Anda di halaman 1dari 78

c  

 
 



 

c 


  
 

         c    
      !"         " #  !"
""  $  "%   "$
%   # # ""  &'("
  &( $ %     #  "
#!  # )""$ 
    " #  !"     "

 #  !  ""  " )    "    $
     %           %
   #  ! "     "   " )   *
! " #  #  #   #  !  ! 
"     #  #   )      
  " #  #"  +   #     
#  " # " )  




http://en.kioskea.net/telecharger/download-1169-google-earth

renovasi rumah

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://untarconstruction.com/artikel%2520teknologi%2520k
onstruksi/images/msystem4.jpg&imgrefurl=http://renovasiku.blogspot.com/2009_05_01_archive.html
&usg=__lxharAnOsJGEidzTyCA1Re3byas=&h=250&w=358&sz=24&hl=id&start=77&um=1&tbnid=c9MQt
KyzwlYMgM:&tbnh=84&tbnw=121&prev=/images%3Fq%3Ddetail%2Bkonstruksi%2Btangga%26ndsp%3
D20%26hl%3Did%26sa%3DN%26start%3D60%26um%3D1
m  



          

 ,

m  

# ,

)  "% 

)$   

), )# "  

)c$)$#  

) ""#   

)   "# 

O   "% 


)  ! " )" &(  #  
" ""% # !  "
 

O $   

)   """""$  " #" 


"   "    % 

) ! % # !""$ " "  


# "#$ #   ")

O , )# "  

1.V Pondasi tangga

)# "&"(  "   

) " #" # # #  #" "#


"""#  "##  #    
" ## #

2.V bu tangga


)c # " #     #%  "  
  

3.V Anak tangga

)   #% # #   "#" !  "


 &("#    !"  
 #   ""-   

4.V Pagar tangga

)    "# "  # "  
" "  "" "."#  "  
 "   !

)  ""#" $)$- # ""


 " #  " !     " 
!!

5.V Penggunaan tangga

)c #  " !    #  
   #   #" )  
  "# 
6.V Bordes

) """ )  # #! # ""


 "# "  ## 

)+  ## "/0)100$" # #


# ""#120)200$

)"#" 3 ", " # " "# " +




O c$)$#  

),  "" " #" "  "+ 


#  " #  ! # "#"
""   

)  !  #" #     


 " #"# " #   
 # # #-# "# " "

)# "#  ## #   # 


" 
1 

2  

3   

4  

5  




O  ""#   

c# "  ""  )  


" !  "#    
)#  6

(+  #  /0$

#(+ # #  120$."200$

$(+  "#  #70$

"! " !  #"  

+   #80)/0$

#+ "  #120$

$+    #1/0$

)#"   &(6

  "## "   " #


#  "  " #"   

   &" )" (


29:80)85$

:   & ! : "(

:#  &#! :"(

""" "6

) "80)85$

)+    2 ##"" "

#"        " $"
 " " $

+ 


: ! 618)20$14)20$c""" 

:#! 628)30$225)30$   &("#! 




;   

 :320$

$ #6:18$

:28$

29:18928:5/<80

= " 

$ #6:20$

:2/$

29:22092/:8/<85


= $$

$ #6:1/$

:2/$

29:21/92/:84$

=# " 

>  :320.1/)1:1777/)1:1877/#

*   "  # #"" $6

)*   "#  !"17##"   


"# 

320.)1:17Ô:1777/$


)c     "1$"   #"   
" "    "# 

)+   

  "# " "## - "


" "     " 

+   "  !  "#  


  #  " #100$!  17#
" # "

( 

  :100'54/:1'54/:54/2

#(  




  :&1'224(9&1'1(9&1'224(:54/2

$( # 





  :2'324:84/2 

)   "#" $   "  " !"
" #    !   "#"""
! #    " #  &$( 
"!"  %

)    !# 250."420" #  


#"    3/0

O   "# 

)    "# # ! #   


c##?"   " 1@/3###" #
#"##"

+ #  :250 .2

# "#:300 .2

)   "!""  # ! !""


### "   ##*    "
"   # "#  ""  " 
""" "#V5$

),"   !""# 6




), 6

"#6 # # #!#

(  6

c"" !  $ # ## !  

