aktivitas kerja
hak tuntutan yang sah terhadap organisasi berdasarkan sama dengan kelompok bermain (peers) dan pemangku
hukum atau konvensi internasional. kepentingan. Cara ini dapat membantu organisasi dalam
memahami secara lebih baik harapan dan kepentingan
Yang termasuk dalam pemangku kepentingan adalah yang masuk akal dari pemangku kepentingan.
mereka yang menjadi bagian dari organisasi (misalnya
pegawai, pemilik saham, suplier/pemasok) sebagaimana Agar sebuah laporan dapat terjamin (assurable),
halnya mereka yang berada di luar organisasi (misalnya maka proses pelibatan pemangku kepentingan harus
masyarakat). didokumentasikan. Ketika proses pelibatan pemangku
kepentingan dilakukan untuk kepentingan pembuatan
Harapan dan kepentingan yang masuk akal dari laporan, maka harus didasarkan atas pendekatan,
pemangku kepentingan menjadi referensi utama dalam metodologi atau prinsip yang sistematis atau dapat
membuat kebijakan di dalam menyiapkan laporan, diterima secara umum. Pendekatan keseluruhan harus
seperti ruang lingkup, batasan, penerapan indikator, dan efektif dan menjamin bahwa kebutuhan informasi
pendekatan assurance. Namun demikian, tidak semua pemangku kepentingan dapat dimengerti secara baik.
pemangku kepentingan organisasi akan menggunakan Organisasi harus mendokumentasikan pendekatan yang
laporan ini. Kondisi ini memunculkan tantangan dalam digunakan dalam menetapkan pemangku kepentingan
menyeimbangkan kepentingan khusus/harapan dari yang dilibatkan, bagaimana dan kapan dilibatkan serta
pemangku kepentingan dan akuntabilitas laporan terhadap bagaimana upaya pelibatan tersebut telah mempengaruhi
semua pemangku kepentingan. isi laporan dan aktivitas keberlanjutan dari organisasi.
Proses ini harus mampu mengidentifikasi input langsung
Untuk sejumlah kebijakan tertentu, seperti ruang lingkup dari pemangku kepentingan sebagaimana halnya
laporan atau batasan laporan, kepentingan dan harapan menumbuhkan legitimasi masyarakat. Sebuah organisasi
yang masuk akal dari pemangku kepentingan harus dapat mengalami konflik pandangan atau harapan
dipertimbangkan. Hal itu dapat saja berupa sebagai contoh yang berbeda di antara para pemangku kepentingan,
pemangku kepentingan yang tidak dapat mengartikulasikan dan karenanya akan membutuhkan kemampuan untuk
kepentingan mereka dalam laporan serta mereka yang menjelaskan bagaimana kondisi tersebut diseimbangkan di
pandangannya telah diwakili pihak lain. Pihak yang lainnya dalam pengambilan kebijakan dalam menyusun laporan.
adalah pemangku kepentingan yang memilih untuk tidak
menyatakan pandangan mereka dalam laporan karena Kegagalan dalam mengidentifikasi dan melibatkan
permasalahan komunikasi dan tidak bisa terlibat. Harapan pemangku kepentingan biasanya akan menghasilkan
dan kepentingan yang masuk akal dari para pemangku laporan yang tidak pantas dan karenanya tidak kredibel
kepentingan ini harus tetap dinyatakan dalam isi laporan. terhadap semua pemangku kepentingan. Sebaliknya,
Namun demikian, dalam kebijakan lainnya seperti tingkatan pelibatan pemangku kepentingan yang sistematis dapat
detail yang dibutuhkan agar dapat berguna bagi pemangku meningkatkan penerimaan pemangku kepentingan
kepentingan atau harapan dari pemangku kepentingan serta kegunaan laporan. Pembuatan laporan secara tepat
yang berbeda mengenai apa yang dibutuhkan untuk dapat akan menghasilkan pembelajaran tidak hanya kepada
mencapai kejelasan perlu ditekankan dalam menggunakan organisasi tetapi juga pihak lainnya, sebagaimana halnya
laporan. Adalah penting untuk mendokumentasikan proses meningkatkan akuntabiltasnya kepada para pemangku
dan pendekatan yang diambil dalam membuat kebijakan ini. kepentingan. Akuntabilitas dapat memperkuat kepercayaan
di antara organisasi dan pemangku kepentingannya.
Proses pelibatan pemangku kepentingan dapat menjadi Kepercayaan pada akhirnya menjadi kunci kredibilitas
alat untuk memahami harapan dan kepentingan yang sebuah laporan.

10 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Alat Penguji: KONTEKS KEBERLANJUTAN

55 Organisasi dapat memberikan gambaran akuntabilitas Definisi: Laporan harus memperlihatkan kinerja organisasi
kepada pemangku kepentingan. dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.

55 Isi laporan menggambarkan keluaran dari proses Penjelasan: Informasi mengenai kinerja harus ditempatkan
pelibatan pemangku kepentingan yang dilakukan sesuai konteksnya. Pertanyaan dasar dari laporan
organisasi dalam aktivitas yang sedang dilakukannya. keberlanjutan adalah mengenai bagaimana sebuah
Pelibatan tersebut merupakan hal yang diwajibkan organisasi berkontribusi atau bertujuan untuk memberikan
oleh institusi dan aturan di mana organisasi kontribusi terhadap masa depan, untuk meningkatkan
beroperasi. atau justru merusak kondisi ekonomi, lingkungan, dan
sosial, serta kecenderungannya baik pada tingkatan lokal,
55 Isi laporan menggambarkan keluaran dari semua regional atau bahkan global. Laporan yang cenderung
proses pelibatan pemangku kepentingan yang telah hanya menggambarkan kinerja individual (atau efisiensi
dilakukan untuk tujuan pembuatan laporan. organisasi) akan gagal merespons pertanyaan dasar ini.
Karenanya, laporan harus menampilkan kinerja saat ini
55 Proses pelibatan pemangku kepentingan yang dalam hubungannya dengan konsep keberlanjutan secara
disampaikan dalam laporan harus kosnsisten dengan luas. Hal ini berarti bahwa laporan harus mendiskusikan
ruang lingkup dan batasan laporan. kinerja organisasi dalam konteks keterbatasan dan tuntutan
akan sumberdaya lingkungan dan sosial pada tingkatan
sektoral, lokal, regional, atau global. Ini dapat berarti sebagai
contoh, hal yang harus ditambahkan oleh organisasi dalam
melaporkan kecenderungan efisiensi ekonomi adalah dengan
menampilkan kecenderungan polusi yang dihasilkannya
telah mempengaruhi kapasitas ekosistem regional dalam
menyerap polusi tersebut.

Konsep ini sering kali diungkapkan secara jelas dalam arena


lingkungan dalam konteks batas global dalam tingkatan
penggunaan sumberdaya dan polusi. Akan tetapi konsep
ini juga relevan dengan sasaran ekonomi dan sosial seperti
tujuan pembangunan berkelanjutan dan sosial ekonomi
nasional ataupun internasional. Sebagai contoh, sebuah
organisasi dapat melaporkan gaji pegawai dan tingkatan
keuntungan sosial pegawai dikaitkan dengan tingkatan
pendapatan minimal dan menengah secara nasional serta
kapasitas dari jaring pengaman sosial dalam menyerap
kemiskinan atau jumlah mereka yang hidup dalam garis
kemiskinan. Organisasi yang beroperasi di berbagai lokasi,
ukuran, dan sektor, harus mempertimbangkan bagaimana
melaporkan secara baik kinerja organisasinya sesuai
dengan konteks keberlanjutan secara luas. Hal ini bisa saja
membutuhkan pembedaan antara topik dan faktor yang
menggerakkan dampak global (seperti perubahan iklim)
serta topik dan faktor yang memiliki dampak lokal atau
regional (seperti pengembangan komunitas). Hal lainnya,
pembedaan mungkin perlu dibuat antara kecenderungan
atau pola dari dampak yang lintas operasi dibandingkan
dengan kontektualitas kinerja per lokasi.

Keberlanjutan organisasi sendiri dan strategi bisnisnya


menyediakan konteks dalam mendiskusikan kinerja.
Hubungan antara keberlanjutan dan strategi organisasi harus
dibuat jelas dan sesuai dengan konteks laporan di mana
kinerja dilaporkan.

Version 3.0 11
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Alat Penguji: KELENGKAPAN

55 Organisasi menyajikan pemahamannya mengenai Definisi: Cakupan topik dan indikator material serta
pembangunan berkelanjutan berdasarkan gambaran definisi batasan laporan harus dapat menggambarkan
sasarannya serta informasi yang tersedia seperti halnya dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifikan
pengukuran pembangunan berkelanjutan dalam setiap dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk menilai
topik yang tercakup dalam laporan. kinerja organisasi dalam periode laporan berjalan.

55 Organisasi menyajikan kinerjanya terkait kondisi dan Penjelasan: Kelengkapan mencakup dimensi ruang
tujuan dari pembangunan berkelanjutan secara luas lingkup, batasan dan waktu. Konsep kelengkapan
sebagaimana digambarkan dalam publikasi yang diakui bisa juga merujuk kepada praktek-praktek dalam
secara sektoral, regional, dan atau global. mengumpulkan informasi (sebagai contoh, menjamin
data yang dikumpulkan sudah memasukkan hasil dari
55 Organisasi menyajikan kinerjanya dalam cara di mana semua lokasi dalam koridor batasan laporan) serta apakah
organisasi dapat mengkomunikasikan besaran dampak penyajian informasi sudah tepat dan masuk akal. Topik ini
dan kontribusi dalam konteks lokasi geografis yang berhubungan dengan kualitas, sebagaimana diungkapkan
tepat. secara lebih detail dalam Prinsip Ketepatan pada Bagian 1.

55 Laporan menggambarkan bagaimana topik Ruang lingkup merujuk pada jangkauan topik
berkelanjutan terhubung dengan strategi jangka keberlanjutan yang tercakup dalam laporan. Jumlah dari
panjang, risiko, dan peluang organisasi termasuk topik topik dan indikator yang dilaporkan harus mencukupi
mengenai rantai pasokan. untuk menggambarkan dampak yang signifikan terhadap
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dalam menentukan
apakah informasi dalam laporan sudah mencukupi,
organisasi harus mempertimbangkan baik hasil dari proses
pelibatan pemangku kepentingan maupun harapan
masyarakat yang luas yang mungkin saja tidak muncul
dalam proses pelibatan pemangku kepentingan tersebut.

‘Batasan’ merujuk pada jangkauan entitas (misalnya


perusahaan anak, usaha patungan, subkontraktor dan lain
sebagainya) yang kinerjanya disajikan di dalam laporan.
Dalam menetapkan batasan laporannya, sebuah organisasi
harus mempertimbangkan jangkauan entitas di mana
organisasi memiliki kendali (biasa dirujuk sebagai ‘batasan
organisasi’ dan terkait dengan deifinisi yang digunakan
dalam laporan keuangan) serta jangkauan entitas di mana
organisasi memiliki pengaruh (biasa disebut ‘batasan
operasi’). Dalam menilai pengaruh, organisasi perlu
mempertimbangkan kemampuannya mempengaruhi
entitas di hulu (misalnya rantai pasokan) serta di hilir
(misalnya distributor dan pengguna produk dan jasanya).
Batasan dapat berbeda berdasarkan aspek khusus atau jenis
informasi yang dilaporkan.

12 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

‘Waktu’ merujuk pada kebutuhan untuk memilih


informasi yang harus dilengkapi dalam periode waktu
1.2 Prinsip Pelaporan untuk
yang dilaporkan. Sepanjang dapat dipraktekkan, Menetapkan Kualitas
aktivitas, kejadian, dan dampak harus disajikan dalam
periode laporan di mana kegiatan tersebut dilaksanakan. Bagian ini mengandung Prinsip-prinsip yang mengarahkan
Di dalamnya termasuk melaporkan aktivitas yang pilihan dalam menjamin kualitas dari informasi yang
menghasilkan dampak minimal jangka pendek tetapi dilaporkan termasuk penyajiannya yang memadai. Kebijakan
diduga dalam jangka pendek itu akan memiliki efek terkait proses penyiapan informasi dalam pembuatan
kumulatif yang signifikan dan masuk akal serta tidak laporan harus konsisten dengan Prinsip ini. Semua prinsip
dapat dihindari atau diubah (misalnya bioakumulasi atau ini sangat fundamental bagi terwujudnya transparansi yang
polusi yang terus-menerus). Dalam membuat estimasi efektif. Kualitas informasi akan memungkinkan pemangku
dari dampak masa depan (baik yang positif maupun kepentingan untuk membuat penilaian yang masuk akal
negatif ), informasi yang dilaporkan harus didasarkan serta tindakan yang memadai terkait kinerja organisasi.
pada estimasi yang dipertimbangkan secara baik, yang
menggambarkan ukuran, sifat, dan ruang lingkup dampak.
Meskipun estimasi tersebut tidak pasti, namun dapat
Prinsip Pelaporan untuk
memberikan informasi yang berguna dalam membuat Menetapkan Kualitas
kebijakan sepanjang dasar dan keterbatasan estimasinya
diungkapkan dan dinyatakan secara jelas. Pengungkapan KESEIMBANGAN
sifat dan kemungkinan dari dampak tersebut bahkan jika
hanya menjadi material di masa depan harus konsisten Definisi: Laporan harus menggambarkan aspek positif dan
dengan tujuan penyajian laporan yang seimbang dan negatif dari kinerja perusahaan untuk dapat memungkinkan
masuk akal mengenai kinerja ekonomi, lingkungan, dan penilaian yang masuk akal terhadap keseluruhan kinerja.
sosial dari organisasi.
Penjelasan: Keseluruhan penyajian isi laporan harus
Alat Penguji: menyajikan gambaran yang tidak bias terhadap kinerja
organisasi. Laporan harus menghindari pemilihan,
55 Laporan dikembangkan dengan memperhitungkan penghilangan, atau penyajian format yang memungkinkan
seluruh rantai entitas di hulu dan hilir serta mencakup kesalahan penilaian oleh pembaca laporan. Proporsi
dan memprioritaskan semua informasi yang harus materialitas laporan harus memasukkan, baik hasil yang
dipertimbangkan atas dasar prinsip materialitas, diinginkan maupun tidak diinginkan, sebagaimana
konteks keberlanjutan, dan pelibatan pemangku topik yang dapat mempengaruhi kebijakan pemangku
kepentingan. kepentingan. Laporan harus membedakan secara jelas antara
penyajian fakta dan interpretasi organisasi terhadap informasi
55 Laporan memasukkan semua entitas yang memenuhi
kriteria dapat dikendalikan atau dipengaruhi secara Alat Penguji:
signifikan oleh organisasi, kecuali apabila dinyatakan
berbeda. 55 Laporan mengungkapkan baik hasil dan topik yang
diinginkan maupun tidak diinginkan.
55 Informasi dalam laporan memasukkan semua
tindakan atau peristiwa signifikan dalam periode 55 Informasi dalam laporan disajikan dalam sebuah format
laporan, serta estimasi yang masuk akal terhadap yang memungkinkan penggunanya dapat melihat
estimasi dampak di masa depan atau kejadian di masa kecenderungan positif dan negatif kinerja organisasi dari
lalu apabila dampak tersebut dapat diduga secara tahun ke tahun.
masuk akal serta tidak dapat dihindari atau tidak
dapat diubah. 55 Penekanan sejumlah topik dalam laporan harus
proporsional dengan material relatifnya.
55 Laporan tidak mengabaikan informasi relevan
yang dapat mempengaruhi kebijakan atau
penilaian pemangku kepentingan, atau yang dapat
menggambarkan dampak siginifikan terhadap
ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Version 3.0 13
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

