Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

Pusat-pusat pembangkit tenaga listrik terutama yang menggunakan


tenaga air, biasanya terletak jauh dari pusat-pusat beban. Dengan
demikian, tenaga listrik yang telah dibangkitkan harus disalurkan
melalui saluran-saluran transmisi. Saluran-saluran ini membawa
tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat-pusat beban baik
langsung maupun melalui gardu-gardu induk dan gardu-gardu rele.
Saluran transmisi yang dapat digunakan adalah saluran udara atau
saluran bawah tanah. Menurut jenis arus yang dapat dibangkitkan
yaitu sistem arus bolak balik (AC atau alternating current) dan sistem
arus searah (DC atau direct current).

Dengan memperhatikan kondisi negara Indonesia, luas wilayahnya


sebagian besar adalah lautan. Lautan ini bukanlah suatu pemisah
antara pulau yang satu dengan pulau lainnya, melainkan pulau
dipandang sebagai penghubung antar pulau. Bertitik tolak dari uraian
tersebut, maka seyogyanya para ahli perencanaan penyediaaan
tenaga listrik di negera ini turut menyikapi akan penyatuan sistem
ketenagalistrikan, dengan menerapkan transmisi dengan
menggunakan kabel bawah laut. Penyaluran tenaga listrik dengan
sistem arus searah baru dianggap ekonomis bila panjang saluran
udara lebih dari 640 km atau saluran bawah tanah lebih panjang dari
50 km.

Kabel Tenaga dan Sistem Transmisi HVDC

Untuk penyaluran tenaga listrik di bawah tanah digunakan kabel


tenaga (power cable). Jenis kabel tenaga dapat diklasifikasikan atas :

a. Kelompok menurut kulit pelindungnya (armor)


b. Kelompok menurut konstruksinya
c. Kelompok menurut penggunaan, misalnya kabel saluran, kabel
laut (submarine), kabel corong utama, kabel udara, dan kabel
taruh.

Kabel taruh yang dimaksud adalah cara menaruh kabel yang meliputi :

• Cara menaruh langsung (direct laying)


• Sistem pita (duct line)
• Sistem terusan tertutup
yang perbandingannya dapat dilihat pada Tabel 1.
Saluran transmisi dapat dikategorikan atas saluran udara (overhead
line) dan saluran bawah tanah (under ground).

• Saluran Udara
Sebagaimana telah disebutkan bahwa pusat pembangkit umumnya
jauh dari pusat-pusat beban. Apabila dimisalkan dibangun tidak persis
di tepi pantai, yang mungkin di tengah hutan atau di kaki gunung
dimana sumber energi itu berada, maka dengan demikian tetap
dibutuhkan saluran udara yang selanjutnya dihubungkan dengan kabel
laut.
Adapun sifat-sifat kawat logam adalah :

• Kawat tembaga tarik yang dipakai pada saluran transmisi karena


konduktivitasnya tinggi, meskipun kuat tariknya tidak cukup
untuk instalasi tertentu. Dibandingkan dengan kawat tembaga
tarik, konduktivitas kawat Aluminium Cable Steel Reinforced
(ACSR) lebih rendah, meskipun kekuatan mekanisnya lebih
tinggi.
• Kawat tembaga campuran (alloy), konduktivitasnya lebih rendah
dari kawat tembaga tarik, tetapi mempunyai kekuatan tarik
yang lebih tinggi.
• Kawat aluminium campuran (alloy), mempunyai kekuatan
mekanis yang lebih tiggi dari aluminium murni sehingga dipakai
untuk gawang (span) yang lebih besar.
• Kawat baja berlapis tembaga mempunyai kekutan mekanis
yang besar, dan biasanya dipakai untuk gawang yang besar atau
sebagai kawat tanah.
• Kawat baja berlapis aluminium mempunyai kekuatan mekanis
yang besar, tetapi konduktivitasnya lebih kecil dibanding dengan
yang berlapis tembaga meskipn ia lebih ringan.

• Saluran Bawah Laut


Kabel yang digunakan untuk transmisi HVDC pada umumnya
mempunyai sifat yang sama dengan kabel tanah, namun dengan
konstruksi yang berbeda.
Sebagai penghantar biasanya digunakan kawat tembaga berlilit
(annealed stranded), dan sebagai kulit pelindung digunakan pita baja
yang dapat ditaruh di dasar laut.

Survei Jalur dan Penetapan Panjang Kabel

Survei ini bertujuan untuk mendapatkan data-data kondisi laut dan


jalur kabel yang sesuai. Lintasan yang dilalui kabel diusahakan yang
pendek dan lurus, dasar laut tanpa lembah dan laut yang tidak terlalu
dalam. Survei jalur kabel meliputi:

• Karakteristik permukaan dasar laut


• Kedalaman laut
• Pergerakan arus
• Arus pasang surut
• Pergeseran pasir dasar laut
• Data pendukung

Perbedaan antara panjang aktual dan panjang yang direncanakan


disebut "panjang kabel slack". Standar panjang slack diperlihatkan
pada Tabel 2.

