Oleh : Kelompok I Andi Zulfadhli Zainal NPM : 2009.232.01.0186 Gasurni Arwin Gani NPM : ÷
Penerapan manajemen stratejik pada sektor publik tidak menekankan
tujuan organisasi pada pencarian laba tetapi lebih pada pelayanan. Menurut Anthony dan Young dalam Salusu (2003) penekanan organisasi sektor publik dapat diklasifikasikan ke dalam 7 hal yaitu: (1) Tidak bermotif mencari keuntungan. (2) Adanya pertimbangan khusus dalam pembebanan pajak. (3) Ada kecenderungan berorientasi semata ± mata pada pelayanan. (4) Banyak menghadapi kendala yang besar pada tujuan dan strategi. (5) Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan bantuan keuangan (6) Dominasi profesional. (7) Pengaruh politik biasanya memainkan peranan yang sangat penting. Steiss (1985) menegaskan bahwa jikalau suatu organisasi ingin mencapai sasarannya, haruslah ada keputusan yang dibuat dan dapat dimulai dari keputusan-keputusan stratejik sampai pada keputusan- keputusan taktis. Hal ini kurang tampak dalam organisasi pemerintahan dan tak bisa dibiarkan. Itulah sebabnya konsep-konsep visi stratejik yang telah terbukti banyak manfaatnya dalam organisasi bisnis dapat ditiru, disempurnakan sesuai kebutuhan, dan jelas ini merupakan jaminan yang paling berharga dalam memperbaiki kualitas manajemen dalam lingkungan pemerintahan. h
Kotler (1982) memberi petunjuk bagi organisasi nonprofit bahwa dalam
mengaplikasikan konsep-konsep stratejik, pertama-tama mereka harus :
1. mengembangkan misi organisasi secara jelas,
2. mengindentifikasi public yang penting,
3. menciptakan gambaran organisasi yang dapat mengkomunikasikan misi
organisasi ke masyarakat, dan
4. Berfokus pada menciptakan kepuasan klien.
u Tentang peranan perencanaan stratejik, Bryson mengisyaratkan bahwa perencanaan stratejik adalah satu jalan untuk menolong masyarakat menangani kondisi yang berubah. Ia dapat membantu mereka merumuskan dan menyelesaikan isu-isu penting yang dihadapi. Ia dapat membantu mereka membangun kekuatannya dan menarik manfaat dari peluang-peluang penting, sementara mereka dapat mengurangi apa yang merupakan kelemahannya atau menghindari ancaman serius. Bahkan perencanaan stratejik mampu membuat mereka lebih efektif dalam kondisi lingkungan yang penuh ancaman dan permusuhan. u Perencanaan stratejik dapat menolong pemerintah, organisasi-organisasi kemasyarakatan, organisasi-organisasi nonprofit, dan badan-badan pemerintahan lainnya untuk menangani perubahan-perubahan yang mengagetkan seperti yang dialami banyak negara pada tahun-tahun belakangan ini (Bryson, 1991)
u Tanpa meningkatkan kemampuan mereka untuk berfikir dan bertindak
stratejik, kecil kemungkinan bagi mereka untuk secara efektif dapat memberi pelayanan terhadap kesejahteraan umum. è
u Manajemen merupakan serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan
° °
° °
° °
u Hamel dan Prahalad dalam Umar (2002) menyebutkan kompetensi inti sebagai suatu hal yang penting :
Strategi merupakan tindakan yang bersifat
°
!
"
° #
u Pengertian strategi kemudian berkembang dengan adanya pendapat John Von Neumann seorang ahli matematika dan Oskar Morgenstern seorang ahli ekonomi. Mereka memasukkan istilah $
%
°% & '( !
&
°& '( u Apabila dijadikan satu kesatuan manajemen strategi merupakan pendekatan sistematis untuk memformulasikan, mewujudkan dan monitoring strategi (Toft dalam Rabin et.al 2000:1).
u Pendapat lain dikemukakan oleh Thompson (2003) :
Manajemen strategi merujuk pada proses manajerial untuk membentuk
visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan strategi mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian sepanjang waktu melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, obyektif strategi dan pelaksanaan tersebut. u Sedangkan Siagian (2004) mendefinikan Menajemen Stratejik sbb:
Serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh
manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
u Jadi dapat disimpulkan bahwa Manajemen Stratejik adalah proses
menajerial dengan menggunakan pendekatan sistematis untuk memformulasikan visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan strategi oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut u DR. Aman Sudarto, M.Si dalam materinya Kajian Manajemen Stratejik pada sebuah Diklatpim menyampaikan bahwa dalam prosesnya, manajemen stratejik mengintegrasikan antara perencanaan stratejik dengan upaya yang bersifat selalu meningkatkan kualitas organisasi, efisiensi anggaran, optimalisasi penggunaan SDO, evaluasi program, pemantauan dan penilaian kinerja serta pelaporan kinerja.
u Konsep Manajemen Stratejik adalah Membicarakan hubungan antara
organisasi dan lingkungannya dan memberi petunjuk bagaimana menghadapi serta menanggulangi perubahan sehingga organisasi tetap mampu mengendalikan arah perjalanan menuju sasaran yang dikehendaki. u Sasaran utama Manajemen Stratejik adalah : (1) Tumbuhnya perubahan di berbagai bidang secara terus menerus, (2) Menekankan pada pencapaian hasil (outcomes) dan dampaknya, serta (3) Meningkatnya kemampuan mengukur kinerja (performance). Ketiga sasaran tersebut di atas merupakan titik stratejik sebuah organisasi.
u Aspek penting Manstra : (1) Perumusan startegi yang mencerminkan
adanya tujuan dan sasaran organisasi untuk menjabarkan misi organisasi, (2) Implementasi strategi yang menggambarkan operasionalisasi cara mencapai tujuan dan sasaran organisasi, (3) Evaluasi Strategi yang merupakan aktivitas untuk mengukur, mengevaluasi dan memberikan umpan balik kinerja organisasi, (4) Pengintegrasian fungsi-fungsi manajemen. 4
Dengan penerapan manajemen stratejik pada organisasi, maka organisasi
akan akan selalu berada pada titik yang stratejik sehingga di dalam perkembangan selanjutnya organisasi tersebut akan terus memperoleh prospek stratejik.
1. Prof. DR.J.Salusu, M.A. (1996), # ) &
* #
*
$, Grasindo Gramedia Widyasarana Indonesia
2. DR. Aman Sudarto, M.Si (2007), ) % &
!
++ Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Timur