DAPAT DIPERBANDINGKAN terkait dengan Prinsip Materialitas. Sebuah organisasi


harus memasukkan jumlah (misalnya data absolut jumlah
Definisi: Isu-isu dan informasi harus dipilih, dikumpulkan, sampah) sebagaimana rasio (misalnya data normal sampah
dan dilaporkan secara konsisten. Informasi yang dilaporkan yang dihasilkan per unit produksi) agar dapat menganalisa
harus disajikan dalam sebuah cara yang memungkinkan perbandingan.
pemangku kepentingan dapat menganalisis perubahan
kinerja organisasi dari waktu ke waktu dan dapat Ketika terjadi perubahan batasan, ruang lingkup, lamanya
mendukung analisis relatif terhadap organisasi lainnya. periode laporan atau isinya (termasuk desain, definisi dan
penggunaan indikator dalam laporan) maka organisasi
Penjelasan: Perbandingan sangat dibutuhkan dalam harus menyatakan ulang apabila memang memungkinkan,
mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang pengungkapan saat ini beserta data historisnya (atau
menggunakan laporan harus dapat membandingkan sebaliknya). Hal ini dapat menjamin bahwa informasi dan
informasi kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial yang perbandingan dapat diandalkan dan memiliki arti dari
dilaporkan dengan kinerja organisasi sebelumnya, waktu ke waktu. Ketika pernyataan ulang tersebut tidak
sasarannya, dan apabila memungkinkan dengan kinerja tersedia, laporan harus menjelaskan alasan dan implikasi
organisasi lainnya. Konsistensi dalam melaporkan dalam mengungkapkan interpretasi saat ini.
memungkinkan pihak-pihak internal dan eksternal untuk
membandingkan kinerja dan menilai kemajuan sebagai Alat Penguji:
bagian dari pemberian peringkat, keputusan investasi,
advokasi program, dan aktivitas lainnya. Perbandingan 55 Laporan dan informasi yang terkandung di dalamnya
antarorganisasi membutuhkan sensitivitas terhadap faktor dapat diperbandingkan dari tahun ke tahun.
seperti perbedaan ukuran organisasi, pengaruh geografis,
serta pertimbangan lainnya yang dapat mempengaruhi 55 Kinerja organisasi dapat dibandingkan dengan
secara relatif kinerja organisasi. Apabila dibutuhkan, tim organisasi lainnya secara memadai.
yang menyiapkan laporan harus mempertimbangkan
untuk menyajikan konteks yang akan membantu pengguna 55 Setiap perbedaan signifikan antarperiode laporan
laporan dalam memahami faktor-faktor yang memberikan terkait batasan, ruang lingkup, lamanya periode laporan
kontribusi terhadap perbedaan kinerja antarorganisasi. atau informasi yang tercakup dalam laporan dapat
diidentifikasi dan dijelaskan.
Menjaga konsistensi metode yang digunakan dalam
kalkulasi data dengan tampilan laporan serta penjelasan 55 Apabila tersedia, laporan menggunakan protokol
terhadap metode dan asumsi yang digunakan dalam umum yang telah diterima dalam mengkompilasi,
menyiapkan laporan dapat memfasilitasi kemampuan mengukur dan menyajikan informasi termasuk Protokol
untuk membandingkan dari waktu ke waktu. Isi laporan Teknis GRI untuk Indikator yang terkandung dalam
akan berkembang, mengingat topik pada sebuah organisasi Panduan.
dan pemangku kepentingannya dapat berubah dari waktu
ke waktu. Namun demikian, organisasi harus konsisten 55 Laporan menggunakan Suplemen Sektor GRI, apabila
dalam laporannya dari waktu ke waktu khususnya yang tersedia.

Gambar 5: Prinsip untuk menjamin Kualitas Laporan

14 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

KECERMATAN KETEPATAN WAKTU

Definisi: Informasi yang dilaporkan harus cukup cermat Definisi: Laporan dilakukan berdasarkan jadwal reguler serta
dan detail bagi pemangku kepentingan dalam menilai informasi kepada pemangku kepentingan tersedia tepat
kinerja organisasi. waktu ketika dibutuhkan dalam mengambil kebijakan.

Penjelasan: Tanggapan terhadap topik dan indikator Penjelasan: Kegunaan informasi akan sangat terkait dengan
ekonomi, lingkungan dan sosial dapat diekspresikan apakah waktu pengungkapannya kepada pemangku
dalam berbagai cara, mulai dari tanggapan secara kualitatif kepentingan dapat memungkinkan mereka untuk
sampai kepada pengukuran kuantitatif secara detail. mengintegrasikannya secara efektif dalam pembuatan
Karakteristik yang menentukan ketepatan adalah berbeda kebijakan yang mereka lakukan. Waktu rilis merujuk kepada
berdasarkan sifat dari informasi serta pengguna informasi. baik pelaporan rutin maupun kedekatannya dengan
Sebagai contoh, ketepatan dari informasi kualitatif peristiwa aktual yang digambarkan dalam laporan.
sangat ditentukan oleh tingkatan kejelasan, detail,
dan keseimbangan penyajian laporan dalam Batasan Meskipun aliran konstan informasi diinginkan untuk
Laporan yang tepat. Sebaliknya, ketepatan dari informasi berbagai tujuan, organisasi harus menyediakan secara rutin
kuantitatif akan sangat tergantung pada metode khusus sebuah pengungkapan yang terkonsolidasi mengenai
yang digunakan dalam memperoleh, mengkompilasi dan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial pada waktu
menganalisis data. Tuntutan akan ketepatan sebagian tertentu. Konsistensi dalam frekuensi laporan dan lamanya
besar akan tergantung pada tujuan dari penggunaan periode laporan juga dibutuhkan untuk menjamin dapat
informasi. Sejumlah kebijakan akan membutuhkan dibandingkannya informasi dari waktu ke waktu serta
ketepatan yang tinggi dalam melaporkan informasi aksesibilitas laporan kepada pemangku kepentingan.
dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini dapat bernilai bagi pemangku kepentingan jika
jadwal laporan keberlanjutan dan laporan keuangan
Alat Penguji: disatukan. Organisasi harus menyeimbangkan kebutuhan
untuk menyediakan informasi secara tepat waktu dengan
55 Laporan mengindikasikan data yang telah terukur. pentingnya jaminan bahwa informasi yang disajikan dapat
diandalkan.
55 Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya
harus dijelaskan secara memadai dan dapat Alat Penguji:
menghasilkan hasil yang sama.
55 Informasi telah diungkapkan dalam laporan serta relatif
55 Batas kesalahan untuk data kuantitatif tidak baru dalam periode laporan berjalan.
mempengaruhi kemampuan pemangku kepentingan
dalam mengambil kesimpulan yang memadai 55 Pengumpulan dan publikasi mengenai informasi kinerja
mengenai kinerja. utama menyatu dengan jadwal laporan keberlanjutan.

55 Laporan mengindikasikan data apa saja yang telah 55 Informasi dalam laporan (termasuk laporan berbasis web)
diestimasi, dasar asumsi dan teknik yang digunakan mengindikasikan dengan jelas periode waktu pelaporan,
dalam melakukan estimasi atau informasi mengenai di waktu ketika informasi akan diperbaharui, serta waktu
mana informasi dapat ditemukan. perbaharuan (updating) terakhir.

55 Pernyataan kualitatif dalam laporan valid berdasarkan


informasi lainnya yang dilaporkan dan bukti lainnya
yang tersedia.

Version 3.0 15
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

KEJELASAN KETERANDALAN

Definisi: Informasi harus disediakan dalam cara yang dapat Definisi: Informasi dan proses yang digunakan dalam
dimengerti dan diakses oleh pemangku kepentingan yang penyiapan laporan harus dikumpulkan, direkam,
menggunakan laporan. dikompilasi, dianalisis, dan diungkapkan dalam sebuah
cara yang dapat diuji dan dapat membentuk kualitas dan
Penjelasan: Laporan harus menyajikan informasi dalam materialitas dari laporan.
cara yang dapat dimengerti, dapat diakses, dan dapat
digunakan oleh para pemangku kepentingan organisasi Penjelasan: Pemangku kepentingan harus yakin bahwa
(baik dalam bentuk cetak maupun saluran lainnya). sebuah laporan dapat dicek ketepatan dan ketelitian isinya
Pemangku kepentingan harus dapat menemukan informasi serta tingkatan Prinsip Pelaporan yang digunakan. Informasi
yang dibutuhkannya tanpa harus bekerja keras. Informasi dan data yang termasuk dalam laporan harus didukung
harus disajikan dalam cara yang komprehensif kepada oleh pengendalian internal atau dokumentasi yang dapat
pemangku kepentingan yang telah memiliki pemahaman di-review oleh individu di luar mereka yang terlibat dalam
akan organisasi dan aktivitasnya. Grafik dan tabel data pembuatan laporan. Kinerja yang tidak didukung bukti yang
terkonsolidasi dapat membantu dalam memahami dan memadai tidak perlu diungkapkan dalam laporan, kecuali
mengakses informasi yang ada dalam laporan. Tingkat jika menunjukkan informasi materialitas serta laporan
pengumpulan informasi juga dapat mempengaruhi memberikan penjelasan yang tidak ambigu terhadap
kejelasan sebuah laporan jika informasi kurang atau lebih semua ketidakpastian informasi. Proses pembuatan
detail dari yang diharapkan pemangku kepentingan. kebijakan yang menjadi dasar dalam sebuah laporan harus
didokumentasikan dalam sebuah cara yang memungkinkan
Alat Penguji: dasar kebijakan kunci (seperti proses dalam menetapkan
isi laporan dan batasan pelibatan pemangku kepentingan)
55 Laporan mengandung tingkatan informasi yang dapat diuji. Dalam mendesain sistem informasi, organisasi
dibutuhkan oleh pemangku kepentingan tetapi harus mengantisipasi kemungkinan sistem dapat diuji
menghindari detail yang terlalu berlebihan atau tidak sebagai bagian dari proses assurance eksternal.
diperlukan.
Alat Penguji:
55 Pemangku kepentingan dapat menemukan informasi
khusus yang diinginkannya tanpa harus bekerja keras 55 Identifikasi ruang lingkup dan luasan assurance
(bersusah payah/menelusuri) melalui daftar isi, peta, eksternal.
links, atau alat bantu lainnya.
55 Sumber asli informasi dalam laporan dapat
55 Laporan menghindari istilah teknis, akronim, jargon, diidentifikasi oleh organisasi.
atau isi lainnya yang tidak familiar bagi pemangku
kepentingan, serta harus memberikan penjelasan (jika 55 Bukti andal untuk mendukung asumsi atau
dibutuhkan) dalam bagian yang relevan atau dalam perhitungan yang kompleks dapat diidentifikasi oleh
sebuah glossary. organisasi.

55 Data dan informasi yang ada dalam laporan tersedia 55 Penggambaran berasal dari sumber data asli atau
untuk pemangku kepentingan, termasuk mereka yang pemilik informasi, ketepatannya dapat diuji dalam batas
membutuhkan akses khusus (misalnya kemampuan penerimaan kesalahan.
yang berbeda, bahasa, atau teknologi).