Perbandingan Kapasitas Transmisi Daya pada Tegangan Tinggi DC dan


AC
Apabila ada dua saluran transmisi yang dapat dibandingkan, satu
adalah saluran transmisi ac dan yang lainnya adalah saluran transmisi
dc. Dianggap bahwa isolator-isolator ac dan dc menahan tegangan
puncak ke tanah yang sama sehingga tegangan Vd sama dengan _2
kali tegangan rms ac. Karena itu, serta data teknik lainnya sama,
dapat dilihat bahwa daya dc perkonduktor adalah :
P(dc) = Vd.Id W/kond. ......................(1)
dan daya ac perkonduktor adalah :
P(ac) = VLN.IL.Cos W/kond. ..........(2)
Karena itu, rasio dari daya dc perkondukor terhadap daya ac
perkonduktor (fasa), dapat dinyatakan sebagai :
........(3)
Jika Cos j = 0,945 maka :
W/kond...(4)
Selanjutnya kapasitas transmisi daya total saluran ac dan dc adalah :
Pdc = 2 Pdc W ..................................(5)
Pac = 3 Pac W..................................(6)
Karena itu rasionya dapat dituliskan :
.................................(7)
Jadi, dari studi memperlihatkan bahwa dari suatu saluran dc umumnya
biasanya sekitar 33 % lebih kecil dari suatu saluran ac untuk kapasitas
yang sama. Selanjutnya jika suatu saluran dc dua kutub dibandingkan
dengan saluran ac 3 phasa rangkaian ganda, biaya saluran dc sekitar
45 % lebih kecil dari saluran ac. Biasanya keuntungan biaya saluran dc
meningkat pada tegangan tinggi. Rugi daya karena gejala korona lebih
kecil pada saluran dc dibanding saluran ac.
Daya reaktif yang dihasilkan dan diserap oleh suatu saluran transmisi
ac tegangan tinggi dapat dinyatakan sebagai :
VAR/unit panjang...(8)

dan QL=XLI2=wL.I2VAR/unit panjang...(9)


Jika daya reaktif yang dibangkitkan dan diserap oleh saluran, sama
Qr=QL atau WC.V2=WL.I2 .............(10)
Terlihat bahwa pembebanan impedansi surja (beban alami) adalah
merupakan fungsi dari tegangan, induktansi dan kapasitansi saluran
tidak merupakan fungsi dari panjang saluran. Bagaimanapun,
converter-converter pada kedua ujung saluran membutuhkan daya
reaktif dari sistem ac. Kabel-kabel tanah yang digunakan untuk
transmisi ac dapat juga digunakan untuk dc dan biasanya dapat
menyalurkan daya dc yang lebih besar dari ac. Hal ini disebabkan
karena tidak adanya arus pemuatan kapasitif dan pemanfaatan isolasi
yang lebih baik serta pemakaian bahan dielektrik lebih sedikit.

Pekerjaan Instalasi Kabel Laut

Gaya tarik peletakan kabel ditentukan oleh kecepatan saat peletakan,


berat kabel, gaya pecah dan arus pasang. Gaya tarik kabel (Ts) dapat
diketahui dapat diketahui dengan menggunakan persamaan :
Ts = wh + To .................................(11)
Selama kabel diletakkan, "To" dikontrol pada nilai 500 - 1000 kg.
Beberapa jenis pekerjaan pada saat peletakan kabel meliputi :
1. Pemilihan vessel peletakan kabel, ditarik oleh beberapa tug boat.
2. Pekerjaan persiapan peletakan kabel
3. Penempatan kabel laut
4. Proteksi kabel laut
Ada beberapa penyebab kerusakan kabel laut, di antaranya oleh
peralatan pancing, jangkar kapal, gigitan ikan, gesekan sirip ikan, dan
lain-lain. Oleh karena itu kabel laut harus diproteksi terhadap
kemungkinan terjadinya gangguan seperti yang disebutkan di atas.
Ada beberapa cara yang telah dilakukan memproteksi ganggguan, di
antaranya adalah :
a. Menimbun kabel laut di dasar laut, kedalaman penimbunan
tergantung panjang mata peralatan pancing atau mata jangkar,
biasanya (20 - 150)cm.
b. Proteksi dengan rantai pelindung atau jaring pelindung yang diikat
pada kabel.
Pemilihan jalur yang tepat atau dengan pemberian tanda yang
menyolok pada jalur lintasan kabel sangat membantu untuk
menghindari kerusakan kabel oleh peralatan pancing dan jangkar
kapal.
Analisis dan Pembahasan