#( # # 6


  "" $ "#! #
" "# #  "" 4&(

$( #!6

 " " " #  #" # 


 #" "" #  

"( "#6

c  #"" " "   


 

 ##! "!    &  ( #   
     "  " #" "
#  "#  








http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://img517.imageshack.us/img517/395/image010e.jpg&i
mgrefurl=http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/konstruksi-
tangga.html&usg=__TDSHY44TUr88biGK9HyYHeuEuE=&h=443&w=648&sz=31&hl=id&start=69&um=1
&tbnid=PTR1fyvtvMjebM:&tbnh=94&tbnw=137&prev=/images%3Fq%3Dgambar%2Bpondasi%2Btangga
%26ndsp%3D20%26hl%3Did%26sa%3DN%26start%3D60%26um%3D1

‘ ‘ 



 

› ‘ ‘‘‘  ‘

! "     #   
!  

Ö  Ö

 

Ä    

+   
 
 
 

+   

+     

+   
  w  
 

  !" !#$ 


 
! 

Ö 


!!! % ! &!!'()*

!+!   " !% !,!'()-

   
!  



m  
    
      

‘   $ 
  
"   
e     
 
       
 
e  
  
   
  
        

e "   

Y            



     


      
     
          
            

     


 

  
             
            
 
 

   !


.

e "  
" 
  

Y       


 
 
   !
   


  


m     
    
   
 ! 
  " #   

 
   
   
 Y               
$ 
#      
 
 !
  

    
#

  "

" "   




‘ " 










‘ %m‘  e &&‘%‘e‘ & ‘ 











‘ %m‘‘   ‘%‘e‘ & ‘ 



        
   '



 ()

› ‘!  !  

! "     #   
!  

Ö  Ö

 

& !!  

  w  
 

Ö, & ! 


  


!, !'((/

a   !+ !   


0  
"
 !"%1a !2!
'(((!-*'-3)

+ !%#!%4 !5!,!3**'

# !  &! 




!&  0
   !5
!, !3**'
#!Ö!%& 0 !5!, !'(((

"1  "

   
!  

        
" 
 

   
 

&     1. !


  !  
  "    
"    " 
   

%     6 


 

 1.  


!


+  
+   7 7  

+     

  

&     


      !


+  

  "   $ A 


"     "   "  
"#"  # "    
"#

+ a

##  #  # # $% 


# $# $-


& 


& '

& 3

 
 


& 

4      




&  

4   !  




& 

4   

 
! 


%&    

 
    


+ ð   ! 


 1. 

+ ð!     ! 


! !! ! !
     !!
   

  

+  

+   

+ 

&    




+ !   

+ &!   !


.!.    

+ !   !

+ 5! !    


!     

& !     


  


+    


+   

+   

+       

+     

  


  .    


& 



a   


    

a

a

    !! ! 

! .! !! !


 1!    

 !  !


!


%88%   .    . 
         
9  

&   ! 


           
  !    
 ! !   ! 
  !

    !  


  .1!


+ :

+  :

+:

Y 

         .  


 ! 

      !  


  


       




       

PP Paotere Hasilkan 2,2 Juta Ton kan

Rabu, 13 Mei 2009 15:57

Makassar ï   V - Pangkalan Pendaratan kan (PP Paotere Makassar, Sulawesi Selatan,
memasuki kwartal pertama 2009 memproduksi 2,2 juta ton ikan.

Ridwan, petugas pencatat urusan data dan monitoring PP Paotere di Makassar, Rabu, mengatakan,
produksi tersebut menurun dibanding periode yang sama tahun 2008.

"Tahun 2008 pada kwartal pertama PP Paotere menghasilkan 2,5 juta ton, jadi menurun sekitar 300.000
ton," ujar Ridwan.

Menurut dia, secara keseluruhan total produksi ikan PP Paotere Makassar tahun 2008 mencapai 7,7
juta ton.
Selama Januari 2009 produksi ikan mencapai 589.200 ton dan didominasi ikan bandeng yang mencapai
75.000 ton, menyusul ikan layang 70.600 ton, ikan tembang 57.000 ton.

Sedang Februari produksi ikan 599.800 ton dan ikan layang mendominasi dengan produksi 74.000 ton,
Maret 552.600 ton dan ikan tongkol terbanyak yakni 283.000 ton, sedang April mencapai 482.500 ton.