16 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

1.3 Panduan Pelaporan untuk Panduan Batasan Laporan berikut menetapkan harapan
minimum untuk melibatkan entitas hulu dan hilir ketika
Menetapkan Batas6 melaporkan Indikator dan pengungkapan manajemen.
Namun demikian, sebuah organisasi dapat menentukan perlu
Paralel dengan penetapan isi dari sebuah laporan, tidaknya untuk memperluas batasan yang digunakan dari
organisasi harus menentukan kinerja dari entitas mana sebuah Indikator untuk memasukan entitas hulu atau hilirnya.
(misalnya perusahaan anak dan usaha patungan) yang
akan diwakili oleh laporan (entitas yang akan diwakili oleh Menentukan signifikansi sebuah entitas dalam pembuatan
laporan, misalnya anak perusahaan atau usaha patungan). laporan atau dalam mempertimbangkan penambahan
Batasan Laporan Keberlanjutan harus memasukkan entitas batasan akan sangat tergantung pada skala dari dampak
di mana organisasi memiliki pengendalian yang memadai keberlanjutannya. Entitas yang memiliki dampak signifikan
atau pengaruh yang signifikan baik entitas hulu (misalnya biasanya menghasilkan risiko atau peluang yang lebih besar
rantai pasokan) maupun hilir (misalnya distribusi dan kepada organisasi dan pemangku kepentingannya, dan
konsumen). karenanya menjadikan entitas tersebut sebagai entitas di
mana organisasi harus bertanggung jawab atau akuntabel.
Untuk tujuan penetapan batasan, definisi berikut harus
digunakan7 :

• Pengendalian: kekuasaan untuk mengelola kebijakan


operasi dan keuangan sebuah perusahaan agar
memperoleh keuntungan dari aktivitasnya.

• Pengaruh signifikan: kekuasaan untuk berpartisipasi


dalam pembuatan kebijakan operasi dan keuangan
sebuah entitas tetapi bukan kekuasaan untuk
mengontrol kebijakan tersebut.

Panduan berikut mengenai bagaimana menetapkan


Batasan Laporan secara keseluruhan sebagaimana dalam
menetapkan batasan untuk Indikator Kinerja Individu.

Tidak semua entitas dalam Batasan Laporan harus


dilaporkan dalam cara yang sama. Pendekatan dalam
melaporkan sebuah entitas akan tergantung pada
kombinasi kendali atau pengaruh yang dimiliki oleh
organisasi terhadap entitas serta apakah pengungkapan
berhubungan dengan kinerja operasi, kinerja manajemen,
atau penggambaran informasi.

Panduan Batasan Laporan didasarkan atas pemahaman


bahwa hubungan yang berbeda melibatkan tingkatan
berbeda terhadap akses informasi serta kemampuan
untuk mempengaruhi keluarannya. Sebagai contoh,
informasi terkait operasi seperti data emisi dapat tersedia
dari hasil kompilasi data pada sejumlah entitas yang dapat
dikendalikan oleh organisasi tetapi tidak bisa dilakukan
untuk usaha patungan atau pemasok.
6 Panduan mengenai batas laporan berasal dari
Protokol Batasan. Keterkinian dari Panduan di masa
datang akan memasukkan setiap pembelajaran lainnya
atau pengembangan panduan berdasarkan
pengalaman yang didapat dalam pelaksanaan Protokol
Batasan Laporan.

7 Diskusi lebih lanjut mengenai istilah ini dapat


ditemukan dalam Protokol Batasan.

Version 3.0 17
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Panduan Pelaporan untuk Menetapkan Batas • Batasan pengungkapan narasi harus memasukkan
entitas di mana organisasi tidak memiliki kendali/
• Sebuah laporan keberlanjutan harus memasukkan pengaruh signifikan, akan tetapi memiliki keterkaitan
dalam batasannya semua entitas yang menghasilkan dengan tantangan utama yang dihadapi organisasi
dampak signifikan bagi keberlanjutan (baik aktual atau karena dampak yang ditimbulkannya signifikan.
potensial) dan atau semua entitas di mana organisasi
memiliki kendali atau pengaruh signifikan terkait • Laporan harus mencakup semua entitas dalam
praktek dan kebijakan operasi dan keuangannya. Batasan Laporannya. Dalam proses penyiapan laporan,
organisasi dapat memilih untuk tidak mengumpulkan
• Entitas ini dapat dimasukkan dengan menggunakan data terkait entitas atau kelompok entitas tertentu atas
baik indikator kinerja operasi, indikator kinerja dasar efisiensi, dalam artian kebijakan tersebut tidak
manajemen, ataupun dengan deskripsi naratif. akan memberikan perubahan hasil akhir dari sebuah
Pengungkapan atau Indikator.
• Pada tingkatan minimal, organisasi harus memasukkan
entitas berikut dalam laporannya melalui pendekatan
berikut:

• Entitas di mana organisasi memiliki kendali harus


tercakup oleh Indikator Kinerja Operasi; dan

• Entitas di mana organisasi memiliki pengaruh


signifikan harus tercakup dalam Pengungkapan
Pendekatan Manajemen.

Gambar 6: Pohon Kebijakan untuk Menetapkan Batasan

18 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Bagian 2: Standar • Indikator Kinerja: Indikator yang menghasilkan


Pengungkapan perbandingan informasi mengenai kinerja organisasi
dalam hal ekonomi, lingkungan, dan sosial. Organisasi
Bagian ini menetapkan isi dasar yang harus muncul dalam didorong untuk mengikuti struktur ini dalam
sebuah laporan keberlanjutan, merupakan subjek dari mengkompilasi laporan mereka, namun demikian format
panduan dalam menentukan isi sebagaimana tertulis lainnya tetap dapat dipilih.
dalam Bagian 1 dari Panduan.

Terdapat tiga jenis pengungkapan yang terkandung dalam


bagian ini.

• Strategi dan Profil: Pengungkapan yang menentukan


konteks keseluruhan dalam memahami kinerja
organisasi, seperti strategi, profil dan tata kelola.

• Pendekatan Manajemen: Pengungkapan


yang mencakup bagaimana sebuah organisasi
mengarahkan seperangkat topik dalam menyediakan
konteks untuk memahami kinerja pada wilayah
tertentu.

Gambar 7: gambaran Standar pengungkapan GRI

Version 3.0 19
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Strategi dan Profil 1.2. Deskripsi dampak, risiko, dan peluang utama.

1. Strategi dan Analisis Organisasi harus menyediakan dua bagian narasi sing-
kat terkait dampak, risiko, dan peluang utama.
Bagian ini ditujukan untuk menyediakan pandangan strat-
egis tingkat tinggi mengenai hubungan organisasi dengan Bagian satu harus memberikan fokus pada dampak
keberlanjutan dalam upaya menyediakan konteks laporan utama organisasi terhadap keberlanjutan dan
yang lebih detail seperti dalam sektor lainnya pada Pand- yang mempengaruhi pemangku kepentingan,
uan. Pandangan ini dapat menggambarkan informasi yang termasuk di dalamnya hak sebagaimana diatur
terdapat dalam bagian lain, tetapi bagian ini ditujukan untuk dalam hukum nasional dan standar internasional
menyediakan pemahaman mendalam pada topik strategis (yang) relevan yang telah disetujui bersama. Bagian
daripada hanya sekadar ringkasan isi laporan. Strategi dan ini harus mempertimbangkan jangkauan harapan
analisis harus mengandung pernyataan sebagaimana diurai- dan kepentingan yang masuk akal dari pemangku
kan dalam 1.1. dan narasi singkat sebagaimana diuraikan kepentingan organisasi. Bagian ini harus memasukkan:
dalam 1.2.
• Sebuah deskripsi mengenai dampak signifikan
1.1. Pernyataan dari pejabat pembuat kebijakan yang paling terhadap keberlanjutan yang dimiliki organisasi
senior dalam organisasi (misalnya CEO, ketua, atau yang menimbulkan tantangan dan peluang.
posisi senior sejenis) mengenai relevansi keberlanjutan Di dalamnya termasuk dampak terhadap hak
terhadap organisasi dan strateginya. pemangku kepentingan sebagaimana ditegaskan
oleh hukum nasional dan harapan yang terdapat
Pernyataan harus menyajikan strategi dan visi dalam norma dan standar internasional yang telah
keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka disetujui;
menengah (misal 3-5 tahun), dan jangka panjang,
khususnya dalam hubungannya dengan mengelola • Sebuah penjelasan mengenai pendekatan yang
tantangan utama yang terkait dengan kinerja ekonomi, digunakan dalam menentukan prioritas dari
lingkungan, dan sosial. Pernyataan harus mencakup: tantangan dan peluang tersebut;

• Prioritas strategis dan topik utama untuk jangka • Kesimpulan utama mengenai kemajuan dalam
pendek/menengah terkait dengan keberlanjutan, mengarahkan topik ini dan kinerja yang terkait
termasuk di dalamnya penghormatan terhadap dalam periode laporan. Termasuk di dalamnya
standar yang telah disetujui secara internasional sebuah penilaian terhadap alasan mengapa
dan bagaimana mereka berhubungan dengan kinerja kurang tercapai atau melebihi dari yang
strategi dan keberhasilan organisasi dalam jangka direncanakan; serta
panjang;
• Sebuah deskripsi mengenai proses utama dalam
• Kecenderungan luas (misalnya ekonomi makro mengarahkan kinerja dan atau perubahan yang
atau politik) yang mempengaruhi organisasi dan relevan.
prioritas keberlanjutan;
Bagian dua harus memberikan fokus pada dampak
• Kejadian, pencapaian dan kesalahan utama yang dari kecenderungan, risiko, dan peluang keberlanjutan
terjadi selama periode laporan; terhadap prospek jangka panjang dan kinerja
keuangan dari organisasi. Bagian ini harus memberikan
• Gambaran kinerja sesuai dengan targetnya; konsentrasi khususnya pada informasi yang relevan
dengan pemangku kepentingan di bidang keuangan
• Pandangan akan tantangan dan target utama yang ada saat ini dan di masa datang. Bagian Dua harus
organisasi untuk tahun yang akan datang serta memasukkan hal berikut:
tujuan untuk masa 3-5 tahun mendatang; dan
• Sebuah deskripsi mengenai risiko dan peluang
• Item lainnya yang terkait dengan pendekatan strat- yang paling penting bagi organisasi yang
egis organisasi. muncul dari kecenderungan dari pembangunan
berkelanjutan;

• Prioritas topik keberlanjutan utama sebagai risiko


dan peluang berdasarkan relevansinya dengan
strategi organisasi jangka panjang, posisi kompetisi,
penyebab kualitatif dan (jika memungkinkan)
kuantitatif nilai keuangan;
20 © 2000 - 2006 GRI
Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Sebagai tambahan dari apa yang disampaikan di atas, or-


• Tabel yang meringkas: ganisasi didorong utnuk menyediakan informasi tambahan
yang sesuai, seperti:
• Target, kinerja dibandingkan target, dan
pembelajaran untuk periode laporan saat ini; dan • Jumlah aset;

• Target untuk periode laporan selanjutnya dan • Pemilik manfaat (termasuk di dalamnya identitas dan
sasaran serta tujuan jangka menengah (misal 3-5 persentase kepemilikan dari pemegang saham besar);
tahun) yang terkait dengan risiko dan peluang dan
utama.
• Perincian per negara/wilayah untuk data berikut:
• Deskripsi ringkas mengenai mekanisme tata
kelola yang secara khusus mengelola risiko dan • Penjualan/pendapatan per negara/wilayah yang
peluang utama serta dalam mengidentifikasi memiliki kontribusi 5% atau lebih dari total penda-
risiko dan peluang terkait lainnya. patan;

2. Profil Organisasi • Biaya per negara/wilayah yang memiliki kontribusi


5% atau lebih dari jumlah pendapatan; dan
2.1. Nama organisasi.
• Pegawai.
2.2. Merek, produk, dan atau jasa utama.
2.9. Perubahan signifikan yang terjadi selama periode
Organisasi harus menunjukkan peran utamanya dalam laporan terkait ukuran, struktur, dan kepemilikan,
menyediakan produk dan jasa ini serta tingkatan dalam termasuk:
menggunakan outsourcing.
• Lokasi atau perubahan dalam operasi, termasuk
2.3. Struktur operasional organisasi, termasuk didalamnya pembukaan, penutupan, dan ekspansi fasilitas; serta
divisi utama, perusahaan yang menjalankan usaha
(operating companies), perusahaan anak (anak peru- • Perubahan struktur pembagian modal dan informasi
sahaan) dan usaha patungan. modal lainnya, perawatan, dan operasi lainnya (untuk
organisasi sektor privat).
2.4. Lokasi kantor pusat organisasi.
2.10. Penghargaan yang diterima dalam periode laporan.
2.5. Jumlah negara di mana perusahaan beroperasi, serta
nama negara di mana operasi utama dilaksanakan, 3. Parameter Laporan
atau yang relevan dengan isu keberlanjutan yang
dicakup dalam laporan. PROFIL LAPORAN

2.6. Sifat kepemilikan dan bentuk legal. 3.1.Periode pelaporan (misalnya tahun fiskal/kalender) dari
informasi yang tersedia.
2.7. Pasar yang dilayani (termasuk di dalamnya diperinci
berdasarkan geografi, sektor yang dilayani dan jenis 3.2. Tanggal dari laporan sebelumnya yang paling baru (jika
konsumen/penerima manfaat). ada).

2.8. Skala organisasi, termasuk di dalamnya: 3.3. Siklus Pelaporan (tahunan, dua tahun sekali, dan
sebagainya).
• Jumlah pegawai;
3.4. Alamat Kontak apabila ada pertanyaan terkait laporan
• Penjualan Netto (untuk organisasi sektor privat) dan isinya.
atau pendapatan netto (untuk organisasi sektor
publik);

• Total modal (capitalization) yang dirinci


berdasarkan utang dan ekuitas (untuk organisasi
sektor privat); dan

• Kuantitas produk atau jasa yang disediakan.

Version 3.0 21
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

RUANG LINGKUP DAN BATASAN LAPORAN INDEX ISI GRI

3.5. Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk di 3.12. Tabel yang menunjukan lokasi dari Standar Pengung-
dalamnya: kapan dalam laporan.

