Tentang Kultur Jaringan: Kontribusi Dari Sani Wednesday, 13 June 2007 Terakhir Diperbaharui Wednesday, 13 June 2007
Tentang Kultur Jaringan: Kontribusi Dari Sani Wednesday, 13 June 2007 Terakhir Diperbaharui Wednesday, 13 June 2007
Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok
sel, jaringan dan organ , serta menumbuhkannya dalam keadaan aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembali
Sedangkan manfaat yang diperoleh dalam kegiatan kultur jaringan ini adalah :
Dapat diarahkan untuk perbanyakan massal tanaman untuk memenuhi kebutuhan bibit.
Hybridisasi somatic.
Pengambilan Eksplan Sumber eksplan berupa pucuk dan nodus berasal dari
tanaman induk krisan di rumah kaca perbenihan Balithi Segunung dan
planlet di laboratorium kultur jaringan Balithi Segunung. Pembuatan Media MSMedia yang digunakan untuk tanaman
krisan di Balithi Segunung adalah media induksi tunas dan media perbanyakan. Komposisi media yang digunakan untuk
induksi tunas adalah½ MS + 0.5 IAA komposisi media yang digunakan untuk perbanyakan adalah½ MS + 0.1
IAA Menyiapkan Eksplan Dalam
perbanyakan tanaman secara kultur jaringan eksplan merupakan factor
penting penentu keberhasilan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan sebagai bahan kultur adalah jenis tanaman, bagian tanaman
yang digunakan, morfologi permukaan, lingkungan tumbuhnya, kondisi
tanaman, dan musim waktu mengambilnya. Umumnya bagian tanaman yang
digunakan sebagai eksplan adalah jaringan muda yang sedang aktif karena
mempunyai regenerasi yang tinggi.
Eksplan yang digunakan pada tanaman krisan adalah nodus karena untuk menginduksi tunas aksilar. Kultur Aseptik
Krisan Sterilisasi Sterilisasi
merupakan kegiatan untuk menghilangkan kontaminan organisme yang
menempel di permukaan eksplan. Tujuan utama tahap ini adalah
mengusahakan kultur yang aseptik dan aksenik. Aksenik berarti bebas
dari mikroorganisme yang tidak diinginkan, sedangkan aseptic berarti
bebas dari mikroorganisme.
Mengambil eksplan yang telah diseleksi berdasarkan ketahanan vigor, hama penyakit, dan jumlah daun 4 - 5 helai atau
3 - 4 nodus.
Memotong eksplan per nodus dengan mengurangi atau memotong sebagian helai daun.
Eksplan
direndam dalam larutan Benlatte dan Bactomicyn (fungisida dan
bakterisida), masing-masing sebanyak 1 g/300 ml aquades sambil
dikocok-jocok selama 30 menit.
Eksplan dimasukkan ke dalam larutan tween 2 tetes/100 ml aquades sambil dikocok-kocok selama 5 menit.
Eksplan dimasukkan ke dalam larutan Chlorox 0.5 % selama 5 menit sambil dikocok-kocok.
Selanjutnya eksplan dimasukkan ke dalam larutan Chlorox 1 % selama 3 menit sambil dikocok-kocok.
media yang sama sebanyak 3 buah. Sebelum ditutup dengan plastik wrap,
plastik transparan, dan karet, botol media yang telah ditanami terlebih
dahulu dipanaskan di atas api bunsen. Selanjutnya botol diberi label
jenis tanaman dan tanggal penanaman. Eksplan yang telah dikulturkan
dibawa ke ruang inkubasi dan dilakukan pengamatan 2 - 3 hari satu kali
selama 5 minggu.
1. Tinggi tunas
2. Jumlah daun Subkultur Subkultur adalah proses pemindahan dan pemotongan planlet dari media lama ke media baru.
Dalam satu botol media ditanami 3 - 5 planlet. Parameter yang digunakan dalam kegiatan subkultur:
2. Jumlah akar
5. Jumlah daun
6. Kondisi tanaman yang ditandai oleh ada tidaknya kontaminasi oleh bakteri atau jamur, baik pada media maupun pada
planlet.
Metode aklimatisasi dibagi menjadi 2, yaitu metode langsung (direct) dan metode tidak langsung (indirect). Metode
langsung:
1. Menyiapkan planlet dalam botol yang akan diaklimatisasi dan mengeluarkan planlet secara hati-hati dari dalam botol.
2. Membersihkan akar tanaman dari agar-agar yang masih melekat dengan air.
4. Menanam tanaman pada bak media arang sekam yang telah dibasahi.
7. Selanjutnya tanaman dipindahkan ke dalam polibag-polibag kecil sampai siap untuk di tanam di lapang.
Menyiapkan planlet dalam botol yang akan diaklimatisasi dan mengeluarkan planlet secara hati-hati dari dalam botol
Memotong tanaman tepat pada bagian bawah nodus ketiga kemudian merendamnya dalam larutan benlatte selama 5
menit.
Menanam tanaman pada bak media arang sekam yang telah dibasahi.