"Puncak produksi ikan 2008 terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September mencapai 2,4 juta ton," kata
Ridwan.

Sementara masa panceklik terjadi pada bulan Januari, Oktober, Nopember dan Desember yang hanya
mencapai 2,01 juta ton, sedang untuk produksi normal terjadi pada bulan Februari, Maret, April dan Mei
yang mencapai 2,6 juta ton.

Jumlah kapal motor untuk menangkap ikan di PP Paotere tercatat 1.218 serta didukung armada
pengangkut "jolloro" 74 unit.

m 


 



By Asta Qauliyah
Published: May 21st, 2006

, !   c  !"!# ! 


#  !   "  "!    c
! ## ! #  # 
&(  "" !

  "# + c #!     "


 #  #  "  
# !  !B ) ! #" )14 
#   200" c  #!c 
 !!,"

# " # #) 


#  )   ""   ! !"
 " "% ? &?( "# 


 -#  "# " !! 


 !""   ")!!?
 "     !! # " - 
  # # "! " ! "
#    #     1000
"  
 #"   1500
 ! !
  "  ! "  ! 
# "% " " " $ #)$ #&#( c !"
" "! *  

? #  $ & (" # &#" (   
"! # " ) ")  # 
" "c "

+  ) #  "## !   


   &" ("# ""# )  #!!"! 
! 

#   #$  "% " ? !  


# $   )  #"
 #"     2000
 3500!

" m   
  " !" " # !"#
#    )C "" "" 
 #!!"    $   "
!" 

?" #  !"# # " 


%     c   " ??
#"  ## # 

+  #  #c# C"!"


!  !# ## "
! # # "   "  
 # " "  
 " 

" # !"", "" "


 ## "$ #   "!"
#  # " "    -"
 ""## #" c ! " "
" #   "   "  

, !   c  !"!# ! 


#  !   "  "!   c
! ## ! #  # 
&(  "" !
  "# + c #!     "
 #  #  "  
# !  !B ) ! #" )14 
#   200" c  #!c 
 !!,"

# " # #) 


#  )   ""   ! !"
 " "% ? &?( "# 


 -#  "# " !! 


 !""   ")!!?
 "     !! # " - 
  # # "! " ! "
#    #     1000
"  
 #"   1500
 ! !

  "  ! "  ! 


# "% " " " $ #)$ #&#( c !"
" "! *  

? #  $ & (" # &#" (   
"! # " ) ")  # 
" "c "

+  ) #  "## !   


   &" ("# ""# )  #!!"! 
! 

#   #$  "% " ? !  


# $   )  #"
 #"     2000
 3500!

  " !" " # !"#


#    )C "" "" 
 #!!"    $   "
!" 

?" #  !"# # " 


%     c   " ??
#"  ## # 
"! # # "   
"   # " "
  " 

" # !"", "" "


 ## "$ #   "!"
#  # " "    -"
 ""## #" c ! " "
" #   "   "  &

Mengatasi

Pemerintah DK Jakarta mulai tahun 1992 telah memprioritaskan program perbaikan pemukiman
kumuh. Jakarta yang memiliki luas 664,33 m2 pada pertengahan tahun 1993 terdapat sekitar 1,6 juta
jiwa penduduk yang mendiami daerah kumuh dilahan seluas 2.855,20 hektar atau sekitar 4,75 persen
dari luas 664,33km2, yang sebelumnya pada tahun 1992 terdapat 2.377.000 jiwa penduduk miskin.
Jumlah tersebut erat kaitannya dengan arus urbanisasi yang begitu tinggi, terutama pada pasca-lebaran
jumlah penduduk yang masuk ke DK Jakarta bisa mencapai 200 sampai 300 ribu orang.

Pertumbuhan migrasi di Jakarta menurut Lembaga Demografi FEU, naik dari 1,73 persen pada tahun
1990-1995 menjadi 22,2 persen pada tahun 1995-2000; sedangkan pertumbuhan secara alamiah
menurun dari 1,60 persen pada tahun 1990-1995 menjadi 1,11 persen pada tahun 1995-2000. Tingginya
arus urbanisasi ini dapat dimengerti, karena Jakarta dipandang sebagai tumpuan harapan oleh
penduduk desa, karena kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja jauh lebih banyak terutama di sektor
informal yang mudah dimasuki oleh pendatang baru dan sangat menjanjikan.