• Menetapkan materialitas; Identifikasi nomor halaman atau web links di mana


informasi berikut dapat ditemukan:
• Topik prioritas dalam laporan; dan
• Strategi dan Analisis 1.1 – 1.2;
• dentifikasi pemangku kepentingan yang
diharapkan organisasi untuk menggunakan • Profil Organisasi 2.1 – 2.10;
laporan.
• Parameter Laporan 3.1 – 3.13;
Termasuk di dalamnya sebuah penjelasan mengenai ba-
gaimana organisasi telah menerapkan ‘Panduan dalam • Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan 4.1 –
Menetapkan Isi Laporan’ dan prinsip yang terkait. 4.17;

3.6. Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan • Pengungkapan Pendekatan Manajemen, per
anak, fasilitas yang disewakan, usaha patungan, kategori;
pemasok). Lihat Protokol Batasan GRI untuk panduan
lebih lanjut. • Indikator Inti Kinerja;

3.7. Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau • Setiap Indikator Tambahan GRI yang digunakan;
batasan laporan . dan

Jika batasan dan ruang lingkup tidak ditujukan untuk • Setiap Indikator Suplemen Tambahan GRI yang
menjangkau semua dampak material organisasi digunakan dalam laporan.
terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial, maka
nyatakan strategi dan batas waktu yang ditetapkan ASSURANCE
dalam mencakup ruang lingkup secara keseluruhan.
3.13. Kebijakan dan praktek saat ini yang ditujukan untuk
3.8. Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan mencari assurance eksternal untuk laporan. Jika tidak
anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang di- memasukkan laporan assurance, untuk mendampingi
outsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi laporan keberlanjutan, jelaskan ruang lingkup dan
secara signifikan, sehingga dapat diperbandingkan dasar dari setiap assurance eksternal yang tersedia.
informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara Jelaskan juga hubungan antara organisasi dan pe-
organisasi. nyedia assurance.

3.9. Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, 4. Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan
termasuk di dalamnya asumsi dan teknik yang
mendasari estimasi yang diterapkan dalam TATA KELOLA
mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya dalam
laporan. 4.1. Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di
bawah badan pengelola tertinggi yang bertanggung
Jelaskan setiap kebijakan yang tidak diterapkan, atau jawab untuk tugas khusus, seperti dalam
berbeda secara substansi dengan Protokol Indikator GRI. menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan
organisasi.
3.10. Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap
informasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya, Gambarkan mandat dan komposisi (termasuk jumlah
serta alasan untuk pembuatan pernyataan ulang anggota independen dan atau anggota noneksekutif )
tersebut (misalnya karena merger/akuisisi, perubahan dari komite tersebut serta tunjukkan setiap tanggung
dasar tahun/periode yang digunakan, sifat usaha, jawabnya secara langsung terhadap kinerja ekonomi,
metode pengukuran). sosial, dan lingkungan.

3.11. Perubahan signifikan dari laporan periode


sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan, atau
metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.

22 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

4.2. Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola Jelaskan tingkatan di mana pernyataan tersebut:
tertinggi juga merangkap pejabat eksekutif (dan jika
ternyata iya, maka tunjukkan fungsi mereka dalam • Diterapkan organisasi di berbagai wilayah dan
pengelolaan organisasi dan alasan mengapa terjadi departemen/unit; serta
kondisi semacam itu). • Terkait dengan standar internasional yang telah
disetujui.
4.3. Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan,
nyatakan jumlah anggota dari badan pengelola 4.9. Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk
tertinggi yang berasal dari kelompok independen mengawasi manajemen dan identifikasi organisasi
dan atau anggota noneksekutif. terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial,
termasuk di dalamnya risiko dan peluang yang relevan,
Nyatakan bagaimana organisasi mendefinisikan serta ketaatan atau kepatuhannya terhadap standar
‘independen’ dan ‘noneksekutif’. Elemen ini dapat internasional yang telah disetujui, kode perbuatan, dan
diaplikasikan hanya untuk organisasi yang memiliki prinsip.
struktur satu dewan. Lihat dalam glossary untuk
definisi ‘independen’. Termasuk frekuensi di mana badan pengelola tertinggi
menilai kinerja keberlanjutan.
4.4. Mekanisme untuk pemegang saham dan pegawai
dalam menyampaikan rekomendasi atau arahan 4.10. Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan
kepada badan pengelola tertinggi. pengelola tertinggi, khususnya yang terkait dengan
kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Termasuk di dalamnya referensi dalam proses
terkait: KOMITMEN TERHADAP INISIATIF EKSTERNAL

• Penggunaan resolusi oleh pemegang saham 4.11. Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau
atau mekanisme lainnya yang memungkinkan prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi.
pemegang saham minoritas untuk menyatakan
opini mereka kepada badan pengelola Pasal 15 dalam Prinsip Rio memperkenalkan prinsip
tertinggi; dan pencegahan. Tanggapan terhadap bagian 4.11 ini
dapat menunjukkan pendekatan yang digunakan
• Menginformasikan dan konsultasi dengan organisasi untuk mengelola risiko dalam perencanaan
pegawai mengenai hubungan kerja melalui operasi atau dalam pengembangan dan penilaian
badan perwakilan formal seperti ‘dewan/serikat produk baru.
pekerja’, serta perwakilan pegawai pada badan
pengelola tertinggi. 4.12. Piagam, prinsip, atau insiatif lainnya yang
dikembangkan secara eksternal terkait ekonomi,
Identifikasi topik terkait kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi
lingkungan, dan sosial yang muncul melalui oleh organisasi.
mekanisme ini selama periode pelaporan.
Termasuk di dalamnya tanggal diadopsi, negara/
4.5. Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan operasi di mana diterapkan, dan jangkauan pemangku
pengelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif kepentingan yang terlibat dalam pengembangan dan
(termasuk dalam hal pengaturan perjalanan) pengelolaan inisiatif ini (misalnya berbagai pemangku
dengan kinerja organisasi (termasuk didalamnya kepentingan dan lain sebagainya). Bedakan antara
kinerja sosial dan ekonomi). insiatif yang tidak mengikat, inisiatif sukarela, serta
inisiatif di mana organisasi memiliki kewajiban untuk
4.6. Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi mematuhinya (yang harus dipatuhi organisasi).
untuk dalam menjamin terhindarnya konflik
kepentingan.

4.7. Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian


dari anggota badan pengelola tertinggi dalam
mengarahkan strategi organisasi terkait topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial.

4.8. Pengembangan secara internal pernyataan misi
atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang
relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan
sosial serta status dari implementasinya. Version 3.0 23
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

4.13. Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) 4.16. Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan
dan atau organisasi advokasi nasional/internasional di pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya
mana organisasi: frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok
pemangku kepentingan.
• Memiliki posisi dalam badan pengelola; Dapat masuk di dalamnya survei, focus group, panel
komunitas, panel penasihat perusahaan, komunikasi
• Berpartisipasi dalam proyek atau komite; tertulis, struktur manajemen/serikat pekerja, serta
kendaraan lainnya. Organisasi harus menyatakan
• Menyediakan pendanaan rutin karena status apakah pelibatan dilakukan sebagai bagian dari proses
keanggotaan; atau penyiapan laporan.

• Melihat keanggotaan sebagai hal yang strategis. 4.17. Topik dan perhatian utama yang dimunculkan
melalui pelibatan pemangku kepentingan, dan
Ini merujuk biasanya kepada status keanggotaan pada bagaimana organisasi merespons topik dan
tingkatan organisasi. perhatian utama tersebut, termasuk melalui
pelaporannya.
KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5. Pendekatan Manajemen dan Kinerja Indikator
Item pengungkapan berikut merujuk kepada pelibatan
pemangku kepentingan secara umum yang dilakukan oleh Bagian mengenai Indikator Kinerja berkelanjutan
organisasi selama periode laporan. Pengungkapan ini tidak diorganisasikan berdasarkan kategori ekonomi, lingkungan,
terbatas hanya pada implementasi pelibatan pemangku dan sosial. Indikator sosial dikategorikan lebih lanjut
kepentingan untuk tujuan penyiapan sebuah laporan menjadi Pekerja, Hak Asasi, Masyarakat, dan Tanggung
keberlanjutan. Jawab Produk. Setiap kategori memasukkan sebuah
pengungkapan terhadap Pendekatan Manajemen
4.14. Daftar kelompok pemangku kepentingan yang (‘Pendekatan Manajemen’) serta seperangkat Indikator
dilibatkan oleh organisasi. Kinerja Inti dan Tambahan.

Contoh kelompok pemangku kepentingan adalah: Indikator inti telah dikembangkan melalui proses yang
dilakukan GRI dengan melibatkan berbagai pemangku
• Komunitas; kepentingan yang ditujukan untuk mengidentifikasi
Indikator yang dapat diterapkan secara umum serta
• Masyarakat sipil; diasumsikan menjadi material untuk banyak organisasi.
Sebuah organisasi harus melaporkan Indikator Inti, kecuali
• Konsumen; jika mereka dipertimbangkan bukan material atas dasar
Prinsip Pelaporan GRI. Indikator Tambahan menggambarkan
• Pemegang saham atau penyedia modal; praktek yang muncul atau menjelaskan topik yang mungkin
menjadi material bagi sejumlah organisasi tetapi tidak
• Pemasok; dan untuk organisasi lainnya. Ketika terdapat versi final dari
Suplemen Sektor, maka Indikator harus diperlakukan
• Pegawai, pekerja lainnya beserta serikat mereka. sebagai Indikator Inti. Untuk penjelasan lebih lanjut, lihat
Panduan dalam Menetapkan Isi Laporan.
4.15. Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi
dan memilih pemangku kepentingan yang akan Pengungkapan terhadap Pendekatan Manajemen
dilibatkan. harus menyediakan gambaran singkat dari pendekatan
manajemen organisasi terhadap Aspek yang ditetapkan
Di dalamnya termasuk proses organisasi dalam pada setiap kategori Indikator dalam rangka menentukan
mendefinisikan kelompok pemangku kepentingannya konteks dari informasi kinerja. Organisasi dapat
atau dalam menentukan kelompok mana yang akan menstrukturkan Pengungkapan terhadap Pendekatan
dilibatkan dan tidak dilibatkan. Manajemen untuk dapat mencakup keseluruhan Aspek dari
setiap kategori, atau mengelompokkan tanggapan yang
berbeda terhadap Aspek. Bagaimanapun, Pengungkapan
harus menjelaskan semua Aspek yang terkait dengan setiap
kategori tanpa memperhatikan fromat atau kelompoknya.

24 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Dalam struktur keseluruhan dari Standar Pengungkapan, Ekonomis


Item Strategi dan Profil 1.1. dan 1.2. dalam ‘Strategi dan
Analisis’ ditujukan untuk menyediakan gambaran ringkas Keprihatinan dimensi ekonomis keberlanjutan yang terjadi
risiko dan peluang yang dihadapi organisasi secara akibat dampak organisasi terhadap kondisi perekonomian
keseluruhan. Pengungkapan terhadap pendekatan para pemegang kepentingan di tingkat sistem ekonomi lokal,
Manajemen ditujukan untuk menjelaskan tingkatan nasional, dan global. Indikator Kinerja Ekonomi menunjukkan:
selanjutnya dari detil pendekatan organisasi dalam
mengelola topik keberlanjutan yang terkait dengan risiko • Aliran dana di antara para pemegang kepentingan
dan peluang.
• Dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat.
Dalam melaporkan Indikator Kinerja, panduan berikut
dapat diterapkan dalam mengkompilasi data: Performa finansial merupakan pemahaman dasar dari sebuah
organisasi dan keberlanjutannya. Akan tetapi, informasi ini
• Kecenderungan Pelaporan: Informasi harus biasanya dirangkum dalam laporan finansial. Yang sangat
disajikan untuk periode laporan saat ini (misalnya sedikit dilaporkan adalah kontribusi organisasi terhadap
satu tahun) serta setidaknya dua periode sebelumnya keberlanjutan sistem ekonomi yang lebih luas.
sebagaimana halnya target di masa depan yang
telah ditetapkan baik untuk jangka pendek maupun Penjelasan terhadap Pendekatan Manajemen
menengah.
Berikan penjelasan ringkas mengenai Pendekatan
• Penggunaan Protokol: Organisasi harus Manajemen yang digariskan di bawah ini dan berhubungan
menggunakan protokol yang mendampingi indikator dengan Aspek Ekonomi.
yang dilaporkan. Protokol ini memberikan arahan
dasar dalam menginterpretasi dan mengkompilasi • Kinerja Ekonomi
informasi.
• Kehadiran Pasar
• Penyajian Data: Dalam kasus tertentu, rasio atau data
normal serta format yang tepat dalam menyajikan • Dampak Ekonomi Tidak Langsung
data sangat berguna. Jika rasio atau data normal
digunakan, data absolut juga harus disediakan. Tujuan dari Kinerja

• Agregasi Data: Organisasi harus menentukan Tujuan organisasi yang lebih luas mengenai kinerja yang
tingkatan yang tepat dari agregasi informasi. Lihat relevan terhadap Aspek Ekonomi.
dalam panduan tambahan pada bagian Catatan
Pelaporan Umum dari Panduan. Gunakanlah Indikator yang spesifik bagi organisasi (jika
diperlukan) sebagai tambahan dari GRI Indikator Kinerja
• Metrics: Data yang dilaporkan harus disajikan dengan untuk menunjukkan hasil antara kinerja dengan tujuan.
menggunakan metrics internasional yang telah
diterima secara umum (misalnya kilogram, ton, liter) Kebijakan
serta dihitung dengan menggunakan faktor konversi
standar. Ketika terdapat konvensi internasional Secara singkat, kebijakan organisasi yang menentukan
khusus (misalnya GHG equivalents) maka konvensi ini komitmen keseluruhan terhadap Aspek Ekonomis seperti
biasanya dijelaskan dalam Indikator Protokol. tertera di atas, atau dinyatakan dalam ruang publik (misalnya
weblink) .