Kemungkinan penggunaan transmisi HVDC kabel laut di Indonesia


adalah yang melintasi selat Sunda, yang diambil dari interkoneksi
jaringan listrik Jawa-Bali dan Sumatera. Bukit Asam adalah pusat
tambang batu bara di Sumatera. Jaraknya sekitar 170 km dari
Palembang, 350 km dari selat Sunda dan sekitar 450 km dari Jakarta.
Berdasarkan data dari Departemen Pertambangan, diperoleh cadangan
batu bara lebih dari 150 juta ton, sekitar 37 juta ton yang berada di
permukaan (open pit mining) dan sekitar 117 juta ton dengan
pertambangan di bawah permukaan tanah (underground mining).
Jarak antara pulau Sumatera dengan Jawa barat sangat dekat, hanya
dibatasi oleh selat Sunda saja. Penggunaan kabel laut sekitar 30 km
hingga 35 km tidak terlalu bermasalah. Katapang di Sumatera yang
merupakan daerah perikanan cukup ideal tempat pengiriman daya
listrik melalui kabel laut ke Merak Jawa barat dengan jarak sekitar 35
km.
Berdasarkan energi balance ternyata diperoleh bahwa lebih dari 50 %
penggunaan energi di seluruh Jawa digunakan di Jawa barat, dan
permintaan akan energi listrik meningkat terus seiring dengan
pertumbuhan industri-industri baru.
Transmisi HVDC terdiri dari :

• Stasiun converter dipasang pada pusat pengirim di Bukit Asam


• Stasiun inverter dipasang pada sisi penerima akhir di Merak
Jawa barat.
• Saluran transmisi udara sepanjang 360 km antara Bukit Asam
dengan Katapang ujung Sumatera dengan arus searah (DC)
• Saluran kabel bawah laut menyeberangi selat Sunda antara
Katapang dengan Merak sejauh 35 km.

Di samping itu beberapa lokasi lain di Indonesia yang memungkinkan


untuk menggunakan transmisi HVDC dengan kabel laut antara lain :

• Palembang - Jakarta
• Banyumas - Gilimanuk
• Jawa Timur - Madura
• Bukit Asam - Katapang - Merak
• Bukit Asam - Katapang - Batam - Singapura
• Pulau Kalimantan - pulau Sulawesi

Pertimbangan Penggunaan Transmisi HVDC


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan
pertimbangan sumber energi di Bukit Asam, beban-beban di Jawa
Barat serta jarak antara kedua daerah tersebut dan beberapa keadaan
yang menguntungkan yang telah diterapkannya transmisis HVDC. Di
beberapa negara seperti di Cross - Channel, Konti - Skandinavia, New
Zealand (250kV) serta Sardinia - Italia Mainland (200 kV), dan lain-
lain, maka kemungkinan besar HVDC ini bisa diterapkan antara Bukit
Asam dengan Merak, dan beberapa daerah di Indonesia.
Pemilihan tegangan transmisi dapat dibuat dengan melihat
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

• Total daya yang dikirim


• Karakteristik dari sistem transmisi
• Tegangan tertinggi yang direkomendasikan untuk kabel laut.

Keuntungan-keuntungan Utama Transmisi DC


1. Jika biaya yang besar untuk stasiun-stasiun converter tidak
diperhitungkan, saluran-saluran udara dan kabel dc lebih murah dari
pada saluran-saluran udara dan kabel-kabel ac. Jarak impas keduanya
adalah sekitar 500 mil untuk saluran udara, (15 - 30 ) mil untuk kabel
bawah laut, (30 - 60) mil untuk kabel bawah tanah.
2. Kondisi rugi corona dan radio interferensi lebih baik pada saluran dc
dibandingkan saluran ac.
3. Faktor daya saluran dc selalu sama dengan satu (1), dan
karenanya tidak dibutuhkan konpensasi daya reaktif.
4. Karena tidak dibutuhkan operasi sinkron, maka panjang saluran
tidak dibatasi oleh stabilitas, demikian juga daya dapat dikirim dengan
kabel sampai pada jarak yang sangat jauh.
5. Rugi saluran dc lebih kecil daripada saluran ac untuk saluran yang
sebanding.

Kerugian-kerugian Utama Transmisi DC


1. Converter menimbulkan arus dan tegangan harmonisa pada kedua
sisi ac dan dc, karena itu dibutuhkan filter.
2. Converter menkomsumsi daya reaktif
3. Stasiun-stasiun converter masih relatif mahal
4. Circuit Breaker (CB) dc mempunyai kerugian-kerugian dibanding CB
ac, sebab arus dc tidak menurun ke titik 0 dua kali setiap siklus seperti
pada arus ac.
5. Tidak mudah menyadap daya pada titik sepanjang saluran dc,
sehingga biasanya merupakan sistem poit to point yang
menghubungkan suatu stasiun pembangkit besar ke suatu pusat
konsumen daya yang besar, atau interkoneksi dua sistem ac yang
terpisah.

Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
berdasarkan kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri atas
pulau-pulau, memungkinkan diterapkan transmisi dc dengan kabel
laut. Hal ini diperkuat dengan suatu pertimbangan dari keuntungan-
keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan sistem
transmisi dc.

Anda mungkin juga menyukai