Niat Pemda DK untuk mengikis habis kawasan kumuh melalui program perbaikan pemukiman kumuh
dengan pembangunan rumah susun. Pembangunan rumah susun di masa yang akan datang secara fisik
dapat memenuhi kebutuhan pemukiman di Jakarta yang semakin padat penduduknya. Tetapi pada
kenyataannya pembangunan rumah susun yang telah selesai dibangun di lokasi pemukiman kumuh
umumnya tidak sesuai dengan program yang telah ada, karena dari 736 rumah tangga yang tergusur
hanya ada 160 rumah tangga yang dapat menempati rumah susun yang telah dibangun pada tahun
1984. Hal ini disebabkan karena rumah susun yang telah dibangun dijual melalui iklan yang tidak
mungkin lagi dapat dibeli oleh masyarakat yang terkena gusur dengan uang ganti rugi yang sangat kecil.
Akibatnya 676 rumah tangga lainnya ada yang pindah ke perkampungan kumuh lainnya dan ada yang
pindah ke kota serta ada yang membeli perumnas di luar kota bagi yang mampu. TERUTAMA BEKAS
!!!...


m
 

 "#"   14200/

OV n: Pemikiran| Pendidikan| Surat dari Amerika


OV Comment!

"#  


  "?"  " " ", 
" "    #   
  "     "  
   #""    " 
# #   "  

$ # # !     "


           
 

  ! m  

"  -    "   "


""      " ###;
  "## ! # $ # ! 
    " 

 "    "" " " 


"   # " #c "
 ""   "   #"  " 
#  ,         
"   #""    #

   " !  "  "1@50"1@80)


" )   " " "" 
"     " ## ! $ 
"%   ## "    
#"!"       "  
  " ! 

!  "  " "  


## #       
" " c"  "  "
1@@0) ) "   ## #   "
#  ""         
" 

‘* +!   $   

 "  "  "*     -!
      #$   !# 
  """?" =+#" "
! * +"     "* ,   
 "!"   "     "!

-!"! * +"     


c c" "  c$; ?" c  "
! # %# -"c$; ?"  
#!" # ""      "! 
c "!       "  
" "  "!" #   !
 !  # #     "  

 -!"    * ,"  "  


"  # ! " -+# ;  " 
#"  "     ) "
      "  !""! 
     "  ""#" 
c  #   ! "" 
"   "$ ## "#    
  

" -!#"!"#"   


      "      
c$; ?"      c 
c""! * +""   -"     
  -!"    " -"
#" % #"  " 
 !""  !"" "  #


;    ""     
 "" "   $  
    "   " # !
"$ " # !"   

-! "    ! "    


 #  #       
 "!     c  "
 "   "#" "# "  
 # !    "  " "
#"  "#  

$"% 

m ,  "# "   "  "#


 "     """## 
#""  "# )# "    
"     "!"# 
! #) # " ##     
! !"   " "  

##    " )  ""  " 
  #"    " "#"
" #   # !   # 
 # ) 

Kawasan kumuh di New Delhi (1973

   ! # #  "   "" 
""  

)""  $ #   


" "  #"  "  
 # &## (
,#"   ""    #    
" """   "   
"#  " "" #

"  " " ""  "  


  #%% " #  "##!"  
"   #"" !  "   
. "       
"" #"##"    "  )   "
      "   
 "  ""   #  
 #  ) 

  m

    ,   &1@@@(   #    #  "
#  C"! "  " " %"  
"""     "    "     ""  
%""  " #"# 
!" " #" #
  #  #   - "  "   "   "  #
      % #  ! # ""        
#    

$ 

  "   "  $  "    #%   %
 
" $ ˜ ˜ #"  !     #" "   
"  ""   ""$ !",,  c "
B    #  "   "   "    "  " "
    ""   "  $   
 " #   +   ! "! "  
"  #-  "  " $ " "  !#   " 



Y

 "    " 13 C    85D "     " 
     "    " $  #  " ""  " "
2
       50@23 !.   C  ""      " "
""" " "  ",&475D("",&514D(
      " "#)80D5/D"15D
 177    "$         " % #  #
 " #""    #          " " 
""   "  % #" "
" $ "C "#  "  #"50D    
" .C-" ""  
Perilaku kesehatan yang dikaji pada studi ini adalah perilaku merokok dikalangan penduduk yang berusia
di atas 10 tahun, minum minuman beralkohol, kebiasaan membuang sampah dan penggunaan garam
beriodium. Total jumlah perokok adalah 130 orang atau 24% dari 533 penduduk yang berusia di atas 10
tahun. Sebagian terbesar keluarga (82,5% sudah memakai garam beriodium untuk memasak. Sebagian
besar keluarga di sini (72,5% membuang sampah sembarangan, hampir tidak ada penduduk yang
memiliki kebiasaan minum alkohol.