Informasi Tambahan Kontekstual

Penambahan informasi yang diperlukan untuk memahami


kinerja ekonomi, seperti:

• Kesuksesan Penting

• Risiko dan Peluang organisasi utama

• Perubahan utama dalam sistem dan struktur pada saat


periode laporan.

• Strategi kunci untuk kebijakan implementasi atau


pencapaian kinerja. Version 3.0 25
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Indikator Indikator Kinerja Ekonomi

Aspek: Kinerja Ekonomi

EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung,


meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa
karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya,
CORE

laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang


dana serta pemerintah.

EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat
CORE

perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas


organisasi.

EC3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program


CORE

imbalan pasti.

CORE

EC4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.

Aspek : Kehadiran Pasar

EC5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan


dengan upah minimum setempat pada lokasi
ADD

operasi yang signifikan.



EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk
CORE

pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.



EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi
manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada
lokasi operasi yang signifikan.
CORE

Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung

EC8 Pembangunan dan dampak dari investasi


infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk
kepentingan publik secara komersial, natura, atau
CORE

pro bono.

EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak
langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas
ADD

dampaknya.

26 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Lingkungan Tanggung Jawab Organisasi

Dimensi Lingkungan dari keberlanjutan yang Posisi paling senior dalam tanggung jawab operasional
mempengaruhi dampak organisasi terhadap sistem terhadap Aspek Lingkungan atau menjelaskan bagaimana
alami hidup dan tidak hidup, termasuk ekosistem, tanah, tanggung jawab operasional dibagi pada tingkatan senior.
air dan udara. Indikator Lingkungan meliputi kinerja Ini berbeda dari Penjelasan 4.1 yang difokuskan terhadap
yang berhubungan dengan input (misalnya material, struktur pada tingkatan tata kelola (governance level).
energi, dan air) dan output (misalnya emisi, air limbah,
dan limbah). Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi Pelatihan dan Kesadaran
kinerja yang berhubungan biodiversity (keanekaragaman
hayati), kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan
lainnya seperti pengeluaran lingkungan (environmental peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek
expenditure) dan dampaknya terhadap produk dan jasa. Lingkungan.

Penjelasan Pendekatan Manajemen Pengawasan dan Tindak Lanjut

Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan
Manajemen terhadap Aspek Lingkungan seperti aksi pencegahan (preventive) dan pembetulan (corrective),
tercantum di bawah ini: termasuk yang berhubungan dengan rantai penyaluran
(supply chain).
• Material
Daftar sertifikat dari kinerja yang berhubungan dengan
• Energi lingkungan atau sistem sertifikasi, atau pendekatan
terhadap auditing (audit)/verifikasi kepada organisasi
• Air pelapor atau supply chain.

• Biodiversitas Informasi Tambahan Kontekstual

• Emisi, Efluen dan Limbah Informasi tambahan relevan yang dibutuhkan untuk
memahami kinerja organisasi.
• Produk dan Jasa
• Sukses penting dan kekurangan
• Kepatuhan
• Risiko organisasi lingkungan dan kesempatan yang
• Transportasi; dan berhubungan dengan isu yang berkaitan.

• Keseluruhan • Perubahan utama di dalam periode pelaporan


terhadap struktur atau sistem untuk perbaikan kinerja;
Tujuan dan Kinerja dan

Tujuan keseluruhan organisasi terhadap kinerja yang • Strategi penting dan prosedur untuk implementasi
berhubungan dengan Aspek Lingkungan. kebijakan atau pencapaian tujuan.

Gunakanlah Indikator spesifik organisasi yang ditambah


dengan Indikator Kinerja GRI untuk menunjukkan hasil
dari kinerja terhadap tujuan.

Kebijakan

Secara singkat, kebijakan organisasi secara keseluruhan


yang menentukan komitmen organisasi terhadap Aspek
Lingkungan yang tercantum di atas atau yang dapat
ditemukan di ruang publik (misalnya weblink).

Version 3.0 27
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Indikator Kinerja Lingkungan EN12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang
diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa
Aspek: Material organisasi pelapor terhadap keanekaragaman
hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi)
EN1 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat dan di daerah yang memiliki keanekaragaman
CORE

CORE
atau volume hayati bernilai tinggi di luar daerah yang
diproteksi (dilindungi)
EN2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang
CORE

EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat

ADD

Aspek: Energi EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk


mengelola dampak terhadap keanekaragaman

ADD
EN3 Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya hayati
CORE

Energi Primer
EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko
EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah
CORE

Sumber Primer IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk
dalam daftar konservasi nasional dengan habitat
EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan ADD di daerah-daerah yang terkena dampak operasi
Peningkatan Efisiensi
ADD

Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah

EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya
CORE

berbasis energi efisien atau energi yang dapat langsung maupun tidak langsung dirinci
diperbarui, serta pengurangan persyaratan berdasarkan berat
ADD

kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif


tersebut. EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya
CORE

diperinci berdasarkan berat


EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak
ADD

langsung dan pengurangan yang dicapai EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
dan pencapaiannya
ADD


Aspek: Air
EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon
(ozone-depleting substances/ODS) diperinci
CORE

EN8 Total pengambilan air per sumber


CORE

berdasarkan berat

EN9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang
ADD

CORE

akibat pengambilan air diperinci berdasarkan jenis dan berat



EN10 Persentase dan total volume air yang digunakan EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan
ADD

CORE

kembali dan didaur ulang

EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode


CORE

Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati) pembuangan



EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan
CORE

dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi


di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah
yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor,
CORE

yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang atau diolah yang dianggap berbahaya menurut
tinggi di luar daerah yang diproteksi Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan
persentase limbah yang diangkut secara
ADD

internasional.

28 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai Indikator Kinerja Sosial
keanekaragaman hayati badan air serta habitat
terkait yang secara signifikan dipengaruhi Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas sistem sosial
oleh pembuangan dan limpasan air organisasi organisasi di mana dia beroperasi.
ADD

pelapor.
Indikator Kinerja Sosial GRI menentukan Aspek Kinerja
Aspek: Produk dan Jasa penting yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, hak
asasi manusia, masyarakat dan tanggung jawab produk.
EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan
produk dan jasa dan sejauh mana dampak
CORE

pengurangan tersebut.

EN27 Persentase produk terjual dan bahan


CORE

kemasannya yang ditarik menurut kategori.

Aspek: Kepatuhan

EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan
jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran
CORE

terhadap hukum dan regulasi lingkungan.

Aspek: Pengangkutan/Transportasi

EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat


pemindahan produk dan barang-barang
lain serta material yang digunakan untuk
operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang
ADD

memindahkan.

Aspek: Menyeluruh

EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan


ADD

investasi lingkungan menurut jenis.

Version 3.0 29
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan Layak. Kebijakan

Aspek spesifik di bawah kategori Praktek Tenaga Kerja Secara singkat, kebijakan organisasi secara umum yang
didasarkan atas standar internasional yang diakui, termasuk: menunjukkan komitmen keseluruhan organisasi, atau
menunjukkan tempat di mana ini dapat ditemukan di
• United Nations Universal Declaration of Human Rights ruang publik (misalnya weblink). Serta menunjukkan
and its Protocols. hubungannya dengan standar internasional seperti yang
disebut di atas.
• United Nations Convention: International Covenant on
Civil and Political Rights. Tanggung Jawab Organisasi

• United Nations Convention: International Covenant on Posisi paling senior dengan tanggung jawab operasional
Economic, Social and Cultural Rights. untuk Aspek Tenaga Kerja atau jelaskan bagaimana
pembagian tanggung jawab operasional pada tingkat
• ILO Declaration on Fundamental Principles and Rights at senior untuk Aspek tersebut. Ini berbeda dengan penjelasan
Work of 1998 (in particular the eight core convention of 4.1, yang mengkhususkan pada struktur di tingkat tata
the ILO); and kelola.

• The Vienna Declaration and Programme of Action. Pelatihan dan Pendidikan

Indikator Praktek Tenaga Kerja juga menggambarkan Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan
tanggung jawab sosial dari usaha bisnis: The ILO Tripartite peningkatan kesadaran akan hubungan Aspek Tenaga Kerja.
Declaration Concerning Multinational Enterprises and Social
Policy,dan OECD Guidelines for Multinational Enterprises. Pengawasan dan Tindak Lanjut

Penjelasan Pendekatan Manajemen. Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi
pencegahan dan pembetulan, termasuk yang berhubungan
Berikan penjelasan ringkas mengenai mengenai pendekatan dengan supply chain.
manajemen terhadap Aspek Tenaga Kerja seperti tertera
di bawah ini. The ILO Tripartite Declaration Concerning Informasi Tambahan Kontekstual
Multinational Enterprises and Social Policy (terutama
delapan konvensi inti dari ILO) dan OECD Guidelines for Tambahan informasi yang relevan diperlukan untuk
Multinational Enterprises, harus menjadi rujukan utama. memahami kinerja organisasi, seperti:

• Lapangan kerja • Sukses penting dan kekurangan

• Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen • Risiko dan Peluang utama organisasi

• Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) • Perubahan utama dalam periode pelaporan ke sistem
atau struktur peningkatan kinerja; dan
• Pelatihan dan Pendidikan; dan
• Strategi dan kinerja penting untuk implementasi
• Keanekaragaman dan Kesempatan yang adil kebijakan atau pencapaian tujuan.

Tujuan dan Kinerja

Tujuan lebih luas dari organisasi mengenai kinerja yang


relevan terhadap aspek Tenaga Kerja, menunjukkan
hubungannya dengan standar internasional.

Gunakanlah indikator spesifik organisasi (jika diperlukan)


dengan tambahan indikator kinerja GRI untuk menunjukkan
perbedaan hasil kinerja dengan tujuan.

30 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak Aspek: Pelatihan dan Pendidikan
Indikator Kinerja
LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan

CORE
Aspek: Pekerjaan menurut kategori/kelompok karyawan.

LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan
CORE

kontrak pekerjaan, dan wilayah. pembelajaran sepanjang hayat yang menujang

ADD
kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu
LA2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan mereka dalam mengatur akhir karier.
menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan
CORE

wilayah. LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan

ADD
kinerja dan pengembangan karier secara teratur.
LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap
(purna waktu) yang tidak disediakan bagi Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara
karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut
ADD

kegiatan pokoknya. LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perin-


cian karya¬wan tiap kategori/kelompok menurut
CORE
Aspek: Tenaga kerja / Hubungan Manajemen jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelom-
pok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.
LA4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian
CORE

tawar-menawar kolektif tersebut. LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap


CORE

wanita menurut kelompok/kategori karyawan.


LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang
perubahan kegiatan penting, termasuk apakah
hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif
CORE

tersebut.

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Jabatan

LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang


resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan
Keselamatan antara manajemen dan pekerja
yang membantu memantau dan memberi
ADD

nasihat untuk program keselamatan dan


kesehatan jabatan.

LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena


jabatan, hari-hari yang hilang, dan
CORE

ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena


pekerjaan menurut wilayah.

LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/


bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko
setempat untuk membantu para karyawan,
anggota keluarga dan anggota masyarakat,
CORE

mengenai penyakit berat/berbahaya.

LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang


tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat
ADD

karyawan.

Version 3.0 31
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Hak Asasi Manusia Tujuan dan Kinerja

Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia menentukan bahwa Tujuan lebih luas dari organisasi terhadap kinerja yang
organisasi harus melaporkan sejauh mana hak asasi manusia berhubungan dengan Aspek Hak Asasi Manusia, yang
diperhitungkan dalam investasi dan praktek pemilihan menyatakan hubungan antara deklarasi dan standar
supplier/kontraktor. Sebagai tambahan, Indikator ini meliputi internasional seperti yang dinyatakan di atas.
pelatihan mengenai hak asasi manusia bagi karyawan dan Gunakan Indikator spesifik bagi organisasi (jika diperlukan)
aparat keamanan, sebagaimana juga bagi nondiskriminasi, sebagai tambahan dari Indikator Kinerja GRI yang
kebebasan berserikat, tenaga kerja anak, hak adat, serta kerja menunjukkan hasil antara kinerja terhadap tujuan.
paksa, dan kerja wajib.
Kebijakan
Hak asasi manusia diakui secara umum dalam Konvensi dan
Deklarasi berikut: Secara singkat, kebijakan umum organisasi terhadap
komitmen organisasi mengenai Aspek Hak Asasi Manusia
• United Nations Universal Declaration of Human Rights (termasuk kebijakan yang dapat mempengaruhi keputusan
and its Protocols; karyawan untuk bergabung dengan serikat pekerja atau
tawar-menawar kolektif ), atau dinyatakan dalam ruang
• United Nations Convention: International Covenant on publik (misalnya weblink). Juga harus dirujuk hubungan
Civil and Political Rights; terhadap deklarasi nasional dan standar.

• United Nations Convention: International Covenant on Tanggung Jawab Organisasi


Economic, Social and Cultural Rights;
Posisi paling senior dalam tanggung jawab operasional
• ILO Declaration on Fundamental Principles and Rights terhadap Aspek Hak Asasi Manusia atau jelaskan bagaimana
at Work of 1998 (pada khususnya delapan konvensi inti tanggung jawab operasional dibagikan dalam tingkat
ILO); dan senior untuk aspek ini. Ini berbeda dengan Penjelasan 4.1,
yang memfokuskan diri pada struktur tata kelola.
• The Vienna Declaration and Programme of Action.
Pelatihan dan Kesadaran
Penjelasan Pendekatan Manajemen
Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan
Berikan penjelasan ringkas mengenai Pendekatan peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek
Manajemen terhadap hal-hal yang berhubungan dengan Hak Asasi.
Aspek Hak Asasi Manusia. ILO Tripartite Declaration
Concerning Multinational Enterprises and Social Policy Pengawasan dan Tindak Lanjut
(khususnya dalam delapan konvensi inti ILO di mana
termasuk konvensi 100, 111, 87, 98, 138, 20, dan 105), Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi
dan OECD Guidelines for Multinational Enterprises harus pencegahan dan perbaikan, termasuk yang berhubungan
merupakan rujukan untuk: dengan supply chain.

• Praktek Investasi dan Pengadaan; Daftar sertifikasi untuk kinerja yang berhubungan dengan
hak asasi manusia, atau sistem sertifikasi, atau pendekatan
• Nondiskriminasi lain terhadap audit/verifikasi organisasi pelapor atau supply
chainnya.
• Kebebasan berserikat dan berkumpul dan Tawar-
menawar Kolektif;

• Penghentian Pekerja Anak;

• Penghindaran Kerja Paksa dan Kerja Wajib

• Praktek Keluhan dan Kedukaan

• Praktek Keamanan;dan

• Hak adat

32 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Informasi Tambahan Kontekstual

Informasi tambahan yang relevan dibutuhkan untuk


memahami kinerja organisasi seperti:

• Sukses penting dan kekurangan

• Risiko dan kesempatan utama organisasi;

• Perubahan besar dalam periode pelaporan


yang berhubungan dengan sistem atau struktur
peningkatan kinerja; dan

• Strategi kunci dan prosedur implementasi kebijakan


atau pencapaian tujuan.
Indikator Kinerja

Version 3.0 33
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Hak Asasi Manusia Aspek: Hak Penduduk Asli


Aspek : Praktek Investasi dan Pengadaan
HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan
HR1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi hak penduduk asli dan langkah-langkah yang

ADD
signifikan yang memuat klausul HAM atau telah diambil.
menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan
CORE

aspek hak asasi manusia.



HR2 Persentase pemasok dan kontraktor signifikan
yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas
CORE

aspek HAM

HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam
hal mengenai kebijakan dan serta prosedur
terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan
kegiatan organisasi, termasuk persentase
ADD

karyawan yang telah menjalani pelatihan.

Aspek: Nondiskriminasi

HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan


CORE

tindakan yang diambil/dilakukan.

Aspek: Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama


Berkumpul

HR5 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang


diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang
CORE

signifikan serta tindakan yang diambil untuk


mendukung hak-hak tersebut.

Aspek: Pekerja Anak

HR6 Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko


yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya
kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang
diambil untuk mendukung upaya penghapusan
CORE

pekerja anak.

Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib

HR7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko


yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja
paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah
yang telah diambil untuk mendukung upaya
CORE

penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.

Aspek: Praktek/Tindakan Pengamanan

HR8 Persentase personel penjaga keamanan yang ter-


latih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi
terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan
ADD

kegiatan organisasi

34 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Masyarakat Pengawasan dan Tindak Lanjut

Indikator Kinerja Masyarakat memperhatikan dampak or- Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi
ganisasi terhadap masyarakat di mana mereka beroperasi, pencegahan dan perbaikan. Termasuk yang berhubungan
dan menjelaskan risiko dari interaksi dengan institusi sosial dengan supply chain
lainnya yang mereka kelola. Pada khususnya, informasi
yang dicari berhubungan dengan risiko yang diasosiasikan Daftar sertifikasi terhadap kinerja atau sistem sertifikasi , atau
dengan suap, korupsi, praktek monopoli dan kolusi. cara lain pada audit/verifikasi organisasi pelapor, seperti:

Penjelasan Pendekatan Manajemen • Sukses penting dan kekurangannya

Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan • Risiko dan kesempatan utama organisasi
Manajemen berikut yang berhubungan dengan Aspek
Masyarakat. • Perubahan utama dalam periode pelaporan terhadap
• Komunitas sistem atau struktur untuk memperbaiki kinerja; dan

• Korupsi • Strategi kunci dan prosedur implementasi kebijakan atau


pencapaian tujuan.
• Kebijakan Publik

• Kelakuan tidak bersaing; dan

• Kepatuhan

Tujuan dan Kinerja

Tujuan umum organisasi terhadap kinerja yang


berhubungan dengan Aspek di atas.

Gunakan Indikator yang spesifik dengan organisasi


ditambah dengan Indikator Kinerja GRI untuk
menunjukkan hasil kinerja terhadap tujuan.

Kebijakan

Secara singkat, kebijakan secara umum organisasi yang


menentukan komitmen keseluruhan organisasi mengenai
Aspek Masyarakat atau dijelaskan dalam ruang publik
(misalnya weblink).

Tanggung Jawab Organisasi

Posisi paling senior dengan tanggung jawab operasional


terhadap Aspek Masyarakat atau jelaskan bagaimana
tanggung jawab sosial dibagi dalam tingkat senior
terhadap Aspek berikut. Ini berbeda dengan penjelasan
4.1, yang memfokuskan diri kepada struktur tingkat tata
kelola.

Pelatihan dan Kesadaran.

Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan


peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek
Masyarakat.

Version 3.0 35
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Masyarakat

Indikator Kinerja

Aspek: Komunitas

S01 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap


program dan praktek yang dilakukan untuk
menilai dan mengelola dampak operasi terhadap
masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat
CORE

beroperasi, dan pada saat mengakhiri.

Aspek: Korupsi

S02 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki


CORE

risiko terhadap korupsi.



S03 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan
CORE

dan prosedur antikorupsi.



S04 Tindakan yang diambil dalam menanggapi keja-
CORE

dian korupsi.

Aspek: Kebijakan Publik

S05 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi


dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan
CORE

publik.

S06 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai
politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan
ADD

negara di mana perusahaan beroperasi.

Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing

S07 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran


ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek
ADD

monopoli serta sanksinya.

Aspek: Kepatuhan

S08 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi


nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan pera-
CORE

turan yang dilakukan.

36 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Tanggung Jawab Produk Pengawasan dan Tindak Lanjut


Prosedur yang berhubungan dengan pengawasan dan aksi
Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk membahas perbaikan dan yang berhubungan dengan supply chain.
aspek produk dari organisasi pelapor dan serta jasa yang
diberikan yang mempengaruhi pelanggan, terutama, Daftar sertifikat untuk kinerja tanggung jawab produk atau
kesehatan dan keselamatan, informasi dan pelabelan, sistem sertifikasi, atau pendekatan lain terhadap audit/
pemasaran, dan privasi. verifikasi organisasi pelapor atau supply chain.

Aspek tersebut melingkupi penjelasan mengenai prosedur Informasi Kontekstual Tambahan


internal dan usaha yang dilaksanakan bila tidak memenuhi
kepatuhan. Informasi tambahan yang relevan untuk memahami kinerja
organisasi, seperti:
Penjelasan Pendekatan Manajemen
• Sukses penting dan kekurangan
Berikan penjelasan singkat mengenai Pendekatan
Manajemen terhadap Aspek Tanggung Jawab Produk: • Risiko dan kesempatan utama organisasi

• Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan • Perubahan utama dalam periode pelaporan terhadap
• Label Produk dan Jasa sistem dan struktur untuk meningkatkan kinerja; dan
• Komunikasi Pemasaran
• Privasi Pelanggan; dan • Strategi penting dan prosedur implementasi kebijakan
• Kepatuhan dan pencapaian tujuan.

Tujuan dan Kinerja

Tujuan umum organisasi yang berhubungan dengan


kinerja relevan dengan Aspek Tanggung Jawab Produk.

Gunakanlah Indikator spesifik organisasi (jika diperlukan)


dan ditambah dengan Indikator Kinerja GRI untuk
menunjukkan hasil kinerja dengan tujuan.

Kebijakan

Secara singkat, kebijakan umum organisasi yang


menentukan komitmen keseluruhan organisasi terhadap
Aspek Tanggung Jawab Produk, atau menunjukkannya di
dalam ruang publik (misalnya weblink).

Tanggung Jawab Organisasi

Posisi paling senior pada tanggung jawab operasional


terhadap Aspek Tanggung Jawab Produk, atau jelaskan
pembagian tanggung jawab pada tingkat senior terhadap
Aspek Tanggung Jawab Produk. Hal ini bertentangan
dengan Penjelasan 4.1, yang memfokuskan pada struktur
tingkat tata kelola.

Pelatihan dan Kesadaran

Prosedur yang berhubungan dengan pelatihan dan


peningkatan kesadaran yang berhubungan dengan Aspek
Tanggung Jawab Produk.

Version 3.0 37
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

TANGGUNG JAWAB PRODUK

Indikator Kinerja

Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan

PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan


jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan
dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase
CORE

dari kategori produk dan jasa yang penting yang


harus mengikuti prosedur tersebut

PR2 Jumlah pelanggaran terhadap peraturan
dan etika mengenai dampak kesehatan dan
keselamatan suatu produk dan jasa selama daur
ADD

hidup, per produk.

Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa

PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang


dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase
produk dan jasa yang signifikan yang terkait
CORE

dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.



PR4 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary
codes mengenai penyediaan informasi produk
ADD

dan jasa serta pemberian label, per produk.



PR5 Praktek yang berkaitan dengan kepuasan
pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur
ADD

kepuasaan pelanggan.

Aspek: Komunikasi Pemasaran

PR6 Program-program untuk ketaatan pada hukum,


standar dan voluntary codes yang terkait dengan
CORE

komunikasi pemasaran, termasuk periklanan,


promosi, dan sponsorship.

PR7 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary
codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran
termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship,
ADD

menurut produknya.

Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan

PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang


berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan
pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data
ADD

pelanggan

Aspek: Kepatuhan

PR9 Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum


dan peraturan mengenai pengadaan dan
CORE

penggunaan produk dan jasa

38 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Catatan-catatan Pelaporan Umum yang disediakan (misalnya, suatu link pada halaman web
spesifik atau nomor halaman dari publikasi terkait). Tidak
ada batasan panjang minimum bagi suatu laporan yang
Pengumpulan Data
menggunakan Kerangka GRI, sepanjang organisasi telah
menerapkan dengan baik Pedoman dan dokumen-dokumen
PENILAIAN KELAYAKAN
Kerangka yang telah dipilih untuk dipakai.
Proses pendefinisian isi laporan akan menghasilkan satu
MEDIUM PELAPORAN
rangkaian topik dan Indikator yang seyogianya dilaporkan
organisasi. Namun demikian, tantangan-tantangan
Pelaporan elektronik (misalnya CD-ROM) atau berbasis web
praktis seperti ketersediaan data, biaya pengumpulannya,
dan laporan-laporan berbasis kertas adalah media yang tepat
kerahasiaan informasi, privasi dan masalah-masalah
bagi pelaporan. Organisasi-organisasi dapat memilih untuk
hukum lainnya, kepercayaan pada informasi yang tersedia,
menggunakan suatu kombinasi dari laporan-laporan berbasis
dan faktor-faktor lain, dapat menghasilkan (dianggap/
web dan yang berbasis kertas atau hanya menggunakan
dipertimbangkan?) keputusan yang sah untuk tidak
satu medium saja. Misalnya, suatu organisasi dapat memilih
mengungkapkan informasi tertentu. Bilamana informasi
untuk menyediakan suatu laporan terperinci pada situs
penting dihindari, laporannya seyogianya secara jelas
web mereka dan menyediakan suatu rangkuman eksekutif
mengindikasikan hal ini dan alasannya mengapa.
termasuk strategi dan analisis dan informasi kinerja mereka
dalam bentuk kertas. Pilihannya sepertinya tergantung pada
PENGUMPULAN DAN PEMILAHAN DATA
keputusan-keputusan organisasi atas periode pelaporannya,
rencana-rencananya untuk menyelaraskan isi sesuai kekinian,
Organisasi-organisasi yang melaporkan perlu menentukan
pemakai-pemakai laporan-laporan potensial, dan faktor-
tingkat pengumpulan mana (tingkatan data yang
faktor praktis lainnya seperti strategi distribusi. Sekurang-
dikumpulkan untuk informasi?) untuk menyajikan
kurangnya satu medium (web atau kertas) seyogianya
informasi. Hal ini memerlukan penyeimbangan upaya yang
memberikan pemakai-pemakai akses kepada rangkaian
diperlukan terhadap makna penting dari informasi yang
lengkap informasi untuk periode pelaporan.
ditambahkan yang dilaporkan atas dasar yang dipilah
(misalnya negara atau situs). Pengumpulan informasi dapat
FREKUENSI PELAPORAN
menghasilkan hilangnya jumlah signifikan dari makna,
dan juga dapat gagal dalam memberikan penekanan
Organisasi-organisasi seyogianya mendefinisikan suatu
pada kinerja yang secara khusus kuat atau lemah dalam
siklus yang konsisten dan berkala untuk mengeluarkan suatu
bidang-bidang yang spesifik. Di sisi lain, pemilahan yang
laporan. Bagi banyak organisasi, hal ini adalah siklus tahunan,
tak perlu dari data dapat mempengaruhi kemudahan
walaupun beberapa organisasi memilih melaporkan setiap
untuk memahami informasi. Organisasi-organisasi yang
dua tahun sekali. Suatu organisasi dapat memilih untuk
melaporkan seyogianya memilah informasi hingga ke
menyelaraskan informasi dengan kekinian secara teratur di
tingkatan yang sesuai dengan menggunakan prinsip-
antara penerbitan laporan-laporan kinerja terkonsolidasi. Hal
prinsip dan pedoman dalam Indikator-indikator pelaporan.
ini memiliki keuntungan-keuntungan dalam hal memberikan
Pemilahan dapat bervariasi berdasarkan Indikator, akan
bagi para pemangku kepentingan akses lebih cepat pada
tetapi secara umum akan memberikan pandangan lebih
informasi, akan tetapi kekurangannya dalam hal kemampuan
dalam daripada suatu nilai tunggal.
membandingkan informasi. Namun demikian, organisasi-
organisasi seyogianya masih menjaga suatu siklus yang
dapat diprediksi di mana seluruh informasi yang dilaporkan
Bentuk Laporan dan Frekuensi mencakup jangka waktu spesifik.
Pelaporan atas kinerja ekonomi, lingkungan hidup dan sosial
DEFINISI SUATU LAPORAN KEBERLANJUTAN dapat bersamaan atau diintegrasikan dengan pelaporan
organisasional lainnya, seperti misalnya laporan-laporan
Suatu laporan keberlanjutan mengacu pada suatu keuangan tahunan. Pengaturan waktu yang terkoordinasi
pengungkapan terkonsolidasi tunggal yang memberikan akan memperkuat hubungan-hubungan antara kinerja
suatu penyajian yang wajar dan seimbang mengenai ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial.
kinerja selama satu periode yang ditetapkan. Pemangku-
pemangku kepentingan seyogianya dapat secara langsung
mengakses seluruh informasi laporan dari suatu lokasi
tunggal, seperti indeks isi GRI. Publikasi-publikasi lain
seyogianya tidak dirujuk sebagai sumber informasi bagi
suatu Butir Pengungkapan Standar GRI (misalnya suatu
Indikator Kinerja), kecuali sarana bagi seorang pemangku
kepentingan untuk secara langsung mengakses informasi