Sanitasi lingkungan merupakan masalah yang menonjol di daerah kumuh. Lingkungan yang terkesan
kotor dan kumuh lebih tampak di wilayah Belong Menak. Sebagian besar responden (80% mengaku
tidak memiliki jamban, dan membuang kotoran di sungai.

Akses penduduk di kedua wilayah ini ke pelayanan kesehatan dikaji berdasarkan pemanfaatan fasilitas
rawat jalan dan rawat inap, pemeriksaan ibu hamil oleh tenaga kesehatan, imunisasi balita. Dari enam
ibu hamil yang ada, semuanya sudah pernah memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
Sebagian besar balita (75,7% sudah diimunisasi lengkap. Pelayanan kesehatan yang menjadi pilihan
untuk mengimunisasi anak adalah puskesmas (52,2% , posyandu (26,1% dan bidan atau dokter praktek

Kriteria Permukiman Kumuh Harus Diperjelas

14 / 07 / 2009

Ê  



    
 


 


 
   

  
  
 
  
 
  
 


           
  
          
 
 


  
      

j  
j 
 
 j    ! j  
 
"
#    !$
  
 
%  &j  ! '
  
 (%  
!  !
!

$
 )  $*+,-

(!  
  

     
   .
    
 
      

 )
 "
 

/


 

 
 
 





 
  
  
     

   

   

(0  



   
 
 


 

j  
               
 
)
e         
     
 


       ! 
  

*1-2!    
 
    


         
 
 
 
    

j    


 $   $
   


   3

4&   

   
  
 
 

   
 
  

    3
 


4  
 

    

(

 

    
 
  3 
43  
43   4
  )

$        


 

    
 
                 
  

 

 
swasta (21,7% . Sebagian besar balita (84,4% di kedua wilayah ini termasuk status gizi normal (BM
antara 20-25 , dan 15,6% balita gizinya kurang (BM kurang dari 20 . Pemanfaatan rawat jalan dalam
satu bulan terakhir, 47 orang (6,7% mengaku sudah memanfaatkan fasilitas rawat jalan 13 orang (2%
memanfaatkan rawat inap dalam satu tahun terakhir dari penduduk di permukiman kumuh. Keluhan
utama yang menyebabkan mereka mencari perawatan adalah SPA, diare, DBD dan thypoid.

Dilihat dari kepemilikan jaminan pembiayaan kesehatan, hanya sebagian kecil (14,7% masyarakat di
kedua wilayah ini yang sudah terlindungi oleh jaminan pemeliharaan kesehatan. Jaminan kesehatan
yang dimiliki adalah Askes PNS (3% , Askeskin (35% , Jamsostek (35% dan Askes swasta lainnya (27% .
Kemampuan keluarga membayar jaminan pelayanan kesehatan (a   a sebesar 5% dari
pendapatan per kapita per bulan.

m 
   V
Dari hasil penelitian didapatkan empat masalah besar yang dihadapi Kota Denpasar terkait dengan
permukiman kumuh yaitu masalah administrasi kependudukan, kesemrawutan tata ruang,
berkembangnya faktor risiko masalah kesehatan masyarakat dan kemiskinan.

 )   "       "
1. Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama dengan perangkat
desa yang mewilayahi permukiman kumuh di Kota Denpasar.

2. Penataan kembali lingkungan dengan penyediaan kamar mandi dan jamban umum, program
sanimas dan pengelolaan sampah swadaya di permukiman kumuh.

3. Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat

4. Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan kembali permukiman
kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok masyarakat di permukiman kumuh.

5. Perlu dilakukan studi lanjutan untuk menggali informasi yang lebih luas terkait dengan penataan
kembali lingkungan permukiman kumuh.

Anda mungkin juga menyukai