Version 3.0 39
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

PENYELARASAN ISI LAPORAN GRI menggunakan istilah ‘assurance eksternal’ untuk


merujuk pada aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk
Ketika menyiapkan suatu laporan baru, suatu organisasi menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dipublikasikan
dapat mengidentifikasi area-area informasi yang tidak atas kualitas laporan dan informasi yang termuat di
telah berubah sejak laporan sebelumnya (misalnya suatu dalamnya. Hal ini termasuk, akan tetapi tidak terbatas
kebijakan yang tidak telah diubah). Organisasi dapat pada, pertimbangan atas proses-proses yang melandasi
memilih untuk hanya menyelaraskan topik-topik dan penyiapan informasi ini. Hal ini berbeda dari aktivitas-
Indikator-indikator dengan keadaan yang sesuai untuk aktivitas yang dirancang untuk menilai atau memvalidasi
mempublikasikan Pengungkapan-pengungkapan yang kualitas atau tingkat kinerja dari suatu organisasi, misalnya
tidak berubah. Sebagai contoh, suatu organisasi dapat mengeluarkan sertifikasi-sertifikasi kinerja atau penilaian-
memilih untuk memproduksi ulang informasi mengenai penilaian mengenai kepatuhan.
kebijakan-kebijakan yang tidak telah berubah dan hanya Secara menyeluruh, kualitas-kualitas utama bagi assurance
menyelaraskan Indikator-indikator dengan kekinian. eksternal dari laporan-laporan yang menggunakan
Fleksibilitas untuk mengambil suatu pendekatan seperti itu Kerangka Pelaporan GRI adalah bahwa ia:
akan tergantung pada bagian besar pada pilihan organisasi
mengenai medium pelaporan, sedangkan topik-topik lain • Dilakukan oleh kelompok-kelompok atau individu-
seperti profil atau tata kelola organisasi dapat berubah pada individu eksternal bagi organisasi yang secara nyata
suatu langkah yang lebih lambat. Terlepas dari strategi yang kompeten dalam kedua hal dan praktek-praktek
dipergunakan, rangkaian penuh informasi yang berlaku bagi assurance;
periode pelaporan seyogianya dapat diakses dalam suatu
lokasi tunggal (baik dokumen berbasis kertas atau dokumen • Dilaksanakan dengan cara yang sistematis,
berbasis web). terdokumentasikan, berdasarkan bukti dan
dikarakterisasikan oleh prosedur-prosedur yang
Assurance didefinisikan;

PILIHAN-PILIHAN MENGENAI ASSURANCE • Menilai apakah laporan memberikan suatu


penyajian kinerja yang patut dan berimbang, dengan
Organisasi-organisasi menggunakan berbagai pendekatan memperhatikan kebenaran data dalam suatu laporan
untuk memperbesar kredibilitas laporan-laporan mereka. dan juga seleksi keseluruhan dari isi;
Organisasi-organisasi dapat memiliki sistem-sistem kendali
internal yang berlaku, termasuk fungsi-fungsi audit internal, • Menggunakan kelompok-kelompok atau individu-
sebagai bagian dari proses-proses mereka untuk mengelola individu untuk melakukan assurance yang dibatasi
dan melaporkan informasi. Sistem-sistem internal ini penting oleh hubungan mereka dengan organisasi atau
bagi integritas dan kredibilitas menyeluruh suatu laporan. pemangku-pemangku kepentingannya untuk
Namun demikian, GRI merekomendasikan penggunaan mencapai dan mempublikasikan suatu kesimpulan
assurance eksternal, termasuk penggunaan penyedia- yang independen dan imparsial mengenai laporan;
penyedia assurance profesional, panel-panel pemangku
kepentingan, dan kelompok-kelompok atau individu- • Menilai jangkuan yang terhadapnya si yang
individu eksternal lainnya. Namun demikian, terlepas dari menyiapkan laporan telah menerapkan Kerangka
pendekatan spesifik, hal ini seyogianya dilakukan oleh Pelaporan GRI (termasuk Prinsip-prinsip Pelaporan)
kelompok-kelompok atau individu-individu eksternal bagi dalam caranya mencapai kesimpulan-kesimpulannya;
organisasi. Ikatan-ikatan ini dapat menggunakan kelompok- dan
kelompok atau individu-individu yang mengikuti standar
profesional bagi assurance, atau mereka dapat melibatkan • Menghasilkan suatu pendapat atau rangkaian
pendekatan-pendekatan yang mengkuti proses-proses yang kesimpulan yang tersedia bagi publik dalam
sistematis, terdokumentasikan dan berbasis pembuktian, bentuk tertulis, dan suatu pernyataan dari penyedia
akan tetapi tidak diatur oleh suatu standar spesifik. assurance mengenai hubungan mereka dengan si
pembuat laporan.

Sebagaimana diindikasikan dalam Profil Pengungkapan


3.13, organisasi-organisasi seyogianya mengungkapkan
informasi mengenai pendekatan mereka pada assurance
eksternal.

40 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Daftar Istilah Global Reporting Initiative

Indikator Tambahan Visi GRI adalah bahwa pelaporan terhadap kinerja ekonomi,
lingkungan dan sosial oleh semua organisasi adalah hal
Indikator tambahan merupakan Indikator yang rutin dan dapat diperbandingkan dengan laporan finansial.
diidentifikasi oleh Pedoman GRI yang mewakili praktek GRI berhasil menuangkan visi ini dengan meningkatkan
atau membahas topik yang bermanfaat bagi organisasi dan membangun kapasitas pada penggunaan Rangkaian
tidak secara umum tapi untuk mayoritas. Pelaporan Keberlanjutan GRI. Semua komponen rangkaian
pelaporan dikembangkan untuk digunakan secara
Batasan global, konsensus para pemangku kepentingan mencari
pendekatan.
Batasan untuk laporan keberlanjutan menunjukkan
rangkaian organisasi yang kinerjanya dibahas dalam GRI Reporting Framework
laporan keberlanjutan organisasi.
GRI Reporting Framework dibuat untuk memberikan
Indeks Isi framework yang diterima secara umum terhadap pelaporan
kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan organisasi.
Indeks isi GRI adalah tabel atau matriks yang berisi Framework terdiri dari Pedoman Laporan Keberlanjutan,
berbagai Penjelasan Standar (Standard Disclosure), dan Protokol Indikator, Protokol Teknis, dan Suplemen Sektor.
di mana jawaban terhadap Penjelasan dapat ditemukan
(nomer halaman atau URL). Organisasi pelapor dapat Anggota Dewan Independen
juga memberi referensi tambahan terhadap Indikator
spesifik organisasi (Pedoman non-GRI). Indeks Isi Definisi dari ‘independen’ dapat berbeda-beda secara
memberikan pemakai penjelasan singkat mengenai hal yurisdiksi hukum. Independen biasanya menunjukkan
apa saja yang dilaporkan dan memberikan kemudahan anggota tidak punya kepentingan finansial dalam
dalam penggunaan laporan. Indeks Isi sangat penting organisasi atau keuntungan potensial lainnya yang dapat
jika beberapa Penjelasan (Disclosures) tampil didalam menyebabkan konflik kepentingan. Organisasi yang
laporan yang lain, seperti laporan keuangan atau laporan menggunakan Pedoman harus mengungkapkan definisi
keberlanjutan sebelumnya. dari ‘independen’.

Indikator Inti Kategori Indikator

Indikator Inti adalah Indikator yang ditentukan dalam Area atau pengelompokan yang luas mengenai topik
Pedoman GRI yang merupakan perhatian kebanyakan keberlanjutan. Kategori yang termasuk dalam Pedoman GRI
pemangku kepentingan dan diasumsikan material kecuali adalah: ekonomi, lingkungan dan sosial. Kelompok sosial
dinyatakan sebaliknya pada dasar Pedoman GRI. dikategorikan dengan istilah, Praktek Ketenagakerjaan, Hak
Asasi Manusia, Masyarakat dan Tanggung Jawab Produk.
Downstream Satu kategori dapat mempunyai beberapa aspek Indikator.

Istilah ‘Downstream entities’ didasarkan oleh konsep Aspek Indikator


rangkaian produksi yang meluas mulai pengambilan
bahan mentah hingga penggunaan akhir barang atau Jenis informasi pada umumnya yang berhubungan dengan
jasa oleh pengguna akhir. ‘Downstream’ merujuk kepada kategori Indikator spesifik (misalnya penggunaan energi,
organisasi yang berperan dalam distribusi barang atau jasa pekerja anak, kustomer).
yang diberikan organisasi pelapor, atau, pada umumnya,
berperan dalam tahap akhir rangkaian produksi dibanding Indikator Kinerja
organisasi sendiri.
Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai hasil atau
pengeluaran yang dihubungkan dengan organisasi yang
dapat dibandingkan dan ditunjukkan perubahannya seiring
waktu.

Version 3.0 41
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Penjelasan Profil Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan).

Informasi yang diberi nomor dalam Bagian 2 Pedoman Laporan Keberlanjutan merupakan praktek pengukuran
GRI yang memuat isi keseluruhan untuk pelaporan dan penjelasan, dan menjadikan akuntabel terhadap kinerja
memahami kinerja organisasi (misalnya 2.1, 3.13) organisasi sambil bekerja menuju tujuan pembangunan
keberlanjutan (sustainable development). Sebuah laporan
Prinsip Pelaporan keberlanjutan memberikan gambaran yang seimbang
dan wajar terhadap kinerja keberlanjutan dari organisasi
Konsep yang menggambarkan hasil dari laporan yang harus pelapor, termasuk kontribusi positif dan negatif.
dicapai dan yang menunjukkan keputusan yang dibuat
sepanjang proses pelaporan, sepert Indikator mana yang Indikator Protokol
bereaksi dengan Indikator yang lain.
Indikator Protokol memberikan definisi, petunjuk kerja,
Suplemen Sektor dan informasi lainnya yang berguna bagi penyiap laporan,
dan untuk memastikan penerjemahan dari Indikator
Suplemen Sektor melengkapi Pedoman dengan Kinerja. Indikator Protokol berisi tiap Indikator Kinerja yang
pemahaman dan pengarahan bagaimana menggunakan tergabung dalam Pedoman.
Pedoman untuk sektor tertentu, termasuk Indikator Sektor- Unitary Board
spesifik. Suplemen Sektor yang dapat digunakan harus
melengkapi Pedoman dan bukan menggantikan Pedoman. Merujuk kepada struktur dewan yang mempunyai satu
dewan pengurus yang bertanggung jawab terhadap
Pemangku Kepentingan organisasi.

Pemangku Kepentingan dijelaskan lebih luas, merupakan Upstream


kelompok atau individu-individu: (a) yang dapat terpengaruh
secara signifikan oleh akitivitas organisasi, produk dan/atau Istilah ‘upstream entities’ didasarkan atas konsep bahwa
jasa; atau (b) di mana aksi mereka dapat mempengaruhi rangkaian produksi yang bermula dari ekstraksi bahan
kemampuan organisasi dalam implementasi strategi dan mentah sampai pengunaan barang dan jasa yang diberikan
tujuan. kepada pengguna akhir. ‘Upstream’ merujuk pada organisasi
yang berperan dalam supply chain organisasi pelapor, atau,
Penjelasan Standar (Standard Disclosures) pada umumnya. Berperan dalam tahap awal rangkaian
produksi dibanding organisasi sendiri.
Pedoman memberikan topik dan informasi terkini untuk
pelaporan yang material terhadap kebanyakan organisasi Untuk definisi kata atau konsep yang ada di dalam Indikator,
dan ketertarikan kebanyakan pemangku kepentingan. Ini dapat dilihat di Indikator Protokol.
ditangkap dalam tiga jenis Penjelasan Standar.

• Strategi dan Penjelasan Profil yang menunjukkan


konteks keseluruhan dari pelaporan dan untuk
pemahaman kinerja organisasi, seperti strategi, profil,
tata kelola dan pendekatan manajemen;

• Penjelasan Pendekatan Manajemen yang melingkupi


bagaimana organisasi menunjukkan topik yang
diberikan dengan harapan dapat memberikan
penjelasan kinerja dalam area yang spesifik.

• Indikator Kinerja yang memberikan informasi


berimbang mengenai kinerja ekonomi, lingkungan
dan sosial suatu organisasi.

42 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Pengakuan Pedoman G3: Pengembangan isi Pedoman G3 dan Protokol

Suatu Usaha Global. Sukarelawan dari pengusaha, lembaga swadaya


masyarakat, perburuhan, akuntansi, investasi, akademisi
Organisasi berikut telah memberikan kontribusi dalam dan sebagainya bersatu dan mengembangkan semua
pengembangan G3: aspek dari pedoman G3 serta Protokolnya. Kelompok kerja
multi-pemangku kepentingan ini bekerja antara Januari
Konsorsium G3 dan November 2005, dan masing-masing menambah
bagian tersendiri dari isi Pedoman G3.

Anggota Kelompok Kerja Indikator (IWG)

Kelompok Kerja Indikator bertanggungjawab terhadap


peninjauan kembali indikator yang ditempatkan sebagai
satu kesatuan; menjamin kualitas dan konsistensi dari
desain indikator; dan mendesain secara keseluruhan
dengan bimbingan TAC

Dukungan ad hoc G3 • Mr.Neil Anderson, Union Network International, UNI

Departemen untuk Lingkungan, Makanan dan Urusan • Mr.David Bent, Forum for the Future
Kota, Inggris (DEFRA) beserta Kementerian Luar
Negeri Belanda yang telah berkontribusi terhadap • Mr.William R.Blackburn, William Blackburn Consulting
pengembangan Pedoman G3.
• Ms.Julie-Anne Braithwaite, Rio Tinto/ICMM
Dukungan G3 online
• Ms.Sarah Forrest, Goldman Sachs International

• Ms.Somporn Kamolsiripichaiporn, Chulalangkorn


University

• Mr.Robert Langford, The Federation des Experts


Compatbles Europeens (FEE)

• Ms.Stephanie Maier, Ethical Investment Research


Service (EIRIS)

• Ms.Asako Nagai, Sony Corporation

• Mr.Ron Nielsen, Alcan Inc

• Mr.Michael Rae, World Wild Fund Australia

• Ms.Ulla Rehell, Kesko Corporation

• Mr.George Nagle, Bristol-Myers Squibb

• Ms.Filippa Bergin, Amnesty International

• Ms.Giulana Ortega Bruno, Ethos Institute

IWG bekerja dengan enam Kelompok Penasehat khusus


yang bertanggung jawab dalam peninjauan indikator dan
mengembangkan protokol teknis dari indikator di bidang
keahlian masing-masing.

Version 3.0 43
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Anggota Kelompok Penasehat Masyarakat Kelompok Penasehat Lingkungan (Keanekaragaman


Hayati dan Air)
• Ms.Anne Gambling, Holcim
• Mr.Ian Blythe, Boots Group PLC
• Mr.Sachin Josi, Center for Social Markets (CSM)
• Mr.Ian Dutton, The Nature Conservancy
• Mr.Craig Metrick, Investor Responsibility Research Center
(IRRC) • Ms.Annelisa Grigg, Fauna & Flora International

• Mr.Keith Miller,3M • Ms.Nancy Kamp-Roelands, Ernst & Young Netherlands/


Royal NIVRA
• Ms.Ruth Rosenbaum, Center for Reflection, Education
and Action (CREA) • Ms.Erin Musk, City West Water

• Ms.Glaucio Terreo, Instituto Ethos • Mr.Mike Rose, SASOL

• Mr.Peter Wilkinson, Transparency International • Mr.Fernando Toledo, Codelco

Anggota Kelompok Penasehat Hak Azasi Manusia Anggota Kelompok Penasehat Lingkungan (Polusi)

• Ms.Marina d’Engelbronner, Humanist Committee on • Ms Tanja D.Carrol, Coalition for Environmentally


Human Rights (HOM) Responsible Economies (CERES)

• Ms.Bethany Heath, Chiquita Brands • Mr.Yutaka Okayama, Toyota Motor Corporation

• Mr.Jorge Daniel Taillant, The Center for Human Rights • Ms.Maria Fatima Reyes, Philippine Institute of Certified
and Environment (CEDHA) Public Accountants (PICPA)

• Rev.Mr.David M.Schilling, Interfaith Center on Corporate • Mr.Yogendra Kumar Saxena, Gujarat Ambuja Cements
Responsibility
• Mr.David Stangis, Intel Corporation
• Ms.Susan Todd, Solstice Sustainability Works Inc
• Ms.Sonia Valdivia, The Catholic University of Peru
• Mr.Hirose Chuichiro, Canon
• Mr.Eric Shostal, Institutional Shareholder Services
• Mr.Steve Ouma, Kenyan Human Rights Commission
• Ms.Lucian Turk, Dell,Inc
• Mr.Björn Edlund, ABB Ltd
Anggota Kelompok Penasehat Tenaga Kerja
• Ms.Marleen van Ruijven, Amnesty International
• Ms.Michiko Arikawa, Matsushita Electric Industrial
(Panasonic)

• Mr.Stephen Frost, Southeast Asia Research Center

• Ms.Kyoko Sakuma, Sustainability Analysis & Consulting

• Mr.Sean Ansett, Gap Inc

• Ms.Deborah Evans, Lloyd’s Register of Quality Assurance


(LRQA)

• Mr.Pierre Mazeau. Electricité de France (EDF)

• Mr.Dan Vliederman, Verité

44 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Anggota Kelompok Penasehat Ekonomi Anggota Melapor sebagai Kelompok Kerja Proses (RPWG)

• Ms.Christine Jasch, Institute for Environmental Melapor sebagai Kelompok Kerja Proses ditugaskan untuk
Management and Economics (IOEW) update serta mengembangkan lebih jauh prinsip pelaporan,
dan pedoman lainnya yang ada dalam proses adopsi
• Mr.Martin Tanner, Novartis International AG pedoman G3

• Ms.Helen Campbell, former AccountAbility • Ms.Amy Anderson, Starbucks Coffee

• Mr.Eric Israel, KPMG LLP • Mr.Pankaj Bhatia, World Resources Institute (WRI)

• Ms.Martina Japy, BMJ Core Ratings • Mr.Bill Boyle, BP

• Ms.Michelle Smith, Rohm and Haas • Ms.Debra Hall, Coalition for Environmentally Responsible
Economies (CERES)
• Ms.Lisa Acree, Business for Social Responsibility
• Mr.Dunstan Hope, Business for Social Responsibility
• Mr.Johan Verburg, NOVIB/Oxfam Netherlands
• Dr.Aqueel Khan, Association for Stimulating Know How
(ASK)

• Ms.Judy Kuszewski, SustainAbility Ltd

• Mr.Brian Kohler, Communications, Energy & Paperworkers


Union of Canada

• Mr.Ken Larson, Hewlett Packard

• Mr.Steve Lippman, Trilium Invest

• Mr.Luis Perera, PriceWaterHouseCoopers

• Mr.Dante Pesce, Vincular, Pontificia Universidad Católica


de Valparaíso

• Ms.Mizue Unno, So-Tech Consulting Inc

• Mr.Cornis van der Lugt, UNEP Division of Technology,


Industry and Economics (DTIE)

• Mr.Robert Walker, The Ethical Funds Company

• Mr.Ian Waterhouse, Manaaki Whenua Landcare Resarch

• Mr.Alan Wills, Alan Wills & Associates

• Walau bukan anggota kelompok, Jennifer Iansen-Rogers,


KPMG Belanda, yang memberikan nasehat secara terus
menerus selama proses berlangsung.

Version 3.0 45
RG Pedoman Laporan Keberlanjutan

Komentar Publik Konsultan

270 kuestioner diterima sebagai tanggapan dari permintaan Sekretariat telah mendaftarkan konsultan (yang dibayar)
komentar mengenai draft Pedoman G3 antara Januari sebagai berikut selama proses pengembangan G3:
dan Maret 2006. Komentar ini yang akhirnya membentuk
pedoman G3 yang paling akhir, • Csrnetwork (Konsultan Utama – Mark Line)

Badan Tata Kelola GRI • Just Solutions (Konsultan Utama – Vic Thorpe)

Untuk informasi sepenuhnya mengenai badan tata kelola, • onValues (Konsultan Utama- Ivo Knoepfel)
termasuk anggota dan tugas serta tanggungjawabnya,
lihatlah di www.globalreporting.org • Ove Arup ( Konsultan Utama – Jean Rogers)

Komite Nasehat Teknis (Technical Advisory Committee) : • Responsibility Matters (Konsultan Utama – Mark
Kelompok ini terdiri dari 12 tenaga ahli yang membantu Brownlie)
dalam menjaga kwalitas serta pemahaman dari kerangka
laporan GRI dengen cara memberikan nasehat serta • Sandra Pederson, Editor
keahlian teknis. Fungsi pokok mereka dalam proses G3
adalah untuk merekomendasikan arah dari keseluruhan • Source-Asia (Konsultan Utama- Paul Wenman)
arstitektur, memecahkan masalah pokok yang timbul
khususnya mengenai isi Pedoman; menjamin bahwa hal ini • Triple Innova (Konsultan Utama – Michael Kundt)
telah diciptakan dengan proses yang benar; memberikan
rekomendasi terjadi/tidak terjadi kepada Dewan apakah • University of Amsterdam (Konsultan Utama – Jeffrey
mereka setuju dengan peluncuran versi G3. Anggota Harrod)
memberikan keputusan yang bulat.
Tanggung Jawab Hukum
Dewan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Council):
Kelompok yang berjumlah 48 orang ini merupakan forum Dokumen ini dirancang untuk mempromosikan laporan
kebijakan pemangku kepentingan secara resmi didalam berkelanjutan, dan telah dikembangkan melalui suatu
tata kelola organisasi GRI. Dewan member nasehat kepada proses konsulasi multi-pemangku kepentingan yang
Dewan Direksi mengenai kebijakan serta isu strategi dan melibatkan perwakilan dari organisasi pelapor serta
membantu proses pengembangan G3. Beberapa anggota SC pengguna informasi laporan daro seluruh dunia. Walau
berpartisipasi secara individual didalam kelompok kerja G3. Dewan Direksi GRI mendorong digunakannya Pedoman
Dewan meluluskan suara mengenai peluncuran Pedoman Laporan Berkelanjutan GRI (Pedoman GRI) oleh semua
G3. organisasi, persiapan dan publikasi dari laporan yang
berdasarkan Pedoman GRI secara penuh maupun parsial
Dewan Direksi: Grup yang terdiri dari 16 orang mempunyai merupakan tanggung jawab penuh dari organisasi yang
tanggung jawab fidusia, keuangan serta hukum kepada memproduksinya. Dewan Direksi GRI maupun Stichting
GRI, ini termasuk keputusan akhir mengenai perubahan Global Reporting Initiative tidak dapat bertanggung
Pedoman G3, strategi organisasi dan rencana kerja. Setelah jawab terhadap segala konsekwensi serta kerusakan yang
memberi arahan dan nasehat selama proses G3, dan akan ditimbulkan secara langsung maupun tidak langsung,
menerima rekomendasi dari TAC dan SA, Dewan telah dengan penggunaan Pedoman GRI didalam persiapan
member suara bulat untuk menyetujui peluncuran Pedoman laporan atau penggunaan laporan yang didasarkan dari
G3. Pedoman GRI.

Sekretariat GRI: Dibawah kepemimpinan dari Chief Executive,


Sekretariat mengimplementasikan Pedoman dan rencana
kerja teknis yang disetujui oleh Dewan Direksi GRI. Dia
juga akan mengelola komunikasi, hubungan pemangku
kepentingan, dan administrasi finansial. Sekretariat
mendukung kinerja dari Dewan Direksi, Dewan Pemangku
Kepentingan dan Komite Nasehat Teknis.

46 © 2000 - 2006 GRI


Pedoman Laporan Keberlanjutan RG

Permohonan Pengumuman Penggunaan Hak Cipta serta Trademark

Organisasi yang menggunakan Pedoman dan/atau Dokumen ini dilindungi secara hak cipta oleh Stichting Global
elemen lain dari Kerangka Pelaporan GRI sebagai dasar Reporting Initiative (GRI). Pencetakan kembali serta distribusi
dari laporan mereka, diharapkan untuk memberitahukan dari dokumen ini untuk keperluan informasi dan/atau dalam
kepada Global Reporting Initiative pada saat peluncuran. penggunaan persiapan laporan berkelanjutan diperbolehkan
Sambil diumumkan kepada GRI, organisasi dapat memilih tanpa permohonan izin terlebih dahulu kepada GRI. Namun,
opsi sebagai berikut dokumen ini atau bagian tertentu dapat dicetak kembali,
disimpan, diterjemahkan atau ditransfer dalam bentuk
• Memberi pengumuman kepada GRI mengenai apapun atau dalam cara apapun (elektronik, mekanis, fotoko-
laporan dan memberikan hard dan/atau soft copy. pi, direkam, atau hal yang lainnya) untuk keperluan apapun
tanpa persetujuan tertulis dari GRI.
• Mendaftarkan laporan mereka ke dalam database
laporan online GRI Global Reporting Initiative, logo dari the Global Reporting
Initiative, Pedoman Laporan Berkelanjutan, dan GRI adalah
• Memohon kepada GRI untuk mengecek Tingkat trademark dari Global Reporting Initiative.
Aplikasi deklarasi
Informasi lebih lanjut dari GRI dan Pedoman Laporan
Berkelanjutan dapat diperoleh dari:

www.globalreporting.org

info@globalreporting.org

Global
Reporting
Initiative™
Global Reporting Initiative

PO BOX 10039

1001 EA Amsterdam

Belanda

Tel: +31 (0) 20 531 00 00


Fax: +31 (0) 20 531 00 31

2000-2006 Global Reporting Initiative


Semua Hak dijamin

Version 3.0 47

Anda mungkin juga menyukai